my wife only belongs to me

Bởi arvvgyu-_

151K 10.4K 489

ini adalah kelanjutan dari "my wife only belongs to me" yang ada di akun saya yang bernama arvvgyu_- ya cuman... Xem Thêm

episode 1
episode 2
episode 3
episode 4
episode 5
episode 6
Episode 7
episode 8
Episode 9
episode 10
episode 11
episode 12
episode 14
Episode 15
episode 16
episode 17
episode 18
episode 19
episode 20
episode 21
episode 22
episode 23
episode 24
episode 25
episode 26 visual karakter
episode 26
episode 27
episode 28

episode 13

3.6K 269 5
Bởi arvvgyu-_

_________________

_______

_
.
.
.
.
.
Adrian tertidur selama satu setengah
jam saat ia terbangun ia tak menemukan sosok adraf di samping nya

"Adraf kemana ya"

Adrian bangkit dari kasur lalu berjalan
menuju kamar mandi untuk mencuci
muka, namun saat ia memasuki kamar mandi terlihat sosok adraf yang tengah mandi di bawah shower

"Adraf kok pintu nya gak di kunci? "

Mendengar suara Adrian membuat adraf berbalik

"Tak ada gunanya mengunci pintu sayang yang bisa memasuki kamar ini hanya kamu dan aku"

Mematikan shower adraf pun kini
mengambil handuk lalu melilitkan
handuk tersebut melingkari pinggang

Adrian yang tengah mencuci muka
tersentak kaget ketika merasakan
sepasang lengan yang memeluknya dari
belakang

"Adraf ish lepas lan lagi cuci muka nanti
sabun nya masuk ke mata"

Adraf mengambil handuk yang berada tak jauh dari wastafel kemudian membasahi nya

"Kemarikan wajah mu sayang"

Adraf menarik dagu Adrian mengusap
kan handuk tersebut ke area kelopak
mata yang tertutupi oleh busa sabun

"Sudah tak akan perih sabun nya sudah
tak ada"

"Adraf ian mau cuci muka lepasin dulu"

"Kamu bisa membersihkan wajah mu
tanpa aku melepaskan pelukan"

Adrian jengah adraf sangat keras kepala
Setelah selesai membersihkan wajahnya
Adrian keluar dari dalam kamar mandi
tetapi dengan ia di gendong oleh adraf

"Adraf turunin ian"

"Baiklah"

Adraf menurunkan Adrian,menduduki
nya di atas kasur

"Tumben cepat sekali bangun adraf mau pergi kemana?"

Tanya Adrian sembari berguling guling
di atas kasur membuat selimut tebal itu
melilit tubuhnya

"Adraf lihat ian jadi sosis"

"Sayang jangan membuat ku gemas hm"

"lan gak gemesin lan cuman guling
guling"

"Ah ku rasa berolahraga sedikit sebelum
pergi ke kantor tak terlalu buruk"

Ucap adraf sembari melonggarkan dasi
yang menggantung di lehernya

"Ad-adraf ihhh kenapa di longgarin lan
gamau bantu masang nya ya"

"Tak apa sayang sekarang kamu hanya
perlu mempersiapkan diri"

"Mempersiapkan diri??"

"Lepaskan pakaian mu"

"Bunda tolong!!! "

Mendengar penuturan adraf membuat
Adrian sontak berdiri namun saat ia ingin berlari ia baru sadar jika tubuhnya terlilit selimut tebal
Membuat adraf tertawa pelan

"Kamu tak akan bisa lari sayang"

"Gapeduli pokok nya lan harus keluar
dari sini"

Tak kehabisan akal adrian kini melompat lompat kecil menjauh dari adraf

"Hahaha sayang apa yang tengah kamu
lakukan?"

"Apapun yang penting ian bisa lari dari
adraf!"

Adrian melompat lompat kecil menuju
pintu membuat adraf menggelengkan
kepala melihat tingkah nya

"Berhentilah sayang aku hanya bercanda"

Adraf memeluk Adrian kemudian
melepaskan selimut yang melilit
tubuhnya

Setelah semua selimut terlepas adraf
mengusap sayang kedua pipi lembut milik sang istri

"Sayang dengarkan aku ya"

"Kenapa adraf? "

"Aku tak akan bersama mu untuk dua
hari kedepan perusahaan di luar kota
mengalami sedikit kendala"

"Apa ian akan ikut dengan adraf?"

