Pliss! Remember Me (END)

By anaknya-offgun

14.9K 1.4K 247

Bukan kah segala sesuatunya selalu berhubungan dengan garis takdir? Lalu kenapa saat semuanya yang sudah di t... More

prolog [PRM]
PRM 0
PRM 1
PRM 2
PRM 3
PRM 4
info
PRM 5
PRM 6
PENTING
PRM 7
PRM 8
PRM 9
PRM 10
PRM 12
PRM 13
PRM 14
Not update but, secret project
PRM 15
PRM 16
NEW FF
PRM 17
PRM 18
PRM 19
PRM 20
INFO ONESHOOT
PRM 21
PRM 22
PRM 23
PRM 24
PRM 25
PRM 26
PRM 28
PRM 29
WEDING DAY [END]

PRM 11

415 46 15
By anaknya-offgun

Pria sipit bertumbuh tinggi itu melesak masuk kedalam mobilnya. Dia sedang terburu buru untuk pergi merayakan hari ulang tahun sang kekasih yang ke 17 tahun. Dia sedikit terlambat karena antrian toko kuenya benar benar panjang dan membutnya harus menunggu lebih lama lagi.

Dengan kecepatan yang cukup tinggi Off membelah malam hari dengan mobilnya. Dia bersyukur karena jalanan cukup sepi sehingga aman untuknya berkendara dengan kecepatan yang tinggi.

Off menyambar pomselnya dan segera menghubungi sahabat kecilnya itu. Butuh waktu lama hingga akhirnya Tay menjawab panggilan, yang jelas itu memakan waktu cukup banyak.

“Lo dimana? Gua kesusahan nahan Gun, dia mau jalan jalan malem soalnya.” Begitu sambungan itu tersambung Tay langsung berbicara dengan nada yang benar benar pelan, takut jika Gun mendengarnya.

“Lagi dijalan ini, tadi tokonya ngantri banget makanya telat,” sahut Off dengan pandangan yang terus kedepan sembari terus menyetir.

“Ya itu urusan lo lah pokoknya, gua tunggu lo dirumah Gun jangan lama lama yang ada tuh anak bisa kabur.”

“Ya jangan sampe kabur lah bego.”

“Itu anak udah badmood banget jumpol, lo nyuekin dia dari kemaren sampe sekarang gimana tuh anak kaga sewot.”

“iya iya elah ini 7km lagi sabar.”

“hati hati, gua tunggu.” Tay mengakhiri panggilan itu dan melirik kearah Gun terduduk dirooftop sembari melihat melihat bintang bintang juga sedanv menelpon seseorang.

Hari ini ulang tahun Gun, akan tetapi sejak kemarin kekasihnya itu mencuekkannya dan hal itu membuatnya benar benar tidak mood. Dia sejak tadi ingin keluar untuk jalan jalan malam seperti yang biasa dia lakukan. Namun sahabat kekasihnya yang sedang berada disini karena katanya bertengkar dengan off terus berusaha untuk menahannya agar tidak keluar dari rumah.

Entah apa yang terjadi diantara kedua orang itu, Gun benar benar tidak peduli. Dia benar benar sudah kesal dan ingin pergi keluar untuk menghirup udara segar, siapa tau itu bisa meredakan kekesalan Gun. Dia bahkan sudah menghubungi Oab untuk memintanya menemani setidaknya melalui telepon.

“Cil, yang lo telpon siapa?” tanya Tay yang baru selesai menelpon Off. Gun yang mendengarnya langsung membalikkan badan dan melihat ke arah Tay. “Oab,” jawab Gun.

Bola mata Tay seketika membola. Gila! Apa yang barusan Gun bilang? Oab? Dia sedang telponan dengan Oab? Jika Off tahu mengenai maka masalahnya bisa gawat. Gun benar benar membuatnya panik sekarang, Off bisa menelannya hidup hidup jika seperti ini.

Dengan tergesa gesa Tay berlari ke arah Gun bahkan dia beberapa kali terpelesat sangking terburu burunya. “GUNN!” Pekikan Tay kembali menarik perhatian Gun bahkan Oab disebrang sana pun merasa penasaran dengan apa yang terjadi. “Kakak!”

Bugh....

Karena Tay kehilangan kendali dia jatuh menimpa tubuh mungil Gun sehingga dia terjatuh di atas tubuh mungil Gun. Dibawah Tay ada Gun yang meringis kesakitakan karena tertimpa Tay, bahkan dia menghiraukan Oab yang sedang mengkhawatirkannya saat ini. Tay bemar benar sialan!

“Eh?” Begitu sadar Tay langsung berdiri dan membantu Gun untuk bangun. “Kakak udah gila ya?” tanya Gun dengan sangat tidak bersahabat.

