KING, PRINCE, & QUEEN

De sucinaurah

439K 43.8K 3.8K

SAQUEL SAGARA & SYAFANNA Tiga orang anak kembar yang terlahir dari keluarga terpandang dan kaya raya. Mereka... Mais

PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
CHAPTER 20
CHAPTER 21
CHAPTER 22
CHAPTER 23
CHAPTER 24
CHAPTER 25
CHAPTER 26
CHAPTER 27
CHAPTER 28
CHAPTER 29
CHAPTER 30
CHAPTER 32
CHAPTER 33
CHAPTER 34
CHAPTER 35
CHAPTER 36
ENDING

CHAPTER 31

6.9K 738 32
De sucinaurah

MANSION

Queen dan kedua kembarannya baru saja pulang dari sekolah dan saat ini mereka tengah beristirahat di ruang keluarga. Queen merebahkan kepalanya di atas paha King sedangkan Prince merebahkan kepalanya di atas paha Queen.

"permisi tuan maaf mengganggu waktu kalian" ucap maid yang datang menghampiri mereka

"ada apa?" tanya King

"Nyonya besar memanggil Nona ke ruang kerja beliau" ucap Maid itu

"pergilah" ucap King pada maid itu

"tumben" gumam Queen

"udah pergi aja mungkin ada sesuatu yang penting" ucap King

"iya iya" ucap Queen yang berdiri dari duduknya dan berjalan keruangan Syafanna

❄️❄️❄️

tok..tok..tokk

"masuk" ucap Syafanna dari dalam

"kenapa mommy manggil adek?" tanya Queen

"sini dulu sayang" ucap Syafanna

"daddy mana mom?" tanya Queen

"di kantor" ucap Syafanna yang sibuk dengan dokumen nya

Queen mengangguk dan memilih duduk tepat di depan meja Syafanna

"adek jadi ke Palestina?" tanya Syafanna

"oh iyaaa lupa" ucap Queen "jadi dong mom" ucap Queen

"kapan mau perginya?" tanya Syafanna

"belum tau sih, menurut mommy kapan bagusnya?" tanya Queen

"apa kaki kamu masih sakit?" tanya Syafanna

"nggak lagi" ucap Queen

"yaudah kamu boleh pergi" ucap Syafanna

"gimana sama daddy? emang daddy ngizinin aku pergi" ucap Queen

"pasti" ucap Syafanna

"yaudah besok aja perginya" ucap Queen

"yakin?" tanya Syafanna

"iya, lebih cepat lebih baik. lagian kasian tau Savian, dia sedih terus mommy, cuma dia nggak nunjukin ke orang-orang. dia memendam sakit nya sendiri. mungkin dia kangen sama bunda nya. kalau Queen jadi dia Queen bisa mati pisah sama mommy" ucap Queen dengan wajah sendunya

"mommy akan urus semuanya. menurut prediksi mommy disana kamu nggak akan lama karna tugas dan tujuan utama kamu untuk membawa pulang Ratu Melda ke negara ini. dan mengenai masalah keluarga mereka dan fakta yang belum sepenuhnya terkuak itu akan kita selesaikan disini, apa kamu paham?" tanya Syafanna

"faham mom" ucap Queen

"jangan melakukan sesuatu di luar rencana mommy. lakukan semuanya seperti yang mommy perintahkan. ingat Queen mommy nggak akan mau menyelesaikan masalah keluarga orang lain kalau bukan demi kamu, karna mommy tau seberapa penting Savian dalam hidup kamu" ucap Syafanna

"iya mommy Queen paham" ucap Queen

"kamu akan pergi bersama kakak kamu" ucap Syafanna

"apa? mereka ikut juga?" tanya Queen

"sure" ucap Syafanna

"yaudah deh" ucap Queen

"sekarang kamu mandi trus istirahat. besok kamu akan terbang ke Palestina. semua persiapan akan di urus sama maid. jangan kemana-mana untuk hari ini, kondisi kamu harus fit sebelum pergi ke sana" ucap Syafanna

"siap mommy" ucap Queen

"yaudah sana kamu bersihin badan trus tidur" ucap Syafanna. Queen mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan itu