"Maaf sayang kamu harus tinggal"

"Tumben ian adraf tinggal biasanya selalu adraf bawa"

"Bukan begitu sayang hanya saja
dalam dua hari ini perhatian ku akan
sepenuhnya terfokus pada perusahaan
jika aku membawamu bersama ku kamu pasti akan merasakan terabaikan"

"Ian yakin adraf memiliki alasan lain gak ngajak ian"

"Hahahaha kamu selalu bisa menebak
ku sayang ya kamu benar aku tak ingin
orang lain memanfaatkan keadaan untuk mendekatimu"

"Hnnnn sudah ian duga"

"Kamu terlalu indah dan kamu hanya
milik ku tak kan ku biarkan orang lain
melihat keindahan mu selain aku hanya
aku yang bisa melihat nya"

"Iya iya ish ian punya adraf"

Mempertipis jarak adraf kemudian
memeluk Adrian membenarkan
kepala di cerucuk leher si mungil yang
mengeluarkan aroma yang sangat
membuat ia candu

"Sayang jika wanita itu mengganggu mu
katakan pada salah satu anggota black
Panther dan jika dia berani menyentuh
mu patahkan saja lengan nya"

"Ennn itu pasti"

"Istri yang patuh, aku menyukai nya"

Tok tok tok

"Adraf Adrian bangun kakak sudah
memasak makan siang untuk kita semua"

"Wanita itu..."

Gigi menggeletuk dan rahang yang
mengeras cukup menandakan jika adraf
tengah kesal

"Adraf jangan seperti ini ya wanita itu
hanya sementara berada di sini setelah
itu dia akan pergi"

"Cih jika dalam kurun waktu dua minggu ini dia tak keluar juga dari mension ini ku pastikan stok daging di kulkas akan bertambah"

"lan yakin tak hanya stok daging tetapi
boneka pajangan adraf pasti juga ikut
bertambah"

"Kali ini aku tak akan membuat boneka
sayang"

"Lalu apa?"

"Stok makanan mowu sudah menipis
jadi kemungkinan besar wanita itu akan
memberikan stok tambahan"

"Woaahhh owu owu akan bertambah
gemuk"

"ADRAF ADRIAN CEPAT KELUAR!!"

Teriakan arsyela dari luar terdengar jelas namun itu hanya di acuhkan oleh adraf

"Sayang mungkin kita harus memasang
peredam suara"

"Kenapa gitu?"

"Suara wanita itu amat memekakkan
telinga"

"Haihhh adraf mau pasang di mana lagi
hemm seluruh mension sudah di lapisi
peredam suara di setiap ruangan"

"Apa kita kurung saja wanita itu di salah
satu ruangan agar tidak berisik?"

"Adraf jangan aneh aneh ya"

"Baiklah sayang baiklah sekarang mari
kita keluar"

"Oke"

Adraf menekan beberapa digit kode yang berada pada pintu kemudia menjentikkan jarinya barulah pintu besi itu terbuka

"Akhir nya kalian keluar juga ayo
cepat kita maka bersama kakak sudah
membuat banyak makanan"

Adraf terus berjalan sembari
menggenggam tangan Adrian
mengacuhkan ucapan arsyela
Setiba nya di ruang makan Adrian duduk di sebelah kanan adraf dan arsyela duduk di sebelah kiri

"Siapa yang memperbolehkan mu duduk di sebelah ku"

Ucap adraf dingin dengan lirikan sinis

"Tap-tapi adraf kursi kursi di sebelah
sini hanya dua dan itu sudah di duduki
oleh mu dan Adrian masih banyak ruang kosong di sebelah mu"

"Lalu apa hubungannya dengan mu yang duduk di samping ku"

"Ayolah adraf kakak tak ingin duduk
sendirian di sana jadi kakak mindahin
kursi ke sebelah kiri mu"

"Kau tau arsyela... "

"Glup... "

Arsyela menelan ludah gugup mendengar deep voice milik adraf yang di iringi oleh geraman samar"

"Aku bahkan tak mengizinkan ayah ku
duduk di sebelah ku ataupun di sebelah
Adrian itu berlaku untuk seluruh anggota keluarga tak terkecuali orang luar seperti mu"

Setelah adraf mengatakan itu terdengar
suara tawa samar namun jelas dari ruang makan sebelah yang seluruh meja nya di penuhi dengan sekumpulan orang berpakaian hitam

Terdapat dua ruang makan di mension ini satu di antara nya adalah ruang makan keluarga dan yang satu nya adalah ruang makan anggota black Panther Kedua ruangan itu saling terhubung suasana hening membuat ucapan adraf barusan dapat terdengar jelas hingga mengundang gelak tawa pelan dari seluruh anggota black Panther

"Kau lihat itu zeyfan"

"Sudah lah xavi perut ku sudah sangat
sakit sedari tadi menahan tawa"

"Wanita itu sangat bodoh"

"Hey sebaik nya kalian diam sebelum
tuan adraf mendengar percakapan kalian dan melayangkan timah panas ke kepala kalian"

"Ah kau sangat membosankan Andika"

Arsyela menunduk dengan kedua tangan terkepal ingin sekali dia sekarang juga menyingkirkan Adrian lalu duduk di samping adraf

"Kakak sebaik nya kakak duduk di kursi
sebrang saja ya"

"Tapi Adrian aku mau nya di sini!"

