FAITH INTERMEDIARY

By ahyyyaaa

4.5K 244 109

Entah sebuah kebetulan atau memang takdir yang sengaja mempertemukan dua insan hingga dapat merubah kehidupan... More

GELANG
AWAL KENAL
PULANG BARENG
DIA LAGI
PEMILIK MATA INDAH
BEKAS MINUM RARA
Manis-manis

NEBENG

370 21 2
By ahyyyaaa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jgn lupa vote, comment and share guys!

🍓HAPPY READING🍓

Jam sudah menunjukkan pukul 06.45.Rabu pagi ini sangat cerah tadinya, sebelum mobil yang dikendarai oleh Pak Udin dan Rara mogok.Berulang kali Rara memeriksa jam tangannya dan berdecak, sebentar lagi gerbang akan ditutup semoga saja tidak terlambat.

"Pak, masih lama nggak?" Tanya Rara sembari celingukan mencari kendaraan umum, sesekali tangannya mengusap keringat di sekitar wajah cantiknya.

"Waduhh susah Non, kayaknya bakalan lama ini", Ujar pak Udin dengan tangan yang sibuk mengotak-atik mesin mobil,"Yahhh trus gimana dong pak?", Rara bingung bagaimana dirinya bisa sampai sekolah tepat waktu sedangkan gerbang akan ditutup 10 menit lagi.

Gadis itu masih celingukan mencari kendaraan umum yang melintas namun tak ada satupun yang lewat.Ia menoleh ke kiri saat mendengar derum motor yang tak asing baginya, dengan binar mata yang terpancar ia pun melambaikan tangan pada pengendara motor itu.

Lelaki bertubuh tegap, tinggi, berjaket kulit hitam dengan logo tengkorak dan huruf "V", dia pemilik motor besar itu, Gara."Assalamu'alaikum, Gara aku boleh nebeng ngga? mobil aku mogok bentar lagi gerbang pasti ditutup, plisss boleh ya??".

Gara menatap Rara dan mobil itu bergantian, seringai jahil terbit di bibirnya membuat Rara was-was."Hmm boleh ngga ya", Ucapnya pura-pura berfikir dengan jari yang di ketuk-ketukkan di dagu dan bola mata yang di putar putar menatap sekeliling.

Rara mengeratkan tali tas ranselnya dan berkedip dua kali memperhatikan Gara dengan tatapan polos.Tak sengaja saat Gara yang sedang memutar matanya melihat tatapan polos Rara.

Sial! gue karungin juga lo. Batinnya.

Gara menjentikkan jarinya, "Oke! Lo boleh nebeng sama gue". Terlihat binar mata di wajah Rara namun beberapa detik setelahnya raut senang itu berubah masam setelah Gara melanjutkan kalimatnya, "Tapi ada syaratnya".

PLAKKK!

Rara menampar lengan Gara cukup keras terlihat dari ringisan pelan cowok itu."Kok syarat lagi sih?! Kemarin aja belum di kasih tau syaratnya apa, tapi sekarang udah di kasih lagi!".

Rara menatap tajam lawan bicaranya yang sedang mengusap bekas tamparan di lengannya, "Sakit anjir! Kasar banget jadi cewek!" Gara masih sibuk mengusap lengannya.Kecil-kecil tamparannya kayak tenaga kuli.Rara meringis pelan melihat itu membuat ia merasa sedikit bersalah.

Rara mendekat dan mengelus pelan bekas tamparannya membuat Gara mematung, seperti ada desiran hangat menjalar di seluruh tubuhnya, jantungnya berdegup kencang.

Rara semakin mendekat agar lebih mudah mengelus lengan Gara, setelah selesai ia mendongak tepat di depan wajah gara.Atmosfer di sekitar mereka mendadak sirna, keduanya terpaku beberapa detik sebelum, "Non Rara kok belum berangkat? nanti kesiangan" Suara pak Udin menyadarkan lamunan keduanya.

Rara berpura-pura membenarkan jilbabnya guna menghilangkan rasa gugup, Gara yang sibuk mengelap kaca spion motornya, dan pak Udin yang menggeleng pelan.Lucu sekali anak muda jaman sekarang kalau salting pura-pura sibuk, yaaa kayak yang baca ini.

memang kebiasaan cewek kalau lagi salting kalo nggak nendang, nginjek, nampar, benerin jilbab.Beda lagi sama cowok, pura-pura liatin sekitar sambil bersiul, benerin rambut, pura-pura lupa kejadian tadi.Cowok sama cewek punya kesamaan kalau lagi salting, pipinya merah kayak abis di tabok.

"Yaudah ayo berangkat! lama lo, mana pake modus segala lagi", Sungut Gara seraya memakai helm full face nya.Rara melotot tak terima dengan penuturan Gara,"Enak aja! Aku nggak modus ya!", Gara memutar bola matanya malas,"Ya ya ya serah lo. Udah ayo! Kalo telat lo yang gue salahin!", Rara yang tidak terima pun menginjak kaki Gara, memang brutal."Shh, sakit anying!".

