Angkasa or Vanara [New Versio...

By SyfraEinoia7

2.8K 290 96

Tentang aku yang dipermainkan secara ugal-ugalan oleh semesta. Dan tentang kamu yang menjadi pusat dunia. Ini... More

●ANGKASA 1 ✅️
●ANGKASA 2 ✅️
●ANGKASA 3 ✅️
●ANGKASA 4 ✅️
●ANGKASA 5 ✅️
●ANGKASA 6 ✅️
●ANGKASA 7 ✅️
●ANGKASA 8 ✅️
●ANGKASA 9 ✅️
●ANGKASA 10✅️
●ANGKASA 11 ✅️
●ANGKASA 12 ✅️
●ANGKASA 13 ✅️
●ANGKASA 14 ✅️
●ANGKASA 15 ✅️
●ANGKASA 16 ✅️
●ANGKASA 17 ✅️
●ANGKASA 18 ✅️
●ANGKASA 19 ✅️
●ANGKASA 20 ✅️
●ANGKASA 21 ✅️
●ANGKASA 22 ✅️
●ANGKASA 23 ✅️
●ANGKASA 24 ✅️
●ANGKASA 25 ✅️
●ANGKASA 26 ✅️
●ANGKASA 27 ✅️
●ANGKASA 28 ✅️
●ANGKASA 29 ✅️
●ANGKASA 30 ✅️
●ANGKASA 31 ✅️
●ANGKASA 32 ✅️
●ANGKASA 33 ✅️
●ANGKASA 34 ✅️
●ANGKASA 36 ✅️
●ANGKASA 37 ✅️
●ANGKASA 38 ✅️
●ANGKASA 39 ✅️
●ANGKASA 40 ✅️
●ANGKASA 41 ✅️
●ANGKASA 42 ✅️
●ANGKASA 43 ✅️
●ANGKASA 44 ✅️

●ANGKASA 35 ✅️

35 4 2
By SyfraEinoia7

SUPPORT

HAPPY READING~
.
.
.
.
.

"Sshh."

Raraa mendesis saat kepalanya kembali berdenyut. Netra Raraa menangkap Angkasa yang tertidur disamping tempat tidur Raraa dengan menggenggam erat tangan Raraa.

"Kesal tau Raa liat lo make tuh jersey." ,racau Angkasa membuat Raraa terkejut.

"Maaf ya Saa, gue terpaksa." ,gumam Raraa sembari mengelus kepala Angkasa pelan.

Raraa melihat jam, pukul 1 siang. Seingat Raraa pertandingan selesai pada pukul setengah 11 sebelum akhirnya Raraa berada disini.

"Saa.." ,panggil Raraa masih mengelus kepala Angkasa.

"Hmm?" ,gumam Angkasa menikmati sentuhan tangan Raraa dikepalanya.

"Heiii, ngak shalat sayang?" ,ucap Raraa reflek.

Tersadar dengan yang Raraa ucapkan, Raraa mengatup bibirnya erat. Sayang? Kata itu membuat Raraa salting sendiri.

"Gue yang nyebutin, gue yang salting." ,ucap Raraa.

"Bentar lagi sayang." ,serak Angkasa.

Angkasa mendengarnya? Haduh! Mau dikemanakan muka Raraa. Angkasa mengangkat kepalanya menatap netra Raraa.

"Udah baikkan Raa?" ,tanya Angkasa.

"Udah. Saa, ayo keluar dari sini lo belum shalat kan?" ,tanya Raraa.

"Belum, kamu ngak shalat?" ,tanya balik Angkasa.

Kamu? Astagfirullah jantung Raraa berdetak lebih kencang hanya karna kata itu.

"Datang bulan." ,jawab Raraa.

"Ooo, sini aku bantuin." ,Angkasa berdiri menggeser kursi yang ia duduki tadi, lalu membantu Raraa untuk turun.

Baru satu langkah, kepala Raraa kembali berdenyut membuat Raraa oleng. Untung saja, dengan sigap Angkasa menopang tubuh Raraa.

"Kenapa Raa? Masih sakit kepalanya?" ,khawatir Angkasa.

"Bentar Saa." ,Raraa berdiri tanpa pergerakan apapun dengan Angkasa yang masih menopang tubuh Raraa.

Selang beberapa menit, Raraa menggeleng pelan.

"Udah yuk keluar." ,ajak Raraa yang diikuti Angkasa dari belakang.

"Ngapain sih tadi Raa?" ,tanya Angkasa kepo.

Tentu saja Angkasa kepo bagaimana tidak, Raraa diam seperti seseorang yang sedang menerawang masa depan. Kalo masa depan mereka berdua yang diterawang Raraa, ya Angkasa setuju-setuju aja. Eh!

"Ngak ngapa-ngapain cuma diem ditempat aja. Terus sakitnya hilang." ,ucap Raraa.

"Emang bisa gitu?" ,tanya Angkasa.

"Dibisain." ,balas Raraa.

Raraa menahan tawa melihat komuk Angkasa yang kebingungan, sebenarnya Raraa juga tidak tau apa yang ia lakukan. Entah keajaiban apa yang terjadi.

*****

"Araa!!" ,Natan berlari memeluk Raraa erat memastikan tidak ada luka ditubuh Raraa.

Lalu Natan melihat Raraa dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Kata Angkasa lo kena bola tadi, sekarang lo gapapa? Masih ada yang sakit?" ,tanya Natan.

"Gapapa bang, udah ngak ada yang sakit." ,balas Raraa.

