Let's Break The Wind

By miPaaii

29.5K 4.2K 387

Windbreaker × OC Dia adalah sepupu dari Jay Jo. Season 1 ✔ ⚠ RATE : 15+ Di bawahnya, mohon meninggalkan lapa... More

[S1] - 01
02
03
04
05
06
08
09
10
11
12
13
14
[End of s1] - 15
16 - SPECIAL CHAPTER
[S2] - 17
18
19
20
21
22

07

1.1K 194 10
By miPaaii

Kediaman Jo..

TIN

TIN

Suara klakson mobil mengambil atensi Minu yang tengah membenarkan sepeda kesayangan selepas sarapan.

Minu lalu berjalan keluar dan mendapati Yuna─adik kembarnya sudah menunggu di luar, bersama seorang supir yang menundukkan kepala begitu melihat Minu.

Kedatangan Yuna sendiri karena semalam Minu meminta tolong untuk membawakan seragamnya.

Sebagai adik yang baik, tentu Yuna membantu Minu. Tidak hanya seragam, Yuna juga membawakan beberapa barang pribadi Minu yang dikemas di dalam satu tas sekolah.

"Kau hebat. Kok, bisa terpikir nginap di rumah Jay? Dia baik padamu?" tanya Yuna yang sebetulnya mengkhawatirkan kembarannya─Minu.

"Begitulah. Dia ketus, tapi baik," jawab Minu memegang tas yang tadi Yuna berikan padanya.

Mendengarnya tentu sedikit membuat heran, tapi Yuna memutuskan untuk percaya saja. Toh, sudah ada testimoninya sendiri.

Sebelum pergi Yuna menawarkan pada Minu untuk berangkat naik mobil bersama. Namun, Minu menolak.

Katanya dia mau naik sepeda saja sekalian menghabiskan waktu bersama kekasihnya, Zophy Jo.

Satu alis Yuna terangkat. "Zophy?" gumamnya. Ia berpikir, sepertinya Minu tidak bisa lepas dari Zophy.

Belum terpikirkan di benak Yuna kalau saja saudara dan teman kelasnya ini berkencan, dan mungkin tidak akan pernah terpikirkan.

Pemikiran Yuna ini berdasar pada kenyataan bahwa Minu harus melewati Jay sebelum bisa mengencani Zophy dulu. Dan sifat Jay itu...begitulah.

"Oke. Daaah! Jangan telat," pamit Yuna tidak memberi pikiran lebih. Biar Minu saja yang mengurus hidupnya sendiri.

B

R

U

U

M

Tepat setelah mobil yang ditumpangi Yuna pergi menjauh, Kay entah datang darimana sudah berdiri di samping Minu siap berangkat sekolah.

"Wow, siapa dia? Pacarmu?" tanya Kay sedikit terpukau. Entah terpukau pada Yuna atau mobil hitam kerennya.

"Bukan, adekku. Mustahil pacarku jelek kayak gitu. Yang selevel Zophy baru bisa disebut pacarku."

Beberapa detik berlalu baru Minu terkesiap dan sadar siapa lawan bicaranya. "E- eh?! Sejak kapan kau di situ?"

"Iya, sih. Kau bahkan numpang. Lalu siap-siap saja diputusin Kak Zo. Karena sore nanti aku mau membawanya ke dokter mata. Kan, Jack?" kata Kay menggendong Jack. Ia merasa gemas sekali dengan kucing satu itu.

Rupanya lampu merah tidak hanya ada 1, tapi ada 2. Usahanya harus lebih ekstra lagi. Belum nanti ditambah orang tua kandung Zophy.

Urat Minu membentuk perempatan siku. Wajahnya berubah suram. Dia sangat ingin memukul Kay. Tapi harus sabar, begitu-begitu kan Kay calon iparnya juga.

"Jack, Kakak berangkat, ya! Jangan sakit~ titip rumah, ya~♡"

Belum ada 5 detik Kay pergi, Minu sudah dibuat terkejut part 2.