Rara tak menggubris ringisan cowok itu, cepat-cepat dia naik keatas motor besar Gara.Dengan tak sengaja, kaki Rara tidak seimbang saat ingin menaiki motor itu, dengan sigap Gara menahan pinggang Rara agar tidak terjatuh.

Mereka bertahan di posisi seperti itu beberapa detik sampai-"Non! kok belum berangkat?! gerbang sekolah bentar lagi tutup!", Teriak pak Udin yang tengah membetulkan mesin mobil.

"Astaghfirullah, iya pak! ini Rara mau berangkat! Assalamu'alaikum!" Ucapnya setengah teriak setelah berhasil naik keatas motor dengan bantuan Gara.

Bayangin sendiri anak SMA pake rok panjang kalo di bonceng gimana duduknya.

Setelah 10 menit senam jantung akhirnya mereka berdua sampai di sekolah tepat saat bel berbunyi.Bagaimana tidak senam jantung? Gara mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, untung saja Rara tidak terbang.

Demi apapun Rara bersumpah tidak akan mau berboncengan dengan Gara, ini sama aja jemput malaikat Izrail tapi Alhamdulillah nggak ketemu.

Rara menghela nafas lega, ia juga berterimakasih kepada Gara karena sudah mau membantunya walaupun membuat jantungnya dag dig dug serr.

"Makasih ya, Gara", Rara tersenyum manis ke arah Gara, cantik banget, Gara menganggukkan kepala kikuk kemudian berlalu meninggalkan Rara, "Gue kenapa sih? Tiap ketemu sama dia kenapa jantung gue jedag jedug?".

Di sepanjang koridor ia bergumam seraya memegang dadanya yang berdetak tak karuan.Untung saja jam pelajaran sedang berlangsung, jika tidak pasti saat ini Gara di anggap gila oleh siswa siswi lain.

"Ya kali gue suka sama tu boncel?", Gara menggeleng, tidak mungkin dirinya memiliki rasa kepada Rara.Gadis yang menurutnya sombong, sok alim, sok polos, pendek pula.Gara bergidik mencoba menepis pemikiran itu, "Daripada mikirin tuh cewek mending ke Wabud”

Wabud atau Warung Bude adalah warung yang lokasinya berada di belakang SMA Cakrawala, Warung Bude biasanya menjadi tempat untuk anak-anak geng Valatrax membolos.Bukan hanya dari SMA Cakrawala, tapi ada juga anggota Valatrax dari sekolah lain yang membolos ke tempat ini.

Seperti biasa setiap Gara datang kesini pasti selalu ramai dengan adu mulut antara Angga dan Alex, ada yang bermain catur, main gitar dan menyanyi lagu abstrak.

Ini lah yang membuat Valatrax berwarna, seluruh anggotanya memiliki keunikan tersendiri dan dapat mengisi satu sama lain.

"EH, BABI! ITU MIE PUNYA GUE, SETAN!, MAIN NYEROBOT AJA LO!"

"BODOAMAT, SIAPA CEPAT DIA DAPAT, WLEE"

"TAPI GUE DULUAN YANG PESEN ANYING!"

"Bodo! Ini mie gue"

Fauzan memijat pelipisnya, pusing melihat perdebatan tak berfaedah antara Alex dan Angga yang hanya memperebutkan semangkuk mie.Fauzan sendiri bingung kenapa dirinya mempunyai sahabat seperti mereka.

Alex dan Angga yang kelewat absurd, Jonathan yang setiap harinya cosplay kulkas seribu pintu, dan Gara si ketuanya yang memiliki sifat seperti psikopat.Seperti psikopat bukan berarti membunuh melaikan sifatnya yang kasar dan emosian yang di luar nalar.

"Eh, bangsat!" Kedatangan Gara mengejutkan Angga yang masih asyik rebutan mie dengan alex, pasalnya Gara tiba-tiba mengambil mie yang ada di tangan Angga dan memakannya.

"Apa lo?!" Sarkas Gara dengan mulut masih penuh dengan mie,"Aelah percuma gue debat dari tadi kalo lo yang embat mie nya".Gara mendelik "Mau? gue muntahin lagi nih?" Angga bergidik jijik melihat Gara ingin memuntahkan lagi mie dalam mulutnya."Kagak kagak! makan aja deh ikhlas gue".

"Tadi lo bilang percuma yaudah gue balikin, nih"

"DIH JOROK BANGET LO!" Alex yang melihat itu tertawa ngakak,"Udah, Ngga, makan aja, dari tadi lo kan yang mau banget makan mie nya" Angga menatap Alex sinis, padahal tadi dia yang berdebat karena mie."Lo aja sono! mending gue pesen lagi daripada makan muntahan" Angga pun beranjak ingin memesan makanan lagi meninggalkan Alex yang masih tertawa ngakak.

"Lo kenapa, Gar?", pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir fauzan, pasalnya sedari tadi ia melihat raut wajah Gara terlihat berbeda, seperti baru saja menemukan sosok pujaan hati.Gara hanya menaikkan sebelah alisnya sambil masih mengunyah mie, "Dari tadi tumben senyum mulu, biasanya kek singa nemu mangsa".

