TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TE...

By Chatweetz18

10M 1.2M 68.1K

"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalam... More

PROLOG
1. Beda Raga
2. Welcome To Dunia Fiksi
3. Alaskar Galendra
4. Alas Tikar
5. Serangan Centong Sayur
6. Yollanda Amelia
7. Drama Pagi Hari
8. Keputusan Araya
9. Bertemu Tokoh Lain
10. Araya Kissing?
11. Ravloska Is The Kings
12. Araya Diculik?
13. Pertemuan Kedua
14. Levator
15. Permintaan Araya
16. Amarah Macan Betina
17. Queen Ravloska
18. Balapan
19. Terciduk
20. Apakah Ini Benar, Atau Salah?
21. Nomor Palsu
22. Good Girl
23. Sasaran Utama
24. Mengundurkan Diri
25. Balapan, lagi?
26. Kasih Bunda
27. Bekerja Sama?
28. Tetap Dia Pemenangnya
29. Toilet Sekolah
30. Lambe Turah
31. Pengeroyokan
32. Mencari Si Impostor
33. Petunjuk Pertama
34. Darren dan Kiran?
35. Parasit
36. Terbongkar?
37. Fakta Baru?
39. Temen Rasa Pacar?
40. Pamit
41. Bersenang-senang
42. Let's Get Started
43. Dia Impostornya
44. Penjelasan
45. Klarifikasi
46. Playing Victim
47. Freak
48. Minimal Pacaran, lah.
49. Demi Levator
50. Lelah
51. AYANG!!
52. Cari Kesempatan
53. Nathan Mabuk?
54. Apa Bedanya?
55. Kenapa harus Levator?
56. ARAYA KEMBALI!!
57. Lo Nyalahin Gue?
58. I Just Wanna Be Yours
59. Kencan Pertama
VOTE COVER + GIVEAWAY

38. Unfriend

148K 19.1K 1.4K
By Chatweetz18

- H A P P Y R E A D I N G -

***

BRAK!!

Alaskar menutup pintu kamarnya dengan keras sekaligus menyalurkan emosinya sekarang. Dia melemparkan tas sekolahnya ke sembarang arah. Matanya melihat sebuah foto figura yang terpajang di meja belajarnya.

Langkah kakinya berjalan menuju meja belajar dengan pandangan matanya tidak lepas dari foto tersebut. Ia mengambil foto itu, foto dirinya dan juga Araya yang sengaja ia pajang di meja belajarnya.

"Yang bener itu, gue bagian dari mereka."

"Dulu kalian ngebuang gue karena cewek polos itu."

"Setelah kalian buang, gue dipungut sama Levator yang lebih bisa menghargai keberadaan gue."

"Sorry Ravloska, kalian gak ada apa-apanya dibandingkan dengan Levator."

Alaskar langsung membanting foto tersebut ke lantai hingga pecah. Matanya penuh dengan sorot amarah.

"Lo bener-bener pengkhianat, Ay!"

Alaskar mengambil fotonya yang masih utuh, dia tersenyum sinis.

"Kemana Araya yang gue kenal dulu? Kemana Araya yang selalu nurut sama gue?"

"Kemana Araya yang selalu bilang suka sama gue? Yang selalu nanya, kapan gue suka sama lo? Yang selalu nyuruh gue buat jauhin Kiran?"

Alaskar terkekeh pelan. "Gue emang bodoh, Ay. Bisa-bisanya gue punya perasaan lebih sama lo. Bisa-bisanya gue akan dengerin omongan Kiran buat perjuangin lo."

"Kenapa disaat gue akan perbaiki semuanya lo malah kayak gini?"

"Kenapa harus Levator, Ay? Kenapa harus si Nathan?!"

Sejak awal ia bertemu dengan Araya, dia memang sudah merasakan sesuatu yang tidak biasa pada hatinya. Seiring berjalannya waktu, dia tau bahwa dirinya memiliki perasaan lebih.

Namun tanpa disangka-sangka. Araya malah menyatakan perasaannya lebih dulu dibanding dirinya. Alaskar tidak suka saat Araya mengatakan bahwa dia menyukai dirinya.

Alaskar ingin biar dirinya saja yang menyatakan perasaannya, bukan malah Araya. Menurutnya, harga dirinya terasa diinjak saat itu juga, karena malah Araya yang mengutarakan isi hatinya, bukan Alaskar.

Alaskar langsung menyobek foto tersebut menjadi dua. Deru napasnya terdengar memburu. Dia memandang foto bagian Araya yang tersenyum ke arah kamera dengan senyuman miris.

"Gue emang nyesel udah sia-siain lo. Tapi rasa benci gue ke lo lebih besar dari rasa menyesal."

Alaskar menyobek foto tersebut dengan ukuran kecil-kecil dan dibuangnya ke sembarang arah. Mulai saat ini, dia membenci gadis bernama Araya Loovany.

***

Araya duduk anteng di atas kasur empuknya. Matanya terlihat fokus membaca setiap kata yang tertulis di buku diary milik Araya Loovany.

Apakah sebenarnya Kiran itu adik kandungnya Bang Darren? Kenapa sikap Bang Darren terlihat berlebihan kepada gadis itu?

Kalo bener Kiran adiknya Bang Darren, kenapa semua orang yang gue sayang jadi milik dia? Alaskar, anggota Ravloska, dan juga sekarang Bang Darren?

