And finally.. sampai juga di last chapter!!
Semoga sesuai dengan ekspetasi kalian yaa..
Part ini bakal panjang banget baca nya pelan-pelan.
Thank you so much gaes yang udah nunggu dan support cerita aku ini.
Ku sarankan mendengarkan lagu Ariana Grande ~ My Everything sebelum membaca cerita ini.
Happy reading, ILYSM 💜
Dira pov.
Hari yang ku tunggu telah tiba. Dimana aku dan Suga akan mengucapkan janji suci dan berjanji bersama sampai akhir hayat kami.
Aku tidak pernah bermimpi sekalipun aku akan menikah dengan Min Yoongi salah satu member dari grup terbesar di dunia saat ini. Aku gugup, bahkan aku masih tidak percaya fakta bahwa aku akan menikah hari ini.
Aku pernah berpikir aku tidak akan memiliki keluarga sampai aku mati kelak. Aku akan hidup seorang diri di dunia ini. Aku tidak pernah mau bermimpi apa lagi berharap pada laki-laki. Pada akhirnya aku selalu di tinggalkan.
Yumi memeluk ku di ruang khusus untuk mempelai wanita menunggu. Dia adalah keluarga satu-satu nya yang ku miliki saat ini. Dia sahabat yang juga merangkap menjadi kakak ku. Yumi tidak berhenti menangis melihat ku. Dia tau persis bagaimana sejarah hidup ku. Dia mengetahui segalanya tentang ku.
"Sudah jangan menangis terus, Yumi. Aku jadi ingin menangis juga" kataku.
Aku menahan air mata ku sedari tadi, aku tidak ingin merusak riasan ku.
"Dira.. aku sangat berbahagia. Aku bahagia untuk mu" Yumi masih memeluk ku. Aku pun memeluk nya kembali.
Di saat kami berdua larut dalam suasana haru seorang staff datang untuk memberitahu kalau aku harus segera ke luar karena acaranya akan segera di mulai.
Sebelum aku pergi aku meremas tangan Yumi begitu kencang dan Yumi meyakinkan ku bahwa segala sesuatu nya akan berjalan dengan lancar. Aku tersenyum. Yumi berdiri di belakang ku. Dan Bang Si Hyuk sudah berdiri menunggu ku. Dia adalah pemilik agensi Hybe saat ini dan juga bos dari Suga.
Karena aku sudah tidak memiliki ayah maka Suga meminta nya untuk menjadi waliku. Dan Bang Si Hyuk pun tidak keberatan.
Sekarang aku sudah berada di tempat di mana Suga sudah menunggu ku di atas altar.
Suara riuh serta tepuk tangan tertangkap oleh indera pendengaran ku. Tidak banyak yang datang tetapi tidak sedikit juga yang datang. Keluarga Min Yoongi semua berkumpul bahkan yang ku tahu keluarga nya ada yang berdarah bangsawan juga hadir di pernikahan ini. Beberapa artis dari agensi Hybe juga hadir. Beberapa staff yang bekerja untuk BTS dan beberapa keluarga inti member BTS juga datang dan tentunya member BTS sendiri juga telah datang bersama kekasih nya. Aku tidak tahu siapa saja tetapi dapat ku pastikan bahwa Jungkook tidak ada disana.
Aku gugup. Tetapi Bang Si Hyuk mengelus lembut tangan ku dan tersenyum layak nya seorang ayah yang sedang ingin menikahkan anak perempuan nya. Sampai tiba saat nya aku berhadapan dengan Suga yang sedari tadi menunggu ku datang menghampiri nya.
Dia sangat tampan. Senyum nya menenangkan ku. Dia meraih tangan ku dari genggaman Bang Si Hyuk lalu menuntunku menuju altar tempat kami akan mengucapkan janji suci.
