Pliss! Remember Me (END)

By anaknya-offgun

14.9K 1.4K 247

Bukan kah segala sesuatunya selalu berhubungan dengan garis takdir? Lalu kenapa saat semuanya yang sudah di t... More

prolog [PRM]
PRM 0
PRM 1
PRM 2
PRM 3
PRM 4
info
PRM 5
PRM 6
PENTING
PRM 8
PRM 9
PRM 10
PRM 11
PRM 12
PRM 13
PRM 14
Not update but, secret project
PRM 15
PRM 16
NEW FF
PRM 17
PRM 18
PRM 19
PRM 20
INFO ONESHOOT
PRM 21
PRM 22
PRM 23
PRM 24
PRM 25
PRM 26
PRM 28
PRM 29
WEDING DAY [END]

PRM 7

434 62 13
By anaknya-offgun

Pria jakung berkacatamata terduduk dikantin bersama kedua temannya. Meski ketiga remaja SMA ini sedang berada di kantin untuk mengisi perutnya, tapi sepertinya mereka malah saling diam mendiami, terutama sosok pria berdarah bangsawan itu yang sejak tadi diam membisu.

Hal itu tentu membuat kedua temannya kebingungan, memang terkadang tingkah dan sikapnya sangat sulit ditebak. Namun yang kali ini dia benar benar mendiami siapapun termasuk guru yang tadi bertanya padanya.

Chimon. Pria itu sedang dilanda kebingungan yang hebat. 17 tahun memiliki kedudukan sebagai Tuan Muda yang akan mewarisi segala aset dikeluarganya, secara tiba tiba ditawari untuk memberikan gelar itu kepada sosok pria yang bahkan belum pernah mereka ajak bicara sebelumnya. Gun.

Chimon dan ayahnya masih terus mempertimbangkan beberapa aspek, salah satunya adalah jika Gun benar benar akan kehilangan ingatannya mereka akan menjadikannya Tuan Muda dan menjadi pewaris keluaraga dengan identitas yang baru sebagai Patthiyakorn.

Chimon bisa merasakannya, dia bisa merasakan kehangatan hanya dengan melihat wajah manis nan indah milik Gun. Dia bahkan sudah mencari tahu segala informasi tentang pria mungil nan manis itu.

Dia takut. Bukan takut tentang orientasi seksual Gun akan tetepi takut jika kekasihnya akan mengambil Gun darinya. Dia yakin pria itu juga pasti sedang mencari keberadaan Gun.

Itulah mengapa saat melihat foto yang ada di dompet Gun dia tidak merasa asing, karena Off Jumpol beberapa kali menghadiri acara formal yang juga di hadiri oleh Chimon. Adulkittporn, saat ini keluarga Adulkiittiporn dan kelurga Patthiyakorn sedang bermain kucing kucingan untuk tetap menjaga Gun berada disisi mereka.

Chimon mengeluarkan foto Off yang selalu dia bawa kemana kemana, entah kenapa dia merasa kesal setiap kali melihat foto itu.

Kedua temannya kebingungan saat Chimon mengeluarkan foto itu tanpa sepatah katapun. Mereka melihat foto itu dengan seksama tapi tidak bisa mengerti apa maksudnya.

“Jumpol, Jumpol Adulkittiporn,” ujar Chimon yang semakin membuat Ohm juga Nanon semakin kebingungan.

“Adulkittiporn? Pengusaha tekstil itu bukan sih?” tanya Nanon yang diangguki oleh Chimon.

“Terus nih orang siapa dah?” tanya Ohm yang masih belum mengerti apa yang sedang terjadi saat ini.

“Inget gua pernah cerita tentang Kakak Gun?” Ohm dan juga Nanon mengangguk bersamaan. “Jumpol Adlukittiporn, pacarnya Kakak Gun.” Nanon yang tadi sedang minun karena tenggorokannya terasa kering pun langasung menyemburkan air dimulutnya yang belum dia telan.

