Sejak kehilangan matenya kemarin. Dareen tak berhenti untuk mengamuk sambil mengacaukan seluruh mansion miliknya. Bahkan, Dareen sampai tidak mengganti kemeja putihnya yang berlumuran darah karena habis berpesta dengan para tahanan semalaman penuh
Dan sekarang Dareen tengah berjalan menuju kamarnya dengan pandangan yang kosong. Pikiran pria dewasa itu sangat kacau sekarang.
Tidak untuk ke 4 kalinya. Dareen tidak ingin kehilangan mate untuk ke 4 kalinya
Sampai detik ini belum ada informasi satupun tentang keberadaan Alisha. Ia malah mendapatkan berita, jika hampir semua laptop dan komputer terkena virus ketika mencari keberadan matenya lebih dalam lagi
Berita itu sangat membuat Dareen frustasi. Dapat terlihat dengan jelas, ada orang lain yang membantu matenya, dan Dareen akan pastikan orang itu akan menyesal seumur hidup
Setelah berjalan sedikit lama. Akhirnya Dareen sampai di kamarnya yang sudah kembali seperti semua. Keadaan kamar itu seperti baru lagi dalam waktu semalaman. Semua benda yang Dareen hancurkan kini sudah berganti dengan baru dan tentunya lebih mahal dari yang sebelumnya.
Dareen mendengus kesal. Dengan sangat kasar pria itu menutup pintu hingga terdengar suara keras yang memekikan telinga
Pria itu kemudian menidurkan tubuhnya ke kasur tanpa melepas pakaiannya yang berlumuran darah
"Where are you?" Dareen berguman pelan dan tanpa sadar satu tetes cairan bening mengalir dari mata bermanik biru laut itu
Untuk pertama kalinya seorang Dareen Walcott menangis karena seorang gadis yang tidak lain adalah matenya sendiri
Dareen bahkan tidak meneteskan satu air mata pun ketika dirinya dikhianti oleh matenya terdahulu. Bahkan ketika ia membunuh para matenya. Dirinya tidak menangis.
Seorang pria berdarah dingin sepertinya pantang untuk menangis. Dareen seorang King, hal yang tabu bagi dirinya untuk menunjukan kelemahannya. Pria itu sudah di didik keras sedari kecil oleh mendiang kedua orang tuanya karena merupakan anak tunggal sekaligus seseorang yang akan menyandang gelar King of Werewolf di masa depan
Dareen berjanji jika dirinya tidak akan menangis. Karena menurutnya, menangis adalah hal yang memalukan bagi seorang pria.
Tangan kekar itu kemudian mengusap jejak air mata itu dengan kasar. Tapi sialnya lagi, air itu kembali mengalir deras
Sial, sial, sial. Aku bahkan tidak menangis ketika melihat mayat mengenaskan kedua orang tua ku. Tapi kenapa aku tidak bisa berhenti menangis sekarang?
Dareen menangis dalam diam. Berusaha semampu mungkin untuk menghentikan tangisannya. Tidak boleh ada yang tau tentang keadaanya yang tengah kacau seperti ini
Tidak boleh
Dareen kemudian memejamkan matanya. Tapi sayang, hal yang ia lihat hanyalah bayang-bayang dari matenya
Apakah dirinya terlalu menyeramkan hingga matenya pergi dari sisinya?