Aku meremas tangan Suga. Aku gugup sekali begitupun dengan dirinya. Ketika kami berdua selesai mengucapkan janji pernikahan aku dan Suga telah resmi menjadi suami dan istri. Suga mencium lembut bibir ku yang di iringi oleh tepuk tangan dan haru dari berbagai tamu undangan.
"I love you, Dira" katanya setelah ciuman lembut nya berakhir.
Aku tersenyum. Air mata ku menetes sejak Suga mengucapkan sumpah nya untuk menjadi suami yang selalu ada untuk ku di saat aku sehat atau pun sakit. Berjanji untuk mencintai ku dengan segenap hati nya. Andai kedua orang tua ku juga masih ada mungkin mereka akan berbahagia karena aku telah menikah dengan lelaki yang tepat.
"I love you too, Min Yoongi" balas ku.
Kemudian para tamu undangan bergantian memberikan selamat dan doa nya untuk ku dan Suga.
"Noona"
Aku tersenyum dan memeluk Jimin.
"Kau layak mendapat semua kebahagiaan ini. Aku berbahagia untuk mu" katanya.
"Terimakasih Jim" kataku lalu melepaskan pelukan nya.
"Hyung kau tidak boleh menyakiti Noona ku, okay ?" Katanya untuk Suga dan aku hanya tertawa.
Ketika semua member BTS telah selesai memberi kami ucapan selamat lalu datang lah seseorang yang sangat aku kenal.
Dia adalah Ibu nya Jungkook. Dia menatapku sembari mata nya berkaca-kaca lalu memeluk ku dengan erat layaknya seorang Ibu.
Sebenarnya sekitar lima hari yang lalu Ibu Jungkook datang ke butik ku di antar oleh kakak kandung Jungkook.
Beliau meminta maaf padaku atas apa yang Jungkook lakukan kepadaku. Beliau sangat menyesal setelah mengetahui apa yang sudah terjadi di antara aku dan Jungkook. Beliau tahu karena Jungkook baru memberitahu nya.
Saat itu, Ibu nya Jungkook berkata padaku kalau Jungkook sedang sakit dan berada di Busan. Jungkook baru menceritakan semua nya kepada Ibu nya bahwa beliau hampir saja memiliki cucu jika Jungkook tidak menyuruhku untuk menggugurkan janin nya. Dan beliau juga memberitahu ku kalau Jungkook sangat menyesali perbuatan nya padaku sampai dia jatuh sakit.
Jujur aku sangat khawatir dengan Jungkook saat itu. Hampir saja aku goyah dan ingin pergi ke Busan untuk menemui nya. Tetapi aku ingat senyum Suga yang begitu tulus padaku. Di saat lelah seperti apapun dia tidak pernah tidak tersenyum untuk ku. Aku ingat bagaimana Suga berjuang untuk menyembuhkan depresi ku lalu memperjuangkan cinta kita seorang diri. Lalu ku kubur niat itu dalam-dalam dan disinlah sekarang aku berada menjadi istri dari lelaki yang tersenyum begitu hangat kepadaku yang sedang berpelukan dengan Ibu dari seseorang di masa lalu ku.
Ibu Jungkook datang bersama Ayah Jungkook dan juga Kakak kandung nya. Ibu nya melepaskan pelukan nya dari tubuhku.
"Selamat atas pernikahan kalian berdua. Dira kau pantas mendapat laki-laki seperti Min Yoongi dan juga Kau layak mendapat seorang istri seperti Dira, nak" beliau berbicara padaku dan juga Suga secara bergantian.
Aku dan Suga lantas mengucapkan terimakasih kepada keluarga Jeon yang sudah datang jauh dari Busan ke Daegu.
"Ibu tidak datang bersama Jungkook. Tetapi Ibu sempat menelpon nya. Dia bilang sudah di jalan dan mungkin jalanan nya ramai jadi Jungkook telat hadir di pernikahan kalian" katanya.
"Tidak apa, Bu" itu Suga.
