Pak Suami

By ljnxdo

60.2K 3.1K 65

jaeno/jaejen homophobia jauh² More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
12
13
14
15

11

2.8K 166 1
By ljnxdo

Sorry for typo
And
Happy Reading

" Kau berdandan dengan sangat cantik, ya."
Ucap seseorang dalam layar HP. (Telfonan seseorang)

"Aku tampan bodoh!" Balas jeno mendengus kesal.

Namun seseorang yang di layar HP tidak menggubris nya. "Tapi kalau kau cantik sekali. yang ada, banyak yang menyukaimu" Ucap nya lagi.

"Apa si! Kau sedang bicara apa? Tak menyenangkan sekali" Sinis jeno.

"Sudah-sudah, matikan saja telfon nya. Aku ingin mandi" Ucap jeno tanpa ribet ia mengambil handuk.

"Jorok sekali. sudah dari dulu, kau seperti ini?" Tanya orang tersebut.

"Tidak juga, kalau malas mandi saja jam segini" Balas jeno cengengesan lalu di balas anggukan dari sang lawan bicara.

"Kenapa kau tak mandi sedari tadi, hm?"

"Aku sudah mengambil handuk, lalu kau menelfon tiba-tiba. Sudah gitu menelfon ku beberapa jam namun tak segitu nya 'sih.... Ya pokoknya seperti itu lah"

"Kenapa kau tak bilang sedari tadi?"

"Kau selalu saja berbicara tanpa henti"

Orang itu membalas dengan anggukan kepala. "Ya sudah. Sana mandi, pantas saja bau sampai sini"

"Sialan. sudah menelfon ku secara tiba-tiba lalu mengejekku"

"Iya-iya, maaf " Ucap nya sembari menundukkan kepala nya.

"Bodo amat" Setelah jeno mengucapkan seperti itu. Jeno mematikan telfon nya lalu melepas kan HP nya dari tangan lalu ia meletakkan di kasur begitu saja kemudian beranjak dari kasur nya dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi. Hp jeno tiba-tiba bergetar yang bertanda ada yang mengirim pesan pada nya. Jeno mengambil HP tersebut lalu mengecek nya dari layar HP. Ternyata orang itu.

Pak suami💗🤭

Jangan lupa besok

Kau sampai kapan, mengucapkan hal itu?

Sorry, aku takut kau melupakan nya.

Kau kira aku melupakan hal itu dengan secepatnya?

Tidak juga

Sudahlah, jangan menggangguku dulu. Aku
Belum memakaikan bajuku

Ouhh babe
Ok-ok, silahkan tuan nyonya
Read

Setelah jeno tak menjawab kembali pesanan tersebut, jeno menaruh HP nya kembali di tempat semula. Kemudian jeno melanjutkan kegiatan nya untuk mencari baju yang akan di pakai nya.

Kemudian jeno keluar dari kamar milik nya lalu turun untuk menuju lantai bawah dan ingin menemukan sang papa dan daddy atau bisa di bilang makan bersama-sama dengan keluarga di malam hari.

"Ingat, kau besok menikah dengan nya lalu Kau harus menampilkan yang sangat mempesona" Ucap sang papa sembari menaruh kan piring makanan untuk sang anak kesayangan itu.

"Haruskah?" Balas jeno.

"Ya harus lah, kau bodoh atau bagaimana!? Kau akan menjadi sepasang kekasih... Ahh tidak, maksudku sepasang suami-suami dan peraturan nya juga seperti itu. Harus rupawan depan suami, ngerti kau!?" Penuh dengan sedikit mengegas kan kata-kata nya agar anak yang di depan nya mengerti.

"Hm..... baiklah-baiklah, aku mengerti" Balas nya dengan pasrah lalu mengangguk-anggukkan kepala nya yang bertanda ia mengerti dan akan melakukan nya.

"Balasan mu tak begitu menyenangkan sekali" Ucap sang papa sinis pada anak nya.

Anak yang di perlakukan seperti itu pun melotot akan tak percaya jadi seperti ini. "Maksud nya apa seperti itu!? Padahal aku sudah menjawab nya agar tak memperpanjang kan masalah lalu tak berkunjung makan bersama tapi dia?! Mau kau apa sih?" Ucap nya dalam hati.

Daddy yang sedari tadi hanya diam saja, merusakkan hening nya. Karna pasti ada keributan di antara mereka. Pastinya dan itu pun selalu. "Sudah-sudah, kita makan saja dulu" Ucap nya untuk mempersudahkan pertengkaran anak dan orang tua. Setelah daddy mengucapkan itu mereka pun diam sejenak lalu melaksanakan makan bersama.