Padahal yang diinginkan Dareen hanyalah sebuah kebahagiaan. Kebahagiaan yang selama 29 tahun belum pernah Dareen rasakan sepenuhnya
"Aku akan menemukanmu honey. Dan pada saat itu juga, aku akan membuatmu menjadi miliku sepenuhnya" Janji Dareen kepada dirinya sendiri
•••
Kini, Dareen tengah terduduk lemah di meja kerja miliknya, berusaha bersikap profesional sebagai seorang King dan CEO walaupun dengan keadaan dirinya yang super kacau
Tangan kekar itu membuka lembar penting satu persatu dengan Stevan yang sedari tadi berdiri didepannya menampilkan wajah ketakutan yang sangat ketara
Lagipula siapa yang tidak takut jika Dareen sedari kemarin menampikan aura King yang sangat mematikan
Aura yang biasa Dareen tunjukan ketika tengah ingin membunuh seseorang
Stevan meneguk ludahnya sekali lagi ketika melihat Dareen meremas secarik kertas yang berisi data keuangan perusahaan. Melempar kertas tersebut ke sembarang arah lalu kembali membaca lembar demi lembar kertas yang berisi laporan perusahaan
Keheningan yang mencengkam ini membuat Stevan ingin mati saja. Dareen benar-benar sangat menyeramkan
Sang Beta berpikir jika mungkin saja Alisha pergi meninggalkan Dareen karena memang pria yang berada di hadapannya ini sangat menyeramkan
Apakah ini akibat menyulik anak orang sembarangan?, Stevan hanya membatin, tak berani mengutarakan pikirannya langsung. Karena kepalanya akan hilang sedetik kemudian jika dirinya berkata seperti itu di hadapan Dareen
Lamunan Stevan terhenti ketika melihat Dareen menutup tumpukan laporan itu dengan sangat keras. Tanpa kelembutan sama sekali. Stevan seketika merasa sayang dengan meja kayu yang amat sangat mahal dihadapannya
"Urus berkas ini, aku tidak akan mendatanginya jika masih ada kesalahan sekecil apapun"
"Baik King" Stevan dengan cepat mengambil tumpukan kertas yang berada di atas meja. Memberi hormat kepada Dareen lalu berjalan cepat pergi dari ruangan kerja pribadi Dareen
Dan sekarang hanya ada Dareen sendirian di ruangan tersebut
Pria itu kemudian menghembuskan nafas berat sambil memijit kepalanya dengan kasar
Matanya lalu melirik ke arah sofa bewarna abu-abu didepannya. Sofa yang selalu diduduki oleh Alisha ketika Dareen tengah bekerja seperti saat ini
Pria itu tersenyum kecil ketika mengingat raut wajah matenya yang terlihat kebosanan sambil memakan sebuah es krim rasa coklat. Bukan merasa kasihan, Dareen justru merasa lucu dengan tingkah matenya yang terlihat seperti anak kecil. Sangat mengemaskan.
"Berhentilah santai-santai dan cari mateku" Jay memindlink secara tiba-tiba
"Dia juga mate ku sialan. Mate kita!!" Tegas Dareen
"Terserah, yang penting sekarang cepat cari mateku!!"
"Sudah ku lakukan dasar serigala bodoh"
"Kau harus cepat menemukannya. Aku khawatir jika kita terlambat. Mateku sudah kembali ke negaranya" Tubuh Dareen menegang seketika. Ia tidak memikirkan hal sejauh itu.
"Itu karena kau bodoh" ejek Jay ketika melihat sisi manusianya yang sangat lelet
"Damn it" umpat Dareen pelan kemudain berjalan pergi meninggalkan ruangan pribadi miliknya
Langkah kaki pria itu berjalan dengan sangat cepat menuju ke arah parkiran dimana mobil mewahnya berada
Jay benar, Dareen tidak mungkin hanya diam saja dan menyuruh bawahannya untuk mencari matenya. Dirinya harus bergerak. Untuk saat ini, Dareen hanya mengandalkan instingnya saja untuk mencari keberadaan matenya. Mencari ke tanpa tentu arah, yang terpenting Dareen sudah berusaha
Ia sudah berusaha yang terbaik untuk matenya. Dareen yakin Moongoddes akan membantu dirinya
Langkah Dareen terhenti tepat di sebelah mobil mewah miliknya. Tanpa menunggu lama, Dareen memasuki mobil tersebut di kursi pengemudi, menghidupkan mesin mobil, dan tak lama kemudian mobil itu melesat dengan cepat keluar dari mansion.
