A Devotion for The Cursed Mai...

بواسطة Grayfiaaa

22.1K 1.8K 678

Ia adalah perempuan yang dikutuk oleh Dewi Athena karena dituduh melakukan perbuatan tercela dengan Dewa Pose... المزيد

Awal Mula
Dewi Athena
Naruto vs Rias Peerage
Underworld
Curahan Hati Dewi Athena
Petualangan dimulai!
Pergerakan Bangsa Iblis
Hutan Red Wood
Makan Bersama
Heracles
Lantas, kenapa harus aku?
Mimpi
Naruto Vs Issei
Kebenaran
Jigokudo
Pertarungan Part 1
Pertarungan Part 2
End of Arc Medusa
Kehidupan yang Baru
Keruntuhan Olimpus?

Dewi Artemis

811 87 20
بواسطة Grayfiaaa


"Baiklah untuk saat ini kita kembali ke dunia manusia" Naruto kemudian melakukan Hiraishin kembali ke apartemennya yang berada didunia manusia. Kini ia sudah bebas menjelajahi 2 dunia karena sudah menandainya dengan segel Hiraishin. Untuk saat ini ia akan merahasiakan pertemuannya dengan Medusa kepada Dewi Athena. Biarlah ini akan menjadi kejutan bagi sang Dewi nanti dari dirinya.

.
.
.
.
.

Pagi yang cerah menyinari kota Kuoh ditambah suara cicitan burung dengan angin sepoi-sepoi menambah kesan yang baik untuk memulai hari. Tampak para warga kota Kuoh yang sudah terlihat berlalu lalang menuju tujuannya masing-masing. Hari ini adalah hari senin dan sudah pasti akan menjadi hari yang sibuk dikota manapun termasuk Kuoh.

Seperti sang mantan pahlawan perang besar ninja ke empat yang terlihat sedang makan dengan hikmat di meja apartemennya. Ia saat ini memakan beberapa Onigiri dengan isian salmon yang dibeli tidak jauh dari tempatnya tinggal. Ramen? Sepertinya saat ini tidak karena ia lelah mendengar omelan rubah didalam dirinya. Uuuhhhh entah kenapa rubah ini sangat cerewet pada kesehatan makanannya. Padahal itu percuma saja karena adanya rubah itu dalam dirinya, bahkan ia tidak bisa merasakan apa itu namanya mabuk karena cakra Kurama akan langsung menetralisirnya.

"Baiklah saatnya pergi kesekolah" Naruto kemudian berdiri dari duduknya dan membuang sampah plastik dari makanannya. Berjalan kearah pintu apartemen dan memakai sepatunya untuk berangkat ke sekolah.

'Apa kau masih belum sadar?' Suara Kurama yang tiba-tiba terdengar di pikirannya membuatnya berhenti untuk memakai sepatu sekolahnya. Naruto memutar bola matanya malas. Apa rubah ini tidak bisa langsung to the point saja? Ia terlalu malas meladeni teka-teki di pagi hari yang cerah ini.

'Ada apa Kurama? Kalau bukan hal yang penting sebaiknya nanti saja' Naruto dapat merasakan kalau Kurama saat ini mendengus kesal di alam bawah sadarnya.

'Kau mau bunuh diri kesekolahmu dengan aura iblis itu? Kau tau sendiri aura iblis yang kau curi bersifat permanen selama seminggu dan tidak bisa dilepas' Naruto menganga mendengar perkataan sahabat rubahnya. Astaga kenapa ia bisa melupakan hal sepenting itu! Naruto menepuk jidatnya mengingat kecerobohannya. Tentu saja jika ia pergi ke sekolahnya sekarang dengan aura iblis maka tentu akan menggemparkan OSIS dan Klub Penelitian Ilmu Gaib dan berakhir dirinya dicecar dengan berbagai pertanyaan.

'Kenapa kau tidak ingatkan dari kemarin? Aku kan hanya tinggal membuat surat ijin dan aku bisa menikmati pagi ini lebih hikmat' Naruto memanyunkan bibirnya terhadap sikap Kurama yang hanya diam saja.