“Gak sengaja Gun, tadi itu niatnya ma—” Perkataan Tay terhenti saat dia melihat Gun hanya fokus pada pintu menuju Rooftop yang sekarang mereka temapati. Seakan ada sesuatu yang besar akan melewati pintu itu dan itu membuatnya takut seketika. Perasaan Gun tidak karuan, dia merasa ada sesuatu yang buruk.

Napas Off terengah engah, tubuhnya bergetar hebat, keringat seketika membasahi tubuhnya. Dia ketakutan. Apa saja yang baru dia lakukan benar benar membuatnya takut, dia benar benar takut.

Persis di depan mobil Off ada tubuh seorang perempuan dewasa yang tergeletak dijalanan dengan darah yang tercecer. Off tidak tahu, dia benar benar tidak sengaja.

“BUNDA!” Teriakan itu membuat Oft tersadar. Dia ketakutan, sangat ketakutan hingga melakukan hal yang salah.

Off kabur. Dia melarikan diri dari tanggung jawab yang seharusnya dia lakukan. Off tidak menyadari jika anak dari ibu yang dia tabrak barusan melihatnya dengan begitu erat. Anak itu, Putra Tunggal Patthiyakorn. Menumpukkan segela dendam dan kebencian dimatanya.

Off berkali kali berusaha menangkan dirinya, mencoba meyakinkan kalau Ibu itu akan baik baik saja. Dia tidak salah, Off tidak sengaja. Itulah yang terus Off yakinkanndalam dirinya, bahwa dirinya tidak bersalah.

Namun nyatanya kau sudah melakukan kesalahan Off. Tidak seharusnya kau kabar dari tangung jawabmu dihari itu, tidak seharusnya.

Lihatlah Off. Lihatlah siapa sekarang yang harus menanggung karma atas apa yang sudah kau lakukan.

=====

=====

Clik.

Sebuah pin paku menacap pada sebuah papan kayu yang berisi berbagai hal investigasi. Isi papan itu benar benar beragam, mulai dari foto, struk belanja, hingga kertas kertas berisi identitas. Persis seperti papan kayu milik dektektif.

Seorang Pria yang berdiri di depan papan kayu mengeluarkan smirknya. Rasa puas memenuhi jiwa dan raga pemuda itu, seolah olah dia menjadi mahluk yang suci seperti baru lahir.

“Bagaimana rasanya Tuan Muda... Adulkittiporn?” Pria itu menatap lurus foto Off dan Gun yang terpampang nyata di papan itu. “Sepertinya .... Oh ya, aku terlalu baik padamu.”

Dia mengambil kembali foto OffGun yang sedang bergandeng tangan sembari menatap satu sama lain dengan penuh cinta. Secara perlahan dia merobek foto itu menjadi dua, memisahkan Off dan juga Gun menjadi dua. Foto Gun dia pegang di tangan kanan sedangkan tangan kirinya dia gunakan untuk menempalkan kembali foto Off yang sudah terpisah dari Gun.

Senyum kemenangan kembali terukir diwajahnya. Dia benar benar senang melihat apa yang sedang terjadi saat ini. “Akhirnya, sekarang kau merasakan apa yang kurasakan bukan? Bagaimana rasanya?” Pria itu seolah gila berbicara sendiri dengan potret Off yang bahkan tidak akan bisa merespon sama sekali.

“Jangan khawatir Tuan Muda Adulkittiporn, kekasihmu aman bersamaku, karena kami bisa memberikan yang tidak bisa kau berikan,” monolognya, “Keluarga,” lanjutnya yang diringi dengan tawa kemenangan.

Tahun lalu. Pria itu merenggut Bundanya dari dia juga Ayahnya. Dan sekarang Tuhan memberikan balasannya dengan mengirimkan Orang yang paling Pria itu cintai kepada mereka, seolah membalas apa yang sudah Pria itu lakukan. Baginya itu adalah pembalasan yang terbaik, karena dia yakin kalau Pria itu akan merasakan sakit yang sama seperti yang dirasakan oleh Keluarganya. Kehilangan yang begitu mendalam.

“Kali ini aku tidak akan membiarkan kau merenggut kembali apa yang sudah kami miliki, kau tidak akan bisa mendapatkan kembali Kekasihmu itu Off Jumpol Adulkittiporn.” Tangannya terkepal kuat meredam semua amarah yang bertahun tahun tetap tumbuh dalam jiwanya.

“AKU BERSUMPAH, KAU BEDEBAH SIALAN TIDAK AKAN PERNAH MENDAPATKANNYA KEMBALI!” Teriakannya memancing beberapa pekerjanya yang sedang lewat untuk menguping dari pintu, takut Tuannya kenapa napa.

