AZZKALA: Ephemeral

By pileuww

471 135 18

Kisah yg berlangsung untuk waktu yang sangat singkat, bagai hujan dikala senja Hangkala Abqyra, yang menyimpa... More

000. Kecamuk rindu
001. Kala dan Penghujan
002. Tetangga
003. Tanpa Syarat
004. Zirah
005. 30 besar
006. Rapuh
007.Resmi
008. Gurauan semesta
009. Berujung Ketemu
010. Tentang Lalu
011. Pangkuan Kala
012. Akibat Marahan
013. Semua Karna Rean
Bukan Update
014. Baikan atau Lanjut?
015. Perceraian Mama
016. Mereka itu Kenapa?
017. Bahagia dalam Rumah
018. Peringatan Keras
019. Menunggu yg tak pasti
020. Parauan membawa Nestapa
021. Tumbang?
022. Pilihan
023. Luka dan Sua
024. Relasi Telah Usai
025. Sumarah
026. Terlepas dari Relungnya
028. Runtuh Lokanya
029.Gemuruh Lara
030. Tersampainya Duka
031. Dikebumikan
032. Ending
Extra Chapter I | Semuanya, Takdir
Extra Chapter skala II | Kegagalan
Yuk dibaca

027. Qobul yang Mengikat

14 1 0
By pileuww

Hey hey hey
Apa kabar bwang?
Saudara-saudari sekalian


Sejak hari itu, masih sama seperti sebelumnya. Azka selalu menghilang setelah menunjukkan sisi lemahnya, dia tak pernah kembali lagi. Dia yang selalu datang, kemudian menghilang secara tiba-tiba

Sekarang hangkala tengah duduk menatap dirinya pada pantulan cermin, sesaat ia mengulas senyumnya. Terkagum atas dirinya, hijab yang zelora berikan begitu sempurna di wajahnya

Tata rias yang tak begitu mewah namun tetap cantiknya yang melekat natural. Zelora menyentuh kedua bahu gadis kecilnya dari belakang, menatap pula cantiknya hangkala hari ini, tapi sang bunda tampak bersedih

"Kamu cantik banget dek, subhanallah banget" zelora terisak

"Mama.. Mama jangan nangis"

Zelora mengangguk "Mama akan melepas kamu, putri mama akan menjadi sang istri dan juga menantu dari seseorang.. Bukan mama lagi yang akan menjaga kamu dek."

"Bissmillahirohmanirohim." hangkala menengok arah pintu. Terdengar suara pembuka setelah tadinya hangkala hanya mendengar sedikit ceramah dari sang wakil

Lantas suasana hatinya menegang, ini adalah yang pertama kali dalam seumur hidup hangkala. Yakni dipinang oleh seorang pria. Hangkala menarik dalam napasnya, zelora turut tegang, namun berusaha menetralkan hangkala yg tampak gemetar

Wanita itu menyentuh punggung tangan anak gadisnya dan tersenyum "Nggak apa apa dek, semuanya bakal baik-baik aja" kata zelora menguatkan

"Yaa Abyaz Dhiaulhaq, Ankahtuka wazawwajtuka Hangkala Abqyra mauliitii.bimahrin majmueat min adawat alsalaat wa khamsat malayin rubiat naqdan halaan" ucap penghulu itu menambah sensasi mencekam di rumah kediaman hangkala.

Hangkala menutup matanya, mencengkram roknya. Mengapa abyaz tak kunjung mengucapkan lafaldz qobulnya?

Keheningan terjadi beberapa detik. Setelahnya tampak abyaz menarik napas panjang, mencoba untuk rileks dengan mata yg tertutup. Tekanan atmosfer didalam sana begitu kuat, semua diam menunggu ucapan balasan dari sang mempelai pria, rasa berdebar debar menyelimuti keseluruhan yang menjadi saksi acara yang sakral ini

Zelora refleks mencengkram tangan putrinya yg masih digenggam, dengan satu tangan lain mengusap dada. Ia begitu tegang ketika mengetahui putri kecilnya akan benar-benar dipinang oleh pria lain

Cukup lama dari itu, abyaz akhirnya membuka mata dan dengan mantab dirinya berucap

"Qobiltu nikhaha wa tazwiijaha linafsii.bilmahril madzkuuri halaan" ucap abyaz dengan lantangnya, penghulu itu sedikit tersenyum saat abyaz dengan fasihnya melantunkan ijab qobul dengan bahasa arab.

Akhirnya para pengunjung disana bernapas lega ketika abyaz berhasil mengucapkan ijab qobulnya. Tak lain dengan kala dan sang bunda. Namun situasi tak berhenti mendebarkan sampai penghulu itu berkata

"Saksi, Sah?"

"SAH" ucap para saksi, dilanjuti ucapan syukur setelahnya, kali ini benar benar lega "Alhamdulillah"

Semua yang ada diruangan itu bernapas dengan lega, penuh bahagia di wajah yg tampak berseri seri

Abyaz mengusap wajahnya, setelah itu hangkala di tuntun zelora datang dengan gaun cantiknya, tak lupa hijab yg menutup helai rambut indahnya. Abyaz tercengang, sempat tak yakin, benar dia yang menjadi istrinya?