Bukan hanya Nanon, Ohm pun terkejut dengan hal yang baru saja Chimon katakan, bahkan dia berani bertaruh kalau siapapun akan terkejut apa bila mengetahui hal ini.

Chimon adalah orang yang susah bergaul tapi jika orang itu sudah menjadi sahabatnya maka Chimon mempercayai mereka seperti mempercayakan hidupnya sendiri.
Chimon menceritakan segalanya tentang Gun, mulai dari tragedi kecelakaan hingga Gun yang berniat untuk dijadikan penerus keluarga Patthiyakorn.

“Di-dia Gay?” tanya Nanon dengan merendahkan nada suaranya saat menyebut kata ‘Gay’ agar tidak ada yang mendengarnya.

Sekali lagi Chimon mengangguk, dia mengiyakan perkataan sahabatnya itu, sedangkan Ohm menggeleng gelangkan kepalanya tapi tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Sepertinya pria itu benar benar shock.

“Ini yang jadi salah satu pertimbangannya,” lenguh Chimon, “kalo dia suka pria dan gak suka perempuan sama sekali udah pasti keluarga Patthiyakorn tidak akan memiliki keturunan, kalaupun dia mutusin buat adopsi anak, anak itu .... Sama kaya Kakak jadinya, gak bisa megang kendali keluarga lain selain keluaraga utama,” lanjut Chimon yang menjelaskan tentang kenapa Gun masih menjadi pertimbangan untuk dijadikan anggota Keluarga Patthiyakorn.

“Lo gak takut sama orientasinya Chi?” tanya Ohm penasaran. Nanon pun juga penasaran karena biasanya dia mendengar banyak hal buruk tentang Gay.

Chimon menggeleng dam berkata. “Gua udah nyari berbagai info tentang dia dan gak ada satupun catatan kriminalnya, dia dari keluarga kelas bawah dan gak mungkin ada yang bisa nutupin kasusnya kalo dia buat macem macem,” jelas Chimon yang butuh beberapa waktu untuk Nanon juga Chimon memproses maksudnya.

“Tunggu tunggu, berarti lo nyari info tentang kita dulu gitu sebelum nerima persahabatan kita?” tanya Nanon yang menyadari lebih dulu maksud perkataan pria berketurunan bangsawan itu. Chimon hanya mengangguk mengiyakan perkataan Nanon.

“ANJIR LO TAU KEJADIAN PAS GUA 7 TAHUN DONG!” Nanon langsung membungkam mulut Ohm yang tiba tiba berteriak padahal mereka sedang dikantin dan menunggu pesanan mereka datang.

“Maaf maaf,” ucap Nanon mewakili Ohm yang baru saja membuat keributan sehingga seluruh pasang mata mengarah kepadanya. Chimon pun ikut mengeleng gelengkan kepalanya, lelah dengan kelukuan kedua sahabatnya.

“Lo gila apa? Ngapain tereak njer!” tanya Nanon dengan kekesalan yang sepertinya mendarah daging. “Itu .... Anu apa namanya.” Ohm bingung harus berkata apa dia malu untuk mengatakannya.

“Sungguh memalukan,” celetuk Chimon yang membuat Ohm membelakkan matanya dan menyembunyikan wajahnya dengan menggunakan kedua tanganya yang disilangkan dimeja. Dia benar benar malu.

Saat berumur 7 tahun Ohm tiba tiba menghilang dari rumah bahkan orangtuanya pun sudah menunggu seharian, akan tetapi Ohm tidak kunjung pulang karena mereka berpikir kalau Ohm sedang bermain. Setelah sadar bahwa Putra mereka menghilang Keluarga Ohm langsung melapor polisi terlebih dahulu, lagi pula Ohm sudah hilang 24 jam jadi mereka bisa melapor.

Ohm dinyatakan hilang. Orang orang diperumahannya, Keluarganya hingga Polisi pun mencari Ohm di sekitaran perunahan itu hingga sekitaran perumahan. Namun sudah 4 hari pencarian Ohm tapi tidak kunjung juga ditemukan.

