QUEEN FOR ALPHA

By MOONRHOE

1.2M 92.3K 2.9K

Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pr... More

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 44
PART 45
PART 46
PART 47
PART 48
PART 49
PART 50
PART 51
PART 52
PART 53
PART 54
PART 55
NEWS
VOTE COVER
OPEN PO
SPOILER(?)
INFO
SEQUEL?

PART 30

15.9K 1.2K 30
By MOONRHOE

"Apa yang kau dapatkan?" Tanya Dareen yang baru saja mendudukan dirinya di kursi kerjanya

"Ini King" ujar Stevan sambil menaruh lembaran kertas yang berselimut map berwarna putih di atas meja

Dareen pun dengan pelan mengambil berkas itu, mengambil lembaran demi lembaran kertas dari wadahnya dan mulai meneliti dengan perlahan isi dari laporan ini

"Jabarkan kepadaku secara garis besar tentang penculikan itu" Perintah Dareen yang mendapat anggukan tegas dari Stevan

"Terhitung sebanyak 6 kali, Queen di culik oleh beberapa orang yang merupakan musuh dari Ayahnya. Saya masih menyelidiki apa yang diperbuat oleh ayahnya sehingga mempunyai banyak musuh. Karena dalam 'luarnya'. Ayahnya Queen merupakan seorang anggota militer berpangkat Jenderal yang mempunyai kesan bagus di mata masyarakat. Jadi, tolong beri saya sedikit waktu untuk mencari tau lebih lanjut King"

Dareen menganggukan kepalanya mengerti "Lanjutkan"

"Perculikan pertama yang Queen alami saat memasuki umur 4 tahun karena tengah bermain sendirian diluar rumah tanpa mengawasan siapapun. Tapi hanya butuh waktu 5 jam bagi orang tua Queen untuk menemukan keberadaan Queen kembali..."

"... King dapat melihat dalam berkas tersebut dari mulai penculikan pertama sampai yang terakhir, saya sudah menulisnya secara terperinci" dengan mata yang masih membaca berkas ditangannya, Dareen sekali lagi menganggukan kepala karena puas dengan hasil yang di berikan Betanya ini.

"Dalam 6 kali percobaan penculikan. Hanya satu yang berhasil, dan itu merupakan penculikan terakhir yang Queen alami. Saat itu umur Queen masih 11 tahun. Berbeda dari yang sebelumnya, kasus ini memakan korban jiwa. Yaitu ibu dari Queen sendiri. Namanya Erla"

Dareen kini menatap Stevan dengan dahi yang mengerut tajam

"Queen saat itu tengah berjalan pulang dari sekolah bersama ibunya. Tapi dalam perjalanan pulang, mereka berdua di culik oleh musuh dari Ayahnya Queen. Sama seperti kasus penculikan yang lainnya. Kali ini hanya membutuhkam waktu 23 jam untuk menemukan keberadaan Queen dan Ibunya. Tapi..." Stevan meneguh ludahnya dengan kasar seakan siap dengan kata yang akan dilontarkannya "....Queen ditemukan tengah terduduk dengan perut yang berdarah sambil menangis tepat di samping ibunya yang sudah terbujur kaku"

"Menurut hasil rumah sakit. Queen mengalami luka tusuk di bagian perut sebelah kiri. Lengan kiri patah, 3 jari sebelah kanan retak, serta pergelangan kaki kiri yang terkilir parah dan terdapat juga luka lebab maupun lecet yang hampir memenuhi tubuh Queen"

Dareen mengepalkan tangannya berusaha meredam emosi yang hampir meledak. Berani-beraninya bajingan itu melukai matenya yang masih kecil. Dareen bahkan dapat membayangkan tubuh kecil matenya yang ketakutan ketika mendapatkan kekerasaan seperti itu "Siapa dia? Bajingan mana yang berani menyakiti mateku?"

