My Duda || Lalisa Transmigras...

Por Sintashintiawatii

3.3M 372K 133K

"Kamu pilih jadi istri saya dengan suka rela, atau dengan senang hati saya akan nanam saham di rahim mu itu,"... Mais

prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
part 10
Part 11
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Cast!
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
INFO PENTING
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
INFO MAZEHHH...
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
VOTE COVER
Part 42
PRE ORDER
My Duda promo!!

Part 12

92.9K 11.3K 3K
Por Sintashintiawatii

Hai kamu, iya kamu yang baca cerita  ini. Jangan lupa vote nya ya.

KOMEN TIAP PARAGRAF YAA?

No revisi!!

***

"LILISSSS!!" pekik ketiga teman laknat nya saat ia menuruni mobil.

Lisa mendelik kesal, apa lagi saat mereka sudah jadi perhatian orang-orang.

"Kampret lo! Nama gue udah bagus Lisa, malah kalian ganti seenak jidat!"

"Awas aja kalau mereka ikut manggil gue Lilis, gue sate mulut kalian satu-satu," semprot Lisa kesal.

"Buset, sadis amat lo, lagi pms ya?" Lisa mengangkat bahu nya acuh, dia berjalan beriringan dengan teman-temannya.

"Lis soal kemarin, gimana sama anak itu?" Lisa yang mendengar nya berdecak kesal.

"Sumpah tuh bocah ngeselinnya minta ampun, masa gue gak di izinin kemana-mana, dia namplokin gue mulu anjir! Mana dia mendusel sama tete gue lagi!"

"Kalau dia bukan bocah, udah gue gebukin dia karena harga diri gue sebagai seorang gadis ternoda!" ketiga temannya saling lirik sambil berusaha menahan tawa nya.

"Sabar aja, Lis, nama nya juga anak-anak."

"Tapi gue masih heran, kenapa dia bisa ngira kalau lo, ibu nya?" sambung Clara.

"Nah itu yang jadi permasalahannya, apa lo punya kembaran dan kembaran lo ibu kandung mereka gitu?" tanya Tiara, langsung mendapat tatapan datar dari teman-temannya.

"Eh, k-kok kalian natap gue horor gitu?"

"Tiarajing denger ya, kalau Lisa punya kembaran otomatis kan kembaran nya sepantaran Lisa,"

"Iya, terus?"

"Gimana bisa cewek usia 18 tahun punya anak usia lima tahun?" jelas Kirana. Tiara menggaruk kepala nya yang tak gatal.

"Bisa aja si Lilis usia nya udah tua, tapi muka masih muda kan?"

"Serah lu, serah!!" ketiga gadis itu pergi meninggalkan Tiara yang menggerutu kesal.

"TUNGGUIN GUE WOYY!!!"

***

Suara bel berbunyi nyaring pertanda jam istirahat, semua Siswa/i berbondong-bondong menuju kantin. Tak beda jauh dengan Lisa dan teman-teman nya, mereka berjalan ke arah meja Gara karena tak ada meja yang kosong.

"Heh, lampir! Ngapain kalian duduk di sini?!"

"Suka-suka kita dong, ini kan meja bukan punya lo. Ngapain lo yang sewot?" balas Lisa.

Kevin hendak kembali membalas ucapan Lisa, namun urung kerena di hentikan Anna.

"Udah, Vin. Lagian kan kursi nya masih ada,"

"Noh denger apa kata si boneka Annabelle,"

"Clara!"

"Apa sih yang, emang gue ada salah ngomong ya?"

"Lo_"

"Udah, Gar. Gak usah di perpanjang, aku gak apa-apa kok," ucap Anna, menghela nafas pelan.

"Lo gak sopan banget sih, Clara. Anna itu wakil osis, harus nya lo lebih hormat sama dia," sambar Maudy, sinis.

"Terus dia sopan gak sama sohib gue? Dia tau Clara tunangan Gara, tapi dia masih berani deket-deket sama si Garajing!"

