AV

By wpstarla45

2.2M 203K 19.1K

Sequel ALTHAIA. Asgara Ardew Lazarus. Pria dingin anti sosialisasi ini menyebut perempuan adalah mahluk yang... More

AV. 1
AV. 2
AV. 3
AV. 4
AV. 5
AV. 6
AV. 7
AV. 8
AV. 9
AV. 11
AV. 12
AV. 13
AV. 14
AV. 15
AV. 16
AV. 17
AV. 18
AV. 19
AV. 20
AV. 21
AV. 22
AV. 23
AV. 24
AV. 25
AV. 26
AV. 27
AV. 28
AV. 29
AV. 30
AV. 31
AV. 32
AV. 33

AV. 10

67.2K 6K 279
By wpstarla45

Tandain kalo ada typo we

📍

Dugaan penonton benar. Lagi-lagi pemuda misterius itu lah pemenang nya, mereka semua di buat berdecak kagum dengan skill tingkat dewa yang mungkin baru mereka lihat.

Para ketua geng yang mengikuti balapan ini menggeram kesal, termasuk Galang yang tengah mengepal kan tangan erat.

Ken terdiam seraya menatap datar kejadian ini. Pria itu benar-benar membuat nya penasaran setengah mati, Ken sangat yakin jika dia bukan lah orang sembarangan, terbukti dengan diri nya yang tak mendapatkan identitas nya secuil pun.

Ken yang terus mengamati dari kejauhan bahkan tak menyadari Visya yang sudah tidak ada di tempat nya.

Gadis mungil itu ternyata tengah merentangkan kedua tangannya, menghadang seseorang yang tengah di perbincangkan.

"Stop!"teriak Visya reflek.

Pemuda tampan dengan motor sport hitam itu berhenti. Mata hitam segelap langit malam langsung menatap tajam pandangan di depan nya. Ia menaikan sebelah alis nya.

Seorang gadis yang tenggelam dengan jaket nya sendiri itu berani-beraninya menghadang pria dingin seperti nya. Oh, apakah dia ingin bermain-main?

"Hai!"sapa Visya membuat seseorang di balik helm full face itu mengedipkan mata.

Tunggu! Suara itu terdengar familiar beberapa hari ini.

Pemuda itu 'As', benar dia Asgara. Lagi-lagi dirinya meneliti gadis di depan nya dari atas hingga bawah.

Ia tersenyum samar saat tahu gadis itu adalah Visya. Tuhan benar-benar memberikan jalan mudah bagi dirinya, tanpa bersusah payah pun gadis itu datang sendiri pada nya.

Asgara lantas turun dari motor nya, ia berjalan pelan ke arah Visya, udara dingin malam menambah kesan begitu berwibawa nya seorang Asgara.

Visya menelan ludah, ia mendongak menatap pria tinggi di hadapan nya. Baru kali ini jantung nya berdetak tak karuan hanya dengan menatap perawakan tubuh laki-laki.

"Why?"

"Ya tuhan, suara nya ..."gumam Visya lirih."L-lo As kan?"lanjut nya.

Najis! Ada apa dengan nada suara nya. Malu-maluin Visya!

Visya menggaruk ujung alis nya saat tak mendapati jawaban. Ia yang baru saja akan membuka mulut lagi terhenti saat pemuda di depan nya membuka helm.

Gadis itu tiba-tiba cemberut. Ia kecewa saat wajah di balik helm itu tertutupi sebagian masker. Visya sangat penasaran, sungguh!

"Boleh minta foto?"tanya Visya dengan wajah berharap.

Asgara tersenyum miring di balik masker nya. Mata tajam nya memindai sekeliling, suasana saat ini nyaris sempurna, benar-benar mendukung niat buruk nya.

Pemuda tampan itu mengangguk singkat, Visya yang mendapat respon tentu saja sangat senang, kali ini rencana yang sudah ia bayangkan dari rumah harus berhasil.

"Sini,"Asgara mengintruksikan gadis di depan nya untuk mendekat.

Visya cepat-cepat mengeluarkan ponsel nya, ia berlari ke arah pemuda misterius itu. Tepat saling berhadapan, Visya malah menunduk gugup, suasana malah menjadi akward.

"Eh?"gadis itu sedikit kaget saat lengan kecil nya melayang. Asgara lah pelaku nya, dia mengangkat lengan Visya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Suasana mendadak dingin. Asgara mendorong pipi bagian dalam menggunakan lidah. Saat ini ia tengah mati-matian menahan untuk tidak meremukan tangan yang seenak nya menyentuh lengan nya.