'Aku kira kau ingat' Jawaban singkat padat dan jelas dari Kurama membuat Naruto menggerutu. Yahhh setidaknya ini jauh lebih baik, bayangkan jika ia diingatkan pada saat sudah di sekolah? Behhh ia tidak tau akan seberantakan apa jadinya.

'Jadi kita kemana? Untuk urusan sekolah nanti bisa dititip kalau aku sedang sakit kepada Sena-san yang tinggal disebelah' Sebenarnya yang tinggal di apartemen ini ada juga yang satu sekolah dengannya. Sena adalah salah satu murid Kuoh akademi yang berbeda kelas dengannya. Sena adalah murid yang berasal dari Kyoto yang juga mendapatkan beasiswa disini.

'Pikirkan sendiri, aku mau tidur' Kurama langsung menutup percakapan secara sepihak dan membenamkan kepalanya diantara tangannya untuk tidur.

"Dasar tukang tidur"

Naruto mengembalikan sepatunya dan berjalan kembali kearah meja makan. Ia harus memikirkan apa yang ia lakukan berikutnya. Untuk saat ini sudah sangat jelas ia tidak mungkin berkeliaran secara bebas karena aura iblis yang dicurinya masih menempel padanya sepekan ini. Ke kuil Athena? Sebaiknya untuk saat ini ia harus menunda itu, ia ingin memberikan kejutan kepadanya.

"Teringat dengan dewi Athena, kenapa aku tidak berkunjung saja ke tempat putrinya? Terakhir kami bertemu 2 hari lalu saat aku ke Underworld pertama kali" Naruto tertawa menepuk tangannya. Akhirnya ia bisa tau apa yang harus ia lakukan! Sepertinya ia akan rutin mengunjungi sang putri ular sembari menunggu aura ini hilang dengan sendirinya lima hari lagi. Kalau dipikir-pikir sepertinya ia baru bisa masuk sekolah senin depan karena sabtu dan minggu sekolah diliburkan dan aura ini akan hilang pada jumat malam.

Naruto kemudian mengganti pakaiannya, ia tidak mungkin berkunjung kesana dengan pakaian sekolahnya. Saat ini ia sudah mengenakan celana jeans hitam pendek dan kaos putih dengan motif serigala tribal sedangkan untuk alas kaki ia menggunakan sepatu sneakers hitam. Naruto memandangi penampilannya dari kaca yang ada didekat lemari pakaiannya. Bagus, setidaknya ia sudah rapi. Senjata? Sepertinya tidak usah dibawa, dia datang berkunjung bukan untuk bertarung.

"Tapi rasanya kurang sopan kalau aku berkunjung kesana tidak membawa apa-apa. Sebaiknya aku berbelanja dulu" Naruto berjalan keluar dari apartemennya. Ia sudah memastikan tidak ada aura iblis disekitarnya jadi ia bisa tenang berbelanja.

.
.
.
.
.

Dewi Artemis adalah salah satu dari 12 dewa utama Olimpus dan merupakan saudara kandung dari dewa Apollo. Ia merupakan dewi yang dipercaya sebagai pembawa kesuburan dan juga pemanah terhebat bersama saudara kembarnya. Namun ada satu fakta yang mungkin banyak mahluk fana yang tidak ketahui karena lagi-lagi sejarah telah diubah. Artemis membenci mati saudara kembarnya, Appolo.

Berdasarkan sejarah yang tertulis, Artemis adalah salah satu dewi yang memutuskan untuk bersumpah perawan seumur hidupnya akibat trauma yang dialaminya setelah hampir diperkosa oleh Orion. Tetapi apakah benar begitu?

Kejadian yang sebenarnya adalah Orion merupakan seorang manusia biasa yang menjadi teman dekat dari Dewi Artemis. Perasaan suka kemudian mulai tumbuh di hati keduanya karena hubungan mereka yang sangat dekat. Orion akhirnya dengan berani melamar sang dewi kesuburan yang tentu saja diterima dengan senang hati oleh Artemis. Namun hal itu dilihat oleh Apollo yang sedang kebetulan lewat untuk pergi berburu.

