Kau Takdirku! [Yizhan]

Por WangXiao_02

31.9K 4K 617

Judul : Kau Takdirku Genre : Comedy, Yaoi, Sad, Mpreg Status : END Wang Yibo adalah putra tunggal di... Más

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15 END

Chapter 9

1.8K 275 55
Por WangXiao_02

HAPPY READING!
_____/\_____

Typo berkeliaran

7 Tahun Kemudian, Wang Yibo sedang berada di kantor. Ia menggantikan posisi sang ayah di perusahaan Wang—miliknya sendiri. Sejak menghilangnya Zhan dia menjadi sosok yang dingin. Selalu keluar malam mencari keberadaan Zhan hingga saat ini.

Sementara Sean—saudara kembar Zhan, ia mulai berkerja sebagai sekretaris Yibo.

"Tuan Wang ini sudah malam apakah kau tidak ingin pulang? Jangan menyakiti dirimu sendiri." ucap Sean.

Sean memang sangat menghawatirkan Gege—nya juga, tapi dia masih tidak segila Yibo. Menyiksa dirinya sendiri.

"Kau duluan." jawab Yibo.

Sean hanya bisa membuang nafasnya. "Hah, kenapa Gege harus memintaku menjaga bocah. Ini lebih menyusahkan dibanding menjaga Xiao Zhan—Gege sewaktu nakal dulu." gumam Sean.

"Baiklah." ucap Sean, ia pun pergi dari ruangan Yibo.

Setelah kepergian Sean, Yibo segara menelpon seseorang. "Carikan seorang pemuda bernama Xiao Zhan." ucap Yibo dengan wajah datar.

Sudah berapa kali Yibo menyewa seseorang untuk mencari tahu keberadaan Zhan namun nihil. Tidak ada yang mengetahuinya.

Yibo melempar ponselnya ke sofa panjang, ia menyandarkan kepalanya ke kursi kerja lalu menatap langit ruang kerjanya.

"Zhan, kau dimana?" lirih Yibo.

♡♡

Sementara ditempat lain, seorang anak kecil kini sedang berlari mengejar bolanya yang menggelinding karena tendangan temannya.

Ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat keadaan. Ketika sudah aman ia berlari kecil mengambil bola dibawah pohon.

"Aku dapat." ucapnya.

Bocah itu kembali berjalan menyeberangi jalan.

"Fanfan, ayo kemari." panggil anak lainnya pada bocah laki yang tadi mengambil bola.

"Oke, tunggu sebentar." jawabnya.

Namun saat kakinya melangkah suara orang lain terdengar. "Fanfan pulang, hari sudah sore."

"Iyah Mom. Xixi aku pulang dulu ya! Bye bye!" Fanfan melambaikan tangannya ke arah Xixi.

"Oke, sampai jumpa lagi." balas Xixi.

Fan berlari kecil ke arah Mommy—Nya. "Mom tadi aku bermain bola sangat hebat."

"Mommy tau. Ayo pulang." sosok itu menggendong tubuh kecil Fan.

Keduanya masuk kedalam rumah sedarhana, tidak kecil tidak pula besar. "Mom, kenapa Daddy tidak pulang-pulang? Mommy bilang Daddy akan pulang. Apakah Daddy tersesat?"

Pria itu menurunkan Fan. Ia mengusap wajah Fan dengan lembut. "Maafkan Mommy."

Fan menggeleng. "Ini bukan salah Mommy, maafkan Fan selalu bertanya soal Daddy. Fan hanya ingin tau apakah Daddy masih menyayangi Mommy dan Fanfan."

"Dia sangat menyayangi kita berdua. Percayalah. Sekarang Daddy Fan sudah tenang di atas sana, dan dia akan selalu ada di hati Fan." ujarnya.

"J-jadi maksud Mommy, Daddy sudah meninggal?"

"Mn, dua tahun yang lalu Daddy meninggal." sosok itu mengeluarkan air matanya. "Hiks, ini semua salah Mommy."

"Hiks, Mommy jangan menangis. Fanfan ikut sedih, Fanfan mohon jangan menangis."

"Maafkan Mommy."

Fan menggelengkan kepalanya. "Fan tidak apa-apa jika harus hidup tanpa Daddy. Fan masih memiliki Mommy Zhan."

"Mn. Jadilah anak yang penurut, oke?"

"Fan janji tidak akan membuat Mommy Zhan menangis lagi." Fan mengeluarkan jari kelingkingnya.

Cup!

Zhan mencium pipi gembul Fan. "Mommy sayang Fanfan."

"Fanfan lebih menyayangi Mommy."

Zhan kembali mencium pipi Fan. "Ayo mandi dulu." ucap Zhan.

"Yup."

Keduanya pun pergi ke kamar mandi. Selesai mandi, Zhan dan Fan segera makan bersama.

"Habis makan langsung tidur, besok Mommy harus berangkat kerja lebih awal."

"Kenapa?" tanya Fan karena biasanya Zhan selalu berangkat kerja saat jam 09.45 pagi.

"Teman Mommy ada yang sakit. Jadi Mommy menggantikannya." jelas Zhan.

Fan mengangguk kecil. Walau dalam hatinya dia tidak rela Mommy-Nya pergi berkerja. Tapi jika Mommy tidak kerja lalu siapa yang akan membiayai kebutuhan mereka(?)

"Fanfan tidak apa-apa kan? Bagaimana jika Mommy belikan mobil-mobilan buat Fanfan besok?"

"Tidak usah Mom, Fanfan hanya ingin Mommy tidak ada yang lain. Kalau begitu Mommy harus semangat, Fanfan akan menunggu Mommy pulang." ucap Fan mencoba memasang wajah cerianya.