Tidak lama keluarga Jeon pamit pulang dan tinggalah aku dan Suga berdua.
"Kau lelah ?" Katanya.
"Tidak" aku tersenyum
"Kau cantik sekali Dira"
"Kau juga sangat tampan Yoon" kami berdua tertawa.
"Terimakasih Dira" katanya.
Aku mengerutkan alisku. "Untuk apa ?" Tanyaku.
"Karena telah memilihku untuk menghabiskan sisa hidup mu, bersama ku Dira"
Aku tersenyum. Kemudian aku mencium bibir Suga dengan lembut sampai suara seseorang menghentikan kegiatan kami berdua.
"Ekhem..."
Aku dan Suga menolah.
Ya. Dia adalah Jungkook. Member terakhir yang datang untuk memberikan ucapan selamat untuk kami.
"Terimakasih sudah datang, Jungkookie" itu Suga.
Aku menahan nafas ku. Aku masih begitu gugup bertemu kembali dengan Jungkook. Dia sangat tampan seperti biasa hanya saja wajah nya menjadi agak tirus.
"Ya hyung.. mana mungkin aku tidak datang. Selamat ya Hyung atas pernikahan mu" ku lihat Jungkook memeluk Suga. Ada perasaan hangat ketika aku melihat nya dan juga sedih di saat yang bersamaan.
Lalu dia menghampiriku. Kemudian memberikan aku sebucket bunga yang sangat sangat cantik untuk ku.
"Terimakasih" kataku.
Dia tidak mengucapkan apapun padaku.
"Hyung.. boleh aku berbicara berdua dengan Dira" Jungkook menatap Suga. Kemudian Suga menatap ku. Aku pun menatap Suga. Kami bertiga terdiam.
Beberapa detik kemudian Suga menganggukan kepalanya.
"Selesaikan apa yang kalian mulai. Aku percaya pada mu kook" ucap Suga sembari menepuk bahu Jungkook.
Jungkook pov.
Setelah mendapatkan izin dari Suga untuk membawa Dira ke taman, aku dan Dira beradu tatap. Aku gugup sekali. Detak jantung ku bahkan berdegup begitu cepat.
"Kau cantik sekali memakai gaun pengantin itu. Suga hyung benar-benar memperlakukan mu seperti ratu" ucapku. Aku tidak berbohong Dira sangat cantik sekali. Dia memang cantik tapi hari ini jauh lebih cantik.
"Terimakasih" katanya.
Aku menarik nafas begitu dalam.
"Maaf. Maaf karena aku selalu menyakiti mu. Maaf untuk apa yang telah ku perbuat padamu Noona. Aku menyesal"
Dira tersenyum dan kami berdua beradu tatap.
"Aku sudah memaafkan mu, Jungkook" katanya.
"Aku mencintaimu, Dira" akhirnya. Setelah sekian lama aku bisa mengatakan kepada Dira kalau aku mencintainya. Ku lihat mata Dira sudah berkaca-kaca.
"Senang mendengarnya darimu. Sudah lama aku menantikan kau mengucapkan kata-kata itu, Jungkook" katanya.
"Maaf, aku tidak pandai mengungkapkan isi hatiku. Aku tidak bisa mengutarakan apa yang aku rasakan sampai kau harus begitu terluka untuk membuatku mengatakan aku begitu mencintai mu, noona"
"Aku juga mencintai mu, Jungkook" katanya. Kedua mata ku membola. Aku tidak salah dengarkan.
"Benarkah ? Noona.. aku sangat mencintaimu jadi bisakah kau dan aku pergi dari sini ? Ayo kita pergi yang jauh" tangan ku menggenggam tangan Dira.
"Tidak bisa Jungkook" katanya. "Aku sudah menikah dengan Suga dan aku sangat mencintai suami ku"
Sial. Hatiku sakit mendengarnya.
"Kau bilang kau mencintai ku ?" Kataku.