"Kak sebaik duduk di kursi sebrang aja
ya adraf gak mau di ganggu jika sedang
makan"

"Jadi maksud mu aku pengganggu
begitu?!"

"Kau tak perlu marah seperti itu arsyela
karena yang di katakan istri ku itu benar"

"Sebaik nya kakak pindah sekarang
sebelum adraf marah"

"Cih menjijikkan"

Arsyela berucap lirih sembari pindah dan duduk di kursi sebrang hingga berharap hadapan dengan adraf

"Sekali lagi ku dengar kau mengumpat
pada istri ku maka ku jamin lidah mu tak akan memiliki bentuk arsyela"

"Cih"

"Adraf ian mau ayam panggang dan soup lobak"

"Tanpa saos ya sayang"

"Hnnn... Pake dikit ya adraf hehehe"

Adraf meneteskan dua tetes saos pada
ayam panggang milik adrian lalu
memberikan piring yang belah berisi nasi berserta ayam panggang dan soup lobak kepada adrian

"Tambah dikit lagi ya adraf dikittt aja"

"Sudah sayang"

"Tambah dikit lagi adraf saos nya ya"

"Segitu saja sayang atau tidak sama
sekali"

"Hemmmm iya deh terimakasih adraf"

"Sama sama sayang"

Arsyela yang melihat Adrian ataupun
adraf yang tak menyentuh ikan goreng
buatan nya menatap bingung

"kenapa kalian tak memakan masakan
kakak?"

"Emm maaf kak tapi ian gak suka asin
dan kematangan tingkat max"

"Ap-apa?!"

" Jangan membentak istri ku yang di
katakan nya memang benar"

"Adraf masakan ku tidak gosong! "

" Hm mata mu bermasalah"

"Huff baiklah aku mengalah aku akan
mencoba bersabar dengan sifat kalian
berdua, terutama kau Adrian! "

"Ennn kak kalo kakak ga suka sama ian
kakak bisa angkat kaki dari mension ian"

"Kamu... Kamu ngusir kakak Adrian?! "

"Enggak ian gak ngusir kok ian kan
cuman bilang kalo kakak gak suka sama
ian kakak bisa pergi dari sini biar gak liat muka ian lagi"

"Cih kau saja yang pergi dari sini mension ini milik adraf adik ku bukan milik mu"

"Kau salah mension ini bukan milik ku
tetapi milik istri ku"

"Ap-apaaa"

"Bukan hanya itu bahkan setengah
kekayaan ku adalah milik istri ku"

Adrian menunjukkan senyum manis
nya pada arsyela membuat wanita itu
menggeram marah hingga membanting
salah satu gelas kaca hingga pecah

"Ma.. Maaf tangan ku licin"

"Tsek cepat bereskan pecahan kaca
itu jangan sampai kau meninggalkan
serpihan itu bisa melukai Adrian ku"

"Iya iya kakak bersihkan.... Pelayan!
Cepat bersihkan pecahan kaca ini"

Adraf mengangkat tangan nya membuat
pelayan yang melihat nya seketika
berhenti dan tak berani mendekat

"Kau bukan nyonya di sini aku menggaji
pelayan ku hanya untuk mendengarkan
perintah istri ku dan aku"

"Jadi maksud mu aku harus
membersihkannya dengan tangan ku
sendiri adraf?!"

"Ya, dan jangan gunakan sarung tangan,
sapu, skop atau beda apapun"

"Kau... Apa kau gila hah pecahan kaca ini bisa melukai ku!"

"Ya itulah yang ku inginkan"

"Kau tega kepada kakak mu adraf bahkan kau lebih membela istri mu itu ketimbang aku"

"Karna istri ku lebih berharga "

"Kau...."

"Berhentilah membuang waktu dan cepat bereskan kekacauan yang kau buat"

Arsyela menghentak kesal kemudian
berjongkok dan memungut pecahan gelas

Namun saat ia tengah mengambil
beberapa kepingan kaca salah satu
kepingan melukai jari nya membuat
darah perlahan mulai menetes

"Adraf...sakit hiks suruh pelayan saja
yang bersihkan pecahan ini ya tangan ku terluka hiks ini sangat perih"

"Tak usah membuat terlalu banyak
drama"

"Hiks tapi ini perih adraf lihat jari kakak sampai terluka dan mengeluarkan darah"

"Bahkan jika tubuh mu terpotong menjadi potongan kecil dan seluruh darah mu terkuras habis aku tak peduli"

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

2.4M 129K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
928K 67.2K 36
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
6.7M 218K 75
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
4.9M 279K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...