Helleconia

By blueroyals23

118 7 0

ketika manusia-manusia pilihan diasingkan dan disekolahkan ke sebuah sekolah berasrama khusus. Bahkan satu di... More

Casts
The Grace
Helleconia
Siblings Soul
Training
The D

Comitee

5 1 0
By blueroyals23

Ruang pengurus Sekolah Helleconia kini cukup gaduh. Banyak tetua di sekolah itu yang sempat dibuat bingung karena data anak yang mereka cari malah hilang. Namun, sehari setelahnya data itu kembali dan bahkan diperbarui dengan status anak itu sudah resmi menjadi siswa Sekolah Helleconia. Bahkan Guru besar Soloman malah bingung kenapa data itu bisa berubah begitu saja tanpa ada yang mengolahnya. Di perubahan data terakhir tercatat kalau data itu diperbarui lima tahun lalu.

"Tuan, ini pasti ada campur tangan anak didik kita yang punya kemampuan di luar batas yang kita ketahui." Max, salah satu mentor senior di sekolah ini berkomentar.

"Max, data itu pun seharusnya tidak mudah dicuri, bahkan oleh anak didik kita. Nessie yang kita tahu adalah Electronic Device Hacker saja hanya bisa mengubah tampilan data. Bukan mengambilnya," koreksi Kael.

"Kalaupun data itu berubah dengan sendirinya, berarti anak itu memang benar-benar sudah ditemukan. Aku ingat ketika aku menjemput Gisella, data tentang anak itu berubah dengan status ditemukan dan resmi masuk juga ke sekolah kita ini," timpal Bianca.

"Apa yang dikatakan Bianca ada benarnya. Saat dulu aku menjemput Jeverson dan juga Javier, data anak itu berubah dengan sendirinya." Yulius menambahkan.

"Aku tahu awal mula masalah ini ada di siapa, dia satu-satunya yang mudah menyusup ke ruangan ini tanpa ketahuan ditambah kemampuan IT-nya di atas anak sektor 1 lainnya." Demian menyahut.

"Dem? Yakin?" Max agak ragu.

"Aku akan hampiri anak itu, anak itu juga sudah tahu kalau anak yang dicari adalah adiknya." Demian keluar dari ruangan dengan kemampuan teleportasinya.

Max dan yang lainnya mematung ketika mendengar penjelasan Demian tentang keterkaitan anak yang dimaksud. 

***

Jeverson mengajak Grace ke sebuah ruangan yang terlihat seperti arena. Di sana banyak tergantung target-target yang sudah rusak sebab sering digunakan untuk menguji kemampuan pengendalian elemen. Yang paling mengerikan adalah sebuah boneka besar yang terbuat dari karung. Boneka itu terbakar di bagian kepala, dan berlubang di bagian perut. Isi boneka yang berupa campuran kerikil dan juga kapas itu keluar berhamburan di belakangnya. Di sisi lain juga terdapat kayu-kayu tinggi yang punya banyak sayatan dan juga lubang bekas cabutan anak panah.

"Boneka itu pasti digunakan oleh Katharina untuk menguji pemutakhiran tangan besi miliknya, Rocket Puncher." Jeverson menjelaskan boneka yang dilewatinya.

"Ini arena latihan?" Grace memastikan. Ia cukup takut karena properti di sana banyak yang hancur dan tak terurus.

"Sesekali kau akan menguji kekuatanmu di sini. Dan di sebelah sana ada bilik battle. Bilik itu adalah tempat di mana kamu akan diuji kekuatan dengan duel. Elemen dasar yang akan diadu akan berbeda. Kamu harus tahu kelemahan lawan dari unsur elemen yang mereka punya dan kuasai," jelas Jeverson sambil menunjuk sebuah ruangan transparan di seberang tempat mereka berdiri.

Sebuah cahaya tiba-tiba muncul di depan Jeverson dan juga Grace. Mereka melompat ke belakang karena posisi cahaya kilat tadi tepat berada di depan mereka. Setelah cahaya itu hilang, ada seseorang yang muncul di sana, Jeverson yang melihat orang itu tentu hendak kabur.

"Mau kemana kamu, Valley?" ucap Demian menghentikan langkah Jeverson. "Jangan karena aku telah menganggapmu anakku sendiri, kamu bisa seenaknya pergi dari hadapanku."

Jeverson kehabisan kata-katanya. Grace yang ada di belakangnya pun hanya bisa bersembunyi di balik punggung Jeverson. Keduanya seakan tak bisa bergerak di titik mereka berdiri. Gravitasinya terlalu kuat menahan mereka. Ketika Demian menghela napas, Jeverson dan Grace langsung jatuh terduduk. mereka bersimpuh di depan Demian.