"dek" panggil Syafanna

"kenapa?" tanya Queen yang berbalik menatap Syafanna

"semangat sayang, mommy tau kamu anak yang hebat dan pemberani" ucap Syafanna

❄️❄️❄️

"kenapa dek?" tanya Prince

"kita terbang ke Palestina besok" ucap Queen

"kita? ke pastina?" tanya Prince

"hmmm" ucap Queen

"bye guys Queen istirahat dulu" ucap Queen

kamar

brukkk

"hufftt besok akan jadi hari yang berat" ucap Queen "oh iyaa gue belum ngasih kabar Savian. telfon dulu deh" ucap Queen yang mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Savian

"hai sayang kenapa?" ucap Savian dari seberang sana

"kamu lagi dimana?" tanya Queen yang memperhatikan panggilan vidio itu yang memperlihatkan Savian yang sedang menggunakan pakaian santai

"nih lagi taman belakang kenapa?" tanya Savian

"ngapain? selingkuh ya?" tanya Queen

"nggak usah aneh-aneh. kenapa nelfon?" tanya Savian

"besok kita ke Palestina, kamu bisa kan?" tanya Queen

"kok mendadak?" tanya Savian

"ya lebih cepat lebih baik. kamu emangnya nggak kangen sama bunda kamu?" ucap Queen

"kangen" lirih Savian

"yaudah besok pagi kita berangkat ok? jangan lupa istirahat jangan sampe kecapean" ucap Queen

"iya" ucap Savian

"yaudah aku tutup dulu aku mau bobo siang" ucap Queen

"by" panggil Savian sebelum panggilan itu terputus

"iya kenapa?" tanya Queen

"thanks" ucap Savian

"iyaa, aku ngelakuin ini demi kebahagiaan kamu karna kamu berarti banget di hidup aku. kamu selalu ada untuk aku dan kamu mau nerima aku mau seburuk apapun aku. anggap aja kita impas" ucap Queen

" i love you" ucap Savian

"too" ucap Queen yang membuat jantung Savian berdetak sangat cepat

deggg

"a-apa kamu bilang?" tanya Savian yang tidak percaya dengan pendengarannya

"I LOVE YOU TOO BUBU" ucap Queen yang langsung mematikan sambungan vc itu.

"hufftt akhirnya" ucap Queen sambil menggeleng pelan karna apa yang selama ini ingin dia ungkapkan bisa dia utarakan pada Savian

"ini nggak mimpi kan?" tanya Savian ketika mendengar kata itu untuk pertama kalinya dari Queen

❄️❄️❄️

Keesokan paginya...

BANDARA

pagi ini mereka sudah berada di bandara untuk mengantar King, Prince, Queen dan Savian pergi ke Palestina. Syafanna dan Sagara sedang mempersiapkan semuanya agar anak-anak nya bisa pulang dengan selamat.

tak lama kemudian Savian dan pengawalnya pun datang. Savian segera menemui Sagara dan Syafanna untuk berpamitan sekaligus mengucapkan terimakasih pada orang hebat itu

"selamat pagi mom, selamat pagi dad" ucap Savian

"pagi" ucap mereka

"terima kasih atas bantuannya" ucap Savian

"tidak masalah, ini semua demi kamu dan Queen" ucap Sagara

"aku janji akan menjaga Queen selama disana" ucap Savian

"thanks itu lebih dari cukup, selesaikan semuanya dengan baik, jangan sampai terluka semoga keluarga kalian bisa kembali seperti dulu. karna keluarga adalah segalanya" ucap Syafanna

"sekali lagi terimakasih" ucap Savian

"pergilah dan pulang dengan selamat" ucap Sagara

"maaf mom dad, karna membuat kalian khawatir dan maaf karna hal ini kalian terpaksa mengirim ketiga anak kalian untuk membantu aku" ucap Savian

"mereka anak-anak yang pemberani, kami percaya mereka pasti bisa melewati semuanya" ucap Syafanna

"dimana mereka sekarang?" tanya Savian

"di dalam jet, mereka sedang bersiap-siap" ucap Syafanna

"aku masuk dulu untuk bersiap-siap" ucap Savian

❄️❄️❄️

beberapa jam kemudian

Palestina

Queen dan Lainnya baru saja mendarat di Palestina dengan selamat. mereka mendarat di bandara yang paling dekat dengan posisi Melda saat ini.

