TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TE...

By Chatweetz18

10M 1.2M 68.1K

"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalam... More

PROLOG
1. Beda Raga
2. Welcome To Dunia Fiksi
3. Alaskar Galendra
4. Alas Tikar
5. Serangan Centong Sayur
6. Yollanda Amelia
7. Drama Pagi Hari
8. Keputusan Araya
9. Bertemu Tokoh Lain
10. Araya Kissing?
11. Ravloska Is The Kings
12. Araya Diculik?
13. Pertemuan Kedua
14. Levator
15. Permintaan Araya
16. Amarah Macan Betina
17. Queen Ravloska
18. Balapan
19. Terciduk
21. Nomor Palsu
22. Good Girl
23. Sasaran Utama
24. Mengundurkan Diri
25. Balapan, lagi?
26. Kasih Bunda
27. Bekerja Sama?
28. Tetap Dia Pemenangnya
29. Toilet Sekolah
30. Lambe Turah
31. Pengeroyokan
32. Mencari Si Impostor
33. Petunjuk Pertama
34. Darren dan Kiran?
35. Parasit
36. Terbongkar?
37. Fakta Baru?
38. Unfriend
39. Temen Rasa Pacar?
40. Pamit
41. Bersenang-senang
42. Let's Get Started
43. Dia Impostornya
44. Penjelasan
45. Klarifikasi
46. Playing Victim
47. Freak
48. Minimal Pacaran, lah.
49. Demi Levator
50. Lelah
51. AYANG!!
52. Cari Kesempatan
53. Nathan Mabuk?
54. Apa Bedanya?
55. Kenapa harus Levator?
56. ARAYA KEMBALI!!
57. Lo Nyalahin Gue?
58. I Just Wanna Be Yours
59. Kencan Pertama
VOTE COVER + GIVEAWAY

20. Apakah Ini Benar, Atau Salah?

191K 24.2K 681
By Chatweetz18

Siap untuk chapter kali ini?

Btw, sebelumnya ada sesuatu yang akan aku sampaikan ke kalian yang baca Transmigrasi Araya.

Dari awal, aku gak pernah maksa kalian buat baca cerita ini. Jadi buat yang gak suka sama ceritanya, silakan tinggalkan cerita ini dengan damai dan tenang tanpa meninggalkan jejak yang kemungkinan bisa membuat author kehilangan semangat, haha.

Aku terima kritik dan saran dari kalian, tapi selepas dari itu aku sudah mempersiapkan semuanya dengan ide yang aku siapkan jauh-jauh hari. Ada alasan kenapa jalan ceritanya seperti ini.

Haruskah aku membuat si Araya baku hantam setiap hari? Haha, canda.

Sekali lagi, buat yang gak suka sama ceritanya, silakan tinggalkan lapak ini dengan tenang. Dan buat yang kasih krisar, terimakasih, aku terima pendapat kalian. Bagaimana pun juga, aku masih author pemula yang masih belajar tentang kepenulisan.

Virtual hug buat kalian semua 💖

- H A P P Y R E A D I N G -

Sejak kejadian dua hari yang lalu dimana Araya menciduk Darren dan Kiran berduaan di kafe, ia tidak pernah berbicara lagi dengan Darren. Kalaupun mereka bertemu di dalam rumah, keduanya hanya fokus ke aktivitas masing-masing.

"Kayaknya ada sesuatu yang gak gue ketahui."

"Jalan ceritanya kek gak sesuai sama yang gue baca. Atau gara-gara gue ubah alurnya, makanya jadi gini?"

"Atau si penulis sengaja gak menceritakan semuanya ke dalam novel?"

"Tau ah, pusing gue. Otak gue gak nyampe buat mikir teori beginian," ucap Araya pasrah.

Araya mengamati langit-langit kamarnya. Dia tiba-tiba teringat kepada sahabat di dunia nyatanya, yaitu Mitta.

"Coba aja lo gak nyuruh gue buat ambil mangga, pasti gue gak akan ada di sini."

"Tapi salah gue juga sih, ngilangin novel milik kakaknya si Mitta. Apa ini karma buat gue, ya? Karena udah ngilangin novel orang sekaligus nyolong mangga?"

Terdengar helaan napas dari mulut Araya. "Gue bisa balik ke dunia gue lagi gak, ya?"

Araya segera bangkit dari posisinya, ia mengambil jaket yang menggantung.

"Kalo gue di rumah, gue bakalan inget terus sama dunia gue."

Saat Araya keluar dari kamar, tidak sengaja ia berpapasan dengan Darren yang sepertinya habis dari luar.

"Mau kemana lo?"

"Bukan urusan lo," jawab Araya sembari melewati Darren begitu saja.

Araya pergi ke taman yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Dia duduk di salah satu bangku yang ada di sana.

Sedari tadi otaknya terus berpikir tentang alur cerita yang sudah banyak diubahnya. Dari awal misi Araya hanya menjauhi anggota Ravloska dan para tokoh lainnya. Namun sialnya, bukannya menjauh, dia malah selalu berurusan dengan mereka semua.

"Kayaknya gue harus mengubah rencana awal. Gue harus cari tau apa yang gak diceritakan sama si penulis."

"Bentar, gue baru kepikiran. Kalo tubuh si Araya Loovany sama gue, berarti dia kemana? Ke tubuh gue, kah? Tapi herannya, kenapa muka gue sama dia sama?"

Araya menyandarkan tubuhnya, kedua matanya terpejam merasakan sensasi dinginnya udara malam hari.

"Hidup itu melelahkan."

"Araya."

