TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TE...

By Chatweetz18

10M 1.2M 68.1K

"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalam... More

PROLOG
1. Beda Raga
2. Welcome To Dunia Fiksi
3. Alaskar Galendra
4. Alas Tikar
5. Serangan Centong Sayur
6. Yollanda Amelia
7. Drama Pagi Hari
8. Keputusan Araya
9. Bertemu Tokoh Lain
10. Araya Kissing?
11. Ravloska Is The Kings
12. Araya Diculik?
13. Pertemuan Kedua
14. Levator
15. Permintaan Araya
16. Amarah Macan Betina
17. Queen Ravloska
18. Balapan
19. Terciduk
20. Apakah Ini Benar, Atau Salah?
21. Nomor Palsu
22. Good Girl
23. Sasaran Utama
24. Mengundurkan Diri
25. Balapan, lagi?
26. Kasih Bunda
27. Bekerja Sama?
28. Tetap Dia Pemenangnya
29. Toilet Sekolah
30. Lambe Turah
31. Pengeroyokan
32. Mencari Si Impostor
33. Petunjuk Pertama
34. Darren dan Kiran?
35. Parasit
36. Terbongkar?
37. Fakta Baru?
38. Unfriend
39. Temen Rasa Pacar?
40. Pamit
41. Bersenang-senang
42. Let's Get Started
44. Penjelasan
45. Klarifikasi
46. Playing Victim
47. Freak
48. Minimal Pacaran, lah.
49. Demi Levator
50. Lelah
51. AYANG!!
52. Cari Kesempatan
53. Nathan Mabuk?
54. Apa Bedanya?
55. Kenapa harus Levator?
56. ARAYA KEMBALI!!
57. Lo Nyalahin Gue?
58. I Just Wanna Be Yours
59. Kencan Pertama
VOTE COVER + GIVEAWAY

43. Dia Impostornya

130K 19.4K 1.4K
By Chatweetz18

- H A P P Y R E A D I N G -

***

"Araya pengkhianat Ravloska? Kok tega ngelakuin itu ke mereka?"

"Gara-gara gak bisa dapetin Alaskar nyampe harus jadi pengkhianat, padahal dulu dia jadi queen mereka."

"Parah sih. Gue gak nyangka."

"Untung si Alaskar milih si Kiran, bukan cewek pengkhianat ini."

Araya membaca satu persatu komentar yang tertera dalam postingan lambe turah kemarin. Dia membacanya sembari tersenyum, menurutnya mereka yang berkomentar sangat lucu.

Tidak mengetahui fakta yang sebenarnya, tapi bersikap seolah-olah paling tau.

"Sudah sampai Non."

Suara Pak Sandi menyadarkan Araya, dan benar saja dirinya sudah sampai tepat di depan gerbang sekolah.

"Nanti saya jemput atau bagaimana Non?" tanya Pak Sandi.

"Nanti kalo minta jemput, saya hubungi Bapak."

"Baik, Non."

Araya langsung keluar dari dalam mobil. Dia merapikan rambutnya yang dibiarkan tergerai. Tangannya mengeluarkan sebuah kaca mata hitam dan memakainya.

"Let's play the game impostor."

Araya memasuki area sekolah dengan langkah penuh percaya diri. Dia mengangkat dagunya dengan gaya angkuh. Seketika semua pasang mata langsung melihat ke arahnya.

Dia berjalan sepanjang koridor tanpa menghiraukan orang-orang yang dilewatinya tengah membicarakan dirinya secara berbisik maupun terang-terangan.

"Dia emang layak disebut antagonis. Liat aja wajahnya sombong banget, mana pake kaca mata hitam segala. Dikira keren begitu?"

Araya menghentikan langkahnya saat mendengar siswa perempuan sedang membicarakan dirinya bersama temannya. Araya menoleh ke arah dua siswi tersebut, dia menyunggingkan senyum sinisnya.

"Iri itu saingin bukan ngejelekin," ucap Araya sambil berlalu pergi, membuat gadis yang tadi membicarakannya langsung terdiam.

Walaupun matanya menggunakan kaca mata hitam, tetapi dia bisa melihat dengan jelas di depannya ada Ravloska dan dua gadis yang selalu bersama mereka tengah berdiri di sisi koridor.

"Araya!"