"Lagian apa-apa kalian agung-agung kan pangkat kalian sebagai osis, bangga banget kaya nya lo jadi babu sekolah," Gara sebagai ketua osis merasa tersinggung, mata nya menatap Lisa tajam, namun sayang Lisa tampak biasa saja.

Beda lagi dengan Tiara dan Kirana yang menelan ludah nya susah payah saat aura di sekitar nya mulai terasa tak nyaman.

"Lis, kamu salah paham. Kamu tau kan kalau aku itu sahabat Gara dari kecil. Belum lagi jabatan aku sebagai wakil osis dan Gara ketua nya."

"Otomatis kita bakal sering bersama membahas rapat. Lagian bukan cuma kita berdua aja yang rapat, tapi banyak osis-osis yang lain nya." jelas Anna.

"Noh denger, jadi cewek jangan dulu berprasangka buruk. Dasar telur kutu," ucap Kevin.

"Siapa tau aja, di belakang kan gak ada yang tau."

"Lisa, lo masih ingat ucapan gue 'kan?" Lisa mengangkat bahu nya acuh lalu mulai menyantap bakso milik nya, mengabaikan suasana tak nyaman akibat ulah nya.


"Soal tugas kelompok.."

"Fiks nya kita ngerjain di rumah siapa?" tanya Clara, yang sedari tadi diam.

"Di rumah si telor kutu aja," ujar Kevin, membuat Lisa mendelik.

"Enak aja, gue gak mau rumah suci gue di injak kalian para human."

"Udah, Lis. Kita kerjainnya di rumah lo aja. Lagian gue udah kangen sama tante Selly," Lisa berdecak, mau tak mau ia mengangguk tak rela.

***

"Nying! Gimana gue pulang nya kalau gini cara nya!" ujar Lisa, kesal. Baru saja mang Sumanto mengabarinya kalau mobil yang di gunakan nya mogok.

Mana Tiara dan Kirana sudah pulang duluan untuk ngerjain tugas kelompok di rumah si boneka Annabella, sedangkan Clara sudah pergi di bonceng Gara.

"Mana uang gue habis lagi, gini amat nasib anak orang kaya tapi di kasih jajan di batas mulu, herman gue!"

Tak sengaja mata Lisa melihat Iqbal dan Kevin yang tengah mendekati motor mereka.

Dengan semangat yang kembali meningkat, Lisa mendekat ke arah mereka berdua, "Bal, gue boleh numpang sama lo gak?" tanya Lisa, dengan muka di imut-imutin.

Iqbal melirik ke arah Lisa, namun dengan acuh dia menancap gas motor nya.

Lisa yang melihat itu napas nya langsung memburu, dengan kesal ia mengambil batu lalu di lemparkan ke arah Iqbal, "Mampus lo, setan!"

Iqbal menghentikan motor nya karena lemparan Lisa mengenai kaca spion motor nya hingga retak parah.

Mata nya menatap Lisa nyalang, ia menuruni motor berjalan ke arah Lisa.

Lisa yang melihat itu dengan panik menaiki motor Kevin, "Heh, ngapain lo naik motor gue!"

Kevin berusaha menarik Lisa turun dari motor nya, namun Lisa malah memeluk erat pinggang pria itu.

"Pin, cepetan! Gue gak mau di amuk si bola bal!"

"Bukan urusan gue, lagian ngapain lo minta bantuan gue yang notabe nya teman dia?!" kesal Kevin.

"Cepet! Atau gue buka rahasia lo tentang ..." Lisa membisikan sesuatu ke arah Kevin.

Pria itu membelalakan mata nya, dengan cepat ia menancap gas motor meninggalkan Iqbal yang tengah menahan amarah.

"BAY-BAY BOLA BAL!" Lisa tertawa senang saat sudah menjauh dari Iqbal.

"Lepasin pelukan lo, atau gue turunin lo!" Lisa berdecih sinis.