Apakah tindakan Apollo selanjutnya? Tentu saja ia langsung melaporkannya kepada Zeus. Seorang mahluk mortal bersanding dengan dewa? Itu merupakan sebuah penghinaan dan tentu saja yang berhak menghukum saudarinya itu adalah sang dewa tertinggi Zeus. Lagipula dirinya sangat tidak sudi jika harus memiliki saudara ipar manusia. Selain itu ia juga masih kesal dengan Artemis karena harus kalah taruhan berlian hitam yang sangat langka dalam kontes memanah yang diadakan Zeus khusus untuk mereka berdua. Memberinya sedikit pelajaran tidak masalah bukan?

Athena merupakan menjadi saksi pengaduan yang dilakukan oleh Apollo kepada Zeus. Hal itu disebabkan Zeus yang mengunjungi Athena selama masa hukumannya karena telah membesarkan Medusa. Apollo langsung melaporkan hal itu kepada Zeus yang sedang berbicara dengan Athena. Mendengar hal itu tentu saja memicu amarah Zeus dan membuatnya langsung mendatangi Artemis yang sedang berduaan dengan Orion. Athena sangat panik dan ingin memperingatkan Artemis, namun kurungan penjara ini tidak hanya membatasi pergerakannya namun juga mencegah aktivitas sihir. Ia hanya bisa berharap cemas untuk keselamatan sang dewi pemburu.

Apa kemudian yang terjadi? Zeus memerintahkan Apollo untuk menembak Orion dengan panahnya. Artemis yang melihat itu tentu saja panik dan berusaha menghentikannya namun Zeus menghalanginya. Dengan sekali tarikan panah dewa, Orion langsung tergeletak tidak bernyawa dengan panah yang menancap tepat dijantungnya. Artemis hanya bisa menangis pilu memeluk erat tubuh kekasihnya yang perlahan mendingin.

Kemudian Artemis diseret oleh Zeus ke Olimpus yang hanya bisa meronta-ronta melihat tubuh kekasihnya telah terbaring kaku. Ini sangat tidak adil! Apa salahnya dewa memiliki hubungan dengan manusia? Tidakkah dewa bejat yang menyeretnya ini telah banyak memperkosa manusia hanya demi memuaskan benda diantara selangkangannya?

Zeus melemparkan Artemis kedalam penjara yang sama dengan dewi Athena dan langsung pergi meninggalkan mereka. Athena hanya mampu memeluk Artemis yang menangis pilu di dekapannya. Dewi ini bernasib sama dengan Athena yang memiliki hubungan spesial dengan manusia berujung tindakan egois dari pimpinan mereka.

Athena kemudian menceritakan hal yang memicu datangnya Zeus ketempat Artemis dan Orion yang didalangi oleh Apollo. Artemis marah besar atas penghianatan saudara kembarnya. Dia sudah tahu kalau Apollo tidak menyukainya semenjak perlombaan yang diadakan Zeus, tapi apakah dia tidak tahu seberapa sakit hatinya dia sekarang? Hanya karena perhiasan yang tidak seberapa itu?

Artemis membulatkan tekadnya untuk membalas sakit hatinya ini suatu hari nanti tapi untuk sekarang ia harus berusaha agar bersikap biasa saja. Menunggu kesempatan dan waktu yang tepat adalah sifat utama dari pemburu sejati meskipun sebenarnya ia ingin langsung mendatangi dan melubangi kepala saudaranya itu.

"Kita lihat siapa pemburu sebenarnya penghianat!" Athena yang duduk didepannya bergidik ngeri melihat wajah Artemis yang menggelap disertai dengan aura dewa samar-samar keluar dari tubuhnya.

Pukk!

"Tenangkan dirimu Emi" Athena menangkup kedua pipi Artemis yang langsung membuatnya tersadar.

Kembali ke waktu saat ini dimana Artemis yang sedang berkunjung ke kuil Dewi Athena di Akropolis. Semenjak mereka terkurung bersama-sama saat itu membuat hubungan keduanya sangat erat. Artemis sangat sering mengunjungi Athena hanya untuk sekedar bercerita dan meminta saran kepada sang dewi kebijakan. Untuk kisah sebenarnya tentang manusia yang diasuh Athena juga telah diketahui oleh Artemis. Pernah mendengar pribahasa musuh dari musuhku adalah temanku? Itu membuat mereka akrab karena memiliki dendam yang sama kepada Zeus. Bahkan mereka memiliki nama panggilan akrab satu sama lain.

