Fullmoon; Heeseung

De SitiWulansri

574 29 2

Ssera adalah anak terakhir dari 8 bersaudara, dan dia adalah satu satunya anak perempuan. awalnya dia merasa... Mai multe

Cast
Day 2 ❗
Day 3
Day 4

Day one

150 7 1
De SitiWulansri

Ssera pov

Hallo namaku Ssera!

Hari ini pulang sekolah, aku mendorong sepedaku sampai rumah, rantainya putus karena terjatuh tadi dijalan.

Aku berjalan pelan kedepan pintu, rumah sepi, sepertinya Kakak Kakakku belum pulang. Tapi saat aku ingin memegang gagang pintu, tiba tiba ...

"WOAH!"-kagetku ketika tau Kak Hee sudah berdiri dibelakang pintu.

Dia hanya tersenyum tipis melihat aku yang kaget.

Aku segera menyembunyikan tanganku saat Kak Hee mulai menatap tangan kanan ku yang lecet lecet.

"Coba liat tangannya-"

"Ssera gapapa"

Kak Hee terkekeh.

"Gapapa kok tangannya diumpetin?"

"Kak Hee jangan marah, Ssera janji bakal hati hati naik sepedanya"

"Kaka gak marah, mau diobatin ga tangannya?"

Aku hanya menatap Kak Hee dingin, lalu mendorong badannya kepinggir pelan dan berlari kekamar.

Aku masih kesal padanya karena memarahiku kemarin, itu karena masalah sepele .. Aku kerkom bersama teman sekelas dan pulang malam sekitar jam 11. itu pun diantar pulang oleh Jayjay.

Kak Jay marah, aku biasa saja, karena dia sudah biasa marah marah, tapi disitu Kak Hee juga ikut marah, dan karena dia tidak pernah marah, marahnya lebih seram di banding Kak Jay.

Bayangkan saja Aku dibentak oleh Kak Jay, ditambah Kak Sunghoon yang  melayangkan kata kata pedas, dan Kak Hee yang memarahiku juga. sejak itu aku mendiamkannya, dan dia sedang berusaha membujukku sekarang.

Oke kembali lagi ke aku yang sedang mencari kotak p3k di laci nakas kamar.

"Cari ini?"

Suara Kak Hee membuatku refleks menoleh. Dia tersenyum tipis dan mulai duduk disampingku. saat dia membuka kotak p3k, aku langsung berdiri berniat menghindar, tapi dia malah menarik tanganku yang luka.

"Asshh ... aduh! sakit Kak Hee!"-ringgis ku.

"Masih marah gegara yang kemaren?"

Aku hanya diam, membiarkan Kak Hee mengobati luka ditanganku.

"Ditanya tuh jawab cantik"-sambil mencubit pipiku.

"Ishh, Ssera tuh gasuka Kak Hee ikut marah marah kek kemaren"-cicitku.

Kak Hee malah tertawa.

"Ssera sayang .. Ayah sama Bunda kan lagi ga ada, Kaka kan Kakak tertua disini, jadi kalian itu tanggung jawab Kaka sekarang"

"Ya ga usah dimarahin segitunya juga kali"-gumamku yang sepertinya Kak Hee bisa dengar.

"Yaudah deh Kak Hee minta maaf"

Aku hanya mengangguk pelan, Kak Hee memang paling soft diantara Kakak Kakakku yang lain.

"Yaudah Ssera mau mandi"

"Gausah mandi kali"

"Ih gaenak lengket"

"Gini deh, Kakak bantuin mandi gimana?-AWKHH IYAIYA BECANDA!"

.

Ada lagi Kak Jay, orangnya tukang marah marah.

"Sser"

"Apaan?"-tanyaku sambil menatap layar tv.

"Jam berapa sekarang?"

"Itu jam ada, ngapain nanya ssera si-"

"TIDUR!"

Aku ga berkutik hanya diam.

"Tidur, matiin tv nya"-lanjutnya.

"Tapi Ssera belum ngan-AKK KAK JAYY!!!"

Alhasil Kak Jay gendong aku kek karung beras ke kamar, dan dengan ga ada prasaannya ngebanting badan aku ke kasur.

"aw sakit kak-hmph!"

Kak Jay membekap mulutku dengan tangannya. dengan posisi dia yang menindihku diatasnya.

"Gua gabakal pergi sampe lo beneran tidur"-bisiknya ditelingaku.

Jantungku berdebar hebat, aku belum merasa ngantuk sedikit pun, tapi kenapa Kak Jay terus memaksaku tidur?

"Besok lo sekolah kan?"

Aku hanya mengangguk pelan.

Sebenarnya aku kurang nyaman didekat Kak Jay, dia orangnya agak aneh, pemaksa dan suka marah marah. meski demi kebaikan ku, tapi kurasa caranya salah.

"Nghhh"

Lengguhan ku keluar saat Kak Jay mengendus ngendus leherku kuat.

"Kak gelii"

Kak Jay tidak mengubris ku, dia terus dengan aktivitasnya, dan aku terlalu takut untuk melawan.

"Kak-ahh Ss- ssera gabisa tidur-"

"Jay!"

