Sarangeo Pak Dosen (On Going)

By lasedestarini

834 82 25

Kanaya Tabitha Admajaya , gadis ekspresif,ceria, lugu, dan ceroboh kadang jatuhnya terlalu seperti anak anak... More

SPD 1
SPD 2
SPD 3
SPD 4
SPD 6
SPD 7
SPD 8
SPD 9
SPD 10
SPD 11

SPD 5

64 8 1
By lasedestarini

"kadang nyaman membuat kita tidak tahu tentang perasaan kita yang sebenarnya"
















"Udah baikkan sayang?" pertanyaan dari Widya saat Kanaya sudah duduk dimeja makan, disana juga ada Ares yang sudah rapi dengan pakaian kemeja seperti biasa untuk pergi ke kampus.

"Semalam sakit banget Bunda, tapi sekarang udah baikkan kok. makasih ya Pak Ares semalam jagain Kanaya," jawab Kanaya tersenyum manis.

"Hm," Ares menjawab dengan deheman.

"Habis sarapan, Naya sama Ares jemput Momy sama Dady ya," ujar Widya.

"Emangnya Momy sama Dady udah mau balik?" tanya Kanaya terkejut.

"Udah, makanya kamu jangan kebo dari tadi dibangunin," ujar Ares mengejek.

Kanaya mendengus dan menjulurkan lidahnya "dari pada Pak Ares pakai dasi aja enggak bener bener," balas Kanaya melirik lilitan dasi pada leher Ares yang tampak tak rapi.

Ares melotot membuat Kanaya tertawa kemenangan, sedangkan Ares menjeda sarapannya dan merapikan kembali dasinya. Memang hal kecil seperti itu tidak mahir dilakukan oleh seorang Ares.

Widya hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah keduanya yang kadang akur kadang berantam seperti saat ini.

"Sudah sudah, cepat selesai sarapan kalian. Takutnya nanti Momy sama Dady Naya keburu nyampai loh," peringatan Widya membuat Kanaya dengan cepat menghabiskan sarapannya diikuti oleh Ares.















________000__________
















Kanaya tampak menatap bandara yang ramai menunggu kedua orangtuanya ditemani Ares disebelahnya.

"Pak Ares, Momy sama Dady lama banget ya. Kanaya capek nunggunya," keluh Kanaya.

"Lemah kamu, masa baru nunggu 2 menit udah capek," ejek Ares membuat Naya melotot, namun tak ayal Ares mengajak Kanaya duduk di tempat tersedia di bandara.

"Tunggu disini, saya mau beli minum dulu buat kamu," ujar Ares yang dijawab anggukan oleh Kanaya.

Tak sampai 5 menit, Ares membawa satu bungkus berisi 2 botol air mineral dan beberapa Snack.
Lalu menyodorkannya pada Kanaya yang tentu saja Kanaya menerimanya dengan penuh semangat dan bahagia.

"Makasih loh Pak," ucap Kanaya setelahnya tenggelam dalam makanan yang dibawa Ares tanpa perlu repot-repot menunggu jawaban Ares.

Ares hanya menggeleng gemas kemudian menatap arlojinya , sekitar kurang 20 menit lagi mungkin kedua orang tua Kanaya sampai.







_______000_______












"Momy! Dady!" seruan semangat Kanaya menyambut kedua orangtuanya yang baru saja turun dari pesawat dengan membawa koper.

Langsung saja Kanaya memeluk kedua orangtuanya itu yang memang kadang selalu keluar negeri untuk urusan perusahaan.

Begitu juga dengan Ares yang menyalim sepasang suami istri paruh baya itu yang sudah dirinya anggap sebagai orang tuanya sendiri mengingat Ares hanya punya Bundanya karena sang ayahanda tercinta sudah berpulang 10 tahun lalu.

Bara Admajaya dan Sarah Tabitha Admajaya adalah kedua orang tua Kanaya Tabitha Admajaya.

"Aduh aduh, anak Momy kangen banget," ujar Sarah mengecup kening Putri sematawayangnya.

Kanaya tersenyum namun senyumnya semakin lebar melihat seorang gadis lainnya berdiri dibelakang orang tuanya dengan semangat Kanaya memeluk gadis tersebut.

"Aaaaa! Kangen banget loh Kanaya sama Kak Jane," sorak Kanaya setelah melepaskan pelukannya, em lebih tepatnya sang gadis yang memaksa melepaskannya karena pelukan Kanaya sangat erat.

"Wow, belum berubah juga ya lo, btw gue juga kangen sama lo," ujarnya tersenyum manis.

"Hai Kak Ares udah lama enggak ketemu loh," sapannya pada Ares.

