BLIND OBSESSION

Від dandelion035

28.2K 1.5K 31

WARNING 21+(area dewasa) Seprai itu sudah tak karuan. Bantal, guling berjatuhan. Mereka bagai hewan buas, lia... Більше

1. Prolog & Cast
2. Hujan
3. Pertemuan
5. Alfian Shawn
6. Pertunangan'21+
7. Tinggal Di Mansion'21+
8. Pesta Lajang
9. Pernikahan Sempurna
10. Malam Pengantin
11. Lamborghini Countach
12. Hukuman
13. '21+
14. '21+
15. The Femme Fatale'
16. Escargot
17. BRUSSEL
18. Newlyweds
19. Obat Perangsang'21+
20. Wafel
21. Khawatir
22. Obat Tidur
23. Hilang Akal
24. Christian
25. Depresi
26. Kabur
27. Mabuk Berat
28. Kehilangan
29. Pencarian
30. Mata Kucing
31. Pesta Perjamuan
32. Kesalahan
33. Festival Keukenhof
34. Akhirnya menemukanmu
35. Kembali Rujuk??
36. Kematian
37. Pembulian
38. Kematian Mommy
39. Penyelamatku
40. Perpisahan
41. PENJARA
42. Markas
43. Mati Suri
44. Bercerai
45. Beautiful Lady
46. Penawaran
47. Toxic
48. Penggeledahan'21+
49. Mina
50. Memainkan Peran
51. KAPAL PESIAR
52. Tersesat
53. Dia Masih Hidup
54. Terjun
55. Penyekapan
56. Persidangan
57. Pelacakan
58. Perang

4. Mansion'21+

2.6K 40 0
Від dandelion035

Revela menatap dingin kedua orang tua paruh baya didepannya. Tak sedikitpun kata maaf keluar dari mulutnya. Ia memegang pipi merah memanas akibat sebuah tamparan keras. Gadis itu terkulai lemas di sofa. Begitu syok setelah Henry menjelaskan perusahaannya tengah bangkrut.

Sinar matahari pagi masuk melalui jendela menghangatkan punggung sang gadis yang duduk terpaku menatap kosong cermin. Kantung matanya menghitam semalaman tak tidur. Tak percaya sang ayah tega menjualnya. Dengan balutan busana minim yang diberikan Grace dan sedikit polesan, Revela tampil cantik dan seksi. Ia terpaksa pergi menuju kediaman Pierre diantar sopir pemuda kaya itu.

Bangunan besar dipenuhi semak-semak dengan pagar menjulang tinggi terlihat begitu menyeramkan. Namun didalamnya sungguh indah bak istana.

Revela disambut sederetan orang berpakaian maid. Ia mengikuti Tomas sang butler masuk kedalam mansion menuju ruang pribadi sang pemilik. Pemuda yang masih berbalut piyama itu tak henti menatap tajam membuat sang gadis tertunduk.

"Tuan. Saya minta maaf atas persoalan semalam. Saya bersedia bertunangan dengan anda!"

"Bukankah kemarin Nona membatalkannya?"

"Kemarin malam pikiran saya sedang kacau."

Pemuda itu sesaat terdiam. "Baiklah! Mulai saat ini kau milikku!" Pierre menarik tangan Revela keluar menuju kamarnya.

Gadis itu terbelalak melihat kamar tuan muda yang begitu luas dan menakjubkan. Namun hatinya begitu gusar.

"Tunggu disini Sayang. Aku tak kan lama!" Pierre bergegas mandi karena tak mau meninggalkan Revela sendirian.

Revela duduk termangu di tepi kasur. Tiba-tiba ponselnya berdering membuatnya terperanjat.

"Oppa!" (Revela girang)

{"Kau dimana Vel?"}

"Aku di rumah Tu ... aku masih di rumah."

{"Aku jemput! Kita sarapan di kafe biasa."}

"Tak usah Oppa! Vela agak telat nih!"

