Flashback On,
"Baiklah Tomas, tunjukkan padaku dimana tuanmu menyembunyikan 'para jagoannya'!"
"Maksud anda Nyonya?"
"Maksudku tunjukkan garasi mobil tuanmu aku ingin memilih mobil yang akan kunaiki!"
"Baik Nyonya. Kemarilah ikuti saya!" Mereka berjalan menuju garasi mobil.
"Woaaahhh Fantastis!! Your master is very crazy rich!" seru Revela dengan mata yang terbelalak.
"Puft! My master is your husband, Madam!!" Tomas menahan tawa.
"Kau menertawakanku??"
"Ti-tidak Nyonya saya tidak berani!"
"Baiklah kalau begitu tunjukkan aku 'rajanya' !!"
"Maksudnya?"
"Maksudku mobil kesayangan tuanmu. Pasti disimpan di tempat rahasia kan?" Revela memutar kedua bola matanya.
Tomas garuk-garuk kepala. "Saya takut dimarahi tuan."
"Kau jangan khawatir, aku yang akan bertanggung jawab!"
"Baiklah ...," Tomas pasrah.
Mereka berjalan menuju garasi bawah tanah. Sesampainya disana Revela tak berhenti takjub melihat koleksian pria berdarah Prancis itu.
"Gilaa dia memang tajir melintir!! Menyembunyikan semua barang mewah disini!!"
Revela sangat menikmati pemandangan luar biasa itu. Baginya mobil-mobil mewah adalah surga dunia. Adrenalinnya terpacu melihat deretan mobil-mobil mewah sepanjang garasi yang luas itu.
Sudah lama sekali ... uuuhh aku rindu balapan liar! batin Revela.
Sepasang matanya tertuju pada sebuah mobil Lamborghini putih keluaran terbaru.
"Waww tampan sekaliii!! Tomas, aku mau yang ini!" seru Revela kegirangan.
"Ta-tapi Nyonya, mobil itu hadiah dari tuan Jackson di hari ulang tahun tuan Pierre. Dan tuan belum pernah memakainya."
"Aku tak peduli, pokoknya aku mau pakai yang itu! Bukankah semua barang suami adalah milik istrinya?!"
"Baiklah Nyonya, kalau begitu saya panggilkan sopir!"
"Tak usah biar aku sendiri yang nyetir!"
"Jangan Nyonya. Tuan bisa membunuh saya!"
"Aku pandai sekali menyetir!" Revela meyakinkan.
"Kalau begitu maaf, saya tidak bisa memberikan kuncinya Nyonya!"
"Cih, baiklah panggilkan saja sopir!"
Tomas pun memanggil sopir dan Mina untuk menemani Revela ke apotek. Mereka bertiga pergi meninggalkan mansion dengan mobil mewah itu.
Flashback Off.
*
"Berikan aku perban, antiseptik, vitamin, obat penenang, obat tidur dan ... pil KB!"
"Maaf Nyonya, apa ada surat dokter untuk obat penenang dan obat tidurnya?"
Revela menyodorkan selembar kertas yang diberi dokter Rana. Wanita pintar itu sudah memprediksikan hal ini. "Kau lihat baik-baik tulisan di kertas itu! Beri aku obat penenang yang banyak!" rutuknya. Hah bikin kesal saja! Ada gunanya juga aku mendekati Rana!
"Baik Nyonya."
"Ini tips untukmu!" Revela menyodorkan beberapa lembar uang kertas merah. Setelah mendapatkan semua yang diperlukan, Revela bergegas meninggalkan apotek.
"Kau pindahlah ke belakang bersama Mina!"
"Tapi-"
"Tak usah tapi-tapi CEPATLAH! Akan ku laporkan pada tuan jika kau menolak perintahku!"
Sopir itu menurut. Mereka bertukar tempat. Revela pun menyeringai. Dasar bodoh! Rasakan ini!
Revela langsung tancap gas dengan kecepatan tinggi. Ia memutari jalanan masuk ke tol menghindari kemacetan. Bunyi klakson tak henti-hentinya sepanjang jalan.
"Huh, Aventador itu melaju sombong!" Revela tak mau mengalah. Ia menambah kecepatan lagi untuk menyalip kendaraan mewah didepannya.
"Nyonya pelankan mobilnya saya takut sekali!" Mina memohon. "Sebenarnya kita mau kemana?"
"BERSIAPLAH! Kalian kencangkan sabuk pengaman! Akan kupacu ADRENALIN KALIAN!!"
"HAHAHA!! Akhirnya aku bisa menyusulnya!! Wuuww! Seru sekaliiii!!! Kalian lihat BETAPA HEBATNYA DIRIKU!! YUUUHUUUUHHHH AMAAAZIIIIING!!" Revela berteriak sepanjang jalan.