Setelah hari ke-5 tiba tiba Ohm diantar pulang oleh Tantenya yang rumahnya cukup jauh dari perumahan keluarganya, ternyata saat bermain dengan teman temannya dia tersasar karena keluarganya baru pindah kesana 2 minggu dan dia hanya mengingat rumah keluarga Tantenya jadilah dia kesana menggunakan ojek dan dibayar oleh tantenya.

Kejadin itu tentunya membuat para warga yang sudah mencari selama beberapa hari menjadi kesal. Ini juga salah Keluarga Ohm yang tidak memberitahu kerabatnya kalau Ohm sedang menghilang.

Itu adalah hal paling memalukan yang pernah ada diingatan Ohm, bahkan dia berharap tidak ada satupun orang yang tahu tentang kejadian itu. Jika bisa Ohm ingin menghilangkan itu dari ingatannya.

“Emangnya lo ngapain Ohm?” tanya Nanon penasaran sedangkan Chimon mulai memakan makanannya karena pesanan mereka sudah datang.

“Kepo,” jawab Ohm dengan cepat dan dengan segara menyambar makanannya dengan rasa kesal yang begitu menumpuk.

Nanon menatap Ohm dengan tatapan yang aneh. Dia sama sekali tidak tahu tentang kejadian Ohm makanya dia tidak mengerti ada apa dengan sikap sahabatnya itu.

=====

=====

Monitor Holter itu menunjukkan ritme jantung yang begitu lemah. 23 kali permenit itu adalah ritme yang benar benar lemah.

Pemuda itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Gun. Dia saat benar benar diambang kematian, bahkan kondisinya sejak awal sama sekali belum ada perkembangan. Baru tiba beberapa hari di Russia, Gun belum terlalu banyak perubahan kondisinya masih sama, yaitu kritias.

Beberapa dokter juga perawat profesional langsung dengan sigap menyiapkan alat automated external defibrillator. Mereka melakukan beberapa prosedur untuk berusaha menormalkan kembali detak jantung Gun.

Mereka berusaha semaxsimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa transfrer pasien itu. Setelah 4 kali melakukan kejut jantung akhirnya monitor itu mencetak angka sekitaran 37-56, meski masi lemah setidaknya itu sudah lebih baik dari pada yang sebelumnya.

Napas Gun juga perlahan mulai teratur kembali, walau setiap helaan napas terasa begitu berat setidaknya pernapasannya tertur. Hal itu akan dipantau oleh Dokter karena banyak hal juga yang masih harus dipantau dan juga diberikan terapi ataupun pengobatan.

Take care of the patient intensively, the situation is really serious if you are just a little negligent then his life will not be saved,” ucap Dokter Gorge, yang ditugaskan untuk menangani Gun.

“Yes, sir.”

Beberapa dokter sudah pergi untuk melanjutkan pekerjaannya yang lain sedangkan beberapa perawat harus tinggal untuk mengecek keadaan dan kondisi Gun. Mereka juga harus mencatat segalanya untuk dijadikan teks laporan dan diberika kepada keluarga Patthiyakorn.

Seperti yang dikatakan tadi. Kondisi Gun kritis, atau bahkan bisa dibilang kondisinya ada dimasa Vegetatif dimana dia masih bernapas akan tetapi detak jantungnya sangat lemah.
Dokter masih menunggu sampai kondisi Gun kembali stabil untuk melakukan CT Scan, memastikan apakah dia menderita kerusakan otak atau tidak.

Tentu semua orang berharap Gun baik dan tidak mengalami kerusakan otak. Namun kembali lagi ketakdir, karena segala sesuatunya itu semua adalah takdir, walau kita mempunya kekuatan untuk melihat masa depan sekalipun kita tetap tidak bisa merubah takdir yang sudah dituliskan.