"Nggak tuh, b aja", ucap Gara dengan bibir yang sedikit melengkung membayangkan raut wajah Rara saat memohon minta tebengan padanya. Kalo di perhatiin tuh cewek cantik juga. batinnya dengan tangan yang asyik mengaduk mie."B aja tapi senyum-senyum, stres lo?", Gara mendelik lalu melempar tissue kotor yang entah milik siapa ke wajah tampan fauzan."Stres matamu!".

Fauzan terkekeh asyik juga menggoda paketu, mungkin sekarang godain Gara akan menjadi hobi barunya.Gara yang masih asyik mengaduk mie pun mengalihkan pandangannya ke arah gelang yang ia kenakan, gelang hitam dengan liontin huruf "M", Sebenernya ini gelang siapa? gelang gue di mana?.

Nathan yang menyadari lamunan Gara pun bertanya, "Masih belum tau siapa pemiliknya?". Gara hanya menggeleng pelan, ia sedih saat mengingat gelang pemberian mendiang kakak perempuannya hilang.Gelang itu satu-satunya barang peninggalan kakaknya dan sekarang hilang entah kemana.

FLASHBACK ON

BRUKK!

"Aduh! shhh sakitt" seru seorang anak perempuan sambil nemegangi lututnya yang tertutup rok panjang,"Makanya kalo jalan liat liat dong! celanaku jadi kotor kan!" Teriak Gara sedikit membentak membuat anak perempuan didepannya terlonjak kaget dengan mata yang berkaca-kaca."M-maaf.... hikss Ra-ra nggak se-sengaja..hikss....".

Gara berdecak sebal, anak perempuan itu malah menangis didepannya, ia paling tidak suka melihat perempuan menangis."Ck! tau ahh!" ia mengambil gelang hitamnya yang terlepas dari tangannya kemudian pergi meninggalkan anak itu.

pembelajaran berlangsung, Gara baru menyadari ada yang berbeda dengan gelang yang bertengger di pergelangan tangannya, seharusnya gelang yang ia kenakan berliontin huruf 'A' bukan 'M'.Lalu gelang miliknya dimana? atau mungkin terjatuh di depan kelas tadi? ia harus mencari gelang itu nanti sepulang sekolah.

...

PULANG SEKOLAH

KRINGGG!!!

Setelah mengemasi peralatan sekolahnya Gara berlari mencari gelang pemberian kakaknya itu, ia sangat berharap bisa menemukan gelang liontin huruf itu.Gelang itu couple dengan kakaknya, itu hadiah ulang tahunnya beberapa bulan lalu, meskipun hanya sebuah gelang tetapi Gara sangat menyukai gelang itu karena kata kakaknya gelang itu spesial di buatkan oleh seseorang.

Umur Gara dan kakaknya berbeda lima tahun, disaat Gara baru memasuki kelas dua sekolah dasar kakaknya sudah memasuki kelas tujuh sekolah menengah pertama.

Saat memasuki jenjang SMP itu lah kakaknya bertemu dengan sosok spesial itu dan bertukar cerita tentang adiknya, hingga setelah beberapa bulan berteman baik sosok spesial itu memberikan sepasang gelang couple berliontin 'A' dan 'L', lalu sosok itu memperlihatkan gelang yang ia kenakan, sama seperti sepasang tadi hanya saja yang ia kenakan berliontin 'R'.

10 menit berlalu Gara masih belum menemukan gelangnya sedangkan sopirnya sudah sampai menjemputnya, ia memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan mencarinya besok lagi.Sesaat setelah Gara masuk ke dalam mobil ada sosok anak perempuan berlari ke tempat dimana Gara mencari gelang itu, Gara merasa tidak asing dengan anak itu tetapi ia tidak peduli dan menyuruh sopirnya melaju meninggalkan sekolah.

FLASHBACK OFF

"Sebenernya siapa anak itu".

🍓🍓🍓

Sampai jumpa di part selanjutnya
maaciww yg uda votment and share, see u guys!


Continue Reading

You'll Also Like

397K 22.5K 42
The story continues to unfold, with secrets unraveling and new dangers lurking in the shadows. The Chauhan family must stay united and face the chall...
446K 14.9K 40
My back was pressed against the wall, and our faces were merely inches away. He gently placed a finger below my chin and tilted my face upward. I tri...
993K 72.3K 38
"Why the fuck you let him touch you!!!"he growled while punching the wall behind me 'I am so scared right now what if he hit me like my father did to...
780K 22.1K 61
"Real lifeမှာ စကေးကြမ်းလွန်းတဲ့ စနိုက်ကြော်ဆိုတာမရှိဘူး ပျော်ဝင်သွားတဲ့ယောကျာ်းဆိုတာပဲရှိတယ်" "ခေါင်းလေးပဲညိတ်ပေး Bae မင်းငြီးငွေ့ရလောက်အောင်အထိ ငါချ...