QUEEN FOR ALPHA

By MOONRHOE

1.2M 92.4K 2.9K

Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pr... More

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 44
PART 45
PART 46
PART 47
PART 48
PART 49
PART 50
PART 51
PART 52
PART 53
PART 54
PART 55
NEWS
VOTE COVER
OPEN PO
SPOILER(?)
INFO
SEQUEL?

PART 26

17.6K 1.3K 32
By MOONRHOE

Alisha sekarang sedang membaca buku di perpustakan pribadi yang lagi-lagi milik Dareen. Alisha heran, sekaya apa pria itu sampai semua hal yang Alisha mau pasti tersedia lengkap di mansion

Mata Alisha masih menatap buku di tangannya dengan sangat fokus. Dirinya terduduk di lantai perpustakaan dengan kepala Dareen yang berada dipangkuannya

Entah kenapa semenjak kejadian kemarin malam, pria ini terlihat sangat bahagia? Sedari pagi sebuah senyuman tidak luntur dari wajah tampannya

Jika tingkah laku Dareen seperti ini, bukankah berarti rencannya berhasil? Sepertinya tak sia-sia Alisha menurunkan harga dirinya semalam.

Sekarang tinggal menunggu Dareen percaya padanya sampai pria itu lengah. Jadi, Alisha dengan mudah kabur dari Dareen

Alisha kemudian tersenyum kecil dengan ide gilanya ini.

"Kenapa kau tersenyum?" Kepala Alisha menunduk melihat ke arah Dareen yang tengah menatap dirinya

"Ceritanya lucu"

"Tapi yang kau baca bergenre horror"

"Memangnya kalau bergenre horror tidak boleh ada scene yang lucu?"

Dareen mendengus, entah kenapa dirinya selalu kalah berdebat dengan matenya. Ini aneh, dirinya seorang King of Werewolf yang tak pernah terkalahkan di dalam situasi apapun. Tapi Bisa-bisanya dirinya selalu kehilangan kata-kata jika berdebat dengan matenya

Dareen membalikan tubuhnya untuk menghadap ke arah perut Alisha lalu memeluk erat pinggang ramping itu

"Suatu saat nanti perut itu yang akan mengandung anak kita" mindlink Jay tiba-tiba

"Oh? kau sudah tidak mendiami ku lagi?" Memang Jay mendiami Dareen karena marah. Sisi manusianya ini tidak membiarkan dirinya mengambil alih tubuh itu. Padahal dirinya juga ingin mencium bibir merah matenya semalam

"Diamlah!" Dareen terkekeh ringan dengan tingkah serigalanya. Serigala itu sudah terlalu tua untuk merajuk

"Kau juga tua sialan"

"Aku masih 29 tahun" bantah Dareen

"Itu sudah terlalu tua untuk bangsa werewolf!!... ah sial aku lupa jika umurku sama denganmu" Dareen tertawa mendengar omelan serigalanya

"Ada apa?" Tanya Alisha heran ketika Dareen tertawa lebar di depan perutnya.

Dareen menggeleng pelan diposisinya "tidak ada apa-apa, aku hanya teringat sesuatu yang lucu" Jawab Dareen singkat, lalu kembali membenamkan wajahnya di perut Alisha

Dareen sangat bahagia karena matenya membiarkan semua perbuatannya hari ini. Dareen berpikir jika Alisha sudah mulai menerima dirinya. Memikirkan itu saja sudah membuat jantungnya berdetak dengan cepat

Tapi, Dareen sedikit merasa aneh, Alisha yang Dareen tau adalah orang yang tertutup, otaknya berpikir jika matenya menyembunyikan sesuatu dari dirinya. Tapi hatinya berkata lain, hatinya merasa jika Alisha memang sudah mulai mencintainya karena ikatan yang menghubungkan mereka berdua

Walaupun Alisha adalah seorang manusia, tapi ikatan tidak akan pernah berbohong. Dareen yakin Alisha pasti merasakan sesuatu tentang ikatan mereka. Karena memang tidak ada yang bisa merubah takdir

Dareen termenung sambil berdebat dengan Jay akan sesuatu yang berhubungan dengan matenya. Setelah bermenit-menit berlalu, akhirnya sisi manusia dan sisi serigala itu sudah memutuskan sesuatu

