TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TE...

By Chatweetz18

10M 1.2M 68.1K

"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalam... More

PROLOG
1. Beda Raga
2. Welcome To Dunia Fiksi
3. Alaskar Galendra
4. Alas Tikar
5. Serangan Centong Sayur
6. Yollanda Amelia
7. Drama Pagi Hari
8. Keputusan Araya
9. Bertemu Tokoh Lain
11. Ravloska Is The Kings
12. Araya Diculik?
13. Pertemuan Kedua
14. Levator
15. Permintaan Araya
16. Amarah Macan Betina
17. Queen Ravloska
18. Balapan
19. Terciduk
20. Apakah Ini Benar, Atau Salah?
21. Nomor Palsu
22. Good Girl
23. Sasaran Utama
24. Mengundurkan Diri
25. Balapan, lagi?
26. Kasih Bunda
27. Bekerja Sama?
28. Tetap Dia Pemenangnya
29. Toilet Sekolah
30. Lambe Turah
31. Pengeroyokan
32. Mencari Si Impostor
33. Petunjuk Pertama
34. Darren dan Kiran?
35. Parasit
36. Terbongkar?
37. Fakta Baru?
38. Unfriend
39. Temen Rasa Pacar?
40. Pamit
41. Bersenang-senang
42. Let's Get Started
43. Dia Impostornya
44. Penjelasan
45. Klarifikasi
46. Playing Victim
47. Freak
48. Minimal Pacaran, lah.
49. Demi Levator
50. Lelah
51. AYANG!!
52. Cari Kesempatan
53. Nathan Mabuk?
54. Apa Bedanya?
55. Kenapa harus Levator?
56. ARAYA KEMBALI!!
57. Lo Nyalahin Gue?
58. I Just Wanna Be Yours
59. Kencan Pertama
VOTE COVER + GIVEAWAY

10. Araya Kissing?

219K 26.2K 1.3K
By Chatweetz18

-H A P P Y R E A D I N G-

***

Posisi sudah nyaman, cemilan sudah siap, jaringan wifi lancar, saatnya menonton drakor dimulai.

Malam minggu Araya hanya sekedar menonton drama korea, tidak ada yang lain. Dia terlalu malas untuk berjalan-jalan ke taman ataupun bioskop, karena dia tidak memiliki pacar ataupun crush.

"Ini baru namanya kedamaian hidup."

Araya mulai memfokuskan kedua indra penglihatannya ke laptop. Tetapi ia sedikit kurang merasa puas.

"Gak bakalan puas nih kalo gue nontonnya di laptop."

"Gue sambungin ke tv keknya bakalan mantap!"

Araya segera bangkit dengan membawa laptop dan semua cemilannya. Ia segera turun ke lantai satu untuk menonton drakor lewat televisi.

Setelah berhasil menyambungkannya ke televisi, Araya duduk dengan anteng di sofa. Matanya sangat fokus melihat setiap adegan di layar. Sesekali ia mengumpat saat ada adegan yang menurutnya sangat membuat emosi.

"Kenapa malah ngumpet di samping lemari, padahal dia bisa ngumpet di dalemnya. Dasar bego!"

Araya mengumpat saat melihat pemeran utama yang hampir ketahuan oleh ibunya membawa seorang cewek ke dalam kamarnya. Dan si cewek berusaha sembunyi dengan berdiri di samping lemari yang ukurannya padahal muat untuk tubuhnya.

"Eh, anjir. Lo jatoh bukannya lari malah bengong. Lari woy, astaga!"

Araya meneguk segelas air soda dengan sekali tegukan hingga tandas tak tersisa.

"Kok jadi gue yang emosi?"

Saat itu dari arah depan rumah terdengar kebisingan seperti beberapa orang tengah saling berbicara. Araya menoleh ke arah pintu utama, dan dia melihat anak inti Ravloska memasuki rumahnya.

"ASSALAMUALAIKUM PARA PENGHUNI RUMAH! GARVAN FERNANDO YANG GANTENGNYA PERMANEN DATANG .... "

"Berisik lo, kutil kuda!" ucap Araya kesal karena sudah menganggu aktivitas menontonnya.

"Eh, Aya. Bikinin gue minum, dong," suruh Garvan tidak tau diri.

"Lo kata gue pembantu? Bikin sana sendiri!"