"Maaf Thea, aku hanya mengingat masa lalu" Athena paham apa yang dimaksud oleh Artemis adalah saudara kembarnya, Apollo.

"Minumlah teh dari Jepang yang aku dapat dari Amaterasu. Itu bisa membuatmu lebih rileks" Artemis mengangukkan kepalanya dan meminum teh yang tersedia didepannya.

"Ahhh nikmatnya! Teh yang diberikan Amaterasu memang tidak pernah gagal" Athena tersenyum menyetujui pendapat Artemis.

"Apakah ini perasaanku saja atau kau terlihat lebih ceria dari terakhir kita bertemu Thea?" Artemis bisa merasakan kalau Athena lebih banyak tersenyum dibandingkan terakhir kali ia berkunjung kesini.

"Hahahaha itu hanya perasaanmu saja Emi" Athena hanya tertawa menanggapinya. Entahlah, tapi memang semenjak pertemuannya dengan sang ninja kuning beberapa hari yang lalu membuatnya merasa beban dipundaknya sangat berkurang.

"Ne ne ceritakan padaku" Artemis mendekatkan dirinya kepada Athena.

"Baiklah baiklah, mungkin aku bisa berbagi sedikit cerita kepadamu" Artemis tersenyum sumringah mendengar itu dan langsung memposisikan kepalanya diatas paha Athena yang membuat sang dewi kebijaksanaan tertawa geli. Dewi pemburu ini pasti akan selalu tidur manja di pangkuannya ketika ia memulai cerita. Entah kenapa cerita dari Athena tidak pernah gagal dan selalu saja berhasil membuat Artemis terkesan.

"Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan manusia yang spesial" Athena memulai ceritanya dengan mengelus rambut berwarna auburn Artemis.

"Maksudnya spesial?" Artemis memiringkan kepalanya mendengar perkataan sang dewi kebijaksanaan yang membuatnya mendapatkan cubitan kecil dihidungnya. Sikap Artemis sangat menggemaskan bagi Athena.

"Manusia spesial yang memiliki hati bersih karena telah menaklukkan sisi gelapnya" Athena tersenyum teduh dan memulai ceritanya.

.
.
.
.
.

"Saatnya memasak" Naruto sudah sampai kembali di apartemennya dengan belanjaan ditangannya. Ia tadi membeli beberapa bahan makanan mentah seperti daging ayam dan sapi beserta sayur-sayuran. Selain itu ia juga membeli beberapa cemilan dan yang paling utama tidak boleh terlewatkan yaitu mie ramen. Untuk ramen ia simpan sebagai bahan makanan cadangan dan untuk bahan mentah ia berniat memasaknya sendiri untuk dimakan bersama dengan sang putri ular.

Naruto mengenakan apron putih dan bersiap untuk memasak. Ia belajar mandiri sejak kecil jadi untuk memasak bukanlah hal yang sulit baginya. Kakashi juga beberapa kali menyempatkan dirinya untuk mengajari Naruto memasak di sela-sela misinya.

Suara pisau yang memotong bahan makanan mulai terdengar di dapur apartemen Naruto. Ia memutuskan memasak sukiyaki untuk dimakan bersama nantinya. Ia sangat yakin kalau sang putri ular tidak pernah merasakan makan enak selama berabad-abad lamanya karena selalu bersembunyi menghindari kejaran Poseidon. Naruto tersenyum dan semakin bersemangat untuk memasakkan makanan yang lezat kepada putri Athena.

Butuh waktu 30 menit lamanya untuk ia menyelesaikan masakannya. Naruto kemudian memindahkan makanan yang dimasaknya ke wadah makanan yang telah ia siapkan. Ia kemudian mencuci bekas wadah dan piring yang ia gunakan untuk memasak dan meletakkan kembali apron putihnya.