{"Baiklah ... kau jangan lupa siang ini ada meeting pukul 11. Love you Beauty!"}

"Love you too, Oppa!"

Panggilan ditutup. Revela tersenyum melihat foto profil wajah pria yang baru saja meneleponnya. Tiba-tiba hawa dingin menyelimuti. Kenapa perasaanku tak enak ya??

"LOVE YOU?!!"

Revela terkesiap. Spontan ponselnya terjatuh dibawah kaki Pierre. Lelaki itu memungutnya. Memeriksa kontak pria yang baru saja menelepon calon tunangannya itu dan memperbesar foto profilnya.

Darahnya mendidih panas melihat ketampanan parasnya. Wajah yang semula kalem menjadi bringas.

"Tu-Tuan ... sejak kapan berdiri disitu?"

"Kenapa gemetaran?! Takut padaku?!" Pierre menyeringai. "BRENGSEK!" Ponsel dibanting hingga terbelah dua.

Revela semakin ketakutan. Ia memojokkan diri ke pangkal kasur. "Ma-maafkan saya Tuan!"

"MAAF?? KAU BILANG MAAF SETELAH KETAUAN SELINGKUH??" Pierre menaiki ranjang.

"Di-dia hanya temanku. Hanya sebatas sahabat tak lebih!" Revela meraih bantal dan memeluk bantal itu.

"BULLSHIT! Tak ada yang namanya persahabatan antara pria dan wanita! KAU MENGANGGAPKU ORANG BODOH HAH?!"

Revela sadar akan keberadaan Pierre diatas ranjang. Ketakutan semakin dirasakan hingga wajahnya pucat. "Tu-Tuan anda mau apa?"

"Memperkosamu!"

"Tidak! JANGAAN! Aku mohon ... MAAFKAN AKUU! Sungguh aku tidak selingkuh!! AMPUN TUAAN!"

"Cih! Kau memanggil si brengsek itu oppa tapi kau memanggil calon tunanganmu tuan??"

"A-aku ...."

"CUKUP! Mulai sekarang aku tak kan bersikap lembut lagi padamu!"

Pierre melempar bantal yang dipeluk Revela ke lantai. Membaring paksa dan menindih tubuhnya. Tangan kecil itu ia cengkeram kuat. Aroma menyeruak dari parfum yang dipakai bercampur aroma tubuh sang gadis membuat Pierre mabuk kepayang.

"Kau wangi sekali ... Honey," ucapnya pelan seraya menghirup aroma tubuh sang gadis.

"Jangan ...!" Revela berusaha berontak. "JANGAAANN!"

Pierre tak menghiraukan. Bibir merah itu ia lumat dengan penuh nafsu dan amarah. Revela kembali berontak, namun tenaga pria itu begitu kuat. Setelah puas, ia menciumi leher sang gadis. Hingga matanya menatap pangkal pundak yang terlihat putih mulus. Sangat menggodanya sedari pertama gadis itu datang berkunjung.

"Kau tau ... dari pertama aku melihatmu aku sudah menginginkan ini!" Pierre mengelus lembut pundaknya lalu menciuminya penuh kelembutan.

Grace sialan! Mengapa aku memakai gaun pemberiannya?! batinnya. Revela mencoba sekuat tenaga melepas cengkeraman Pierre. Namun pemuda yang dirasuki penuh nafsu bagai binatang buas tak bisa ditundukkan. Revela terisak. "Jangan Tuan ... aku moh-hon!"

"Tenang saja Sayang ... aku akan melakukannya dengan perlahan!"

Pierre merobek baju Revela hingga tak sehelai kain membungkus tubuhnya. Tanpa belas kasihan pemuda itu mencoba menyetubuhi tubuh yang terlihat begitu indah di matanya meski gadis itu menangis. Kedua tangannya ia pegang dengan satu tangan. Dan mulai menjamahnya. Meremas dan mengisap payudara sang gadis. Kemudian tangannya bergerak kebagian pangkal paha tepat di bagian sensitifnya. Pierre menekan paksa area itu dengan jarinya. Revela menggeliat sambil meringis. Lelaki itu merasakan area itu masih sangat rapat.