Queen dan lainnya sudah sampai di markas tempat dimana mereka akan mencari keberadaan ratu Melda

"hufftt capek juga" gumam Queen sambil duduk di salah satu sofa yang ada disana

"gimana perkembangannya?" tanya Savian

"masih dalam pencarian" ucap Anak buah Mereka

"hmm" ucap Savian sambil mengangguk pelan

"kondisi di sini masih sama seperti terakhir kali gue kesini" ucap King yang memperhatikan sekitar

"hmm negara ini bagian dari takdir dunia, negara ini di jaga langsung oleh sang pemilik semesta" ucap Prince

"negeri yang indah" ucap Queen

"permisi tuan, saya mendapatkan laporan bahwa terjadi penyanderaan anak oleh tentara negara lawan tuan" ucap salah seorang pria

"apa? sejak kapan?" tanya Savian

"tadi malam tuan" ucap Pria itu

"sial" ucap Savian

"berapa orang?" tanya Queen

"sebelas anak" ucap pria itu

"kurang ajar" ucap Queen "kita selametin sandera dulu"

"tunggu" ucap King

"why??" tanya Queen

"ingat pesan mommy, lakuin apa yang ada dalam plan, jangan lakuin sesuatu di luar rencana" ucap King

"tapi kak, mereka bisa mati" ucap Queen

"dek ini demi kebaikan kita, kita nggak bisa melanggar perjanjian kita ke mommy dan daddy. kita harus mikirin mereka, gimana perasaan mereka saat tau kita sampai kenapa-napa disini. ingat dek mereka ngizinin kita kesini dengan permintaan itu" ucap King

"hufftt terus kita harus gimana? kita nggak mungkin biarin mereka mati di tangan tentara sialan itu" tanya Queen

"sekarang kita fokus ke tujuan utama, cari Ratu Melda dan kita pulang. ingat sesuai planning" ucap King

"kak, apa kakak nggak ada rasa simpati? mereka masih anak-anak kak, mereka bisa aja di bunuh" ucap Queen

"Gue yang akan bebasin Sandera" ucap Savian

"nggak, kamu nggak boleh pergi sendiri" ucap Queen

"by" ucap Savian

"aku nggak mau ngambil resiko" ucap Queen

"aku janji aku akan kembali dengan selamat" ucap Savian

"nggak! aku nggak ngizinin" ucap Queen

"trus kalau lo pergi gue akan ngizinin? in your dream babe" ucap Savian

"Savian please" ucap Queen dengan tatapan memohon

"Gue pergi sekarang. gue akan bawa anggota gue dan gue akan bebasin anak-anak itu secepatnya. kalian disini harus siaga, setelah sandera selamat gue akan kirim anak-anak itu kesini" ucap Savian pada King dan Prince

"kalau gue nggak selamat, ingat rencana awal. tolong bawa nyokap gue pulang dengan selamat" ucap Savian

"SAVIAN!" Teriak Queen

"sorry sayang ini demi mebaikan semua orang" ucap Savian

"kamu nggak boleh pergi" ucap Queen

Ssvian mengambil pistol dan perlengkapan lainnya. Savian menghampiri Queen dan memandang gadis yang tengah menangis itu dengan lekat

cup

"doain gue pulang dengan selamat" ucap Savian sambil mengecup kening Queen

"ayo pergi" ucap Savian pada pengawalnya

"Please dengerin aku" lirih Queen

"sayang ingat gue bukan cuma pangeran gue juga seorang tentara yang menjaga perdamaian dunia. ini udah jadi tugas gue" ucap Savian

"jaga diri baik-baik" ucap Savian sembari mengelus rambut Queen

❄️❄️❄️

3 jam kemudian

Queen masih menatap kearah pintu luar dan berharap bahwa Savian akan kembali dengan selamat. Queen terus saja berdoa demi keselamatan pria itu.