Kini persiapannya sudah lengkap. Baiklah, makanan cek! Minuman cek! Karpet? Sepertinya ia sudah menyimpannya di fuin dan telah dimasukkan ke tas kecilnya.

"Baiklah saatnya berangkat!" Naruto melakukan segel ram sebelah tangan dan berteleport.

Hiraishin no Jutsu

Naruto berteleport ke hutan Red Wood berjarak 1 kilometer dari tempat pertemuannya dengan Medusa kemarin. Ia saat itu menandai tempat ini untuk berjaga-jaga jika ada hal yang membahayakan.

Tap
Tap
Tap

Setelah berjalan sekitar 15 menit dari lokasi awal ia tiba di Underworld akhirnya sampai juga ke tempat dirinya bertemu dengan putri dari Athena. Akhirnya Naruto memutuskan untuk menunggu dengan duduk di salah satu batang pohon yang tumbang didekat salah satu patung. Tidak sopan rasanya jika ia langsung mendatangi langsung ke tempat tinggal Medusa.

Detik berganti menjadi menit dan akhirnya berganti menjadi jam namun kemunculan orang yang dinantikan tidak kunjung tiba. Sepertinya Naruto sudah ada sekitar dua jam duduk di batang kayu itu menunggu sang putri ular yang tak kunjung datang.

'Hahahaha' Mendengar suara tawa dari rubah yang ada didalam dirinya membuat rasa jengkelnya semakin berlipat. Rasanya ia ingin melempar Rasenshuriken ke mulut rubah itu agar bisa diam.

'Sebaiknya kau hampiri saja dia. Terakhir kali kalian bertemu dia hanya diam ketika kau mengajaknya bertemu kembali. Kau saja yang seenak jidatnya mengganggap itu jawaban iya' Meskipun dirinya masih kesal dengan rubah buluk ini tapi pendapatnya memang benar adanya. Yahh jangan salahkan dirinya kalau ia menganggap jawaban diam Medusa adalah iya karena menurut buku yang ia baca, diam berarti tanda setuju.

Naruto lompat dari kayu yang ia duduki dan menepuk belakang celananya yang terkena debu. Ia kemudian berjalan kearah jalan yang dilalui oleh Medusa terakhir kali mereka bertemu. Ia sengaja tidak menggunakan kekuatannya untuk mencari Medusa karena yakin bisa menemukannya dan juga berjaga-jaga agar pihak iblis tidak bisa mendeteksinya. Dirinya terlalu malas berurusan dengan mahluk congkak itu.

Setelah beberapa saat akhirnya Naruto melihat sebuah rumah yang terbuat dari pohon diantara rimbunnya hutan Red Wood. Rumah tersebut tergolong kecil dan terbuat dari kayu yang sudah tua dan atap yang terlihat rapuh bahkan sudah ditumbuhi oleh lumut. Pertama kali Naruto melihat rumah ini, kesan pertama yang terbesit dipikirannya adalah sederhana dan damai.


Entah mendapat firasat darimana, Naruto sangat yakin kalau rumah itu adalah kediaman Medusa. Melangkahkan kakinya menuju rumah tersebut dan mendongakkan kepalanya mengintip dari jendela. Namun yang tertangkap dimatanya adalah sebuah ruangan sederhana yang dilengkapi beberapa perabotan seperti satu meja dengan dua kursi. Tidak ada tanda-tanda keberadaan sang putri ular disini.

'Jauh lebih baik kau menunggu disini daripada ditempat tadi. Lagipula sudah sangat jelas kalau ini kediamannya' Naruto akhirnya memutuskan mengikuti perintah partnernya dan duduk seadanya didepan rumah Medusa.

Belum lama Naruto duduk ia bisa melihat dari kejauhan terlihat sosok melata ditengah rimbunnya hutan Red Wood. Sosok itu kemudian perlahan mendekat dan akhirnya terlihat jelas sosoknya merupakan orang yang ditunggu-tunggu Naruto sedari tadi. Naruto lekas berdiri dan melambaikan tangannya semangat kepada Medusa yang melebarkan matanya melihat ibl-ralat manusia yang ia jumpai beberapa hari lalu sudah ada didepan rumahnya.