Namanya Jane Claira Admajaya, sepupu dari Kanaya berusia 24 tahun lebih muda 3 tahun dari Ares dan lebih tua 4 tahun dari Kanaya. Jane bersama seluruh keluarga besar Admajaya memang menetap di Amsterdam jadi tak heran Kanaya jarang bisa bertemu keluarganya disini.

"Oh hai Jane, " sapa Ares singkat.

"Naya enggak keberatankan Jane tinggal dirumah kita soalnya dia ada proyek di Indonesia," ujar Bara.

Kanaya menggeleng "enggak dong, malah Naya senang loh Dady, jadi Kanaya enggak sendiri lagi Naya juga bosan main sama Pak Ares nyebelin soalnya," jelas Kanaya mencebik.

Ares melotot "Dady jangan percaya Kanaya nya aja yang nakal," balas Ares.

Bara, Sarah dan Jane hanya bisa terkekeh melihat interaksi dua orang yang terus berantam kalau ketemu tapi jangan tanya kalau berjauh pasti sedih.

"Udah udah ah, kalian enggak bosan berantam mulu. Ayo kita balik," saran Sarah kemudian kelimanya melangkah meninggalkan bandara.
























___________000___________













"Nay, hubungan lo sama kak Ares udah gimana?" tanya Jane.

Keduanya saat ini sedang duduk Santai dikamar yang akan ditempati oleh Jane setelah sebelumnya keduanya menyusun barang milik Jane.

Kanaya mengernyit tak paham arah pembicaraan Jane "Kak Jane ngomong apa sih, Naya enggak paham"

Mendengar itu Jane hanya bisa menghela, "Aunty sama Uncle sebenarnya manjain lo banget apa gimana sih Naya. dari dulu enggak hilang aja kepolosan+kegoblokan lo," sungut Jane.

Kanaya tampak merenggut "terus aja bilang gitu, Kanaya pintar loh nilai Naya tinggi. Enggak baik bilang gitu,"

Jane hanya menghela nafas panjang "okay, okay. So?"

"So?" tanya Kanaya bingung.

"Lo ada something sama kak Ares?" tanya Jane akhirnya.

"Enggak ada something something tahu, Pak Ares tuh dosen Naya, nyebelin,jelek " keluh Kanaya.

"Aduh Naya, jadi selama ini lo berdua enggak ada apa apa gitu? lo enggak suka sama kak Ares?" tanya Jane to the point.

Kanaya terdiam, cukup lama "Naya enggak tahu apa itu suka, Naya belum pernah rasain," cicit Kanaya.

"Naya, lo bener bener ya!?" seru Jane frustasi dengan sepupunya ini.

"Gini deh, suka itu perasaan dimana lo tuh nyaman didekat dia, sayang sama dia, kalau dia enggak ada pasti lo kangen, pengen lihatin dia terus, perhatiin dia pokoknya seneng aja kalau bareng dia," jelas Jane.

"Ngerti?" tanya Jane yang mendapat anggukan kepala oleh Kanaya.

"Oke bagus jadi setelah tahu itu lo suka enggak sama kak Ares?" tanya Jane.

"Enggak tahu Naya bingung," balas Kanaya polos, Jane tersenyum penuh frustasi.

"A. Ah! Bodo amat Kanaya gue enggak mau nanya-nanya lagi. Udah gue mau istirahat bye!" Ujar Jane segera membaringkan diri di kasurnya dan tertidur sedangkan Kanaya pada akhirnya hanya menatap Jane yang tertidur dengan perasaan bingung.















____________000_____________












Okay semuanya, terimakasih udah baca ini story dan vote serta coment maaf banget karena baru bisa update setelah berabad-abad hehehehe.

Pokoknya stay terus ya gaes y:)

Oh iya boleh banget kalau mau ngobrol bareng aku, silahkan masuk ke grup WhatsApp khusus cerita aku yang linknya ada diberanda akun aku, mau mutualan Instagram juga boleh @destarini_lase01
Boleh banget ya.

Jangan lupa follow akun author biar enggak ketinggalan upadate cerita cerita author:)

Bye bye

Makasih

Sampai Jumpa di part selanjutnya

Continue Reading

You'll Also Like

23.7K 1.1K 6
Muhammad Ali George Cortez, seorang badboy yang sangat ditakuti di sekolahnya karena kenakalan dan kedinginannya. Tapi walaupun ia nakal, ia tidak pe...
24.7K 468 10
Terkadang aku merasa kau pun memiliki rasa yang sama sepertiku namun terkadang aku juga merasa bahwa kau tak mencintaiku, Sesungguhnya Allah mencipta...
2.2M 33.5K 47
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
16.5K 668 33
Cerita fiksi Hanya sekedar imaginasi dari penulis. Senja menyapa kota Busan. Ombak menjilati bibir pantai gwangalli. Matahari turun sepenggalan dalam...