"Untuk berjaga-jaga, saya memasukan semua pelaku penculikan Queen di dalam flashdisk. Saya sudah menaruh flashdisk tersebut di dalam amplop coklat kecil bersama dengan berkas yang sekarang King pegang"

"Siapa dia? Siapa yang melukai mateku?!?!" Ulang Dareen sekali lagi seakan menghiraukan ucapan Stevan barusan

"Apakah King ingat dengan kepergian King ke Bali untuk menghadiri peresmian sebuah hotel?" Dareen menajamkan alisnya "Pemilik dari hotel tersebut merupakan pelakunya King"

Tangan Dareen kembali mengepal kuat seakan-akan tengah mengendalikan amarahnya yang akan meledak seperti bom waktu

"Aku sudah curiga dari awal karena bajingan tua itu mengundang orang-orang kriminal ke acara peresmian hotel" Dareen memejamkan matanya sebentar lalu membuka matanya kembali ketika satu ide licik terlintas di otak cerdasnya "Sepertinya sekarang aku punya alasan untuk menghancurkan orang itu"

Stevan meneguh ludahnya dengan susah payah karena melihat ekspresi Dareen yang benar-benar sangat menyeramkan. Terlihat seperti pembunuh berdarah dingin

"Sepertinya cukup sampai disini. Kau bisa pergi" Suruh Dareen sambil mengambil sebuah flashdisk berwarna hitam yang berada di amplop kecil  tadi

Stevan tetap terdiam ditempat. Dan itu malah membuat Dareen heran dengan tingkah laku Betanya ini "Kenapa kau masih disini?"

"Maaf King, Tapi masih ada satu laporan lagi yang harus saya beritahu"

Dareen menaikan sebelah alisnya bingung "Apa itu?"

"Apa King pernah mendengar nama 'Aletheia'?"

Dengan jari telunjuknya yang mengetuk meja didepannya, Dareen berusaha mengingat nama yang terdengar tidak asing di telinganya "Aletheia..."

"Aletheia..."

"Aletheia..."

"Aletheia..."

"Aletheia..." Dareen terus saja mengumankan nama itu berkali-kali. Entah kenapa nama itu terdengar indah ditelinganya

Setelah beberapa saat terdiam sambil mengingat-ingat, Dareen akhirnya angkat suara "Bukankah itu nama orang yang menghack situs keamanan perusahaan ku? Perusahaan dengan keamaanan tingkat tinggi milikku dengan mudahnya di tembus oleh seorang yang bernama Aletheia beberapa bulan yang lalu. Dan berkat orang itu juga, aku harus menambah tingkat keamanan perusahaan ku berkali-kali lipat"

Stevan menganguk-angukan kepalanya setuju "Aletheia, dia adalah Queen"

"What?" Kini Dareen memandagi Stevan dengan tatapan terkejut yang tak bisa ia sembunyikan

"Seperti Athena, nama yang digunakan Queen ketika balapan liar. Aletheia merupakan nama samaran Queen yang lain, hanya saja Queen menggunakan nama Aletheia untuk melakukan kegiatan hacking. Sepertinya Queen selalu menggunakan sama samaran untuk melakukan tindakan tertentu"

"Mateku seorang hacker?" Dareen sedikit tercengang, apa lagi mengingat tindakan 'Aletheia' yang dengan seenak jidat memasuki situs terpenting milik perusahaanya. Walaupun dilihat dari pergerakannya yang hanya masuk dan tidak membuat kekacauan apapun. Tapi tetap saja, perusahaan besar milik Dareen benar-benar kecolongan karena ulah matenya. Dareen tertawa sumbang dengan fakta yang dibeberkan Betanya ini.

"Dari info yang saya dapatkan, Queen belajar ilmu hacking dari pamannya yang bekerja di badan intelijen milik pemerintah di Indonesia. Dan saya rasa, itu penyebab sampai sekarang kita belum bisa menemukan dimana Queen berada"

Dareen terdiam, pria dewasa itu masih terkejut dengan fakta yang baru saja ia dengar. Matenya benar-benar punuh dengan kejutan. Semua fakta tentang matenya membuat adrenalin Dareen berpacu dengan cepat. Sial, matenya sungguh gadis yang sangat luar biasa

Beberapa detik kemudian, satu alis Dareen terangkat karena teringat akan sesuatu "Dimalam hari pada saat acara peresmian hotel milik bajingan tua itu. Aku dengar jika terjadi sedikit keributan karena ada seseorang yang membocorkan beberapa file rahasia dari hotel itu. Jangan bilang itu ulah mateku?"