"Permisi nona kami sudah berhasil menemukan posisi ratu Melda saat ini" ucap pria itu

"Savian? gimana dengan Savian?" tanya Queen

"kita kehilang kontak dengan mereka nona" ucap Pria itu

"APA?! GIMANA BISA HAH?! CARI MEREKA!" titah Queen

"baik nona" ucap Pria itu

"kalian ikut saya menjemput ratu Melda" ucap Queen yang mengambil pistol dan peralatan keamanan lainnya

❄️❄️❄️

"dimana posisi Ratu Melda sekarang?" tanya Queen yang sudah berada di tempat yang di maksud

"dia ada di dalam nona, sepertinya ada kerusuhan didalam sana" ucap anak buah Queen

"kepung bagian luar gue dan kakak akan masuk dan periksa di bagian dalam" ucap Queen

"baik" ucap mereka

"ayo kita masuk" ucap Queen. King dan Prince mengangguk dan masuk kedalam

"aaaaaa!!" langkah mereka terhenti ketika mendengar pekikan seorang gadis. Queen dan kedua kembaarannya salimg pandang dan kemudian mengangguk

dorrrr!!

Queen melepaskan satu tembakan nya ke udara. semua perhatian mereka pun beralih pada gadis itu

"sialan, mereka datang" ucap salah satu penjahat itu

"hai long time no see, masih ngelakuin hal yang sama hmm? seharusnya gue bunuh lo waktu itu" ucap King

"Queen" gumam seorang wanita yang terduduk di belakang oenjahat itu

"Ratu Melda" gumam Queen

"turunin semua senjata lo atau mati" ucap Prince

"apa yang mereka lakuin?" tanya Queen dengan tatapan tajam

"mereka akan menjual anak-anak ini, mereka pelaku perdagangan manusia" ucap Ratu Melda

"wowww ternyata bisnis lo semakin maju selama kepergian gue" ucap Queen

"pergi atau kalian akan mati" ucap penjahat itu

dorrr

dorr

dorrr

Queen langsung menembak mati tiga orang penjahat itu. mereka semua sangat terkejut melihat kecepatan tangan Queen

"see?" tanya Queen dengan senyum miringnya

satu persatu penjahat itu menurunkan senjatanya dan mengangkat tangan mereka.

"Bawa mereka semua keluar" perintah Queen pada Ratu Melda

"iya" ucap Ratu Melda

Ratu Melda menuntun mereka untuk keluar dari rumah sakit itu. Queen dan lainnya masih berada disana dengan para penjahat itu

"kalian tidak mengindahkan satu pun perkataan kami waktu itu. bukan nya menjadi orang yang lebih baik tapi kalian malah menjadi penjahat yang lebih besar. keputusan gue melepaskan kalian kala itu memang salah. dan seperti yang gue katakan tidak akan ada yang namanya kesempatan kedua" ucap Queen

"todos ya están afuera. matarlos a todos" ucap Queen pada tim nya

3

2

1

"DESTRUYELOS!" teriak Queen

dorrr

dorrrr

dorrrr

dorrr

Ratu Melda memejamkan matanya mendengar suara tembakan yang saling bersautan.

"selamatkan lah mereka" batin Ratu Melda

❄️❄️❄️

20 menit kemudian

Queen dan lainnya akhirnya keluar dari rumah sakit itu dengan selamat. mereka langsung menghampiri ratu Melda dan melihat kondisi beliau

"Queen kamu disini?" ucap Ratu Melda

"iyaa" ucap Queen sambil tersenyum tipis

"mereka?" tanya Ratu Melda yang melihat kearah King dan Prince

"sorry tempo hari mereka tidak sempat bertemu dengan anda. perkenalkan ini King dan Prince mereka berdua kembaran aku" ucap Queen

"benar-benar indah" ucap Ratu Melda

"terimakasih, sekali lagi kalian datang sebagai malaikat penyelamat untuk kami" ucap Ratu Melda

"Kami dan Savian datang kesini untuk menjemput anda pulang" ucap Queen

"Savian?" beo Melda

"iyaa" ucap Queen

"dimana Savian?" tanya Melda

Queen dan kembarannya Saling pandang, mereka tak tau apa yang harus di katakan pada ratu Melda saat ini

"Kita harus menyelamatkan mereka" ucap Queen yang menatap kedua kembarannya dengan lekat