Tanpa aba-aba, Dareen bangun dari posisinya yang nyaman tadi, terduduk sambil menatap Alisha yang terkejut dengan pergerakannya yang tiba-tiba

"Aku akan memberitahumu" Dareen berucap dengan sungguh-sungguh tanpa memperdulikan Alisha yang masih sibuk menetralkan keterkejutanya

"Apa?" Tanya Alisha

"Kau ingat kan jika aku akan memberitaumu tentang takdirmu"

Alisha mengangguk pelan dengan wajah yang tampak bingung

"Ketika bulan purnama tiba dan saat itu terjadi, aku pastikan kau akan tau semuanya." Ujar Dareen dengan wajah yang serius

"Bulan purnama?" Alisha berpikir sebentar "bulan purnama selanjutnya awal bulan depankan?" Tanya Alisha

"Benar" jawab Dareen

"Tapi itu masih 2 minggu lebih, kenapa tidak sekarang?"

Dareen menggeleng pelan "tidak bisa kalau sekarang"

"Bulan purnama? Emm.. itu mengingatkan ku tentang makhluk mitologi yang akan bertambah kuat ketika bulan purnama tiba" seru Alisha enteng

Alis Dareen tertarik ke atas "makhlik mitologi apa yang kau maksud?"

Dan jawaban Alisha membuat Dareen tersenyum dengan lebar

"Werewolf"

•••

Alisha memakan es krim sambil memasuki ruang kerja pribadi Dareen setelah dirinya tadi bermain dengan Leonor dan kedua anaknya

Baru kali ini Dareen mengijinkannya untuk bermain tanpa pria itu disisinya, karena selama ini hampir 24 jam Alisha selalu bersama Dareen

Alisha jadi teringat kejadian beberapa hari lalu. Ketika dirinya pergi sebentar meninggalkan Dareen yang masih tertidur untuk mengambil es krim lalu pergi ke taman sambil menikmati udara pagi yang segar. Tapi kurang dari 15 menit. Alisha melihat Dareen berlari ke arahnya dengan wajah super khawatir. Dan selama 2 jam, Dareen menasehati Alisha mati-matian agar tidak menghilang dari pandangannya

Jadi, mau tidak mau. Alisha harus berada di samping pria itu agar dirinya tidak diceramahi lagi selama 2 jam lebih. Itu benar-benar merepotkan

Hal pertama yang Alisha lihat ketika memasuki ruangan itu adalah Dareen dan Stevan yang tengah mengotak-atik sebuah komputer di meja Dareen. Stevan bahkan beberapa kali memukul-mukul komputer tersebut

Dahi Alisha mengernyit melihat itu

"Ada apa?" Tanya Alisha pada akhirnya karena tidak tega melihat komputer yang tidak berdosa itu di pukul-pukul

"Tidak ada apa-apa Queㅡ Nona. Hanya saja entah mengapa komputer ini tidak mau menyala" Jawab Stevan yang hampir saja keceplosan memanggil Alisha dengan sebutan Queen. Yah, sepertinya Stevan harus berhati-hati agar tidak keceplosan lagi ketika memanggil Queennya. Karena ini memang belum saatnya. Stevan sendiri juga sangat heran, kenapa Kingnya ini belum memberitahu matenya tentang jati dirinya. Tingkah lelet sahabatnya ini benar-benar membuat Stevan kerepotan

"Bukankah tadi pagi masih berfungsi?"

"Benar Nona"

"Mana biar aku lihat" Karena kepo, Alisha mulai berjalan menghampiri tempat mereka dan berhenti tepat di samping Dareen

"Sepertinya komputernya memang rusak Nona"

Alisha mengabaikan suara Stevan, mata Alisha malah mengamati komputer tersebut dengan seksama

"Sebelum komputernya mati apa yang kau lakukan?"

Dareen mengedikkan bahunya "hanya mengencek file perusahaan"

"Hanya itu?"

Dareen mengangguk

Alisha kemudian menekan beberapa buah tombol di keyboard dan satu detik kemudian komputer tersebut kembali menyala

Alisha yang melihat itu tersenyum puas, dirinya kemudian berjalan menjauh menuju sofa untuk menikmati es kirim digengamanya tanpa memperdulikan dua orang pria yang sedang menatapnya 

"Bagaimana kau bisa?" Dareen masih menatap Alisha yang tengah asik memakan es krim di sofa

"Sepertinya kau lupa jurusan apa yang aku ambil di sekolah" lagipula gini-gini gue juga hacker tau, Alisha membatin sambil mengigit es krim di tangannya

"Dan cepatlah selesaikan pekerjaan mu, ini sudah waktunya makan siang. Aku lapar" lanjut Alisha

Ada satu peraturan aneh yang Dareen berikan kepadanya. Setiap acara makan pagi, siang atau malam. Alisha harus melakukan itu bersama Dareen.