Demian hanya melihat kedua anak di depannya. Senyumnya tergambar ketika ia melihat Grace yang ada di samping Jeverson. Demian meminta perempuan itu berdiri dan menegakkan wajahnya. Demian pun semakin tersenyum lebar saat melihat wajah ayu anak baru itu. Ia memperkenalkan dirinya sebagai salah satu guru atau mentor senior. Ia juga menceritakan kalau ia sudah menganggap laki-laki yang duduk di samping Grace sebagai anaknya. Grace menyambutnya dengan hangat dan tak merasa takut.

"Seharusnya kami baru mengutus tujuh anak sektor satu untuk mencarimu. Ternyata kamu sudah ditemukan dan mengejutkannya lagi, yang menemukanmu adalah kakakmu sendiri."

Grace memicingkan matanya ketika menoleh dan melihat ke arah Jeverson. Ia masih agak tak percaya dengan pernyataan itu. Saat pertama bertemu saja ia sangat dingin dan agak pemaksa. Ia tak berani membuka mulut untuk membantah. 

"Tak apa kalau kalian masih belum saling percaya jika kalian memang punya hubungan darah. Tapi satu yang pasti, data tentang orang tua kalian itu tak sepenuhnya benar. Yang hilang dari Helleconia hanyalah ibu kalian. Ayah kalian masih hidup dengan menyembunyikan identitasnya." Demian membuat kepala Jeverson tegak.

"Ayah masih hidup?"

"Akan tetapi, kami pun belum tahu di mana ayahmu berada. Kami akan terus mencarinya," jawab Demian. "Bawa Grace menghadap Tuan Besar Soloman, eh maksudku, Guru Besar."

Jeverson pun menggandeng Grace dan segera pergi dari hadapan Demian. Mereka pergi ke sebuah lorong yang sialnya sedang dilewati oleh Guru Besar yang sedang melakukan peninjauan di perbatasan sektor. Jeverson dengan wajah ketakutannya langsung berlutut dan memohon ampun pada guru besar Soloman.

"Aku sudah tahu kalau pelakunya itu kau, J. Berdirilah, aku butuh berbicara dengan adikmu." Pria yang terlihat seperti paruh baya itu meminta Jeverson untuk menyingkir sebentar.

"Salam, Guru Besar. Namaku Gracia Valerine." Grace menunduk memperkenalkan diri.

"Selamat datang di Helleconia, anakku. Kami sudah menunggumu selama belasan tahun. Sayangnya, orang tuamu gagal mengantarmu ke sini dan membuat kami harus mencarimu selama belasan tahun. Seingatku, dari cerita ayahmu, kekuatanmu ditidurkan. Tapi, melihat dari helai rambutmu, kekuatanmu sudah mulai aktif dan kamu sudah bisa mengendalikannya. Siapa yang mengajarimu?"

Grace pun menceritakan kalau ia sempat diajari oleh Jeverson untuk mengontrol emosi, lalu membentuk benda yang dibantu oleh Judith, dan terakhir kali ia berlatih dengan Hezel dan Winda, sayangnya ia malah melemah dan harus beristirahat. Guru Besar Soloman  langsung melirik tajam Jeverson. Grace langsung membela orang yang dibilang kakaknya itu karena ia lah yang menolong Grace saat baru jatuh. Ia juga membicarakan tentang Javier yang ternyata marah besar saat tahu Grace jatuh.

"Hezel dan Winda sudah mendapat hukuman, Jev?"

Jeverson menggeleng.

"Jangan hukum mereka, kumohon. Aku tahu mereka mengabaikan peraturan batas sektor. Tapi ...." ucap Grace terputus.

"Mereka harus tetap diberi hukuman karena ide berbahaya itu berasal dari mereka." Guru Besar Soloman tetap bersikeras memberi Hezel dan Winda hukuman. "Teruslah berlatih dengan Jeverson, Javier, atau Judith. Musim Battle akan segera dimulai. Itu untuk mengetahui seberapa jauh kemampuanmu dan juga level elemenmu."

"Baik, Guru Besar. Saya akan berusaha meningkatkan kemampuan saya."

"Setelah musim battle, misi besar untuk membuka identitas ayahmu dan juga mencari ibumu akan segera kamu hadapi, kamu juga butuh bantuan siswa sektor dua untuk ini. Kamu harus pergi ke FLAT, KOSMO dan melakukan SYNK DIVE utuk sampai ke sana," Jelas guru besar itu.

"Berarti, Ayah benar-benar masih hidup? Tidak hilang?" Jeverson terkejut.

"Bahkan mungkin saja ia menjadi guru di sini." Guru Besar Soloman langsung pergi dengan jubahnya yang bisa menerbangkannya.

***

"A-aku ..." Demian agak terbata saat akan memberi laporan pada Soloman.

