TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TE...

By Chatweetz18

10M 1.2M 68K

"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalam... More

PROLOG
1. Beda Raga
2. Welcome To Dunia Fiksi
3. Alaskar Galendra
4. Alas Tikar
5. Serangan Centong Sayur
6. Yollanda Amelia
7. Drama Pagi Hari
8. Keputusan Araya
9. Bertemu Tokoh Lain
10. Araya Kissing?
11. Ravloska Is The Kings
12. Araya Diculik?
13. Pertemuan Kedua
14. Levator
15. Permintaan Araya
16. Amarah Macan Betina
17. Queen Ravloska
18. Balapan
19. Terciduk
20. Apakah Ini Benar, Atau Salah?
21. Nomor Palsu
22. Good Girl
23. Sasaran Utama
24. Mengundurkan Diri
25. Balapan, lagi?
26. Kasih Bunda
27. Bekerja Sama?
28. Tetap Dia Pemenangnya
29. Toilet Sekolah
30. Lambe Turah
31. Pengeroyokan
32. Mencari Si Impostor
33. Petunjuk Pertama
34. Darren dan Kiran?
35. Parasit
36. Terbongkar?
37. Fakta Baru?
38. Unfriend
39. Temen Rasa Pacar?
40. Pamit
41. Bersenang-senang
43. Dia Impostornya
44. Penjelasan
45. Klarifikasi
46. Playing Victim
47. Freak
48. Minimal Pacaran, lah.
49. Demi Levator
50. Lelah
51. AYANG!!
52. Cari Kesempatan
53. Nathan Mabuk?
54. Apa Bedanya?
55. Kenapa harus Levator?
56. ARAYA KEMBALI!!
57. Lo Nyalahin Gue?
58. I Just Wanna Be Yours
59. Kencan Pertama
VOTE COVER + GIVEAWAY

42. Let's Get Started

130K 17.6K 1K
By Chatweetz18

- H A P P Y R E A D I N G -

***

Kedua kaki jenjangnya terus melangkah sembari mata melihat ke sekeliling. Empat orang laki-laki mengikutinya dari arah belakang.

"Maksud lo ajak si Araya ke sini apaan sih, Nath?"

Jovan bertanya sambil melihat binatang-binatang yang ada.

"Liburan," jawab Nathan. Indra penglihatannya tidak teralihkan dari gadis yang berjalan lumayan jauh di depannya.

"Lo kan bisa ajak dia ke Ancol, Pulau Seribu, ataupun kemana kek. Ini malah ke kebun binatang," ujar Galang.

"Lo berdua diem, gue ajak kalian ke sini karena bayarnya murah."

Jovan terbelalak. "Si anjir! Anak sultan tapi nyarinya yang murah."

"Yang penting gak murahan," saut Nathan seraya meninggalkan mereka dan berlari menyusul Araya.

Jovan dan Galang hanya melongo mendengar jawaban dari temannya itu.

"Kayaknya tuh anak mulai suka sama si Araya," celetuk Jovan.

"Bagus lah, itu artinya si Nathan selama ini normal."

Jovan menggeplak kepala bagian belakang Galang. "Lo pikir selama ini si Nathan kagak normal, ha?!"

"Siapa tau, kan? Orang tuh anak gak pernah deket sama cewek," ujar Galang.

Jovan melipat kedua tangannya. "Tapi si Araya cocoknya itu sama gue, bukan si Nathan."

"Sadar diri woi! Lo sama si Nathan beda jauh," ucap Galang.

"Sialan lo!" umpat Jovan.

Galang melirik Reno yang tengah memperhatikan interaksi antara kedua sejoli yang tak jauh di depan mereka.

"Menurut lo mereka cocok gak, Ren?"

Ditanya tiba-tiba oleh Galang, Reno seketika mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Cocok," jawab Reno singkat.

"Tapi lo gak suka sama si Araya, kan?" tanya Jovan membuat laki-laki seketika menoleh ke arahnya.

"Bukan apa-apa nih, biasanya cowok modelan kayak lo sama si Nathan itu demennya sama cewek kayak si Araya," jelas Jovan.

Reno tersenyum tipis. "Gue gak suka sama dia."

"Gaya lo, Ren! Jangan bilang gak suka tapi diem-diem nusuk dari belakang, soalnya lagi musim tuh yang begitu," papar Galang.