•••
Tubuh kekar itu tetap fokus menatap jalanan kota Alaska dengan tatapan dingin
Sudah berjam-jam Dareen mengendarai mobil mewahnya tak tentu arah. Tapi ia masih belum menemukan matenya. Dan pria itu masih saja berusaha melanjutkan kegiataanya walaupun jam sudah menujukan pukul 10 malam
Dareen tak habis pikir, kenapa sangat susah sekali melacak keberadaan Alisha di kota kecil ini, apa lagi dengan kekuasaan Dareen yang tidak ada tandingannya. Seharusnya dalam hitungann jam matenya sudah ditemukan.
Ini sangat aneh.
"Dareen menepilah sebentar, aku ingin menghirup udara segar" Jay berucap pelan didalam pikiran Dareen
Serigala itu terlihat sangat lesu dan hampir putus asa karena tidak menemukan keadaan gadisnya setelah seharian mencari, Jay juga hampir berpikir yang tidak-tidak tentang keadaan Alisha, Untung saja Dareen mengingatkan serigala itu untuk tidak berpikir sembarangan. Karena Dareen tidak ingin apa yang dipikirkan Jay menjadi kenyataan. Tidak boleh
"Baiklah" Guman Dareen pelan sebagai jawaban
Mata Dareen melihat ke arah sekelilingnya sambil melajukan mobil mewahnya dengan sangat perlahan. Mencari sebuah tempat pemberhentian yang cocok untuk suasana hatinya saat ini
Setelah bermenit-menit mengemudi, akhirnya Dareen memutuskan berhenti di pinggir danau yang berada diwilayahnya. tempat yang paling sepi dan aman, karena hanya ada dirinya seorang disini
Dengan perlahan tapi pasti. Dareen mulai keluar dari dalam mobilnya lalu melangkah dengan tegas menuju pinggir danau yang terlihat sangat amat jernih dibawah langit malam yang cerah ini. Pria dewasa itu kemudian terduduk di atas rumput tanpa peduli dengan setelan jas mahalnya yang akan kotor
Mata sebiru lautan itu menatap hamparan air dihadapannya dalam diam, bahkan serigalanya juga ikut terdiam di dalam sana seakan-akan tengah menikmati kerisauan yang tersirat di dalam hati mereka
kehilangan mate adalah hal yang paling menyakitkan bagi seorang werewolf dan Dareen sangat paham itu. Jadi, ia tidak akan mengusik serigalannya walaupun hatinya juga ikut merasakan sakit yang teramat sangat
Pria itu pikir, setelah dikhianati matenya sebanyak 3 kali, ia akan terbiasa merasakan rasa sakit ini. Tapi sialnya tidak, Dareen masih tidak terbiasa. Entah kenapa kali ini malah semakin terasa sakit, ikatan mate kali ini berbeda dan Dareen sadar itu. Selama mengenal Alisha, Dareen sadar jika ikatan ini terasa berbeda sejak awal. Dirinya bahkan tidak pernah merasakan ikatan sedalam ini dengan matenya terdahulu.
Hanya bersama matenya yang kali ini. Hanya Alisha yang mampu membuat Dareen merasakan ikatan sedalam ini. Dan kejadian ini benar-benar membuat Dareen sadar jika Moongoddess benar-benar memberikan Alisha sebagai matenya yang terakhir. Sebagai seorang yang akan menemani dirinya seumur hidup. Bersama selamanya.