Tetua dari para tetua itu malah tertawa melihat Demian yang gagap. Ia paham kalau Demian pasti akan melaporkan tentang Jeverson  yang berulah mencuri data dan mengembalikannya. Demian juga akan bercerita tentang Grace yang sudah berada di area Helleconia. Semua itu sudah mudah ditebak oleh Soloman. Ia menyuruh Demian untuk mundur dan minum terlebih dulu. Lebih baik ia saja yang mengumumkannya di hadapan para mentor dan guru senior yang tengah berkumpul di aula.

"Kebetulan aku memang sudah bertemu dengan mereka secara tak sengaja. Mengejutkannya, ada anak yang harus kita beri hukuman karena mencelakai anak spesial yang kita cari."

"Jeverson?" tebak Max asal.

"Bukan," bantah Demian.

Bianca sempat berpikir ia langsung bisa menjawab, "Hezel dan Winda, anak-anak itu kerap punya ide gila yang memang abai tentang aturan sekolah ini." 

"Ada kabar baik soal segel kekuatan yang lenyap dari tubuh anak spesial itu. Meskipun segelnya hilang, ia mulai mampu mengendalikannya. Tanda yang dimilikinya adalah rambutnya yang memutih beberapa bagian." 

"Bagaimana bisa?" Kael agak tercengang mendengarnya.

"Jeverson, Javier, dan Judith yang membantunya. Kurasa, Judith-lah yang punya andil besar untuk itu." Guru Besar Soloman menyebut nama-nama anak didiknya.

"Judith? Si pemalu?" Yulius tampak tak begitu percaya. Anak didiknya itu bahkan jarang berbicara kepada siapa pun.

Soloman dan Demian mengangguk pasti.

"Pasti ada alasan khusus kenapa dia bisa seperti itu. Anak itu belum pernah merasakan yang namanya kasmaran." Bianca terkekeh, "Sudah banyak siswa yang mengalami fase itu bahkan di usianya yang masih belasan. Beda kasus jika itu Judith, mengenal dunia luar saja baru dimulai saat umurnya sembilan belas tahun. Wajar kalau ia baru merasakan yang namanya kasmaran di umurnya yang masuk 21 tahun."

"Kita bisa pastikan anak itu mendampingi Grace sampai ia mahir. Jangan pasangkan Judith dan Grace dalam ujian battle," titah Soloman pada Max, yang bertugas untuk mengacak siswa yang akan diadu.

"Akan kuatur," Max pun mulai mengerjakan tugasnya membagi lawan battle. 

Komite itu langsung membahas masalah Hezel dan Winda yang akan diberi hukuman. Yulius dan Bianca yang akan menjadi eksekutor hukuman. Bukan hukuman berat seperti hukuman fisik yang akan mereka terima, melainkan sesuatu hal yang harus mereka lakukan dengan beban tambahan.

***

Hezel dan Winda yang dihampiri oleh Yulius dan juga Bianca langsung menurut untuk membersihkan lingkungan sektor masing-masing dan harus dipisahkan selama tiga hari dari kawan sektor lainnya.

"Ini semua karena idemu, jika kamu tidak mengabaikan aturan antar sektor kita tidak akan seperti ini, kau tahu?" Winda tampak begitu marah. "Beruntung aku tidak mengeluarkan katana milikku untuk menebas kepalamu."

"Lakukan saja, aku tahu kau senang dihukum berdua denganku." Hezel menggoda Winda.

"Butuh kupanggilkan Katharina dan memukulmu dengan sarung robotnya?"

"Kalau kau marah akan semakin lucu, Wind."

"HEZELIAN GREGORI," tegur Bianca dari kejauhan dan membuat Hezel melanjutkan kegiatannya membersihkan lantai sektor.

***

Mentors (new casts)

Bianca Scarletta

Guru Besar Soloman

Max Handerson

Yulius Anderson

Demian Valley / ?

Sekian dulu ya teman-temannnn, dahhhh

Blueroyals23

2022

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 77.8K 76
[๐‡๐š๐ซ๐š๐ฉ ๐Ÿ๐จ๐ฅ๐ฅ๐จ๐ฐ ๐ฌ๐ž๐›๐ž๐ฅ๐ฎ๐ฆ ๐ฆ๐ž๐ฆ๐›๐š๐œ๐š] [๐‚๐ž๐ซ๐ข๐ญ๐š ๐ญ๐ข๐๐š๐ค ๐ฆ๐ž๐ง๐ ๐š๐ง๐๐ฎ๐ง๐  ๐›๐ข๐›๐ข๐ญ-๐›๐ข๐›๐ข๐ญ ๐ฉ๐ž๐ฅ๐š๐ค๐จ๐ซ] [๐“๐ž๐ซ๐...
1.8M 93.7K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
630K 32.1K 44
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...
107K 10.4K 30
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...