VERZANDRA PUTRA

By Norvielus

2.9K 182 30

"Tokoh istimewa di masa putih abu-abu" '•──────────────────────'• Namanya Putra Seorang laki-laki berbadan t... More

1. ⎙ Awal baru ⌕
"Pengenalan Visual tokoh?"
3. ⎙ Ke UKS aja ⌕
4. ⎙ Confess ⌕
5. ⎙ APOTIK ⌕
BUKAN BAB 6
6. ⎙ Pacaran? ⌕
7. ⎙ Putra DISPEN ⌕
8. ⎙ Elus kepala kamu ⌕
9. ⎙ Ambigu ⌕
10. ⎙ Lambang V3 ⌕
11. ⎙ Konflik 1 ⌕
12. ⎙ Konflik 2 ⌕
13. ⎙ Hari Kartini ⌕

2. ⎙ Pertemuan ⌕

263 24 6
By Norvielus

BAB 2

"Melihatmu saja, aku sudah mengerti apa itu arti cantik yang sebenarnya"

Devandra Adinata
(Dafasyah Adinata)



Bel sudah berbunyi, itu tandanya pelajaran akan segera dimulai. Kelas Nela juga sudah dipenuhi oleh murid murid lain yang sudah berada dibangku masing-masing. Dan kelas pun juga sudah diberikan tugas oleh gurunya, yaitu tugas Geografi.

Friska Amelia, itulah nametag gurunya yang Nela lihat. Seusai bu Friska mengabsen kehadiran siswa, ada satu murid perempuan yang berkata

"Bu, ada murid baru"

Dan saat itu Nela disuruh maju kedepan untuk menuliskan namanya dibuku absen.

Tidak ada hal yang serius, Nela hanya ditanyai pindahan dari mana, alasan kenapa pindah, dan tinggal dengan siapa sekarang. Setelahnya, Nela dipersilahkan untuk duduk kembali.

"Eh Nel, nih ambil"
Seorang gadis ber-nametag Sheryl Anastasya tiba tiba menawari snack miliknya kepada Nela

Nela melihat itu tersenyum seraya menggelengkan kepalanya
"Ngga deh, ngga usah"

"Ayoo ambil aja jangan malu. Kita gak ada jam istirahat loh"
Sheryl tetap menyerahkan snack miliknya dan kali ini Nela tidak bisa menolak lagi.

"Makasih ya sher"

Sheryl tersenyum dan mengangguk

"Have fun ya di kelas ini"

Mendengar hal itu Nela juga ikut tersenyum

"Eh Nel, kalo ada hal yang janggal dikelas ini maklumin aja ya. Soalnya seisi kelas emang agak stress orangnya"
Sahut perempuan bernama Nagita Olivia.

Nela dan sheryl tertawa pelan mendengar ucapan dari Gita

"Kayak lo kan stress juga ta, sibuk menunggu kemudian di php in lama-lama stress kan lo haha"
Sheryl melanjutkan tawa nya

"ihh engga gue mah"

"Oh iya, kita belum kenalan resmi nih sama Nela. Ya kan bel?"
Sheryl melirik temannya yang berada dibangku belakang. Tapi kelihatannya gadis yang dibangku belakang itu tidak terlalu memperhatikan sheryl karna ia sedang sibuk dengan hp nya.

Dengan menghela nafasnya, Sheryl mengetuk pelan jarinya dimeja gadis itu.

"Belaa!"

"Eh iya? kenapa??"

"Payah lu, kita belum kenalan resmi loh sama Nela"

Bela melirik ke arah Nela dan mengangguk paham.

"Oh iya iya, sorry hehe. Eh, kenalin gue Sela Arabella biasa dipanggil Bela dan gue juga bendahara dikelas ini sekaligus salah satu anggota osis disini. Jadi kalo lo mau tanya² tentang sekolah ini tanya aja Nel jangan sungkan, oke?"
Bela memperkenalkan dirinya dengan lengkap

Nela mendengar itu pun mengangguk paham

"Dan ini Sheryl Anastasya, panggil aja Sheryl"

Sheryl tersenyum pula saat dirinya diperkenalkan

"Nah, kalo yang duduk didepan lo itu namanya Nagita Olivia"

Nagita juga tersenyum
"Salam kenal ya Nel"

Nela ikut tersenyum

"Dan itu yang didepannya sheryl namanya Sarma Carolina, agak pendiem sih tapi dia punya suara anggun banget kalo lagi nyanyi"
Ucap Bella menjelaskan

Nela ber-oh ria dengan serius mendengar sesi perkenalan dari Bella

"Nah satu lagi yang cowo itu namanya.."

"Eh ehh udah bel cukup, biar nanti Nela sendiri yang kenalan sama yang lain"
Dan Sheryl akhirnya menahan acara perkenalan yang dilakukan Bella, takut nya nanti gak akan selesai-selesai.

