Dendam Arwah Bapak

By DewiJambi8

515K 33.6K 1.7K

Setelah 40 hari kematian Bapak, rumah More

Part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53
part 54
part 55
part 56
Part 57
part 58
part 59
part 60
part 61
part 62
part 63
part 64
part 65
part 67
part 68
part 69
season 2
part 71
part 72
Part 73
part 74
part 75
part 76
part 77
part 78
part 79
part 80

part 66

3.7K 247 15
By DewiJambi8

Part 66

#R.D.Lestari.

Semakin malam suasana semakin ramai, riuh rendah suara menggema menciptakan suasana riweh.

Beberapa orang memilih mlipir dan berbincang seadanya. Rasa takut terhadap pocong itu pun entah lari kemana.

Kampung itu kembali seperti awal. Ramai dan tanpa rasa takut pada makhluk astral yang sempat meneror warga.

Ramainya warga ini membuat rasa kepo Rahmat yang kebetulan melintas itu langsung menepikan mobil di pinggir jalan.

Ia begitu penasaran karena baru kali ini melihat kampung yang Ia biasa lewati kalau malam itu mendadak ramai.

Bukan Ia tak takut, tapi terpaksa karena Rahmat seorang driver Grab setelah urusan kantornya selesai.

Ia sebenarnya adalah sosok yang sayang keluarga dan pekerja keras, juga laki-laki yang soleh, tapi ... entah kenapa begitu melihat kecantikan indah, Ia jadi punya perasaan lebih dan egois.

Indah yang tanpa terasa tumbuh jadi gadis yang cantik dan punya tubuh yang bagus, membuat seorang Rahmat menjadi gelap mata, lupa anak dan istri di rumah.

Jarang melihat tumbuh kembang tetangga dekatnya karena sibuk pada pekerjaan, hingga membuatnya sulit berkata saat menyadari betapa cantiknya gadis perawan Mbak Kartini.

Rahmat keluar dari mobilnya dan berjalan menuju kerumunan bapak-bapak yang terlihat pembicaraan serius.

Melihat kedatangan Rahmat yang tiba-tiba, Bapak-bapak itu langsung terdiam.

Mereka menatap curiga kedatangan Rahmat karena tau pria itu tak berasal dari kampung mereka.

"Assalamualaikum, Pak. Maaf mengganggu waktunya," ujar Rahmat sopan.

"Waalaikumsalam, iya, Pak," jawab mereka serentak. Suasana kaku itu langsung mencair karena kesopanan Rahmat barusan.

"Maaf, Pak, Saya mau bertanya. Ada kejadian apa ya, Pak, kok ribut-ribut dan ramai begini?"

"Oh, itu ... gara-gara kampung Kami selama ini rupanya di teror pocong palsu,"

"Pocong palsu?"

Lagi-lagi pocong palsu. Hal sama yang Ia dengar dari beberapa orang yang antri bubur tadi pagi.

"Ya, gara-gara ada pocong masuk ke rumah pensiunan TNI,"

"Lagi sial kayaknya, kena tebas samurai tu lengannya,"

"Jadi, Kami disini beramai-ramai akan mencari pelaku sesungguhnya, dan jika ketahuan, entahlah, apa yang akan terjadi padanya,"

Rahmat manggut- manggut dan setelah dapat informasi, Dia pun pamit dan melangkah menuju mobil.

Senyum sinis membingkai wajahnya seketika. Ide jahat kembali hadir dalam pikirannya.

"Pocong palsu itu pasti Mbak Kartini... dan Aku bisa memanfaatkan situasi ini untuk menekan Indah agar mau menjadi istri keduaku!"

***

Di rumah, Jamilah dengan sabar menunggu kedatangan suaminya pulang. Seperti apa yang sudah suaminya perintahkan melalui telpon,  Ia harus menjaga adik-adiknya Indah, karena tak ada orang selain mereka yang akan membantu.

Jamilah yang memang punya hati baik dan suka menolong itu sama sekali tak keberatan. Ia malah senang bisa menolong tetangganya yang sedang kesusahan.

Tak ada pikiran buruk sedikitpun. Yang ada rasa bangga karena suaminya sangat perhatian.

Ia tak mengetahui, ada maksud lain di balik kebaikan suaminya. Maksud terpendam, sebuah balas budi yang akan Ia tagih suatu saat nanti. Bukan ketulusan seperti yang dipikirkan istrinya.

Dalam perjalanan pulang, mobil yang dikendarai Rahmat mengalami goncangan saat melewati jalanan berkerikil.

Perlahan, senyum yang sejak tadi tersungging diwajahnya itu memudar.

Berganti dengan kuduk yang tiba-tiba meremang dan bau bangkai yang mengusik indra penciuman.

Rahmat terdiam. Perasaannya jadi tak enak. Ia mengusap peluh yang mengalir di dahinya dengan punggung tangannya.

Hawa di dalam mobil mendadak panas, dan bau menyengat yang membuatnya sulit bernapas.