"Fakta bahwa aku masih mencintaimu itu memang benar. Tetapi tentu berbeda dengan dulu Jungkook" Dira menunjukan cincin di jari manis nya tepat di wajahku.
"Aku sudah menikah. Aku mencintai Suga sama besar ketika aku mencintai mu dulu. Tetapi kau masih memiliki tempat khusus di hatiku. Aku tulus menyayangi mu, Jungkook. Tetapi kau terlambat"
Mendengar nya aku menjadi menangis. Aku menatap kedua sepatu ku. Aku bahkan tidak mampu melihat wajah Dira. Aku benci kata terlambat mulai saat ini.
Kemudian Dira berkata lagi sembari tangan nya mengakat dagu ku dan memaksaku untuk menatap wajahnya. Dira menghapus air mataku.
"Maafkan aku karena tidak menunggu satu tahun untuk bersamamu. Aku menyerah dan meninggalkan mu. Aku juga bersalah bukan hanya dirimu. Jadi berhentilah menyalahkan dirimu, Jungkook. Aku yakin kau pasti akan menemukan kebahagian mu. Kau masih sangat muda. Jika nanti kau bertemu dengan gadis lain yang menarik untuk mu. Mintalah dia untuk mengenal mu lebih dalam jangan jadikan dia simpanan mu. Beritahu kalau kau menyukai nya. Belajarlah untuk menolak sesuatu yang kau tidak suka dan belajarlah mengutarakan isi hatimu Jungkook karena tidak semua bisa mengerti. Terimakasih karena kau telah membawaku pada hari ini. Aku bersyukur aku bisa bertemu Suga melalui dirimu. Mungkin memang ini sudah takdir ku. Terimakasih untuk segala sesuatu yang pernah kau berikan padaku. Kau tidak sejahat itu, kau hanya belum mengerti apa yang harus kau lakukan"
"Noona.. a-aku" suara ku tercekat dan Dira memotong kalimatku.
"Mari untuk tidak bertemu dalam waktu yang lama sampai kau dan aku sudah melupakan semua yang terjadi di antara kita. Aku akan berusaha sebisa mungkin untuk menghindarimu. Aku harap kau bahagia Jungkook di masa yang akan datang karena saat ini aku sudah bahagia. Selamat tinggal"
.
.
.
.
Fin.
.
.
.
.
OMG.. akhirnya aku bisa menamatkan cerita ini 🥺 bias ku adalah Jungkook tapi aku membuat sad ending untuk dia..
Terimakasih sekali lagi untuk pembaca setia Before You Say Goodbye.. aku tidak menyangka ada yang mau membaca cerita ku. Terimakasih sudah menunggu ku menyelesaikan cerita ini dalam waktu yang lama, aku sangat2 happy.
Maaf jika ending nya tidak sesuai ekspetasi kalian, saat aku membuat cerita ini memang aku sudah memikirkan bagaimana ending nya. Sesuai dengan judul cerita nya.
Apa kalian suka ? Apa kalian terhibur ? Semoga iya..
Akan ada side story dari cerita ini. Akan aku posting ketika vote & comment nya terpenuhi.
Tim Dira dan Suga selamat berbahagia.
Tim Dira dengan Jungkook. Maafkan aku lol karena tidak semua cinta itu berhasil. Apa lagi ini cinta pertama untuk Jungkook. Semoga kalian paham dan mengerti atau mengambil beberapa inti dari cerita ini.
Terimakasih untuk BTS yang sudah menginspirasi ku untuk membuat story ini dan si cantik Dirlaba Dilmurat my fav actrees in china.
Sekali lagi cerita ini hanya fiktif tidak ada sangkut paut nya dengan kehidupan asli para member.
Oh yaa.. jangan lupa baca cerita ku yang lain yaa "LOVE MAZE" ramein vote & comment nya juga disana.
Love you guys..
Regards, J 💜