Dareen menghela nafas beras berusaha meredakan sakit yang tengah menusuk hatinya ketika dirinya teringat dengan gadisnya. Gadis manusia yang ia culik. Gadis manusia yang tak lain adalah matenya
Mata biru itu kemudian terpejam sebentar, berusaha meningat-ingat bagaimana rupa matenya yang telah terekam dengan indah didalam pikirannya
Alisha
Gadis asal Indonesia itu memiliki tinggi 172 cm. matenya cukup tinggi untuk rata-rata perempuannya di negara asalnya. Tapi bagi Dareen, matenya masih terlihat sangat mungil karena hanya sebatas bahunya saja. Dareen kemudian tersenyum simpul mengingat betapa mungilnya Alisha ketika berada didalam pelukannya
Dengan kulit yang seputih susu, rambut hitam panjang, bulu mata yang lentik dan manik mata berwarna coklat terang, serta bibir yang selalu berwarna merah itu benar-benar membuat Dareen jatuh cinta berkali-kali.
Sungguh penampilan sang sangat feminim tapi berbanding terbalik dengan tingkah lakunya yang terbilang tomboy. Tapi ia tak peduli, Dareen bahkan selalu berterima kasih kepada Moongoddess karena telah memberikan Alisha sebagai matenya.
Memberikan makhluk rupawan bak bidadari untuk menjadi pendamping hidup monster yang haus darah seperti dirinya
Dareen kemudian menundukan kepalanya sambil tersenyum getir mengingat bahwa matenya kabur dari gengamannya. Seburuk itukah Dareen di mata matenya?
Masih dalam keheningan malam ketika Dareen mengangkat kepalanya lalu menatap langit malam diatasnya, Melihat benda putih bercahaya yang tergantung di atas langit. Dan untuk kesekian kalinya Dareen tersenyum getir
Mata biru itu menatap bulan yang hanya menampilkan sedikit bagiannya saja. Jika tebakan Dareen benar, dalam kurun waktu 2 minggu akan terjadi bulan purnama. Waktu dimana Dareen menjanjikan kepada matenya tentang jati dirinya
Tentang dirinya yang merupakan seorang werewolf.
Dan juga memberitahukan matenya bahwa gadis itu akan mendampingi dirinya menjadi seorang Ratu bagi bangsanya
Dareen menghela nafas berat, berharap jika sisi serigalanya tidak akan berbuat macam-macam ketika ia berhasil menemukan matenya nanti. Karena Dareen tau betul bagaimana sifat liar yang Jay miliki. Mudah-mudahan saja Dareen bisa mengendalikannya nanti
Semoga saja...
Pria dewasa itu kembali melamun sambil menatap langit di atasnya hingga sebuah mindlink tiba-tiba saja muncul dikepalanya. Itu dari BetanyaㅡStevan
"Ada apa?" Jawab Dareen dengan malas
"Aku ingin memberikan laporan tentang Queen" mendengar itu Dareen dengan cepat berdiri dari duduk nyamannya
"Kau sudah menemukan mateku?"
"Ah bukan King, kami belum menemukan keberadaan Queen!" Jawab Stevan cepat
Dareen berdecak kesal, harapannya pupus seketika "lalu apa?"
"Maafkan saya karena sedikit lama untuk mencarinya karena perintah King berhubungan dengan Ayahnya Queen yang merupakan seorang anggota militer berpangkat tinggi"
"Tunggu!! Apa jangan-jangan laporan yang kau maksud itu adalah laporan yang aku berikan kepadamu beberapa minggu yang lalu?"
"Benar King. Saya ingin melaporkan tentang riwayat penculikan yang Queen pernah alami" jawab Stevan
🐋🐋🐋
Hai guys 👋👋
I am back!!! Again.
Aku agak sedikit bingung buat nambahin scene-scene pelengkap untuk 'beberapa chapter' biar semakin romantis wkwk
Apakah kalian punya saran buat adegan romatisnya? Hahaha
Semoga kalian suka sama part ini ୧⍤⃝🌹
Jika ada typo dan kesalahan lainnya tolong bilang-bilang ya, nanti aku perbaiki saat aku revisi besar-besaran
Jangan lupa untuk Follow, Vote dan Commentnya 💋💋💋
See you in the next chapter 👋👋👋
- Love, Ryn 🥰