Araya tidak menghentikan langkah kakinya saat mendengar teriakan dari Elita. Terdengar suara derap langkah kaki mengejarnya, tetapi Araya tidak menoleh sama sekali.

"Ray dengerin gue dulu," pinta Elita seraya menahan tangan Araya.

Araya berhenti, dia saling berhadapan dengan Elita. Araya melirik tangan Elita yang menahan tangannya.

"Lepasin tangan kotor lo dari tangan gue," ucap Araya.

Elita melepaskan tangannya. "Ray, bukan gue yang posting di akun itu!"

"Lo pemilik akunnya."

Semua orang yang ada di koridor terkejut saat mengetahui siapa orang dibalik akun lambe turah sekolah mereka.

"Iya! Gue emang pemilik akunnya, tapi sumpah demi apapun bukan gue yang membuat postingan tentang lo berkhianat, Ray!" ujar Elita.

Araya tersenyum sinis, ia membuka kaca mata hitamnya.

"Apa wajah gue keliatan percaya? Enggak bitch."

"Please ... percaya sama gue Ray. Gue sahabat lo, gak mungkin ngelakuin hal itu!" bela Elita.

"Oh, ya? Bukannya dari dulu akun lambe turah postingannya tentang gue semua, ya?" tanya Araya sembari melipatkan kedua tangannya.

"Tapi gue emang bukan pelakunya Ray, gue gak bohong!"

Araya tertawa dengan keras, membuat semua orang seketika merasa merinding mendengar tawanya.

"Lo bilang gue pengkhianat? Lo kemana-mana bawa cermin, kan? Ngaca! Siapa di sini yang pantes disebut pengkhianat."

"Ray .... "

Araya menempelkan jari telunjuk di bibirnya sendiri. "Lo terlalu berisik, lebih baik lo diem."

Elita menghela napasnya, dia memejamkan kedua matanya sebentar.

"Lo beneran gak percaya sama gue Ray?" tanya Elita.

"Lo udah tau jawabannya," balas Araya.

Elita menundukkan kepalanya, bersamaan dengan itu terdengar suara isakan tangis.

"Gue minta maaf Ray. Gue emang pemilik akun itu, gue emang selalu posting tentang lo karena dengan itu akun gue rame. Tapi untuk kali ini bukan gue, gue mohon percaya sama gue Araya," ujar Elita seraya menangis.

Araya tersenyum sinis. "Lo udah kenal gue lama, El. Dan lo pasti tau, kalo gue benci sama manusia modelan kayak lo."

Elita hanya diam saja. Dia tau bagaimana sikap Araya.

"Unfriend aja El, gue gak butuh temen yang suka nusuk dari belakang."

"Ray, lo bercanda kan?" tanya Elita tidak percaya.

"Apa gue ketawa? Enggak, kan?" timpal Araya sembari meninggalkan gadis itu.

"RAY, GUE SAHABAT LO! PERCAYA SAMA GUE."

Araya tidak menghiraukan teriakan dari Elita. Saat melewati anggota Ravloska, ia sedikit berhenti di depan gadis berambut pendek.

"Ini kan yang lo mau?" bisik Araya tepat di telinga gadis itu.

Gadis itu hanya terdiam mematung, terkejut dengan bisikan dari Araya.

"Lo gak bisa membodohi seorang Araya Loovany, Yollanda."

Yolla menatap Araya dengan tajam, kedua tangannya terkepal kuat. Sedangkan Araya hanya menyeringai. Ia melirik ke arah Zayn sekilas.

"Kasian cuma dijadiin alat."

Perkataan Araya mengundang tanda tanya dari anggota Ravloska. Mereka tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh gadis itu, kecuali Yollanda Amelia.

***

Bukannya Araya mengikuti upacara, dia malah pergi ke UKS dengan alasan tidak enak badan. Perlahan dia membuka pintu UKS, matanya bisa melihat seorang gadis tengah bermain ponsel di ruangan tersebut.

Pandangan mereka berdua saling bertemu satu sama lain, dan saat itu juga tawa mereka pecah begitu saja.

"Hahaha ... anjir ngakak banget gue."

Elita terus tertawa seraya memegang perutnya yang terasa sakit akibat puas tertawa. Araya menengadahkan tangan kanannya untuk mengajak tos, dan diterimanya dengan senang hati oleh Elita.