Pierre menyeringai. "Aku sungguh beruntung, tak sia-sia membayarmu sangat mahal! Orang tuamu mengemis menjualmu padaku. HAHAHAA!"

"BASTARD!!"

Pierre mencoba menahan kedua paha mulus itu dengan kedua lututnya agar area sensitif itu terbuka. Ia mencoba memasuki lubang sempit itu dengan satu jarinya.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!" jerit Revela tak tertahankan. "SAAKIIIIIITT ... sakitt Tuaaan! HUUHUHUUU!!!" pekiknya dengan bulir air mata yang terus keluar.

Pierre tak mempedulikan rengekannya. Ia terus fokus dengan apa yang tengah dilakukan. Revela mengepalkan tangan menahan rasa sakit yang teramat sangat dan ngilu di sekitar area sensitif yang kini menembus ulu hati terasa akan robek akibat jari besar yang perlahan menusuknya.

Sialan aku tak bisa diam terus seperti ini! pikir Revela berusaha kuat.

Revela mencoba menggunakan tehnik jujitsu yang ia pelajari saat SMA. Dengan satu gerakan cepat kedua kakinya mengapit kepala Pierre sekuat tenaga hingga wajah Pierre tersungkur. Dengan mengerahkan seluruh tenaga mampu membalikkan posisi tubuh Pierre dengan cepat menjadi dibawahnya.

"Nice move! Kau sungguh brutal Honey ... aku semakin menyukaimu!"

Revela tak menghentikan aksinya. Ia mampu dengan cepat menelungkupkan tubuh Pierre dan mengikat kedua tangannya dengan bajunya yang sudah robek.

"HAAHAHAHA! Kau sungguh hebat sekali Sayang! Belajar dari mana gerakan seperti itu? Aku semakin tak sabar ingin merasakan gairahmu di atas ranjang! Pasti sangatlah liarrr ... dan buas!"

"DIAM BRENGSEK!! APA PERLU AKU SUMPAL JUGA MULUT KOTORMU ITU?!"

"HAHAHAHAA! Apa kau mengancamku? kau tidak tau berapa banyak pengawal di rumah ini yang akan meringkusmu jika aku berteriak??"

Revela terdiam membeku. "Shit!"

"Tenanglah Sayang ... aku akan berbaik hati padamu. Karena aku tak ingin seluruh anak buahku melihat tubuh telanjangmu. Keluarlah! Jangan sampai aku berubah pikiran!"

Revela bergegas mencari lemari pakaian tapi ia kebingungan mencarinya.

"Tekan tombol merah itu!"

Revela dengan cepat mencari tombol itu lalu menekannya. Keluarlah berbagai wardrobe otomatis dari balik dinding.

"Kau memang Sultan!"

Pierre tersenyum mendengarnya. "Ada beberapa pakaian wanita di dalam sana. Pilihlah sesukamu!"

"Cih, kau memang bajingan!"

Pierre terkekeh.

Setelah memilih pakaian yang dirasa cukup pas, Revela segera mengenakannya. Dengan langkah seribu ia meninggalkan mansion. Membiarkan Pierre yang masih mengenakan bathrobe telungkup diatas ranjang dengan kedua tangan terikat sangat kuat.

***

BERSAMBUNG 💖

Продовжити читання

Вам також сподобається

389K 1.7K 16
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
with Friend (END) Від taa

Романтика

1.1M 47.4K 37
Mereka teman baik, tapi suatu kejadian menimpa keduanya membuat Raka harus menikahi Anya mau tidak mau, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa ya...
Naughty Nanny Від 23

Романтика

7.2M 352K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
Housemate Від noenicha

Романтика

1.5M 137K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...