"Nah, bener itu!" tambah Jovan.

Reno kembali memusatkan perhatiannya ke Araya dan Nathan, lalu dia menggelengkan kepalanya.

"Gue gak bakalan suka sama cewek kayak dia," ucap Reno dengan yakin.

Sedangkan yang menjadi topik pembicaraan ketiga laki-laki itu sedang sibuk berdebat dengan laki-laki di sampingnya.

"Udah gue bilang, buaya itu hewan paling setia."

"Gak, mana ada buaya setia. Contohnya cowok buaya banyak ceweknya," sanggah Araya tidak setuju.

"Ini hewan Ray, bukan orang," ucap Nathan.

"Sama aja Nath, sama-sama buaya. Dan lo tau? Menurut mbah google, hewan yang paling setia itu siamang, bukan buaya."

Araya tetap tidak mau kalah dengan keputusannya. Nathan hanya menghela napas jengah, lelah menghadapi sikap gadis itu.

Siamang adalah kera hitam yang berlengan panjang, dan hidup pada pohon-pohon. Pada umumnya, siamang sangat tangkas saat bergerak di atas pohon, sehingga tidak ada predator yang bisa menangkap mereka.

Mata Araya tiba-tiba melihat sebuah hewan dengan leher yang sangat panjang, yaitu jerapah.

"Nath, kenapa jerapah harus dikasih nama jerapah?" tanya Araya penasaran.

"Terus harus dikasih nama apa? Jelangkung?"

Araya mendelik tajam kepada cowok itu, tetapi Nathan mengabaikannya.

"Nath," panggil Araya.

"Apa lagi? Mau nanya kenapa gorila mirip lo?"

Araya berdecak kesal. "Kali ini gue mau ngomong serius, Nath."

"Yaudah apaan?" tanya Nathan tidak sabar.

Araya terlihat berpikir sebentar sebelum bertanya. Dia melirik sekilas ke arah Nathan yang sedang melihat ke arahnya. Araya sempat menoleh ke belakang, memastikan ketiga cunguk lumayan jauh dari mereka.

"Lo suka sama gue?"

Nathan seketika langsung menghentikan langkahnya. Dia menatap Araya tanpa ekspresi.

"Lo beneran suka sama gue, Nath?" tanya Araya lagi.

Bukannya menjawab, Nathan malah terkekeh pelan sembari melanjutkan langkahnya.

"Gue kan udah bilang sama lo, gue gak suka sama cewek tepos," jawab Nathan.

"Tapi kok gue malah yakin, kalo lo sebenarnya suka sama gue cuma kehalang gengsi aja."

Nathan menoyor kepala Araya pelan. "Karena tingkat percaya diri lo berlebihan."

"Bagus dong, berarti gue gak insinyur."

"Insecure! Bukan insinyur," koreksi Nathan.

"Kepeleset dikit," jawab Araya seraya menampilkan sederetan giginya yang rapi.

Keheningan langsung terjadi di antara mereka berdua. Baik Araya maupun Nathan langsung sibuk melihat hewan-hewan di sekitar mereka.

"Bagus kalo lo beneran gak suka sama gue Nath," celetuk Araya tiba-tiba.

"Kenapa emang?"

"Karena gue bisa aja ninggalin kalian semua kapan pun itu," jelas Araya.

"Kalo lo lupa, gue bukan pemilik asli tubuh ini," lanjutnya.

Nathan hanya diam saja, dia mengedikkan bahunya acuh.

"Gue tau. Kemungkinan besar lo bakalan balik lagi ke dunia lo, karena tempat lo bukan di sini," ujar Nathan.

Araya mengangguk. "Lo gak kaget pas tau kalo kalian semua cuma fiksi?"

"Menurut lo?"

"Malah nanya gue, ya mana gue tau," sungut Araya kesal.

Nathan tersenyum tipis sembari melihat ke depan. "Gue bukannya kaget tapi malah seneng."

"Seneng?" beo gadis itu tidak paham.

"Ya, gue seneng. Karena setelah lo dateng ke sini, gue bisa ngelakuin apapun yang gue mau tanpa ngerasa ada yang ngatur."

Sepertinya Araya paham apa maksud dari perkataan Nathan. Sudah jelas sebelum dia menempati tubuh Araya Loovany, hidup mereka diatur oleh penulis. Namun, setelah dia datang ke sini dan mengubah alurnya, semuanya malah berbanding menjadi terbalik.