"Kesal, ya? Kay memang gitu, tapi baik, kok." Itu Zophy. Seperti sepupu bontotnya, dia datang entah darimana.

Minu sampai heran, apa semua Keluarga Jo punya ilmu ghaib?

"Kalau mau membalasnya, mending bawa lari kucingmu jauh dari sini. Nanti pasti dia cariin sambil nangis." Zophy berkata seraya menyeringai jahat memandang punggung Kay yang perlahan mulai hilang ditelan belokan gang.

"Kalau kau nggak berani. Biar aku saja," lanjut Zophy menggendong Jack masih dengan seringai ditambah kekehan.

Minu lantas merebut Jack dari Zophy. Ia tidak mau mendapat nilai minus dari calon ipar. Itu hanya akan menghambat restu.

"Kayaknya kau yang kesal dengan adekmu?"

Zophy menatap pada Minu. Ia melotot hingga bola matanya seperti akan keluar detik ini juga. "KESAL? AKU MURKA! ANAK BONTOT ITU SEENAKNYA MEMAKAN KINDIL JUY-KU!"

Kindil Juy, ternyata itu alasan Zophy mendadak berubah jadi villainess.

Sebagai ahlinya kaum hawa, Minu menangkup wajah Zophy menggunakan kedua tangannya. Lalu dengan intonasi selembut sutra, Minu berkata, "Zoo, nanti beli lagi. Aku belikan."

Gadis yang sudah lama tidak mendapat kasih sayang pria semenjak ayahnya berubah menjadi abu itu, langsung melting di tempat.

Ia mengangguk pelan dengan pipi merona. Beginikah rasanya dimanja seorang kekasih?

"Nanti sepulang sekolah siapin topi," lanjut Minu masih menangkup wajah Zophy.

"Buat?"

"Ngumpulin uang. Kita atraksi sepeda di jalanan. Tugasmu ngumpulin uang pakai topi. Soalnya uangku habis."

Bunga mekar di hati dan kupu-kupu terbang di perut gugur serempak. Haruskah ia memutuskan hubungan ini?

Meski status Minu sebagai putra CEO Grup Taecheong, keuangan Minu tidak beda jauh dengan Vinny.

Tahu gitu kencani Vinny si Clan Uchiha saja dengan bonus sharingannya.

"Untung sayang..." monolog Zophy mencoba tersenyum tabah. Serahkan semua pada sang Pencipta Alam Semesta.

"Uogh╴a- aduh..."

Tapi tinju tetap melayang. Tinju Zophy ini tidak kenal gender, hubungan, maupun usia.

°°°

30 menit berlalu...

Minu, Jay, dan Zophy berangkat sekolah bersama menggunakan sepeda. Awalnya mau naik bus, tapi ada pergantian rencana sebab Minu tidak punya uang.

Karena Jay masih belum mengizinkan Zophy naik sepeda sendiri, ia mau memboncengi saja. Namun keduluan Minu yang sudah mengangkut Zophy di sepedanya.

Minu duduk di top tube memegang stang dan Zophy mengayuh, perpaduan yang luar biasa. Saling melengkapi kekurangan, kiw.

Tentu Jay tidak membiarkan, tapi Zophy bersikeras ingin seperti itu saja. Jadi Jay tidak punya pilihan selain mengizinkan dengan gerutuan dalam hati selama perjalanan.

Baru kemarin dirinya berhasil membangun hubungan kembali dengan Zophy, kini ada Minu yang menjadi tembok penghalang.

"...."

Untuk mencegah Zophy terlalu dekat dengan Minu, Jay tengah memikirkan rencana yang tepat.

Kira-kira...harus apa?

°°°

Sunny High...

Setibanya di depan gerbang, Minu dan Jay menuntun sepeda mereka masing-masing.

Bukannya langsung masuk ke kelas 2-1, Zophy malah menurut saja mengikuti Minu ke kelasnya.

Di sana mereka menjadi pusat perhatian karena dengan posesifnya Minu menggenggam tangan sang gadis.

Mereka semua heran, kenapa Minu membawa masuk sepeda dan Zophy ke kelas.