Tidak! Dia tidak akan melakukan hal itu, gadis itu pasti akan menjerit dan membuat seseorang menghampiri mereka.

Mungkin Asgara hanya akan membuat nya pingsan. Lalu ia akan menyeret nya ke tempat yang membuat nya tenang. Ya, malam ini ia akan bersenang-senang.

Namun sebelum itu terjadi, tiba-tiba Visya mendongak, mata bulat sebening kaca itu membius mata tajam Asgara.

Deg.

Tatapan Asgara kini turun ke leher Visya, di mana terdapat kalung hitam dengan bandul sederhana bersimbol huruf 'A'.

Asgara tanpa sadar meremas lengan Visya. Gadis itu tentu sadar dan langsung menghempaskan tangan nya. Ia menatap pemuda di depan nya aneh dan di balas tatapan tajam oleh Asgara.

Visya lantas meraih tangan Asgara lalu meletakkan ponsel nya di genggaman pemuda itu. Ia lantas berlari kecil ke arah motor Asgara dan dengan santai nya menaiki motor itu.

Dari balik masker, Asgara menggeram.

"Tolong fotoin gue sama motor lo, pliisss!"

"...."

📍

Rintik hujan pagi ini masih tersisa membasahi ibu kota, perlahan sinar matahari mulai muncul siap bertugas.

Di sebuah kamar bernuansa hitam yang sangat luas, terdapat sesosok remaja yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi.

Dengan seragam sekolah yang sudah melekat di tubuh nya, ia berjalan ke arah cermin.

Asgara menatap pantulan nya datar. Namun sedetik kemudian ia memejamkan mata dan melengos menjauh.

Apa yang terjadi dengan diri nya? Sial! mata bulat yang berkedip polos itu membuat nya tak tenang. Bahkan semalaman ia tak tidur karena hal itu, merepotkan!

Setelah menyambar Hoodie hitam nya, Asgara lantas keluar kamar.

Di ruang makan, sepasang suami istri ini tengah melakukan rutinitas pagi. Aya yang tengah menyiapkan sarapan, dan Dewa yang tak pernah bosan menatap istri cantik nya.

"Sayang,"panggil Dewa lembut.

Aya yang telah selesai mencuci tangan nya itu lantas menengok.

"Ya?"sahut nya seraya berjalan menghampiri sang suami. Dewa menunjuk dasi nya.

"Kebiasaan,"cibir Aya, namun tangan nya dengan cekatan memperbaiki dasi Dewa yang berantakan.

Dewa hanya tersenyum kecil, tentu saja itu sengaja ia lakukan. Aya yang tengah fokus dengan aktivitas nya di kejutkan dengan benda kenyal yang mendarat di pipi nya.

Cup

"Modus."ujar Asgara datar. Ia yang baru saja keluar dari lift langsung di suguhi tak tik receh Daddy nya.

Aya kini membuka mulutnya, bukan terkejut karena kecupan ulah suami nya, tapi karena moment langka yang di lakukan anak nya.

Ini adalah keajaiban dunia, bagiamana seorang Asgara datang ke ruang makan tepat di jam setengah tujuh tanpa di bangun kan oleh Aya.

Aya menggeleng kan kepala seraya mendekat ke arah Asgara.

"Kamu anak saya kan?"tanya Aya konyol seraya menoel pipi Asgara.

"Mommy."suara itu terdengar seperti rengekan, Aya terkekeh dan mengelus puncak kepala Asgara.

"Tumben,"celetuk Aya seraya menyiapkan sarapan di piring mereka masing-masing.

Dewa berdehem, ia sedikit menarik ujung bibir nya menatap Asgara.

"Kau punya pacar?"

Asgara yang hampir saja memasukan sesuap makanan ke dalam mulut nya sontak terhenti. Ia melempar tatapan tajam ke arah Daddy nya.

"Wah!"antusias Aya.

Dewa terkekeh, ia tahu jika hari ini adalah hari ke empat Asgara masuk dimana biasanya dia hanya satu atau dua hari masuk setiap Minggu nya, beda dengan Aya yang tahu Asgara rajin sekolah.

"Tidak."jawab Asgara datar. Aya yang mendengar sontak melemaskan bahu nya. Sekelebat pikiran buruk menghantui diri Aya, apakah anak nya tidak normal?

"Bagaimana dengan teman sebangku mu?"ekspresi Dewa saat ini benar-benar seperti meledek.