Jika Takdir sudah berkata maka sekuat apapun usaha yang kita lakukan untuk merubah masa depan, takdir selalu mempunyai cara untuk tetap menggariskan takdir yang sudah tertulis.

=====

=====

Air mata itu mengalir begitu tiba, sang empu sendiri tidak tahu mengapa tiba tiba dirinya menangis seperti ini. Pemuda itu sedang mengerjakan tugas ditemani sahabatnya yang sedang bermain Game Online.

Tay menyadari kalau Off menangis. Dia langsung bangkit dan membiarkan gamenya begitu saja, sahabatnya lebih penting dari game itu.

“Peng lo kenapa?” tanya Tay penuh kekhawatiran. Dia bahkan memutar kursi Off yang kebetulan kursi itu memang bisa berputar.

Off mengelengkan kepalanya. Dia sendriri tidak tahu apa apa dan bahkan dia tidak mengerti kenapa dia tiba tiba bisa menangis. Biasanya dia menangis ketika dia teringat Gun, akan tetapi jika karena itu pasti dia akan merasakan kekhawatiran. Namun kali ini dia benar benar tidak merasakan apapun.

“Tiba tiba aja air matanya ngalir,” monolog Off yang tentunya dapat didengar oleh Tay.

“Lo keinget Gun? Tapi kan lo baru nangisin bocil beberapa jam yang lalu.” Tay bersidekap dada. Dia mencoba mengintrogasi Off karena merasa tidak yakin dengan jawaban pemuda itu.

“Bukan, gua gak ngerasa apa apa, gua gak sedih, gak takut, gak khawatir, gua cuman sedih aja,” jawab Off dengan jujur. Tay terlihat sedang mempertimbangkan jawaban Off, tapi meski dipikirkan berkali kali pun itu tetap saja tidak masuk akal.

“Gak masuk akal Peng, kalo nyari alasan tuh yang logis dikit ngapa,” cecar Tay yang mengutarakan rasa kekesalannya.

Off diam tidak menjawab lagi perkataan ataupun pernyataan dari pemuda yang sayangnya adalah sahabatnya. Dia berusaha memikirkan alasan kenapa dirinya tiba tiba bisa menangis tanpa merasakan hal lain kecuali kesedihan.

Benar yang dikatakan Tay. Biar bagaimanapun jika dipikirkan berkali kali juga tidak mungkin menangis tanpa alasan, paling tidak biasanya merasa sedih saja tidak sampai menangis seperti kasus Off. Entahlah, Off terlalu lelah dengan segalanya, dia kehilangan cahaya hidupnya, kehilangan permatanya, kehilangan dunianya, serta kehilangan kekuatannya.

Gun segalanya untuk Off dan Off segalanya untuk Gun. Mereka tercipta untuk saling melengkapi, tapi kenapa takdir mempermainkan mereka seperti ini? Kenapa takdir mempermainkan mereka begitu kejam? Dan kenapa takdir harus memisahkan mereka dengan cara yang begitu tragis dan menyakitkan seperti ini?

Off sudah merancang acara pertunangan mereka dengan begitu sempurna sehingga itu tidak akan menjadi momen yang tidak terlupakan, bukan menyiapkan tragedi kecelakaan Gun yang begitu parah hingga membuat Off tidak bisa melupakan kejadian malam itu.

=
=
=
=
=

Hello i'm back.
Ada yang kangen?

Continue Reading

You'll Also Like

35.9K 3.9K 40
"Jadi gimana perasaan lo?" "..." WARNING: •BXB• •Mengandung unsur kekerasan, umpatan, dll•
106K 8.7K 84
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
13K 1K 30
Kanaphan sakit kanker tapi dia tidak memberitahukan pacarnya khaotung tentang sakitnya Terlambat untuk memberitahukan ya setelah ia pergi dari dunia...
8.9K 417 28
4 tahun menunggu itu bukanlah waktu yg sebentar Apapun halangan nya tidak bisa membawa mu untuk pergi jauh lagi dari ku. PING kembalilah dengan ku _m...