"ya" ucap mereka

"El bawa ratu Melda dan anak-anak ini kembali ke markas, gue dan lainnya akan menyusul Savian" ucap Queen

"baik nona" ucap Elbarack

"Savian? dimana Savian?" tanya Melda

"Savian pergi ke Utara untuk menyelamatkan Sandera yang di sekap oleh tentara negara musuh dan kami akan membantunya. jadi anda kembali lah ke markas dan obati luka anda" ucap Prince

"kalian Jangan sampai terluka" ucap Melda

"baiklah" ucap Queen

"semoga Allah selalu melibdungi kalian" ucap Melda

"Aamiin" ucap Mereka bertiga

❄️❄️❄️

tempat penyanderaan

"sial peluru gue habis" batin Savian ketika berhasil menghabisi beberapa tentara

pranggg

Saviam menghempaskan pistol itu dan maju demgan tangan kosong

bughhh

bughhh

Baku hantam pun terjadi, Savian berusaha sekuat tenaga untuk melawan para tentara yang jumlahnya tak sedikit sedangkan dia hanya sendirian sedangkan anak buahnya sedang mengepung luar gedung

bughhh

aarrgghhh

Kepala Savian terasa pening saat salah seorang tentara meninju rahangnya dengan sangat keras

"sialan" umpat Savian

dorrr

dorr

dorrr

Satu persatu para tentara itu tumbang karna peluru yang datang dari arah belakang. Savian menoleh dan mendapati Queen, King dan Prince yang berjalan kearahnya.

"Sialan" umpat Queen yang menghabisi seluruh tentara yang tersisa.

"K-kamu nggak papa?" tanya Queen yang menghampiri Savian

"nggak papa" ucap Savian sambil tersenyum

"bibir kamu berdarah" ucap Queen

"gue baik-baik aja" ucap Savian

"dimana posisi sandera?" tanya King

"ruang bawah tanah" ucap Savian

"kamu jaga disini kita akan lepasin sandera nya" ucap King pada Queen

"iyaa" ucap Queen

"ayo kita ke mobil" ucap Queen sambil memapah Savian

"sesampainya di mobil, Queen membuka kotak P3K untuk mengobati luka Savian

"tahan dikit yaa" ucap Queen yang mulai mengolesi betadine di luka itu

"sstttt" ringis Savian saat luka itu terasa perih

"maaf" ucap Queen yang meniup luka itu.

sedangkan Savian hanya memperhatikan Queen yang berjarak begitu dekat dengannya. Savian meraih pinggang Queen dan menarik pinggang itu agar tubuh Queen lebih dekat dengannya

"astagaa" Queen yang mendapat perlakuan itu sedikit terkejut dan menatap Savian tanpa berkedip

"by" panggil Savian

"hmm" jawab Queen

"gue mau denger kata yang lo ucapin kemaren" ucap Savian

"kata yang mana? Queen lupa" ucap Queen

"nggak usah boong, cepetan gue butuh itu supaya lukanya cepet sembuh" ucap Savian

"ya kata yang mana?" tanya Queen yang masih mengelak

"I Love You, te amo,Seni seviyorum or whatever yang penting artinya sama. ayo" ucap Savian

"nggak mau" ucap Queen

"hoo lo nggak mau gue sembuh?" tanya Savian

"nggak ada hubungannya kali" ucap Queen

"ngucapin itu aja susah amat" ucap Savian"ckk udahlah" ucap Savian

"QUEEN!!" panggil King dari arah luar

"iyaa! Queen kesana!" teriak Queen

"minggir Queen mau keluar" ucap Queen pada Savian yang masih memegang pinggang Queen

"jadi lo nggak mau ucapin kata itu lagi?" tanya Savian

"nggak!" ucap Queen

"yaudah" ucap Savian yang melepaskan pelukannya

Queen berdiri dan keluar dari mobil itu. tapi sebelum itu Queen berbaik dan menatap Savian yang sedang memejamkan matanya sepertinya pria itu tengah merajuk. Queen menggeleng pelan bisa-bisanya Savian ingin bermesraan di tempat mengerikan seperti ini

cup

"te amo bubu" ucap Queen yang mencium sudut bibir Savian yang terluka tadi.

seketika Savian membuka matanya dan menyentuh luka itu. sudut bibirnya tersenyum dan menatap Queen yang makin menjauh

"gue jadi rela kena hajar tiap hari kalau obat nya gini" ucap Savian.