"Mina, Nyonya kita sudah gila!"
"HAHAHA!! HUUUUHHHH!!"
Revela memarkirkan mobilnya di sebuah restoran pinggir pantai.
"Bagaimana, apa kalian menikmati perjalanannya? Kita istirahat dulu disini! Kita isi perut kita terlebih dahulu!"
*
PRANCIS
Seorang pria Prancis bergaya badboy, tengah asik membuka sosmed. Senyum bahagia tiba-tiba terpancar di wajah tampannya. Ia beranjak dari sofabed menuju nakas. Ditemukanlah sebuah foto gadis muda yang sangat cantik.
"Ceska, akhirnya aku menemukanmu ...!" ucap lelaki berumur 30 tahun seraya mengelus foto gadis yang masih remaja itu.
Ia membuka kembali sosmed untuk melihat foto profil gadis yang diyakini wanita yang sama dengan gadis remaja yang ia kenal dulu.
"Kau sudah dewasa banyak berubah semakin mempesona!" ucapnya seraya mengecup ponsel.
Flashback On,
Pada malam hari, Kota Jakarta dan sekitarnya banyak sekali anak-anak muda nongkrong di daerah elit mengadakan balapan liar. Mereka sudah tahu jalanan kosong di atas jam 10 malam. Jalan tol pun menjadi sasaran mereka.
Revela mengendarai mobil Porsche 911 turbo S dengan 580 kecepatan kuda dan 0-100 km/jam hanya dengan waktu 2,9 detik saja. Mobil itu dibelikan ayahnya sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 16.
Dengan ugal-ugalan Revela berhasil menyusul mobil Ferrari didepannya. Mobil itu milik tuan muda Vlad yang terpaut 3 tahun lebih tua diatasnya. Saat itu Vlad masih berumur 19 tahun.
Akhirnya Revela berhasil memenangkan pertandingan itu.
"BRENGSEK AKU KALAH!!" teriak Vlad kesal.
Gadis itu keluar dari mobilnya dengan menebar senyum penuh kemenangan.
"What?? Seorang wanita?! Cih aku bahkan dikalahkan oleh gadis ingusan macam dia!!" gerutu Vlad. Tak terima kekalahannya, ia keluar menemui gadis itu. "Heh kau siapa? Kemarilah!!"
Gadis itu menoleh ke arahnya tersenyum penuh pesona.
Shit, sungguh manis!
"Kau memanggilku??"
"I-iya, namamu siapa ... aku belum pernah melihatmu?" Vlad gugup.
"Bertanya langsung seperti itu tanpa memperkenalkan diri terlebih dahulu??"
Cih sombong sekali! Tapi aku suka ..., batin Vlad. "Baiklah nona manis perkenalkan namaku Vlad Beaufort Francois!" Pemuda itu mengulurkan tangannya.
"Hai Vlad, aku Ceska!" Revela berlalu pergi tanpa membalas uluran tangannya.
"HEI TUNGGU!!" teriak Vlad. Namun gadis itu tetap berlalu pergi tanpa menoleh kearahnya. "Cih sombong sekali! Ceska?? Siapa dia ... bikin penasaran. Aku harus mencari tau siapa gadis itu!" Vlad tersenyum.
Flashback Off.
*
Begitulah awal pertemuan mereka yang tak disengaja. Akhirnya Vlad mengetahui dimana Revela bersekolah. Setiap hari Vlad selalu bermain ke sekolahnya hanya sekedar ingin melihat gadis yang membuatnya selalu merindukannya. Mereka pun menjadi dekat. Setiap hari nongkrong di tempat biasa mereka berkumpul bersama teman-teman balapnya. Itu yang membuat Revela selalu pulang telat yang kemudian selalu dimarahi ayahnya. Terkadang Revela mendapati tamparan dari sang ayah.
Revela sadar akan kesalahannya. Tapi tak membuatnya jera. Karena saat itu ia ingin menjauh dari sang kakak tiri yang mulai terasa aneh sikapnya hingga membuat dirinya merasa tak nyaman berada di rumah.
*
Revela tak henti tertawa melihat Mina dan sang sopir pucat pasi hingga mual-mual lari terbirit-birit menuju toilet.
"Nyonya anda sudah sampai?" Tomas membungkuk memberi hormat.
"Cepat kembalikanlah mobil itu ke garasi sebelum tuanmu marah! Terimakasih Tomas! Sudah lama aku tak sesenang ini! Kau membuatku sangat bahagia!" Revela masuk kedalam mansion dengan penuh kepuasan dan wajah bahagia.
***
BERSAMBUNG 💖