Anggota Ravloska bergabung bersama Araya. Membuat Araya semakin kesal. Padahal dia menginginkan kedamaian hidup yang sesungguhnya.

"Galak amat lo, Ay. Biasanya juga lemah lembut kek pantat bayi," ucap Zeyn.

Araya menghela napas panjang. "Lo semua kenapa pada diem di sini, sih? Ganggu gue aja."

"Lah, kalo gak di sini terus dimana? Kamar mandi?" saut Garvan.

"Rumah gue luas. Mau di ruang tamu kek, di dapur kek, ataupun dimana terserah! Asal jangan di sini."

"Di kamar lo?" tanya Alaskar yang langsung dihadiahi bantal sofa terbang dari Araya.

"Itu sebuah pengecualian," ucap Araya tajam. Alaskar hanya mengedikkan bahunya.

"Si Darren mana?" tanya Bayu yang merupakan teman dekatnya Darren.

"Lagi semedi di kamarnya, panggil aja."

Sebelum Bayu memanggil Darren, laki-laki itu terlihat turun dari lantai dua. Dan berjalan menghampiri mereka.

"Panjang umur juga abang gue," gumam Araya yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.

"Lo pada baru datang?" tanya Darren sambil duduk di sebelah Araya.

"Ya, kita baru datang sekitar lima menit yang lalu," jawab Zayn.

"Tadinya kita mau ke basecamp, cuma kata si Alaskar mending ke rumah lo aja."

Mendengar ucapan Arthur, Darren langsung mengalihkan pandangannya ke Alaskar. Yang ditatap hanya fokus ke layar ponsel.

"Tumben lo gak jalan sama si Kiran," ujar Darren.

Semua mata langsung mengarah ke Araya. Araya yang menjadi pusat perhatian menatap mereka bingung.

"Kenapa pada natap gue? Yang ngomong abang gue, noh."

"Kiran lagi ada acara keluarga, jadi gue gak jalan sama dia," jawab Alaskar.

"Lo berdua tiap hari ketemu di sekolah, ngebucin di sekolah, apa engga bosen?" tanya Garvan. Sudut matanya melirik ke arah Araya, seolah-olah sengaja ingin memanas-manasi gadis itu.

"Gue gak pernah bosen sama si Kiran, karena gue bahagia sama dia."

"Alay, njir!"

Mereka kembali menatap Araya saat gadis itu mengucapkan dua katanya barusan. Araya terdiam sedikit kikuk.

"A-ah, maksud gue adegannya alay," ucapnya gugup seraya menunjuk ke layar televisi yang tengah menampilkan adegan bapak-bapak dikejar anjing.

"Dikejar anjing, alay?" beo Garvan tidak mengerti.

Araya yang merasakan atmosfer yang tidak mengenakkan segera mengubah raut wajahnya menjadi tidak bersahabat.

"Ck, kalian ngapain sih pada kumpul di sini? Pindah ke ruang tamu, kan bisa!"

"Lo keberatan kita duduk di si–?"

"IYA!"

Padahal Zayn belum menyelesaikan perkataannya, namun Araya sudah memotongnya.

"Gue tuh butuh ketenangan buat nonton drakor. Jadi, tolong kerja samanya."

Araya mencoba berbicara dengan nada lembut agar mereka bisa pergi dari sini.

"Kenapa lo gak nonton di kamar aja? Kita biasa kumpul di sini, si Darren juga gak keberatan."

"Setan, lo! Gue cincang juga lo jadi perkedel," umpat Araya kepada Garvan yang sudah membuatnya sangat emosi sedari awal.

Selain mengganggu ketenangannya, mereka bahkan memakan cemilan milik Araya. Dasar kurang ajar emang.

"Anjir mereka ciuman!" seru Zeyn heboh.

Seketika semua mata langsung mengarah ke layar televisi. Mata mereka semua nyaris membulat sempurna, sedangkan Araya melihatnya dengan mata berbinar. Ini lah adegan yang Araya nanti-nantikan sedari tadi.

"Mereka romantis banget .... "

Darren tersadar, ia langsung menutup kedua mata Araya menggunakan tangannya.

"Ish, apaan, sih? Awasin tangan lo, gue mau liat."

"Dibawah umur gak boleh liat beginian," ucap Darren dengan nada dingin.

"Gue udah tujuh belas tahun, jadi udah bisa liat beginian. Lepasin tangan lo, ih!"