Asgara mengepalkan tangannya, ia menatap tajam Daddy nya seakan-akan musuh.

Aya menghela nafas, bisa tidak sih mereka akur sebentar saja. "Huss, udah lomba tatapan nya. Sekarang sarapan!"

📍

"Kakak kamu kenapa?"bisik Andrew seraya menatap kepergian Ken, tidak biasanya anak pertama nya itu mengabaikan adik nya. Bahkan suara deruman motor terdengar dari depan, Ken ternyata berangkat duluan.

Visya mengunyah makanan nya pelan, Ken semalam mengamuk saat tak mendapati diri nya di kursi penonton.

Ken marah karena dirinya sudah berjanji tidak akan pergi tanpa sepengetahuan Kakak nya itu.

"Kaya nya Kak Ken marah sama Visya."ujar Visya pelan.

"Udah minta maaf?"sahut Anna di balas anggukan oleh Visya.

Andrew menepuk puncak kepala Visya. "Semalem pulang jam berapa hm?"tanya nya.

Visya mendongak dengan pipi mengembung. "Dua,"ringis nya.

"Di bilang jangan pulang malem-malem,"gemas Andrew seraya mencubit hidung sang anak.

"Ya, itu kan udah pagi."gumam Visya membuat Andrew berdecak.

Anna hanya geleng-geleng kepala mendengar nya.

"Berangkat sama Papa?"

Visya mengangguk. Setelah selesai sarapan ayah dan anak itu lantas bergegas hendak keluar.

"Sya!"panggil Anna dari arah dapur. Visya berbalik beda dengan Andrew yang lanjut berjalan menuju mobil nya.

"Kak Ken tadi cuma sarapan roti, kasian pasti sebelum jam istirahat dia udah laper."jelas Anna. Ia menyerah kan kotak makan ke arah Visya.

"Anak Mama senyum dong,"hibur Anna saat mendapati wajah Visya yang murung."Kak Kennard bersikap kaya gitu, karena dia sayang sama kamu."imbuh nya.

"Iya Ma, Visya salah dan Visya ngerti."jawab Visya seraya tersenyum.

"SATU MENIT SATU JUTA!"oh itu teriakan Papa nya, si Andrew jelek.

📍

Visya kini mengehela nafas lega, untung saja gerbang sekolah belum di tutup. Ia dan Papa nya tadi hampir saja terjebak macet.

Gadis itu kini berlari kecil ke arah parkiran, di sana seperti biasa anak-anak Darkez tengah berkumpul, tapi di sana tidak ada Ken.

Jio yang menyadari kehadiran gadis itu sontak tersenyum lebar. "Neng Visya ngapain bengong di situ?"celetuk nya.

Visya tercengir. "Kak Kennard kok ga ada?"tanya Visya.

"Kaya nya langsung ke kelas Sya, muka nya kusut banget lupa di setrika."sahut Gevan membuat yang lain terkekeh termasuk Visya sendiri.

"Yaudah deh, Visya ke kelas dulu ya."pamit Visya seraya berlari kecil seraya mendekap kotak bekal yang ia bawa.

Galang diam-diam tersenyum getir, pemandangan itu terasa dejavu bagi nya.

"Pasti beruntung banget cowok yang berhasil bikin Visya jatuh cinta. Udah cantik, baik, positif banget aura nya."gurau Jio seraya mencuri-curi pandang ke arah ketua nya.

"Eh satu lagi, Visya jago berantem."sahut Gevan. Mereka semalam lagi-lagi di buat terpukau melihat rekaman cctv yang menampilkan Ken dan Visya yang di keroyok orang suruhan Edwin. Mereka semua tak menyangka gadis mungil seperti Visya berhasil menodongkan pistol tepat di kepala lawan nya.

Galang mengepal kan tangan nya di balik saku jaket, nyawa Visya saat itu benar-benar terancam dan itu semua karena musuh bebuyutan geng nya.

"Mau kita apain si Edwin?"tanya Jio mewakili yang lain.

Gevan berdecak. "Telat. Ken udah bertindak."

Tbc

#Asgara

See you next part 🙌

Kamis, 4 Agustus 22
/Starla.

Continue Reading

You'll Also Like

124K 13.8K 18
Bukan BL Arkanna dan Arkansa itu kembar. Tapi mereka sudah terpisah semenjak masih bayi. Dulu, orangtua mereka menyerahkan Arkanna kepada saudara yan...
507K 38.1K 45
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...
915K 64.2K 63
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
9.4M 392K 63
On Going (Segera terbit) Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di ke...