Kening Araya mengernyit. Dia seperti mendengar seseorang memanggil namanya.

"Kek ada yang manggil gue, perasaan gue aja kali," ucapnya masih dengan mata terpejam.

"Araya."

Araya mencoba membuka matanya. Ia terkejut saat melihat wajah Nathan tepat di depan matanya.

"Astagfirullah!"

Saking terkejutnya, Araya tidak sengaja mendorong tubuh Nathan, sehingga laki-laki itu terjatuh ke tanah.

"Anjir! Lo ngapain dorong gue?" tanya Nathan sambil kesakitan karena terjatuh.

"Sorry ... sorry, gue gak sengaja."

Araya langsung membantu laki-laki itu untuk bangun.

"Lo gak papa?" tanya Araya merasa bersalah.

"Pantat gue sakit bego!"

"Ya, salah lo sendiri ngagetin gue. Coba aja wajah lo gak di depan mata gue, gak bakalan gue dorong."

"Lagian gue udah manggil nama lo, lo malah asik tidur," ujar Nathan tidak mau kalah.

"Terserah, lo. Gue males debat."

Mood Araya memang sedang tidak baik-baik saja malam ini.

"Lagi ada masalah lo?"

Araya melirik Nathan dengan ekspresi datar.

'Tampangnya baik, padahal aslinya bermuka dua.'

"Gue emang ganteng, gak perlu sampe segitunya natap gue."

"Kampret!" umpat Araya membuat Nathan terkekeh pelan.

"Kalo lo butuh temen cerita, gue siap buat dengerin," ujar Nathan.

"Lo kenapa bisa ada di sini?" Bukannya menerima tawaran Nathan, Araya malah melayangkan satu pertanyaan.

"Ngikutin gue, ya?" tebak Araya dengan tingkat percaya diri yang tinggi.

"Kepedean lo! Gue abis kumpul sama temen gue, gak sengaja liat lo di sini. Makanya gue samperin."

Araya memandang Nathan dengan ragu. Tidak puas dengan jawaban laki-laki itu.

"Kenapa lo natap gue kayak gitu?"

"Karena lo ganteng. Kalo lo jelek, gue males natap lo."

Araya tidak sadar bahwa ucapannya membuat Nathan seketika terdiam.

"Lah, malah diem. Baper, lo?" tanya Araya dengan senyum seperti mengejek.

"Gue? Baper sama lo? Yakali gue baper sama cewe tepos kek lo."

"Idih, si najis. Minta di sleding lo? Tepos-tepos begini wajah gue cantik."

"Percuma cantik kalo bukan milik gue."

Araya melongo mendengar perkataan Nathan. Kedua matanya menatap laki-laki itu tanpa berkedip.

"Nath," panggil Araya masih melongo.

"Kenapa? Baper?"

Araya menggeleng. "Seumur hidup, baru kali ini gue denger suara buaya."

"Sialan lo!"

Araya tertawa melihat Nathan yang tampak kesal. Dia tidak akan mudah untuk baper apalagi hanya dengan kata-kata.

"Gue Araya Chalista, gak bakalan baper modal kata-kata doang," ucap Araya dengan bangga.

"Nama lo Araya Chalista?"

Araya langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Bisa-bisanya ia keceplosan menyebutkan nama aslinya. Tetapi sepertinya Nathan tidak mengetahui nama asli seorang Araya Loovany, jadi dia akan menggunakan nama aslinya terlanjur keceplosan.

"Iya, nama gue Araya Chalista."

Nathan hanya menganggukkan kepalanya tanpa berkomentar apapun.

"Araya," panggil Nathan.

"Apaan?"

"Lo kenal Ravloska?"

Tubuh Araya seketika mematung. Apa yang harus dia katakan? Atau jangan-jangan Nathan sudah mengetahui siapa dirinya?

"Ravloska? Ah, ya. Gue tau, mereka seangkatan sama gue," jawab Araya disertai cengiran.

"Mereka musuh Levator."

Araya menelan salivanya dengan susah payah.

"Terus?"

'Dasar bodoh lo Araya! Malah nanya, terus.'

Nathan menatap Araya dengan lekat, lalu tersenyum tipis.

"Gue bersyukur lo bukan Araya yang dari bagian mereka."

'Mampus!'

Araya menggigit bibir bagian dalamnya. Atmosfer di sekitarnya terasa sesak. Araya hanya tersenyum yang terlihat sangat terpaksa.

"Kalo misalnya lo Araya yang itu, mungkin gue akan bunuh lo saat ini juga."

Kedua mata Araya membulat. "B-bunuh gue?"

Nathan terkekeh pelan. "Bercanda. Gue gak akan ngelakuin hal itu ke lo, karena lo bukan Araya Loovany."

Araya merasa hidupnya berhenti detik itu juga. Bahkan bulu kuduknya seketika berdiri. Dia tidak tau sekarang tengah melakukan suatu kesalahan atau pilihan yang benar.

'SIAPAPUN TOLONG SELAMATKAN GUE DARI PSIKOPET BERWAJAH GANTENG INI!!'

- see you tomorrow -


Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 64K 52
Cover by @TristanSimanjuntak *Revisi berjalan✓ *Maaf atas ketidak nyamanan nya guys *Jadilah reader's yang mengerti Author *Mohon kerjasama nya Teman...
10M 1.2M 61
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...
3.7M 240K 77
Selama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Dia terlalu larut dengan kehidupannya yang...
1.3M 673 35
Menjadi korban kekejaman keluarga sendiri? Ya, itu yang dialami oleh seorang gadis cantik bernama Greyna Artshela Dalco. Kekejaman keluarganya membua...