Hangkala duduk di samping pria itu, menunduk malu. Abyaz mengambil cincin yg dipersiapkan untuk ditaruhnya pada jari manis istrinya begitupun setelah abyaz hangkala yg memasangkan cincin nikah itu di jari manis abyaz "Kamu cantik, hangkala" bisiknya

"Dek, di salimin atuh suaminya" abyaz tersenyum salah tingkah saat sang ibu mertua menyebutnya sebagai suami hangkala. Ah tidak disangka, hal ini benar benar terjadi. Dengan pipi yang merah merona hangkala mengambil tangan kanan suaminya

Kala mencium punggung tangan abyaz, dan apa yg terjadi? Abyaz justru meletakkan tangannya di atas kepala gadis itu, tepatnya pada ubun-ubun, seraya berkata "Bismillahirohmanirohim"

"Allahumma inni as'aluka min khairiha wa khairi ma jabaltaha'alaihi. Wa a'udzubikamin syarriha wa syarrima jabaltaha'alaihi" hangkala bisa mendengarnya, suara abyaz walau cukup dibilang begitu lirih

Dan semakin salah tingkah hangkala dibuatnya saat bibir ranumnya menyentuh dahi hangkala. Tolong siapapun bawa hangkala melayang bersama. Menurut kala dia sepertinya bukan santri, apalagi kiai. Dia pria biasa yang begitu menjaga ilmu agamanya. Dia pria biasa yang taat terhadap-Nya

"Aduhhai, yang udah sah he'em bebas ya.. Banyak nyamuk loh disini" cibir penghulu yg sedikit bergurau

Penghulu itu menyerahkan buku nikah kepada keduanya, "Ini ya.. Yang merah punya kamu, dan yg satunya ini punya istri kamu. Di tanda tangani dulu" cibiran yang cukup memalukan, keduanya menandatangani buku yang penghulu itu berikan

"Waduh saya jadi pengen menikah lagi" Loloslah tawa yg sedari tadi sempat mereka tahan

Kemudian abyaz dan kala menandatangani buku nikah yg diberikan dan penyerahan mahar satu set alat sholat beserta uang tunainya sebesar lima juta rupiah.

Penghulu itu menatap jam yang terus berjalan.
Rupanya sebentar lagi waktunya habis. Penghulu itu pun memutuskan untuk berpamit karena ada acara lain yg harus dihadiri

"Yasudah, ini saya ada panggilan lain. Silahkan foto-foto dulu"

Dilihat penghulu yg tadi menikahkan sudah melenggang pergi, tampak abyaz menatap lekat hangkala dengan senyuman yg selalu mengambang. Sontak hal itu membuat yg ditatap merasa tersipu dan menutup wajahnya

"Hangkala, dan ku ikat dirimu, dengan qobulku"

***

Abyaz membantu memasukkan barang-barang milik hangkala pada mobilnya. Dekapan itu tak bisa hangkala lepaskan, ia terlalu takut untuk jauh dari ibu dan kakak tercintanya, begitupun sebaliknya

"Baik-baik ya dek, jadi istri yang solih kamu" kala hanya mengangguk dalam dekapan ibundanya. Sesaat keheningan mengudara, sebelum kala siap dan melepas dekapan kepada zelora

"Mama, kala pergi dulu ya.. Mama jaga diri, abang juga. Makasih udah bertahan demi kala bang" kentara tersenyum dan mengangguk mantab

"Apa sih yang enggak buat adeknya abang?"

"Kamu, awas aja klo buat adek saya lecet ya" abyaz terkekeh lalu mengangguk

"Gaakan saya buat lecet kok, aman. Yaudah Ma, kak.. Saya izin membawa hangkala pergi" zelora mengangguk begitupun dengan hangkala yang berjalan mendekat kearah abyaz

"Hati-hati, selamat sampai tujuan ya nak"

"Siap ma" abyaz membuka kan pintu mobilnya untuk hangkala, dan setelah nya ia berputar untuk masuk ke kursi kendali. Kemudian dengan sapaan terakhir mobil itu berjalan melenggang dari pekarangan rumah kala

Keheningan kembali mengudara, keduanya sama sama terlalu malu untuk membuka suara. Yg ada kala hanya menatap jalanan luar sore hari itu

Hangkala merenung sejenak, rupanya dirinya dan azka hidup dalan ilusi sejenak, seakan kembali ke masa ketika dirinya masih bersua dengannya. Tapi kemudian hangkala tersadar, dirinya tak dapat selalu hidup di masalalu, masa yg semakin terbenam, terbawa arus ruang dan waktu

"Kala.. Saya jahat ya?" hangkala mengarahkan netranya pada pria yang tengah sibuk menyetir di sebelah kanannya. Ia mengerutkan keningnya bertanya tanya 'Maksudnya?'