"Benar King"

"Sepertinya mateku masih ingin balas dendam" seru Dareen sambil tersenyum licik

•••

"Kok lu bisa sih suka sama gue, perasaan pas pertama kali kita ketemuan, gue bener-bener ngerampok lu sampai puluhan juta rupiah gara-gara lu kalah balapan"

Athair yang mendengar itu hanya mengedikan bahunya acuh sambil terus bermain game di layar ponsel miliknya

"Jawab gak? kalau enggak gue kagak bakalan masakin lu lagi!"

Mendengar ancaman itu, Athair langsung saja mematikan ponsel miliknya. Ancaman Alisha yang satu ini benar-benar membuat Athair mematuhi semua ucapan yang dilontarkan gadis itu

"Gue suka sama mata lu" jawab Athair sambil memandang mata Alisha dalam

"Kok bisa?"

"Lu kan selalu pakek masker pas balapan dan secara otomatis gue cuma bisa ngeliat mata lu doang"

Alisha menangguk-anggukan kepalanya mengerti

"Mungkin karena kita selalu ketemu di malam hari, gue kira warna mata lu item, tapi anehnya pas kena cahaya lampu, warna bola mata lu berubah jado coklat. Dan itu unik menurut gue"

"Tapi emang aslinya warna mata gue coklat"

Kini gantian Athair yang menanggukan kepalanya "Gue juga baru sadar warna mata lu aslinya berwarna coklat pas kita gak sengaja ketemuan di restoran pada waktu itu"

"Lama amat lu nyadarinya"

Athair mengendikan bahunya acuh "Nah sekarang pertanyaan lu terjawab kan? Jadi jangan ngancem mulu soal lu kagak bakalan masakin gue lagi"

"Idih idih idih" Ujar Alisha "kagak asik banget lu"

"Biarin"

"Selain itu ada lagi gak?"

"Ada. Banyak banget. Tapi rahasia" Jawab Athair yang mendapatkan tatapan datar dari Alisha.

Sedangkan Athair tidak peduli dengan tatapan itu dan kembali melanjutnya gamenya yang sempat tertunda

Cukup lama, hampir 20 menit berlalu tapi kedua manusia berbeda jenis itu tetap membisu. Athair masih asik dengan gamenya sedangkan Alisha sibuk dengan pikirannya sambil menatap Athair dengan lekat

"Apaan sih lo!! Aneh banget perasaan" Rewel Athair yang sedari tadi di tatap Alisha dengan tatapan penuh selidik. Jujur, Athair sudah merasa merinding sedari tadi di tatap oleh Alisha, tapi baru bisa mengumpulkan keberaniannya untuk angkat bicara sekarang.

"Perkembangan paspor gue dan berkas-berkas lainnya gimana?"

"Ealah lu dari tadi ngeliatan gue cuma buat nanya itu?"

Alisha mengangguk pelan dengan sedikit keraguan "Sebenarnya mau nanya banyak sih, tapi nanti dulu. Pentingan yang ini soalnya"

"Emang ada yang lebih penting dari ini?"

"Untuk sekarang sih pentingan ini, soalnya gue harus sekolah. Gue sih udah yakin kalau gue naik ke kelas 12. Cuman gue kagak yakin bakalan di drop out atau enggak nantinya" Ujar Alisha dengan raut wajah yang jelas menunjukan rasa kekhawatiran yang tinggi

"Kok lu bisa kepikiran sampai kesitu?" Tanya Athair yang kini mulai menatap intens wajah cantik Alisha

"Gue kan ada di Alaska karena di culik, dan tuh orang bilangnya gue bakalan disini selama 2 bulan, sedangkan sekolah gue liburnya cuma 3 minggu doang. Bisa-bisa gue di drop out kalau kelamaan kagak masuk sekolah. Gue juga kagak yakin gue udah dikasih ijin sekolah kalau misalnya gue kagak masuk selama ini"

"Emang udah berapa lama lo disini?"