❄️❄️❄️

  Markas

seluruh Sandera berhasil di bebaskan. Queen memutuskan untuk membawa mereka ke markas agar tetap aman

"kok markas rame?" tanya Savian

"nggak tau" ucap Queen yang memapah Savian untuk masuk ke dalam

tak lama kemudian datanglah seorang wanita dengan selendang yang menutupi kepalanya, wanita itu berlari dan berdiri tepat di depan pintu utama

"Savian!!" teriak wanita itu. langkah Savian pun terhenti dan menatap siapa yang di depannya saat ini

"Bunda.." lirih Savian.

Savian memandang Queen, King dan Prince dengan mata yang berkaca-kaca. sedangkan mereka hanya tersenyum tipis dan memangguk

"sana peluk nyokap lo, dia khawatir banget sama keadaan lo" ucap King yang menyuruh Savian menghampiri sang ibu

"thanks" ucap Savian yang setelah itu berlari dan memeluk sang ibu

greeppp

Air mata Melda tak hentinya mengalir ketika bisa memeluk kembali tubuh putra kesayangannya itu. begitu juga dengan Savian yang setelah sekian lama akhirnya bisa merasakan kembali kehangatan dari pelukan seorang ibu

"bundaa" lirih Savian

"sayangg, bunda kangen sama kamu" ucap Melda

"aku juga kangen bunda" ucap Savian

cup

cup

Melda mengecup kening dan pipi Savian lalu mengusap lembut pipi anaknya itu

"kamu sudah tumbuh dewasa sayang" ucap Melda

"bunda baik-baik aja kan?" tanya Savian

"bunda baik sayang, bunda bahagia disini" ucap Melda

"bunda harus pulang, aku datang kesini untuk jemput bunda pulang" ucap Savian

"tapi sayang.."

"Pulanglah Ratu, bukan cuma rakyat disini yang membutuhkan anda tapi rakyat anda disana juga membutuhkan ratu mereka. jangan meninggalkan tanggung jawab anda sebagai seorang Ratu terkhusus nya seorang ibu. masih ada seseorang yang membutuhkan kasih sayang dan pelukan dari anda" ucap Queen yang datang menghampiri mereka

"benar yang di bilang Queen, sudah waktunya anda pulang. hadapi kenyataan yang terjadi saat ini, jangan pernah lari dari masalah, dan yang paling penting putra anda masih membutuhkan sosok anda. meskipun dia sudah dewasa tapi dia tetap menjadi putra kecil untuk anda. begitulah yang mommy kami katakan pada kami" ucap Prince sambil tersenyum tipis

"ya Pulanglah, perbaiki keluarga anda seperti dulu lagi, rebut kembali apa yang menjadi milik anda, jangan pernah mengalah dengan kenyataan, lawan semuanya demi anda sendiri, Raja Arthur dan Savian. kalian berhak bahagia" ucap King.

mereka bertiga pun masuk kedalam dan meninggalkan Savian dan Melda yang menatap mereka dengan senyuman.

"mereka anak-anak yang sangat hebat dan pemberani. orang tuanya telah berhasil, tidak seperti bunda yang gagal menjadi seorang ibu" ucap Melda

"belum terlambat bagi bunda untuk mendidik Savian menjadi orang yang hebat juga seperti mereka bun. Savian tau anak yang hebat lahir dari didikan orang tua yang hebat pula. didiklah Savian dari hal-hal kecil seperti saat Savian masih anak-anak dulu. Savian yakin bunda adalah orang yang hebat yang akan mendidik anaknya menjadi anak yang berhasil. tidak ada kata terlambat jika ingin menjadi lebih baik" ucap Savian

"baiklah bunda akan pulang" ucap Melda

Continue lendo

Você também vai gostar

MARSELANA De kiaa

Ficção Adolescente

1.5M 28.6K 12
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
2.6M 129K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
My Sexy Neighbor De F.R

Ficção Adolescente

753K 10.3K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
1.3M 120K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...