Rahmat berdecak saat memasuki jalanan sepi. Minim lampu penerangan. Hanya mengandalkan lampu mobil dan sinar bulan yang malam ini berbentuk bulat dan penuh, yang biasa di sebut orang bulan purnama.

Hatinya sempat berdesir saat terasa seperti ada yang meniup-niup bagian tengkuk. Ekor matanya mulai bergerak ke arah kaca mobil yang tergantung.

Was-was. Ia bernapas lega saat tak melihat apa pun di bagian belakang mobilnya. Hanya Dia seorang.

Duk!

Tiba-tiba Ia dikejutkan saat mobilnya seperti melindas sesuatu. Jantung Rahmat rasa berhenti seketika. Hentakan yang Ia rasakan di dalam mobil tidak biasa. Apakah mungkin Ia menabrak seseorang?

Sontak Ia menginjak gas, bukannya malah menghentikan laju kendaraan, Ia malah mempercepatnya.

Jiwa pengecutnya berteriak melebihi rasa pedulinya. Ia takut jika menabrak seseorang, dan orang itu meninggal, maka dialah yang akan jadi tersangka dan di penjara.

Ia tak ingin masuk bui, tak ingin di renggut kebebasan dan ingin menikmati hidupnya.

Namun, tiba-tiba hati kecilnya berontak. Bagaimana jika orang yang Dia tumbur barusan itu adalah kepala rumah tangga? seorang Bapak yang harus menghidupi anak-anak dan istrinya?

"Aaaa!"

Rahmat berteriak frustasi. Tangannya meninju kemudi dan kakinya menginjak pedal rem hingga mobil berhenti mendadak.

Ia berdiam diri sejenak. Menarik napas dan menghembuskan dengan perlahan, hingga bongkahan yang seperti menghimpit dadanya itu perlahan hilang dan lega.

Rahmat menggerakkan tubuh dan kepalanya ke arah belakang. Memastikan beberapa saat jika tempat itu aman sebelum Ia memundurkan mobilnya beberapa meter ke belakang.

Ia pun akhirnya memutuskan turun di tempat saat Ia merasakan guncangan cukup hebat tadi.

Terselip rasa ragu saat kakinya mulai turun satu persatu menyentuh tanah bercampur kerikil dan air hujan. Becek dan percikan air kotor menyentuh celananya.

Ia menatap sekitar dengan degup jantung yang mulai kencang. Matanya awas menyusuri setiap tempat.

Sepi. Hanya terdengar hembusan angin dan gemerisik dedaunan yang saling beradu.

Suasana malam di temani dengingan jangkrik dan angin dingin yang menusuk kulit.

Rahmat mengayun kakinya pelan dan hati-hati ke arah belakang mobil. Ia kembali terpaku dan ragu saat melihat dikejauhan terbaring benda putih yang berbentuk seperti karung di tengah jalan.

Apa tadi yang Ia lindas itu hanya karung? tapi ... kenapa berada di tengah-tengah jalan? apakah mungkin ini modus begal?

Merasakan hal tak wajar dan keraguan yang semakin membuatnya was-was, Rahmat memilih memutar badan, karena jelas sudah yang tadi Ia pikir manusia ternyata hanya buntalan karung saja.

Gegas, Rahmat berlarian menuju mobilnya. Jantungnya yang bergemuruh kencang membuatnya semakin blingsatan. Takut, karena merasa akan di buru begal.

Deru suara mobil mulai memecah keheningan malam di jalan yang kiri dan kanannya penuh semak dan pepohonan rindang yang tinggi menjulang.

Rahmat kembali menghirup udara sebanyak-banyaknya sebelum Ia melanjutkan perjalanannya kembali kerumah.

Namun, saat itu mobilnya tiba-tiba mat*. Ia mengernyitkan dahi. Merasa ini hal yang ganjil, karena kondisi mobil baik dan bahan bakar yang terisi full, Rahmat hanya mampu mengucapkan doa yang Ia mampu.

Zzhhh!

"Hentikan!"

Suara itu serta merta membuatnya terhenyak. Ekor matanya bergerak ke arah kaca yang tak jauh dari kepalanya, dan ....

Matanya membola saat melihat ....

*****

Di fizzo dah part 85 😘😘yang punya fizzo mampir yukssss

Continue Reading

You'll Also Like

326K 15K 32
Rendy, Rio, Fathur, Adit, Tiara, Larissa, Agatha dan Dina. 8 sahabat yang memutuskan untuk pergi berlibur ke pantai. Namun menjadi kacau karena berte...
35.1K 788 31
Hidup memang tak seindah drama korea Tapi dengan menonton drama korea kita juga bisa mendapatkan sisi positifnya. Berikut kutipan quotes dari beberap...
105K 6.7K 34
Cerita tentang Nunung, yang terpaksa menjalani profesi sebagai pemandi mayit, menggantikan mamah mertuanya, Sumini. Berbagai kejadian ganjil ia temui...
123K 6.9K 28
Kumpulan cerita dari luar negri sampai dalam negeri (jugatentangpengetahuan) Hanya orang pemberani yg bisa membaca nya Apakah kamu termasuk pemberan...