Alisha menimbang-nimbang sebentar, berusaha mengingat berapa lama waktu yang sudah ia habiskan di negri orang "sekitar 3 minggu"

Kali ini Athair menangguk-anggukan kepalanya mengerti "kurang lebih 5 hari lagi paspor lu jadi dan berkas-berkas lainnya akan jadi di hari selanjutnya. Jadi sekitar seminggu lagi lah. Kagak masalah kan?"

Gadis itu menatap manik mata Athair yang berwarna hitam kelam, entah kenapa semua pikiran buruk tentang cowok di depannya ini hilang seketika. Dulu ia mengangap Athair seorang berandalan tapi setelah mengenal lebih jauh, Alisha sedikit merasa simpati kepada laki-laki yang tengah asik bermain game

"Thanks ya, gue berhutang nyawa sama lo" Ucapan Alisha itu membuat tawa Athair pecah seketika "Kok lu ketawa sih? Gue serius anjir"

"Berutang nyawa doang nih? Kagak ada yang lain?"

"Emang lu mau apa?"

Athair terdiam sambil menatap Alisha dengan tatapan yang lembut "Lo akan tau nanti dan pokoknya lu harus kabulin permintaan gue"

"Emang apa? Kalau aneh-aneh bakalan langsung gue tolak" Ancam Alisha yang diselinggi dengan senyuman kecil

"Kagak aneh-aneh kok, santai aja" ucap Athair dengan yakin

"Beneran?"

"Beneran, udah jangan ganngu gue, lagi asik main game nih"

"Sialan lu" Alisha terkekeh ringan ketika membalas ucapan Athair, tapi sedetik kemudian gadis itu terdiam

Entah kenapa mendengar kabar tentang berkas-berkas itu tidak membuat Alisha bahagia, justu rasa cemas lah menghampiri. Alisha benar-benar bingung. Apakah tindakannya ini sudah benar?

Dan entah kenapa juga, pikiran Alisha kini menjurus ke arah Dareen

Ini cukup sulit

Alisha sempat berpikir jika dirinya bertemu kembali dengan Dareen. Ia  tidak akan pernah bisa bebas dari pria dewasa itu.

Mengingat dari bagaimana pria itu memperlakukannya selama ini. Dareen terlihat seperti orang yang terobsesi kepadanya bahkan ketika pertama kali bertemu

Pria itu benar-benar mengerikan

🐋🐋🐋

Hai guys 👋👋

Aku gabut, walaupun banyak tugas yang deadline sebentar lagi. Tapi aku tetep gabut wkwk, jadi aku sempettin buat update part ini

Semoga kalian suka sama part ini ୧⍤⃝🌹

Jika ada typo dan kesalahan lainnya tolong bilang-bilang ya, nanti aku perbaiki saat aku revisi besar-besaran

Jangan lupa untuk Follow, Vote dan Commentnya 💋💋💋

See you in the next chapter 👋👋👋

- Love, Ryn

Continue Reading

You'll Also Like

55K 5.7K 47
[ė°©ķƒ„ģ†Œė…„ė‹Ø x ģ „ģ •źµ­] Ini adalah kisah tentang kerinduan seseorang pada sebuah kebahagiaan. Mengenai bagaimana dirinya menjalani kesunyian hatinya dan tentan...
318K 19.6K 45
Kiara Victora Lacynda, seorang gadis muda berusia 19 tahun yang menjalani kejamnya kehidupan di dalam sebuah panti asuhan sejak ia kecil. Kehidupan m...
365K 33.5K 53
*** Takdir selalu tak terduga, suka atau tidak kita harus menjalaninya. Agnoraga Demetri Apollo, keturunan murni Dewa Serigala itu telah melenyapkan...
66.2K 4.1K 23
15+ [Slow update] Tanpa dia sadari, mulutnya mengangga karena rasa takjub. Morea mengira itu seekor siberian husky dengan ukuran tubuh yang tidak nor...