Karena tidak bisa menahan rasa penasaran, seorang laki-laki bersurai jeruk bertanya langsung dan mendapat jawaban yang membuatnya cukup shock.

Minu secara terang-terangan berkata demikian. Ia merasa tidak ada yang perlu disembunyikan.

Suara si Surai Jeruk yang bagai toa itu terdengar sampai luar kelas, hingga mendatangkan seorang pria lain.

June, dia tadi melewati kelas Minu.

Tidak ada niatan mau mampir. Tapi setelah telinganya menangkap 'hal yang menarik', ia memutuskan singgah sebentar.

Setelah sekian lama, akhirnya juniornya mengesampingkan gengsi masing-masing dan menerima fakta yang ada, terutama Zophy.

"Selamat, ya," ucap June mendekati kedua junior favoritnya.

Pasangan itu tidak menjawab. Minu cengengesan sedangkan Zophy memalingkan wajah karena malu.

Zophy ini agak mirip seperti Jay, ia tidak tahu harus bersikap bagaimana di situasi seperti ini.

Dan June melihat itu sebagai hal yang menggemaskan.

Tidak seperti ayahnya, garis hidup Zophy masih panjang. Dan banyak sekali kejutan yang menanti, semoga kuat mental dan fisik.

°°°

Kelas 2-1

Sementara Jay...sendirian. Sudah badmood malah dibuat jadi tidak punya mood.

Baru saja masuk kelas, ia sudah dihadapkan dengan Yuna yang meminta rapat osis dipindahkan ke kedai kopi saja.

Jay mengeluarkan pendapatnya, "Rapat bukan main-"

"Oke! Kau setuju rapat di kedai kopi! Nanti Aku share loc~" kata Yuna memotong perkataan Jay.

Jay Jo tertekan, rasanya ingin mengibarkan bendera putih. Kalau bisa log out, ia mau log out detik ini juga.

Yuna mengesampingkan rasa tidak sukanya pada Jay demi Mia.

Tujuan ia meminta Jay memindahkan rapat ke kedai kopi agar nanti mereka semua pulang duluan, dan bisa meninggalkan Mia sendirian bersama Jay.

Lalu Mia sendiri, dia duduk di tempat duduknya dengan jantung yang berdisko setelah mendapat kabar dari Yuna kalau Jay setuju.

Misi berhasil.

***

Bonus chapter :

Di sebuah kedai kopi

Vinny bersama teman sesama Gunn Junior HighSung Kwon, tengah duduk menyeruput kopi.

Sung Kwon saja sih, kalau Vinny duduk menutupi wajah menggunakan majalah.

Kejadian tadi malam, saat bertemu dengan Zophy mengganggu Vinny.

Seperti cenayang, Sung Kwon berkata, "Teman perempuanmu itu, ya? Kau bertemu dengannya?"

Di balik majalah itu, netra Vinny terbuka.

"Kau sebenarnya mau apa sih dengannya? Aku nggak mengerti sama sekali motifmu," lanjut Sung Kwon menyeruput kopi entah keberapa kali.

Vinny memilih menghemat suara.

Bungkamnya Vinny tidak akan menghentikan Sung Kwon yang selalu mengkhawatirkan temannya.

Pria berkacamata itu membenarkan posisi kacamata yang sedikit menurun, lalu memberi saran yang membuat manik mata Vinny bergeser ke ekor mata.

Tak selang berapa lama, Vinny menyingkirkan majalah dari wajahnya dan memperbaiki posisi duduk.

Ia baru mau membuka suara sekarang dengan seringainya yang memiliki makna tersembunyi.

Sudah bukan hal baru bagi Sung Kwon mendapat respon seperti ini.

Setidaknya, ia sudah memberi saran sebagai teman yang baik.

Didengar atau tidak, itu terserah pada Vinny. Tapi yang jelas, Sung Kwon tetap akan membantu Vinny bila memungkinkan.

Continue Reading

You'll Also Like

62.4K 5.6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
473K 47.2K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
464K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
463K 8.6K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.