"Berhasil, kan?" tanya Araya tersenyum puas.

"Yakali gak berhasil, Elita Araya dilawan," ujar Elita dengan bangga.

Araya merebahkan badannya di atas brankar. Dia tersenyum puas karena rencana mereka berhasil.

Saat kemarin Araya mendapatkan notifikasi dari akun lambe turah, Elita langsung menghubunginya. Dan menjelaskan bahwa akun tersebut di hack oleh orang lain, dan Elita pikir pelakunya adalah Yolla. Karena gadis itu mengetahui bahwa Elita adalah pemilik akun lambe turah, dan Yolla pernah mengajaknya bekerja sama untuk mengembangkan akun tersebut.

Dari awal Araya memang mencurigai gadis bernama Yolla ketimbang mencurigai Kiran. Dan ternyata benar saja, gadis itu ingin menghancurkan persahabatan dirinya dan Elita.

"Gue pengen banget nonjok wajah si Yollanjing! Kalo bukan gara-gara dia, anak-anak sekolah ini gak bakalan tau kalau gue pemilik akun itu," ucap Elita emosi.

"Dia iri apa gimana? Bisa-bisanya mau ngehancurin persahabatan gue sama lo, kampret emang!" lanjut Elita.

Araya hanya terkekeh pelan. "Dia itu kalah saing, makanya kayak gini."

"Untung aja kemaren lo percaya sama gue Ray. Coba kalo gak percaya? Pasti tuh cewek iblis ketawa puas," ucap Elita.

"Orang semacam si Yollanjing itu perlu permainan yang halus, karena dia licik."

"Nah, setuju Ray. Untung aja lo punya rencana, dan gue bisa mendalami peran gue yang tersakiti tadi," ujar Elita bangga.

Araya melirik ke arah Elita. "Lo tadi beneran nangis?"

"Ya kagak, lah. Kebetulan aja gue lagi flu, jadinya bisa mendalami peran."

Araya tertawa mendengarnya, begitu pun dengan Elita. Mereka berdua rela izin tidak mengikuti upacara dengan alasan tidak enak badan, padahal ingin membicarakan soal ini.

"Tapi Ray, ada yang aneh kayaknya," kata Elita tiba-tiba.

"Apaan?"

"Kok dia bisa tau lo masuk Levator? Kata si Arthur cuma Ravloska aja yang tau mengenai hal ini. Atau jangan-jangan dia tau dari si Kiran?"

Araya tersenyum tipis sembari mengubah posisinya menjadi duduk.

"Bukan. Gue tau dia bekerja sama dengan siapa."

"Siapa?" tanya Elita penasaran.

"Reno, salah satu anggota Levator."

Elita membelalakkan matanya. Mulutnya terbuka lebar.

"Seriusan? Demi apa?!" beo Elita tidak percaya.

Araya hanya mengangguk saja sebagai respon.

"Lo tau dari mana?"

Araya mengibaskan rambutnya dengan bangga. "Apa sih yang gak tau bagi seorang Araya?"

Jika Araya Loovany asli selalu gegabah, dan mengikuti emosinya. Maka Araya yang sekarang berbanding terbalik. Dia tau bagaimana caranya bermain cantik.

_____________
batas suci


Gimana? Tau kan siapa impostornya?

Btw, hatur tengkyu buat kalian yang baca TA sampai detik ini. Tanpa kalian, TA gak akan tembus menjadi dua jeti. Mau terharu tapi takut tambah dewasa😭💖

Virtual hug buat kalian semua💖

Continue Reading

You'll Also Like

398 114 3
[Follow sebelum membaca] ⚠️Budayakan vote dan komen dalam cerita ⚠️Cerita asli imajinasi penulis, bukan untuk di plagiat ________ Cerita tentang 8 pl...
552K 45.4K 29
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
25K 5.4K 67
Ditemukannya seorang siswi tak bernyawa di lab kimia setengah tahun lalu, kembali menjadi topik hangat setelah keluarnya sang "juru kunci" dari tempa...
10M 1.4M 81
Helena Gain Xera, seorang gadis tomboy nan gila yang merupakan wakil ketua dari sebuah geng motor yang sangat terkenal. Dark Spider. Hidupnya masih b...