Pandangan mereka berdua saling bertemu satu sama lain.

"Kalo boleh gue egois, gue mau lo tetep ada di sini Araya."

***

Setelah puas mengelilingi kebun binatang yang kurang lebih memakan waktu satu jam lebihan, akhirnya mereka memutuskan untuk segera pulang.

"Ini mau langsung balik atau mampir kemana dulu?" tanya Galang sembari memakai helm.

"Makan dulu aja gimana? Gue gak sempet sarapan tadi," pinta Araya.

"Boleh tuh, cacing di perut gue juga udah pada konser," timpal Jovan setuju.

Nathan mengangguk. "Cari tempat makan terdekat."

Mereka mencari tempat makan terdekat untuk mengisi perut yang keroncongan. Sesekali dari mereka melayangkan lelucon, sampai membuat Jovan sempat tersedak.

"Asal lo tau Ray, si Nathan walaupun anak sultan tapi dia punya hutang sama ibu kantin," ucap Jovan dengan semangat.

"Mana dia ngutangnya tiap hari, lagi," tambah Galang.

"Iya?" tanya Araya memastikan.

"Iya Ray, sama diri sendiri aja dia pelit. Pantesan aja dia bawa lo liburan ke kebun binatang, biaya masuknya kan gak mahal." Jovan semakin menjadi.

"Dasar kompor lo berdua! Apa yang mereka omongin gak bener Ray," sanggah Nathan.

"Bener kok Ray, gue sama si Jovan anaknya gak pernah bohong. Ya, gak?" tanya Galang kepada Jovan yang langsung mengangguk.

"Gue lakban juga lama-lama mulut lo berdua," ucap Nathan mulai kesal.

Araya hanya terkekeh seraya menikmati makanannya. Sebuah notifikasi masuk ke ponsel milik Araya yang tergeletak di atas meja. Dia melihat notifikasi apa itu.

Keningnya mengernyit saat melihat notifikasi yang memberitahukan bahwa akun lambe turah sekolahnya memposting kabar baru.

"Tumben si Elita update, gosipin siapa nih?" gumamnya pelan.

Karena penasaran, Araya membuka aplikasi tersebut. Melihat postingan apa yang baru saja diunggah oleh admin lambe STARLING.

'SEORANG ARAYA LOOVANY DISEBUT SEBAGAI PENGKHIANAT KARENA BERGABUNG DENGAN MUSUH RAVLOSKA, YAITU LEVATOR. SANGAT TIDAK DISANGKA-SANGKA, BUKAN? YANG DULUNYA MERUPAKAN QUEEN RAVLOSKA TAPI SEKARANG MALAH BERKHIANAT.'

Araya mengepalkan kedua tangannya. Raut wajahnya memerah menahan amarah. Dia mencengkram garpu yang ada di tangannya dengan kuat.

"Lo kenapa Ray?" tanya Nathan saat menyadari Araya yang aneh.

Jovan, Galang, dan juga Reno seketika menoleh. Araya tiba-tiba mengubah raut wajahnya menjadi tersenyum manis.

"Gue gak papa," jawabnya.

"Lo yakin?" tanya Nathan ragu.

Araya hanya mengangguk. "Biasalah, ada orang yang mau bermain-main dengan Araya Loovany."

Araya berkata sembari memandang ke arah Reno tanpa berkedip, dengan seringaian di wajah cantiknya.

______________
batas suci

Tahan ... jangan hujat mereka, hahaa.

See you tomorrow ya, wkwk.

Virtual hug💖

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 673 35
Menjadi korban kekejaman keluarga sendiri? Ya, itu yang dialami oleh seorang gadis cantik bernama Greyna Artshela Dalco. Kekejaman keluarganya membua...
4.9M 504K 42
"Gue, Maurel Callista. Gak akan lagi ngemis perhatian dari mereka" ⚠️REVISI BERJALAN ⚠️ INI ADALAH CERITA FIKSI! APAPUN BISA TERJADI DI SINI, TIDAK C...
5.9K 296 24
END~ Nathalia Dirgantara. Sebuah nama sosok gadis cantik bersifat dingin nan cuek. Ia punya segalanya. Uang, keluarga, sahabat, peringkat satu di kel...
3.6M 238K 76
Selama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Dia terlalu larut dengan kehidupannya yang...