Bella mendengar itu, menunjukkan cengirannya dan kembali lagi ke dunia handphone nya.

Nela pun juga mulai kembali menulis. Tapi banyak hal yang membuat Nela bingung dari hari senin kemarin dan juga hari ini ia dibikin bingung lagi. Teman-temannya kebanyakan ada yang mengenakan Almet yang Nela ketahui hanya anak osis lah yang memakai Almet. Tapi ini hampir seluruh siswa memakai Almet, gak mungkin kan sekelas anak osis?

Rasanya Nela ingin bertanya, tapi Nela masih canggung dengan teman temannya.

Di tambah lagi ada satu lambang bet yang sangat asing bagi Nela. Karna disekolah nya dulu bet itu tidak pernah ada di lengan kiri siswa. Yaitu bet Osis dengan lambang V berjumlah 2 buah dengan posisi berbanjar. Ada juga temannya dari kelas shift A kemarin yang memakai lambang MPK berwarna biru.

Kalo punya Bella itu lambang V nya ada 2 buah, sementara ada satu anak laki-laki dikelasnya yang memakai bet Osis dengan lambang V berjumlah 3 buah. Nela semakin bingung dengan bet² sekolah ini, apa maksud lambang itu?
Dan yang baru² ini Nela ketahui ternyata ketua kelas mereka seorang perempuan bernama Sandriana Nabila yang memiliki lambang bet provos sekolah di lengan kirinya. Entah apa maksud lambang itu Nela juga tidak tau.

Banyak yang harus ia pelajari disekolah barunya.

Tak sadar hari sudah memasuki sore hari dan bel pulang sekolah juga sudah berbunyi. Nela kembali pulang ke rumahnya, tentu saja tante nya yang berjanji akan menjemput nya tadi. Sesampai dirumah, Nela langsung membersihkan dirinya, makan, dan kembali ke kamar.
Saat Nela mengecek ponselnya ternyata ada pesan wa dari nomor tak dikenal. Karna penasaran, Nela membuka isi pesan itu.

"P"
"Sv Putra temen sekelas"
"Maaf ganggu waktunya"
"Btw salken"
"Bener kan dengan Nela?"

Antara bingung dan terkejut pula, untuk pertama kalinya teman sekelasnya mengirimkan Nela pesan, apalagi ini seorang laki-laki yang ingin berkenalan dengan dirinya.

Dengan hati-hati Nela pun membalas pesan itu.

"Iya bener kok put"
"Ini Nela, salken juga ya"

Tak harus menunggu lama, pesan Nela yang baru saja terkirim sudah dibaca oleh putra dan kini Putra sedang mengetik.

Gila! fast respon bangett!

"Oke deh"
"Makasih ya"

Itulah pesan terakhir Putra, dan Nela hanya membacanya tanpa membalasnya lagi.
Nela menutup ponselnya dan kini ia tengah tiduran di atas kasur, menatap ke arah langit² kamar tanpa memikirkan pesan itu lagi.

Dari pada terlalu memikirkannya, Nela lebih milih untuk keluar kamar dan mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu, mencuci piring, dsb.
Dan tak terasa hari sudah mulai gelap, Nela kini berada dimeja makan bersama paman dan tantenya juga kedua adik sepupunya David dan Delia yang sedang makan.

"Gimana sekolah kamu Nel?"
Tanya tantenya

"Ya gitu tan, biasa aja"

"Udah dapat teman belom?"

"Kalo teman dekat sih belom, tapi tadi mereka cuma kenalan doang sama Nela"

Tante Elis tersenyum mendengarnya, ya itulah nama tante nya.
"Ya ngga apa-apa yang penting udah ada yang kenalan sama kamu, tante yakin nanti temen mu pasti banyak"

Mendengar hal itu Nela pun juga ikut tersenyum

"Wajar aja, kan kamu masih baru jadi temen² kamu juga masih harus terbiasa nerima kamu"
Paman nya juga menambahkan.

"Iya om, tante. Emm Nela mau ke kamar dulu ya, mau istirahat. Nela udah ngantuk"

Setelah paman dan tantenya mengizinkan, barulah Nela beranjak dari dapur menuju kamar nya untuk beristirahat

***

Walaupun masuk siang, Nela tetap harus bangun pagi untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya, dan setelah semuanya selesai barulah Nela akan bersiap untuk ke sekolah.

Padahal ini sudah siang, tapi Nela  sekarang sudah seperti orang yang kesiangan masuk sekolah. Seperti sekarang, Nela tengah terbirit-birit menyandang tas nya sambil berlari keluar rumah setelah pamitan dengan tantenya.

"Astaga Nela, pelan-pelan nanti jatoh"
Sahut Tante Elis yang melihat Nela tengah terburu buru keluar rumah.

"Om ayo cepet, nanti Nela telat nih!!"
Teriak Nela yang tengah berlari terbirit menuju mobil pamannya.