Suara berat itu mengalihkan perhatian Kak Jay, dan juga aku. Ternyata itu adalah Kak Sunghoon yang menatap kami dingin dari ambang pintu.

"Apa?"-Jay.

"Kak Hee pengen bicara"

Kak Jay refleks bangun, menghampiri Kak Sunghoon.

"Dimana?"

"Dibawah"

Lalu Kak Jay menatapku tajam.

"Tidur, ntar gua balik lagi kesini"

Dan aku hanya mengangguk pelan.

Kak Jay, Kak Sunghoon, dan Kak Jake. Ayah bilang mereka kembar, tapi aku tidak merasa mereka sama, mereka berbeda dari wajah maupun prilaku.

Kak Sunghoon yang dingin, Kak Jay yang pemarah, dan Kak Jake yang ramah.

Aneh.

Tapi aku tau apa? aku kan anak terakhir.

Author pov

Sunghoon dan Jay berjalan kearah ruang tengah, yang sudah ada Hee, Jake, Jungwon dan Sunoo dengan boneka kesayangannya.

"Dimana Ni-ki?"-tanya Hee dengan tatapan tajam.

"Anak sialan, biar gua cari-"

"eits"-Kak Hee, membuat Jay terdiam.

"Biar gua aja"

Lalu Kak Hee menempelkan satu jarinya diantara dua mata. tak lama Ni-ki datang dengan wajah malasnya.

"Selalu seperti ini, inget! lo juga punya tanggung jawab disini"-tegas Hee.

Ini bukan Hee yang seperti biasanya, biasanya Hee terlihat seperti Kakak yang penyayang dimata Ssera.

"Jadi kita kumpul disini mau ngomongin apa?"

Tanya Ni-ki to the point. sedikit tidak sopan, tapi tidak diubris oleh yang lain. hanya sekadar menatap Ni-ki sekilas.

"Sebentar lagi Fullmoon tiba, dan kalian tau lah apa yang gua maksud"-ucap Hee serius.

Mata mereka mulai memerah diiringi smirk yang mengembang bersamaan. kecuali Ni-ki dia nampak tak bersemangat.

"Kita udah jaga dia selama 16thn, jadi jaga dia baik baik. paham?"-Hee.

Semuanya mengangguk, termasuk Ni-ki yang mengangguk malas.

"Jangan sampe pas udah waktunya, Ssera malah hilang dari tangan kita"

Jeda.

"Pesen gua, terus awasi Ssera"

"Iyaa"-jawab mereka dengan suara rendah.

Lalu Hee mulai menatap Ni-ki.

"Mulai besok, Ssera pindah ke sekola kita"-jelas Hee.

jeda.

"Loncat kelas, dan akan lebih baik kalo dia satu sekolah sama kita"-Hee.

Semuanya mengangguk mengerti. Omong omong Ssera itu kelas 10,  dan loncat kelas ke kelas 11.

"Nanti Ssera sekelas sama Ni-ki-"

Refleks Ni-ki langsung menautkan alisnya sambil menatap Hee.

"Kenapa? keberatan?"-tanya Hee.

"Kenapa harus sekelas sama gua si Kak? emang gak ada kelas lain apa?"-protes Ni-ki.

"Bacot lo, usir aja Kak- biar fullmoon ga kebagian"-kompor Sunoo.

"Kali kali mah si Ni-ki kudu dikasi hukuman si Kak, biar ga songong"-sambung Jungwon.

Tapi untungnya Hee masih sabar.

"Nanti Ssera juga sebangku sama lo-"

"GUA BILANG GUA GAMAU!"-refleks Ni-ki sambil berdiri tak lupa menatap Hee. dan itu membuat saudara saudaranya yang lain membulatkan mata kaget.

"NI-KI!"-bentak Jay, menatap tajam kearah Ni-ki.

Lalu Hee mulai ikut berdiri. Dia udah angkat tangan, siap nampar Ni-ki.

"KAK HEE!"

Semua mata menatap kearah Ssera yang sedang menuruni tangga, dengan dress putih, khusus untuk tidurnya.

"Ssera?"-bingung Hee, sekaligus mengontrol mimik wajahnya. Hee mulai menurunkan tangannya.

Sedangkan Ni-ki hanya berdecak kesal.

"Kak Hee kenapa marah marah?"

"Kamu kenapa belum tidur?"

"Jawab dulu, Kak Hee kenapa marah marah sama Kak Ni-ki?"-mata Ssera berkaca.

"Sser-"

Ssera menepis tangan Hee yang sepertinya ingin menyentuhnya.

"Kak Hee mau nampar Kak Ni-ki lho tadi-"

Tiba tiba tubuh Ssera langsung ambruk ke dada Hee, dirinya tak sadarkan diri, dan refleks langsung ditangkap oleh Hee.

Semua mata tertuju pada orang yang melakukan ini. Dan orang itu adalah Sunghoon. dengan wajah dingin, namun tatapan yang penuh makna.

"Brisik"-singkatnya.

Continuă lectura

O să-ți placă și

1.8M 18.5K 40
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING 🔞!!! Yg penasaran baca aja Ini Oneshoot atau Twoshoot ya INI HASIL PEMI...
82K 5.7K 25
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK 1YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...
95.8K 9.4K 26
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
199K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...