"Syukurlah, tadi waktu kejadian. Gue sama Arandes lagi ada urusan diluar sekolah Raa. Kita berdua ngak ada yang pegang ponsel, gue baru tau dari Yaza langsung. Angkasa, Ryan, Natcwa, dan Amora juga ngehubungi gue dari waktu kejadian. I'm so sorry, because I wasn't there when you were hurt." ,sesal Natan.

"Gapapa bang, gue paham kok. Makasih selalu ada buat gue." ,ucap Raraa kembali memeluk Natan.

"Sama-sama lo akan selalu ada jadi adek kecil gue." ,balas Natan memeluk Raraa.

"RARAA!!"

Teriakan menggelegar di koridor mengalihkan atensi Natan dan Raraa.

"Aramoana." ,decak Natan.

"Raa, gue tinggal pergi shalat ya. Kalo nungguin ini bakal lama. Bang gue duluan." ,ucap Angkasa pada Raraa dan Natan.

"Iyaa Saa." ,balas Raraa.

"Cieee calon imamnya paham agama nih. Saa tungguin gue! Gue pergi dulu Raa." ,Natan pergi menyusul Angkasa.

Happ

Natcwa dan Amora kompak memeluk Raraa. Sama seperti yang Natan lakukan tadi.

"Raa lo gapapa? Masih ada yang sakit?" ,tanya Amora.

"Sorry ya Raa, kita ngak nungguin lo. Kita udah ke UKS tadi waktu lo belum sadar, terus kata Angkasa biar dia aja yang nungguin." ,jelas Natcwa.

"Iyaa gapapa, gue aman kok. Thanks ya." ,balas Raraa.

"Aaaa sayang lo banyak-banyak." ,ucap Natcwa kembali memeluk Raraa.

"Udah ih lo kayak teletubies tau ngak." ,ucap Amora menarik Natcwa menjauh.

"Tau ngak Raa, Angkasa tadi sweet banget ke lo. Auu!! Baper gue." ,celetuk Natcwa.

"Setuju gue yang berdiri dekat situ aja kek damage Angkasa itu dapet." ,sahut Amora.

"Sweet? Damage? Maksudnya?" ,tanya Raraa.

Natcwa dan Amora menceritakan yang dialami Raraa saat pingsan tanpa terlewat sedikitpun, dari Kevin yang akan menolong Raraa. Namun, Angkasa datang mengambil alih Raraa dari kevin.

"Apalagi pas Angkasa ngangkat lo ala bridal style. Damage Angkasa itu lhoo, bang Arandes aja lewat." ,imbuh Natcwa.

"Segitunya lo, tapi Angkasa pasti marah sama gue karna jersey ini." ,ucap Raraa memperhatikan jersey Kevin yang masih Raraa pakai.

"Kayaknya sih ngak Raa." ,sanggah Natcwa.

"Kok lo tau? Tumben lo banyak tau Wa." ,sela Amora.

"Gue tau karna tadi gue duduk bareng temen-temen kelas gue ditribun atas. Dan pas disebelah kelas gue duduk, anak-anak FdM Angkasa, Alvaro, Kenzy, bang Ryan, bang Natan, dan yang lainnya lah." ,ucap Natcwa.

"Terus? Mereka bahas Raraa?" ,tanya Amora.

"Kok gue ngak liat mereka?" ,timpal Raraa.

"Karna tribun atas itu tinggi Raa, orang ramai mana mungkin keliatan kalo lo liat dari bawah. Dan yaa bang Natan, Angkasa, dan bang Ryan ngebahas lo Raa." ,jawab Natcwa.

"Bahas jersey?" ,tanya Amora.

"Iya, Angkasa juga bila-"

"Angkasa bilang apa?" ,sela Raraa.

"Cieee yang excited ngebahas Angkasa." ,goda Amora.

"Ck! Angkasa bilang apa Wa?" ,tanya ulang Raraa.

"Yang gue simpulin sih, Angkasa ngak marah cuma kesel dan kekesalan dia itu ngak ditujuin ke lo. Tapi ke jersey itu." ,jelas Natcwa.

"Angkasa keren, kesal sama jersey bukan sama yang make jersey. Dulu Langit ngak gitu yakan Raa?" ,sanggah Amora.

"Gitulah." ,balas Raraa.

"Menurut gue Angkasa tipikalnya beda, dia pandai ngontrol egonya. Pandai memahami situasi atau sesuatu dari sudut pandang lain gitu. Sudut pandang yang jarang dipandang orang lain." ,ucap Natcwa.

"Sama dong kayak Raraa." ,ucap Amora.

"Iya, kita aja ngelihat Langit kek penjahat, di mata yang lain mereka ngelihat Raraa kek penjahat. Nah di Raraa nya, setelah sekian air mata lo yang jatuh karna Langit lo masih mandang Langit sebagai orang baik dimasa lalu lo. Gue salut sih." , bangga Natcwa.

"Udah lewat juga. Ngapain sih malah ngebahas yang lalu lagi?" ,tanya Raraa.

"Lauranya Langit atau Raraanya Vanara nih?" ,goda Amora.

"Vanara lah." ,balas Raraa reflek

"Cieeee." ,seru Amora dan Natcwa.

*****

Lanjut? Likee!

See you ANGKASA to Next

Vote  Koment  Share

962 word

Continue Reading

You'll Also Like

6.9M 293K 59
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
38.1K 4.7K 30
{ON GOING) {HARAP FOLOW SEBELUM MEMBACA!☆} Selina Calista, gadis cantik, pintar juga lucu. Satu kata yang nmendefisikanya adalah sempurna, bahkan ter...
27.7K 1.5K 14
Makasih juga berkat kalian aku bisa bikin sequel dari zearei dan bisa melanjutkan cerita ini☺. Tetep stay terus sama cerita ZHAFRAN okey? Hai ini c...
891K 66.4K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...