Peraturan yang aneh, padahal jika ingin makan tinggal makan saja, selama Alisha hidup jika dirinya ingin makan maka dirinya akan langsung makan, tidak perlu menunggu seseorang seperti ini. Buang-buang waktu saja

"Stevan selesaikan berkas-berkas ini sebelum aku kembali" Ujar Dareen yang membuat Alisha menampilkan raut wajah heran. Pria itu selalu bersikap seenaknya

Dareen berdiri lalu berjalan melangkah menuju tempat di mana Alisha duduk "ayo, kau bilang kau lapar"

"Ku bilang untuk cepat selesaikan pekerjaan mu, bukan menyuruh Stevan untuk mengambil alih pekerjaan mu"

"Kau lebih penting dari perusahaan" tangan kekar Dareen menarik tangan mungil Alisha untuk mengikuti langkahnya

"Bukankah kita mau makan? Kenapa arahnya berbeda?" Tanya Alisha ketika dirinya melewati ruang makan

"Hari ini kita makan di luar"

"Benarkah?" Kata Alisha dengan nada yang penuh semangat. Alisha jarang sekali keluar mansion. Jadi, jika ada kesempatan seperti ini, Alisha tidak akan melewatkanya

Dareen tersenyum lembut melihat matenya yang bersemangat lalu mengangguk pelan

Dan tiba-tiba saja tangan Dareen membuang es krim Alisha yang tinggal setengah ke sembarang arah

"Hey!!" Teriak Alisha tidak terima, bagaimana mungkin pria itu membuang makanan kesukaanya begitu saja

"Jangan terlalu banyak makan es krim, kau bisa sakit" kata Dareen pelan sambil mengusap sudut bibir Alisha yang terkena noda es krim dengan ibu jarinya. Lalu mengarahkan jari yang terkena noda es krim tersebut ke dalam mulutnya sendiri. Merasakan sisa rasa manis dari makanan dingin berwarna coklat yang habis dimakan Alisha tadi

Alisha yang mendapatkan perilaku itu mendengus kesal dengan wajah yang sedikit memerah "Tapi kan kau juga yang membelikannya untuk ku"

"Aku tau dan sekarang masuklah" ujar Dareen setelah membukakan pintu mobil untuk Alisha

Karena sedang malas berdebat akhirnya Alisha masuk kedalam mobil tanpa perlawanan

Dareen menutup pintu mobil itu dengan pelan lalu berjalan memutar untuk duduk di kursi pengemudi

"Kau ingin makan apa?" Tanya Dareen

Alisha berpikir sejenak "aku ingin Sushi"

"Baiklah" Dareen membalas singkat kemudian langsung tancap gas untuk keluar dari rumah super megah miliknya

•••

Alisha terduduk diam di meja makan khusus vip sambil mengaduk-aduk minumannya yang kini hampir habis

Dirinya sendirian sekarang.

Dareen. Pria itu pergi sebentar ke kamar mandi. Sekaligus mengangkat sebuah panggilan yang katanya penting

Ini baru 5 menit semenjak Alisha ditinggal sendiri, tapi entah kenapa dirinya sudah merasa kesepian

Lo mulai aneh 'Sha. Alisha memukul kepalannya pelan karena merasa aneh dengan perasaanya sendiri

"Maaf membuat mu menunggu lama honey" dan akhirnya sebuah suara menginterupsi kegalauan Alisha atas perasaanya

"it's not that long"

"Apa makan mu sudah selesai?" Tanya Dareen yang mendapatkan anggukan dari Alisha

Mata Alisha kemudian mengamati Dareen dengan diam, melihat setiap pergerakan pria itu ketika memanggil pelayan lalu membayar makanan dengan menggunakan kartu kredit berwarna hitam

Anjir... Black card, Alisha membatin penuh kekaguman. Buset gue masih heran, tuh orang kekayaanya sebanyak sih? Mungkin sebelas dua belas sama kekayaanya Ratu Inggris