“Tuan, Tuan Wachirawit? Apa anda baik baik saja? Tuan saya mohon jawab?” Salah satu pelayan kepercayaan Chimon berusaha memanggil Tuannya, takut jika sesuatu yang buruk terjadi padanya.

“Aku baik baik saja, panggil aku jika Ayah sudah datang,” jawab Chimon sedikit berteriak. Itu berhasil membuat mereka yang menguping mengehela napas lega.

Ya. Pria itu Chimon. Anak yang bertahun tahun lalu menyimpan kembencian di tatapan matanya. Siapa yang menyangka jika Pria yang mereka tabrak dan sangat mereka inginkan menjadi keluarga adalah orang yang paling Off cinta. Orang yang sudah membunuh Perempuan paling berharga dihidup mereka.

Kini pemuda itu tumbuh bukan lagi sebagai Tuan Muda, tapi sebagai Tuan yang akan melindungi Orang yang akan resmi menjabat menjadi Tuan Muda. Dia akan membimbing dan memupuk kebencian kepada sang Kakak untuk keluarga Adulkittiporn. Itu pasti akan Chimon lakukan.

=====

=====

Menatap langit langit Malam yang dipenuhi oleh indahnya Bintang menjadi rutinitas baru dari seorang Off Jumpol Adulkittiporn. Ditempat yang sama sang kekasih sering melihat Bintang dimalam hari, disitulah Off berada, mengingat segala kenangan tentang kekasihnya.

Rumah Gun selalu hangat dan bersih. Off dan juga Tay selalu membersihkan Rumahnya seminggu sekali, kedua Pria yang sebelumnya tidak pernah berasih bersih itu 3 tahun ini mendadak jadi tukang berish bersih. Namun sebenernya Tay melakukan itu takut Off kenapa kenapa jika ditinggal sendirian. Off membersihkan Rumah kekasihnya karena takut sang kekasih akan marah jika saat dia kembali rumahnya berantakan dan kotor.

“Peng, ayo kita cari Gun lagi, udah hampir empat tahun mungkin dia lupa jalan pulang, ayo kita cari dia,” ucap Off sambil menatap Tay yang duduk di belakangnya sambil mengotak atik gitar miliknya.

“Peng.”

“Ayo, Gun pasti udah lupa jalan pulang, dia pasti kebingungan.”

“Peng!”

“Dia, dia pasti mau dijemput ayo kita jemput bareng.” Tay meletakkan Gitarnya dengan kasar tanpa peduli jika itu bisa saja rusak nantinya.

“Lo gak mau ikut? Kalo gak ya udh.” Off hendek pergi akan tetapi dengan sigap Tay menahannya dia membuat Off melihat kewajahnya.

“Lo mau ikut? Ayo.” Tay mengangkat tangannya, hendak melayangkan tamparan kepipi mulus sahabatnya sejak kecil itu sebelum dia menahannya dan beralih memeluk Pria yang menjadi rapuh semenjak hari kejadian itu.

“Peng, Gun udah gak ada, Gun udah meninggal, dia gak bisa ngelawan rasa sakitnya dan milih nyerah Off.” Dalam rengkuhan itu Tay berusaha memberikan pill yang selalu Off muntahkan, menolak untuk menelan pill berisi kenyataan pahit itu.

Tubuh Off meleruh. Dia jatuh dan terduduk dalam rengkuhan sahabatnya, satu satunya yang dia miliki saat ini. Rasa sakit tiap kali Tay memberikan pill kenyataan pahit itu selalu sama dan tidak berubah. Kenyataan yang tidak pernah bisa Off terima.

“Kitakan liat sendiri kuburan Gun, Gun udah gak ada Off dia gak bakal nyasar, kecuali lo terus kaya gini dan dia gak bakal bisa tenang bahkan bisa nyasar,” lirih Tay bersamaan dengan air mata yang mengalir dari kedua Pria itu. Kedua Pria yang kehilangan satu cahaya mereka.

“Kita besok kemakam Gun ya? Kita temuin Gun....”

*
*
*
*
*

Hmmm? Apa? Aku gak ngapa ngapain?

Continue Reading

You'll Also Like

167K 17.9K 25
bright kembaran bian yang disuruh menjaga kekasih bian gimana reaksi bright saat menjaga kekasih kembaranya sendiri??? Begin: 5 Mei 2020 End: 18 Mei...
73.4K 7.3K 45
Mungkin orang yang sekarang berada dalam posisi ini akan merasa sangat baik jika saja ia perempuan Namun, apa yang membuat Win mulai terbiasa, nyaman...
105K 8.7K 84
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
169K 11.9K 21
Bright & dew meniduri win malam itu secara bergantian Dua pria dengan paras tampan itu bergantian meniduri pria manis yang sudah tidak sadarkan diri...