Selesai makan jeno kembali ke kamar nya. Jeno merebahkan badan nya itu lalu menatap ke atas yang arti nya jeno kini sedang memikirkan pernikahan nya yang akan di laksanakan pada esok hari.

"Hufh... Aku sebenar nya takut tapi mau gimana lagi? Aku juga tak bisa menolaknya. Aku tak tau bagaimana akan ke depan nya, sungguh aku sangat gugup sekarang" Wajah jeno kini berubah menjadi ingin menangis namun tak ingin menangis. Seperti pasrah sudah dengan kenyataan nya.

"Dan aku juga sebagai cowo yang bisa melahirkan anak pasti akan merasakan kesulitan.... Udah gitu, ada guru-guru yang akan datang. Sungguh ini... Oh my god"
Ucapnya dengan prustasi.

"Arghh! Udah lah, tidak perlu di pikirkan selagi juga ini sudah terjadi" Ucap nya sembari menarik selimut lalu menutup kan mata nya untuk menuju mimpi nya.

Tak menyangka sudah terang saja. Kini jeno sudah bangun, malah sudah dandan pula. Sangat cantik, kata papa nya.

Oh my god, aku masih tak mempercayai ini ucap jeno dalam hati.

So beautiful...

"Oh my god babe, you look so beautiful" Ucap papa histeris pada anak nya yang begitu cantik .

"Apa si, pa. Biasa saja juga" Ujar nya sinis pada diri nya sendiri saat melihat tampilan nya di cermin.

"Bodoh! Kalau kau jadi papa mungkin kau melihat seperti ini juga kau akan terpesona"

"Iyakan saja"

"Ahh sudah lah, ayo berangkat ke lokasi" Ucap nya sembari menarik tangan anak nya untuk keluar dari kamar lalu turun dan bergegas berangkat ke lokasi tersebut.

Selama perjalanan, jeno hanya diam tak tau ingin berbicara apa. Inti nya dia memikirkan hal-hal yang mungkin dia masih belum percaya dengan terjadi nya perjodohan dengan guru kampus nya.

Sudah berada di lokasi. Orang tua jeno juga jeno nya pun memulai memasuki ruangan tersebut. Ruangan yang begitu luas dan indah yang di hiasi oleh pernak-pernik atau bunga-bunga yang sangat cantik dan sempurna.

"Cepat sana ke jaehyun" Ucap sang papa pada jeno untuk menghampiri ke beradaan jaehyun.

Jeno pun menurut. jeno berjalan ke arah jaehyun yang kini sedang duduk dan menatap jeno begitu dalam. Jujur jeno sangat gugup sekarang karna jeno merasa banyak yang lihat ke arah nya begitu err dan begitu pun juga jaehyun.

Bersalam-salaman dengan para tamu lalu berfoto dengan pengantin baru, dan para tamu pun makan makanan yang sudah di sajikan oleh pelayan tersebut.

"Aku ingin makan juga" Ucap jeno pelan namun masih terdengar oleh seorang laki-laki di samping nya, jaehyun.

"Kau ingin makan?" Tanya jaehyun sembari melirik ke arah jeno.

Jeno pun mengangguk kan kepala tanpa melirik kembali ke arah jaehyun. "Akan aku ambil kan untuk mu" Ucap nya beranjak dari kursi. Ingin sekali jeno menghentikan langkah nya namun terlanjur.

"Ini. makan jangan terburu-buru atau ingin di suapi?" Ucap jaehyun tersenyum.

"Jaehyun! I hate u" Ucap jeno dengan muka kesal nya namun hati nya kini sedang jedag-jedug.

"I love you too" Balas jaehyun.

"Jangan terburu-buru, itu akan membuat mu tersedak" Ucap jaehyun memperingati pada jeno untuk tidak makan begitu buru-buru karna sudah jaehyun yakin jeno malu karna banyak nya orang melihat ke arah mereka berdua yang menurut orang-orang mereka sangat serasi.

▼△▼△▼△▼△

Akhirnya update juga, maaf ya update nya lama soal nya saya sedang sibuk belajar akan kegiatan pts di sekolah🙏

Continue Reading

You'll Also Like

472K 43.1K 95
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
176K 12.6K 27
"kita akan berkeliling wisata nanti saat hesa sudah besar dan papa yang akan menjadi bos di perusahaan agar bisa meliburkan diri mengajak hesa dan ma...
820K 13.5K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
913K 50.1K 50
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...