"Kalau begitu saatnya kita pulang, sebentar lagi akan turun hujan" Ujar Dareen ketika baru saja selesai membayar makananya

Dan sekali lagi Alisha mengangguk, gadis itu kemudian bangkit dari kursi untuk menghampiri Dareen yang berdiri 2 langkah dihadapannya

Tapi belum ada satu langkah, kaki jenjang Alisha tidak sengaja menyengol meja hingga membuat dirinya hampir terjatuh kelantai

"Honey, Kau tidak apa-apa?" Alisha membuka matanya perlahan. Padahal dirinya tadi sudah siap untuk terjun bebas ke lantai marmer. Tapi sekarang dirinya malah berada dipelukan hangat tubuh atletis seorang Dareen Walcott

"Hehehe..." Alisha hanya tertawa manis sebagai balasan tanpa peduli dengan raut wajah Dareen yang benar-benar khawatir

"Jangan tertawa, honey. Jawab pertanyaan ku! Kau baik-baik saja kan?"

Alisha yang kini sudah berdiri tegak itu berdecak pelan "aku tidak apa-apa Dareen. Ayo kita pulang"

Karena tidak mau memperpanjang masalah dengan Dareen. Alisha kemudian menarik lengan pria itu untuk berjalan keluar dari restoran

Hanya butuh beberapa langkah lagi bagi Alisha untuk sampai di pintu keluar. Tapi langkahnya harus terhenti karena sebuah suara mengacaukan perjalannya

"Permisi. Anda Tuan Dareen, kan?" Alisha melirik ke sebelah kanan. Ada seorang laki-laki tua berwajah oriental yang sekarang tengah menyapa Dareen dengan ramahnya

"Ternyata benar" pria tua itu sedikit merapikan penampilannya "Maaf menganggumu Tuan Dareen, tapi bolehkah saya meminta waktumu sebentar"

Mendengar itu, alis Dareen mengerut tidak suka karena pria tua itu mengacaukan waktunya bersama Alisha. Dirinya ingin sekali menolak permintaan itu sebelum sebuah suara merdu milik Alisha menginterupi pikirannya

"Kau bisa bicara dengan kenalanmu. Aku akan menunggumu di mobil"

"Honey, tapi kan-"

"Jangan membantah! Kau harus menghormati orang yang lebih tua Dareen!" Mendengar ucapan matenya membuat Dareen mendengus kesal. Dan untuk kesekian kalinya, dirinya tidak bisa membantah perkataan yang matenya ucapkan.

"Baiklah. Tunggu aku di mobil, oke? Aku tidak akan lama" Alisha mengangguk pelan kemudian meninggalkan Dareen berdua dengan pria tua tadi

Awalnya Alisha hanya melangkah sangat amat pelan menuju mobil hitam mewah milik Dareen sambil bersenandung kecil sampai sebuah suara dan klason mobil lagi-lagi mengacaukan langkahnya

Tapi entah kenapa suara kali ini malah membuat Alisha tersenyum lebar

"WOY ALISHA!!!"

🐋🐋🐋

Hai guys 👋👋

I am back!!! Again

Jeng jeng jeng!! Siapakah memilik suara itu, ada yang bisa tebak?

Dan...

Semoga kalian suka sama part ini ୧⍤⃝🌹

Jika ada typo dan kesalahan lainnya tolong bilang-bilang ya, nanti aku perbaiki saat aku revisi besar-besaran

Jangan lupa untuk Follow, Vote dan Commentnya 💋💋💋

See you in the next chapter 👋👋👋

- Love, Ryn

Continue Reading

You'll Also Like

756K 57K 90
Update setiap hari - RANDOM- ON REVISI! Alex adalah seorang werewolf, dan Alpha adalah nama panggilan dari gelarnya. Memiliki kehidupan yang dipenuhi...
956K 75.5K 58
[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjadi penerus kerajaan Demon, King of Demon...
7.8M 481K 84
#1 berapa kali peringkat pertama di dunia Werewolf. #1 berapa kali peringkat pertama di dunia Luna. #1 berapa kali peringkat pertama di dunia Vampire...
1M 78.7K 60
Jeanna yocelyn, sosok gadis manis yang sangat ceria dan tak pernah kenal takut. Saat ini Jeanna tengah menempuh pendidikannya di sekolah menengah ata...