"Ya ampun santai aja Nel, baru aja jam 12.27, bel masuk kan jam 1"
Ucap pamannya dengan santai sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Walaupun masih banyak waktunya, tapi Nela gamau ngaret. Kan masih murid baru, hehe"
Nela menunjukan cengirannya

Tanpa ingin berdebat lagi denga keponakannya, sang Paman pun melajukan kendaraan mobilnya hingga memasuki jalanan umum.

Didalam mobil mereka tidak banyak bicara, Nela hanya fokus melihat jalan diluar jendela begitupun paman nya juga tengah fokus menyetir sampai akhirnya mobil pun terhenti didepan pagar sekolah.

"Tuh kan masih sepi"
Celetuk pamannya

"Ih biarin aja om, dadahh Nela masuk dulu ya"
Nela pun keluar dari mobil dan berlari memasuki sekolahnya

Melewati koridor beberapa kelas dan akhirnya ia menemukan tangga menuju kelas atas, untungnya Nela masih ingat dimana kelasnya berada. Dengan menaiki tangga dan jarak satu kelas lagi Nela pun sampai dikelas 11 IPS 2

Hanya ada 4 orang temannya yang ada dikelas saat itu. Nela pun sudah berada di bangkunya sekarang,melirik satu persatu temannya lalu tersenyum jika temannya melirik kembali. Disaat bersamaan mata Nela terhenti ke arah jendela yang terbuka, tentu saja itu menarik perhatian Nela untuk melihat pemandangan apa saja diluar jendela itu jika dilihat dari lantai atas.

Dengan penasaran, Nela mendekat ke arah jendela yang terbuka itu. Alangkah terkejut dan kagum pula secara bersamaan. Terlihat dengan jelas lapangan besar yang hanya khusus untuk futsal dan basket dari bawah sana. Cukup besar lapangan futsal, persis seperti lapangan futsal pada umumnya.

Nela dibikin tambah penasaran lagi, sebenarnya berapa luas kah sekolahnya ini? apakah sangat luas?

Tak sadar sudah beberapa menit Nela mematung didekat jendela, suasana didalam kelasnya sudah terasa ramai karna teman-temannya sudah banyak yang datang.

Oh, dan satu lagi. Nela hampir lupa, sebenarnya Nela masih penasaran siapa Putra ini dan yang mana orangnya? secara Nela belum mengenali semua nama² teman² dikelasnya ini.
Nela perhatikan satu per satu nametag yang tertera diseragam teman-temannya tapi tak ada satupun yang bernama Putra.

kayaknya itu nama panggilan, nama depannya pasti lain lagi. - pikir Nela dalam hati.

Tak lama setelahnya, Bel masuk pun berbunyi. Nela akhirnya memutuskan untuk menunggu panggilan absen saja. Siapa tau dari absen nanti Nela bisa mengetahui siapa orangnya.

"Baik anak-anak semua, ibu absen dulu ya. Tolong untuk sekretaris nanti yang gak hadir dicatat ya"

Bu sari yang saat itu tengah mengajar mulai mengabsen satu persatu muridnya. Tapi sejauh yang namanya sudah di panggil Nela masih belum mendengar nama Putra disebutkan.

"Reano Evandi"

"Hadir bu"

"Rifqi Ravanza"

"Anu bu.. Rifqi masih KSN"
Ini Bella yang jawab

"Oh iya KSN geografi ya dia"

Dan sampailah saat dimana nama Verzandra Putra terdengar ditelinga Nela.

"Hadir bu"
Itulah jawaban dari sang pemilik nama. Nela menoleh ke sumber suara yang ternyata laki laki itu berjarak 3 bangku dari depan darinya. Nela saat itu hanya bisa melihat punggung laki-laki yang diketahui bernama Putra itu. Karena posisinya membelakangi Nela

Oh.. jadi si pemilik lambang osis V3 itu yang namanya Putra

Tapi disaat bersamaan pula, Putra membalikan badannya kebelakang untuk mengambil buku pelajaran yang ada ditasnya. Otomatis pandangannya berhadapan dengan Nela yang berada di belakang, dan benar saja. Saat itulah ia menatap Nela untuk pertama kalinya.

Mata mereka sempat bertemu beberapa saat, lalu Putra membalikan badannya kembali ke depan sambil tersenyum, sayangnya Nela tidak menyadari hal itu.

Cantik.

***

ຊ✏  thank's for reading !
dont forget to support our story dengan mengklik tanda bintang ;)

#VZPTEAM #VERZANDRAPUTRA
#37

Swipe up to the new
story 👆🏼







Continue Reading

You'll Also Like

234K 9.4K 28
Menjadi seorang istri di usia muda yang masih di 18 tahun?itu tidak mudah. Seorang gadis harus menerima perjodohan dengan terpaksa karena desakan dar...
956K 93.2K 51
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
4.5M 266K 62
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
2.3M 125K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...