Darren melepaskan tangannya, namun Araya memajukan bibirnya sembari memasang muka masam karena adegan favoritnya sudah terlewati.

"Nah, kan. Gue kehilangan momen berharganya," sungut Araya.

"Gak baik buat lo liat begituan, Ay," papar Arthur.

"Begituan apaan, sih? Itu cuma ciuman doang. Kek gak pernah ciuman aja," cibir Araya. Dia sangat kesal sekarang.

"Emang lo pernah?" timpal Bayu yang sedari tadi hanya menyimak.

Araya terlihat berpikir, semua orang menanti jawabannya.

"Pernah!" jawabnya dengan semangat tanpa ragu sedikitpun.

"Anjir, seriusan pernah?" tanya Garvan memastikan. Dengan mantap Araya mengangguk.

"Sama siapa?" tanya Alaskar dan Darren nyaris bersamaan. Keduanya menatap Araya dengan tajam, tapi gadis itu tidak menyadarinya.

"Sama tutut."

"TUTUT?!" ucap mereka serempak.

Araya yang merasa puas dengan respon mereka hanya mengangguk.

"Yakali namanya tutut?" ulang Garvan tak percaya.

"Seriusan namanya tutut. Kalian gak tau dia siapa?"

Mereka lagi-lagi menggeleng dengan bersamaan. Rasanya Araya ingin tertawa ngakak sekarang, namun dia harus menahannya.

"Pantesan lo kaya jauhin si Alaskar. Ternyata udah dapet si Tutut, mana udah ciuman, lagi," ucap Arthur.

Alaskar mendelik tajam ke arah Arthur. Kenapa dia jadi terbawa-bawa?

"Berapa kali lo ciuman sama dia?" Kali ini Darren yang bertanya.

"Berapa, ya?" Araya terlihat sedang berpikir. "Sering kayaknya," lanjutnya.

Kedua mata Darren dan Alaskar membulat sempurna. Bahkan saking terkejutnya mulut Garvan dan Zeyn sampai menganga.

Melihat ekspresi mereka membuat Araya tidak tahan untuk menahan tawanya. Akhirnya tawanya meledak saat itu juga.

"Anjir, komuk lo semua bikin gue ngakak!"

Araya tertawa terpingkal-pingkal sampai memegang perutnya yang sakit saking puasnya dia tertawa.

"Hahaha, lo semua kocak."

Mereka yang merasa dikerjai oleh Araya memandang gadis itu datar.

"Jadi, siapa si Tutut, Aya?" tanya Darren dengan nada mengintimidasi.

"Kenapa? Kalian mau tau siapa dia?"

Mereka serempak mengangguk.

"Kenapa mau tau? Bukannya lo semua gak peduli sama gue?" ucap Araya blak-blakan.

Perkataan Araya mampu membuat mereka mati kutu. Tidak ada yang mengeluarkan suara satu pun.

"Tenang, gue orangnya baik hati. Jadi bakalan gue tunjukin ke kalian siapa itu si tutut."

Araya mengambil ponselnya dan mengotak-atiknya, dan seperti tengah mencari sesuatu namun tidak menemukannya sama sekali.

Seketika Araya menyadari kebodohannya.

"Dasar, bego! Di dunia fiksi mana ada tutut, Araya."

-batas suci-

Hai, semuanya.

Kaget banget liat jumlah yang baca cerita ini. Padahal tadi pagi masih 300an, sekarang udah mau 1K😭 Terharu banget huhu ....

Btw, kalian tau apa itu tutut?

Bentar, ku kasih tau apa itu tutut wkwk


Nah, itu dia tutut yang dimaksud Araya guys, haha ....

Kalo kalian tau makanan di atas, sudah pasti tau cara makannya, yakan? Dan pastinya kalian tau apa yang dimaksud Araya dengan ciuman sama si tutut 😂

Continue Reading

You'll Also Like

1M 59.8K 58
Setelah menerima banyak luka dikehidupan sebelum nya, Fairy yang meninggal karena kecelakaan, kembali mengulang waktu menjadi Fairy gadis kecil berus...
1.8M 140K 102
Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Thalia mengalami kecelakaa...
3.7M 240K 77
Selama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Dia terlalu larut dengan kehidupannya yang...
44K 2.6K 15
Karina Ravenna-Gadis berumur 16 tahun yang kurang kasih sayang dari orang tuanya ini sering keluar masuk terus ke BK karena perlakuannya itu yang bru...