Kapan gue rasain yang namanya bahagia? Kenapa hidup gue selalu gak berjalan dengan yang gue harapkan?

Araya menggelengkan kepalanya beberapa kali saat membaca tiap lembaran kata yang ada di buku tersebut.

"Lo gak akan pernah bahagia Ay, karena lo tokoh antagonisnya. Jalan hidup lo udah diatur sama author, makanya gak sesuai dengan yang lo harapkan."

Araya menjatuhkan tubuhnya menjadi posisi terlentang. Kedua matanya melihat ke langit-langit kamar.

"Gue gak boleh lengah sekarang. Apalagi Ravloska tau kalo gue bagian dari Levator."

Terdengar helaan napas dari mulut gadis itu.

"Kenapa semuanya jadi berbanding terbalik? Yang seharusnya antagonis itu Levator, tapi kenapa kesannya malah Ravloska yang antagonisnya?"

"Mana mereka semua pada bego, lagi. Dihasut sama omongan aja langsung percaya. Gak habis pikir gue sama mereka."

"Sebenarnya, impostornya siapa? Semua orang terlihat mencurigakan, gue gak bisa percaya sama siapapun."

Araya memejamkan kedua matanya. Daripada terlalu pusing memikirkan semuanya, dia lebih baik memilih untuk tidur saja. Berharap saat ia membuka mata berada di dunia yang seharusnya ia berada.

***

Keesokan harinya. Terlihat Elita yang berjalan di koridor sembari memainkan ponselnya. Terdengar gerutuan yang keluar dari bibir mungilnya.

"Kok gak bisa, sih?" gumamnya seraya terus mengotak-atik ponselnya.

"Elita!!"

Elita menghentikan langkahnya saat mendengar teriakan Araya yang memanggil namanya.

"Baru dateng lo?" tanya Elita yang mendapatkan anggukkan kepala dari Araya.

"Lo kemaren kemana? Maen ninggalin gue gitu aja. Untung ada si Arthur, jadinya gue tau jalan pulang."

Araya hanya menyengir. "Gue ada urusan penting kemarin, makanya langsung pergi gitu aja."

"Urusan penting apaan tuh?" tanya Elita kepo.

"Dasar admin lambe! Kepo mulu kerjaan lo."

"Kepo itu sebuah keharusan, Ray. Kalo gue gak kepo, warga SMA STARLING bakalan ketinggalan informasi."

"Informasi tapi isinya gosip tentang gue semua," sungut Araya.

Elita menyengir. "Jangan dibahas lagi Ray, gue kan udah minta maaf."

"I don't care."

Elita tiba-tiba teringat akan sesuatu.

"Btw Ray, kemarin itu pada kenapa sih? Gue gak ngerti kenapa anak-anak Ravloska adu jotos sama geng cowok lo," ucap Elita.

"Sembarangan! Gue masih memegang teguh gelar single, ya!"

"Terserah mau cowok lo atau bukan. Yang ingin gue tau kenapa mereka berantem, terus di sana ada si Kiran juga? Mana wajahnya pucet banget kek gak dikasih makan seminggu."

"Gue males jelasinnya. Intinya mereka rebutin gue," jawab Araya.

"Idih, siapa lo? Artis? Nyampe direbutkan segala."

"Gue adalah bidadari yang tersesat di bumi," jawab Araya penuh drama.

Elita menoyor dahi Araya cukup keras membuat gadis itu mengaduh.

"Gak usah drama, hidup gue udah kebanyakan drama."

Araya hanya mencebik kesal, mereka berdua telah sampai di kelasnya. Di dalam kelas sebagian murid sudah datang, termasuk anggota Ravloska.

Anggota Ravloska yang tadinya sedang sibuk bercerita seketika langsung terdiam saat menyadari kedatangan Araya. Mata mereka semua memandang Araya dengan pandangan tidak bersahabat.

"Buset ... rasa ingin mencolok mata mereka satu-satu pake garpu," ujar Elita sembari duduk di tempatnya.

"Biarin aja. Kalo lagi liat orang cantik emang suka pada begitu."

"Liat orang cantik mata lo! Mereka mandang lo kek lagi natap musuh."

Araya menoleh ke arah Ravloska yang masih memperhatikannya. Dia menyunggingkan senyumannya semanis mungkin sembari melambaikan tangan kanannya.

"Halo fans," sapa Araya dengan sengaja, membuat mereka langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Beres, kan?" ujar Araya kepada Elita yang sedang terbengong.

Elita menatap Araya dengan sangat malas.

"Bisa unfriend aja gak, sih?"

________________
batas suci

Sengaja part ini pendek dan gak ada bagian yang membuat emosi kalian memuncak haha.

Aku kasih kalian buat ambil napas dulu, sebelum kembali memanas.

See you tomorrow, virtual hug.

Continue Reading

You'll Also Like

133 73 5
Kumpulan dongeng hewan Hehehhe pokoknya baca aja
44K 2.6K 15
Karina Ravenna-Gadis berumur 16 tahun yang kurang kasih sayang dari orang tuanya ini sering keluar masuk terus ke BK karena perlakuannya itu yang bru...
3.1M 300K 84
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.
119K 5.3K 40
"17 tahun tanpa mama, saya sudah bahagia." Areeyata. "Kak Areeyata ya?? Aku mau nanti tutor bimbingannya Kak Areey." Shalum. "Ini buku lo kan? Tenan...