Zhan bukanlah orang bodoh, dia sangat tau Fanfan nya sedang kecewa. "Baiklah, Mommy akan membawa uang yang banyak untuk Fanfan nanti."

"Hehehe, oke."

Keesokan harinya Zhan sudah berangkat kerja, ia menitipkan Fanfan pada Bibi Yun—tetangganya. Zhan membuka ponselnya, disana ada foto Fanfan dan ayah dari Fanfan.

"Anak kita sudah besar. Apakah kau bahagia disana?"

"Terima kasih, terima kasih atas semua yang telah kau berikan." ucap Zhan, air matanya keluar membasahi pipinya. "Maafkan aku, andai saja kau tidak memberikannya padaku mungkin kau masih hidup."

"Kenapa harus memberikannya padaku? Kenapa kalian selalu membuatku merasa bersalah?" Zhan menyeka air mata itu.

"Hikssss, hiksssss. Terima kasih, terima kasih banyak."

♡♡

Hari demi hari sudah terlewatkan oleh Zhan dan Fanfan. "Mommy, Mom." panggil seseorang.

"Ya, Mommy di dapur."

Si kecil Fanfan memeluk kaki Zhan yang sedang memasak. "Mom, hari ini Mommy liburkan?"

"Mn, ada apa? Apakah ada tempat yang ingin kau kunjungi?" tanya Zhan sembari melirik ke sang anak.

"Iyah, aku ingin ke kebun bunga. Kata Xixi disana sangat indah. Seperti surga bunga." jelas Fanfan.

Zhan memikir sebentar. "Baiklah, kita akan kesana."

"Yey! Kapan? Kapan kita akan berangkat?" tak sabaran Fanfan.

"Tunggu Mommy punya uang dulu ya. Kesana itu harus membawa uang yang banyak." ujar Zhan.

Fanfan cemberut. "Kapan Mommy memiliki uang?"

Tangan Zhan mengelus rambut Fanfan dengan wajah sedih. "Maaf."

Lalu tidak lama air mata Fanfan jatuh ke pipinya. "Hiks, Mommy jangan minta maaf ke Fanfan. Fanfan merasa jadi anak yang nakal. Apakah Fanfan nakal?"

"Tidak, Fanfan tidak nakal. Sekarang Fanfan tunggu di ruang tamu ya. Mommy ingin mengajak Fanfan ke suatu tempat."

Fanfan hanya bisa mengangguk pelan.

Disini lah mereka berdua. "Mom, kenapa kita ke makam?" tanya Fanfan bingung.

"Bukankah Fanfan ingin bertemu ayah?"

Deg!

Jantung Fanfan berdetak cepat.

"Ini adalah makam ayah Fanfan." ujar Zhan saat sampai didepan salah satu makam.

Fanfan berjalan mendekat ke makam itu. "Ayah." lirih Fanfan. "Apakah ayah sudah bahagia disana? Kenapa ayah meninggalkan aku dan Mommy?"

Mendengar pertanyaan sang anak membuat Zhan terluka. Ya, ini semua adalah salah Zhan. Dia membuat ayah Fanfan meninggal. "Maafkan Mommy." gumam Zhan.

Lalu Fanfan mengelus makam itu. Ia meletakan buket bunga yang tadi Zhan beli. "Ayah, Fanfan janji akan jadi anak yang baik dan nurut. Ayah tenang saja Fanfan akan menjaga Mommy."

Zhan tersenyum. Ia mengelus rambut Fanfan. "Ayo kita pulang." ajak Zhan.

"Mn, ayah kami pulang dulu. Kita akan datang menemui ayah lagi nanti."

Keduanya berjalan menjauh dari makam itu. Zhan menggendong tubuh kecil Fanfan. "Mom, seperti apa ayah Fanfan itu?"

"Dia sosok yang baik hati, tampan dan penyayang. Ah iya dia juga sangat pencemburu." jelas Zhan.

Fanfan senang mendengarnya. "Apakah ayah menyayangi Fanfan?"

"Tentu saja, dia sangat menyayangi Fanfan. Bahkan setiap hari dia selalu menyapa Fanfan disaat Fanfan masih dalam kandungan."

Author : Bukankah itu terlalu ambigu. Selalu menyapa? >///< ayolah Zhan, otakku ini isinya 21+ semua jangan bikin otakku traveling deh.

Yang Zhan maksud adalah menyapa dengan ciuman di perutnya.

"Benarkah?" senang Fanfan.

"Mn, dia juga teman kerja Mommy dulu. Dia selalu membantu Mommy disaat susah. Ayah Fanfan itu sangat pengertian."

To Be Continued.......

SIAPA YOK AYAH FANFAN?!

KALO JAWABANNYA BENAR AKU LANGSUNG UP LAGI!

Seguir leyendo

También te gustarán

44.1K 3.7K 29
Kisah ini tentang perjuangan seorang pemuda manis yg bernama xiao zhan. Berjuang untuk bertahan hidup dengan anak-anaknya, yg tidak di akui karna ke...
63.1K 6.2K 27
Wang Yibo sudah jatuh cinta pada Xiao Zhan sejak berumur 9 tahun ketika Xiao Zhan menolongnya terhadap sesuatu. Sejak itu Yibo selalu berusaha membua...
43.5K 5K 27
Wang yibo dan xiao zhan pernah menjadi sepasang kekasih. Hubungan mereka baik-baik saja, sebelum adanya pertengkaran hebat karena kesalah pahaman dan...
15.5K 1.1K 13
"Aku akan menikah lagi." "Aku tidak peduli.Lakukan jika itu memang yg kamu inginkan.