"Okaeri Medusa" Sesaat sang putri ular merasa ada perasaan menggelitik didalam hatinya mendengar salam dari Naruto. Ia sudah sangat lama tidak mendengar ada orang yang menyambut kepulangannya selama berabad-abad karena tinggal sendirian untuk menghindari kejaran dewa Poseidon. Namun Medusa menggelengkan kepalanya mengenyahkan pikiran itu karena bagaiamanapun ia tidak tahu apa tujuan dari manusia ini menemuinya.

"Kurasa aku sudah mengusirmu terakhir kali kita bertemu. Apa kau diperintah Poseidon untuk membunuhku?" Rambut ular Medusa terangkat mendesis merespon perkataan inangnya.

"Aku hanya ingin mengajakmu makan bersama" Medusa seketika blank mendengar perkataan sang pahlawan perang. Apa yang dia bilang? Makan bersama? Sepertinya ada yang salah dengan telinganya.

"Tidak Medusa, kau tidak salah dengar. Aku hanya ingin mengajakmu makan bersama" Naruto mengulangi perkataannya untuk menegaskan kalau Medusa tidak salah dengar. Sang putri ular yang mendengar itu terdiam ditempat cukup lama membuat sang ninja kuning harap-harap cemas.

"Tidak terimakasih. Aku tidak lapar" Medusa berjalan dengan tubuh ularnya melewati Naruto kemudian membuka pintu dan langsung menutupnya tanpa menunggu respon sang ninja kuning. Naruto yang melihat itu timbul perempatan di keningnya. Ia sudah menunggunya selama berjam-jam dan yang ia dapatkan pengabaian? Tidak semudah itu mematahkan semangat putra dari Minato Namikaze!

'Selamat Medusa, kau sudah berurusan dengan manusia yang paling keras kepala semasa aku hidup' Naruto mengabaikan perkataan menyindir sang partner.

"Aku akan menunggumu disini sampai kau lapar Medusa. Aku tidak akan pergi sampai kita makan bersama!" Medusa yang mendengar itu dari dalam rumahnya hanya mengacuhkan hal itu. Paling ia hanya bertahan beberapa jam kemudian pergi, itulah yang ada didalam pikiran Medusa. Namun sepertinya ia salah mengira jika orang yang ia hadapi sekarang bukanlah manusia biasa melainkan orang paling keras kepala didunia Shinobi.

.
.
.
.
.

To be Continued

Sebelumnya saya minta maaf sebesar-besarnya karena update yang sangat lama. Uuuuh saya sibuk mencari kerja dalam minggu ini dan syukurlah saya sudah mendapatkannya. Sepertinya Tuhan sangat baik kepada saya karena seminggu setelah kelulusan wisuda ia sudah memberikan saya pekerjaan. Untuk teman-teman yang masih mencari pekerjaan semangat ya ☺ (Maaf kalau jadi sedikit curhat hehehehe).

Baiklah untuk sejarah lagi dan lagi saya ubah hehehehe. Untuk sekedar informasi, Orion aslinya juga adalah dewa yang merupakan anak dari Poseidon dan Euriale, namun saya mengubahnya menjadi manusia untuk kepentingan cerita.

Ahhhh kita kemasukan tokoh baru sang dewi perburuan, Artemis. Entah kenapa saya sangat menyukai tokohnya yang anggun. Saya membuatnya memiliki pertikaian dengan saudara kembarnya untuk kepentingan cerita kedepannya. Saya sudah memiliki gambaran bagaimana akhir dari cerita saya ini namun mungkin masih lama. Sekitar 25 chapter lagi mungkin?

Untuk teman-teman yang sudah menunggu dan membaca karya yang saya buat, saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya. Segala masukan yang ingin diberikan dapat dituliskan di kolom komentar. Saya juga seorang manusia yang tentunya tidak luput dari kesalahan.

Akhir kata saya pamit undur diri. Peluk hangat kepada para pembaca dimanapun kalian berada (♡'▽'♡)

Terimakasih

Fin

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

1.1M 109K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
3.7M 40.1K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
618K 27K 42
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
379K 21.1K 29
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...