"Saya menikung teman saya sendiri seperti ini" bagaimana bisa abyaz berfikir seperti itu? Memang menikung seperti apa yg dirinya bicarakan?

"Nikung gimana? Kan aku udah putus dari lama sama azka"

Abyaz menghembuskan napasnya menatap sejenak pupil hazel hangkala sebelum kembali memfokuskan diri menyetir mobilnya "Saya selalu menyempatkan menyebut nama kamu di sepertiga malam saya. Saya menikung kamu di sepertiga malam. Saya selalu sebut nama kamu di dalam doa-doa saya"

"Kamu mau tau doa nya, kal?" hangkala mengangguk penasaran, tampak sangat menggemaskan hingga kekehan kecil itu lolos dari mulut abyaz

"Bismillah, Allahumma inni as aluka, bihaibati adhmatika, wabi sathwati jalaalaika an taj'ala mahabbati fii qolbi Hangkala Abqyra wa'antulqil mahabbata wal mawaddata fii qolbihii wa aththifu, alayya bi fadhlika yaa kariim" hangkala tertegun dengan sorot mata terpaku padanya

"Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, berkah wibawa-Mu, dan amukan keluhuran-Mu, agar engkau jadikan kecintaan di dalam hati Hangkala Abqyra. Dan resapkanlah kecintaan dan kasih sayang terhadapku di dalam hatinya. Dan cenderungkanlah ia kepadaku lewat anugrah-Mu. Wahai dzat yang maha mulia"

Sudah cukup, hangkala lelah dengan yang namanya salah tingkah, pasalnya sedari kemarin sifat suaminya ini selalu membuatnya berbunga bunga "Kamu kok bisa fasih banget sih klo soal beginian?"

"Ya saya lahir sampai sekarang kan tumbuh di pondok pesantren kal.. Punya abi saya"

"hah? Tapi kok.."

Lagi lagi abyaz terkekeh "Saya sendiri yg pingin sekolah biasa" hangkala mengusap tengkuknya. Apa apaan ini, jadi dirinya menikahi anak dari seorang kiai? Ntahlah hangkala tak bisa masuk dalam fikiran ini

Hangkala hanya beroh ria dengan anggukan kecilnya. Sempatnya keheningan akan kembali menyerang, tetapi kalimat itu tiba-tiba saja lolos dari lisan abyaz yang tentu kembali mengundang rona kemerahan di kedua pipi gadis 18 tahun ini

"emm kala, kamu tahu?" tanya abyaz sedikit menggantungkan, seperti ragu akan ucapan berikutnya. Kala menaikkan kedua alisnya lalu menggeleng

"Enggak"

"Kala.. saya adalah isim mufrad yang menerima kamu satu satunya dalam kalbu ini" astaga apalagi ini. Hangkala kalah telak, berkali kali ia melayang akibat ucapan manisnya

Melihat wajah memerahnya justru membuat abyaz tertawa senang, menyenangkan menggoda istri sendiri

"Udah iih, ya Allah.. Perasaan sebelum nikah kamu ga begitu gombal gini"

"Ya kan haram hukumnya kalau saya godain kamu yang jelas-jelas belum menjadi istri sah saya. Sekarang selagi saya masih menjadi suami kamu dan kamu menjadi istri saya, saya bebas melakukan apapun terkecuali hal yg menimbulkan dosa. Betul?"

Kala hanya bisa mengusap tengkuk sembari terkekeh kecil "Tapi kan kalo setiap hari di giniin, apa ga sekarat hati aku dibuatmu, mas"

"Haha, udah berani ya manggil mas-mas an"

"ph iya, besok-besok, sudah bisa tuh kamu naik kendaraan bareng saya, gak perlu luntang luntung cari tebengan lagi. Karna kamu, tanggung jawab saya sekarang"

"Tapi jujur, aku gak tau kalo kamu.. Suka sama aku"

"Iya, tapi rasa suka atau kagum saya ke kamu ga lebih besar dari rasa kagum dan kecintaan saya kepada Allah dan para Nabi-Nya. Kecintaan saya terhadap Tuhanmu lebih besar daripada cinta saya ke kamu, makhluk yg Allah ciptakan untuk dipertemukan dengan saya"

Tbc

Hawo bwangg.

Info, nemu cowo kyk dhiaulhaq dimana?

Sekedar inpo, disini dunia oren lapaknya kebanyakan fiksi

Jadi kalau ada kesalahan kata atau ketidak tepatan kata atau tutur yg menyakitkan hati pembaca, maafkan saya. Saya  hanya manusia biasa yg banyak salah

Tapi semoga jarang salah, selalu benar karna aku cewek

Continue Reading

You'll Also Like

1M 75.3K 38
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
197K 21.2K 14
Seorang pemuda malang berusia 18 tahun harus bertransmigrasi ke dalam novel yang dia temukan di gudang saat bekerja. Dia menjadi Archellio, si bungsu...
6.5M 276K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.1M 287K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...