"Alah, bilang aja kalau lo seneng gue peluk!"

"Najis!"

"Gue bukan anjing yak,"

"Gue gak bilang lo anjing."

"Tapi lo bilang gue najis,"

"Apa hubungan nya?" heran Kevin.

"Anjing kan najis,"

"Tapi mana mungkin lo ngerti sih, lo kan sespesies," jelas Lisa, membuat Kevin membelalak. Dengan cepat pria itu mengerem motor nya.

"Lo sama kan gue dengan anjing?!" marah Kevin.

"Gue gak bilang gitu,"

"Tapi barusan lo bilang kalau gue sespesies sama anjing?!"

"Emang iya ya?" tanya Lisa, watados.

"Turun!"

"Turun ke mana?"

"Turun ke hati lo? Gas lah," Kevin menggertakkan rahang nya kesal.

"Lisa!!"

"Apa ayang?"

"Ck! Serah lo, bangsat!" Lisa terkekah geli, seperti nya ini akan menjadi kebiasaan yang menyenangkan untuk nya, memainkan emosi pria itu.

"Jalan lagi, atau gue teriak kalau lo mau jual gue," Kevin mendelik, ia kembali menyalakan motor nya karena takut Milea melakukan apa yang di ucapkan nya.

"Nyusahin!"

***

Huek! Huek! Huek!!

"Jorok lo, jing!" Lisa yang mendengar nya menatap nyalang Kevin.

"Ini juga ulah lo kampret!"

"Gue udah bilang jangan ngebut! Tapi telinga lo yang budeg, gak dengar terakan gue!" Kevin mengangkat bahu nya acuh, dia memasuki rumah Lisa.

Lisa yang masih memendam amarah yang memuncak, dengan cepat mengejar pria itu.

Lisa menerjang Kevin dengan cara loncat dan langsung namplok di gendongan Kevin yang hampir terjungkal, namun untung nya Kevin bisa menyeimbangkan diri.

"TELOR KUTU! APA YANG LO LAKUIN?!" teriak Kavin, saat rambut nya di jambak Lisa.

"Rasain lo kampret! Gara-gara lo, jantung gue hampir copot! Lo mau tanggung jawab kalau gue mati lagi?!" Kevin berusaha melepaskan hambakan Lisa, namun bukan nya melepaskan nya, Lisa malah semakin mengencangkan jambaknnya.

Lisa menggigit bahu lebar Kevin membuat pria itu semakin menjerit frustasi.

"Lisa, apa yang kamu lakuin nak?" tanya sebuah suara, membuat Lisa menatap ke asal suara yang tak lain adalah papa nya.

Mata Lisa mengerjap saat melihat papa nya tak sendiri, di sana papa nya tengah bersama seorang pria dewasa yang sedikit familiar.

Mata pria itu menatap tajam ke arah nya yang masih ada di gendongan Kevin.

Perlahan mata Lisa membelalak kaget saat mengingat pria itu. Pria itu, pria gila yang mengklaim diri nya saat ia berada di Bandung. Bukan itu saja, pria itu pria yang hampir pingsan di komplek perumahan nya.

"OM LETOY!" pekik Lisa, membuat semua orang membelalak.

Bersambung

Uhuk! Mak masih galau, ini aja mak up karena ingat pembaca kesayangan.

Follow akun mak Sintashintiawatii

Vote 1.6+

Spam next 500+

Spam ❤ 350+

Spam 🐤or🐥or🐣300+

Spam 🐷or🐊or🗿300+

🌟👇

Continuar a ler

Também vai Gostar

641K 67.4K 67
WARNING!! BXB AREA. MOHON MENJAUH JIKA ANDA HOMOPHOBIA! CERITA INI 100% KARANGAN SEMATA. HANYA FANTASI. TOLONG BEDAKAN MANA YANG FAKE DAN REAL. WARN...
193K 17K 18
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
3.3M 327K 91
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
586K 38.2K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...