SENJA

By PutriVijannah

466 67 6

gue tuh mau cari kerja bukan cari jodoh ... More

PERTAMA
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KEENAM
KETUJU

KELIMA

35 8 2
By PutriVijannah

" sedang apa kamu disitu " sudah hampir tengah malam Senja menunggu Arland keluar dari lantai atas tapi tidak juga kunjung keluar tapi setelah dia hampir saja akan tidur Arlan mengagetkan nya dan bilang sedang apa, yang benar saja 

" aku sampai berlumut menunggu om keluar tapi sekarang om malah bilang sedang apa? " ujar Senja dengan bersungut-sungut, sedangkan pelaku yang membuat dia menunggu hampir 2 jam di ruang tamu sampai bosan hanya terkekeh. 

astaga jangan terkekeh seperti itu, dia tidak kuat melihat senyum dan tawa renyah dari om-om yang sial nya sexy ini

" Maaf aku ada urusan sebentar tadi, aku kau bosan menunggu ku ? " 

" pikir saja sendiri, aku tidak akan mau menunggu om lagi, ini yang pertama dan terakhir kali nya. kalau sampai om seperti ini lagi aku akan langsung keluar tanpa menunggu persetujuan om" cerocos Senja tanpa sadar jika dia sedang duduk bersilah dan memamerkan paha nya yang putih mulus tanpa cacat itu, dia juga kadang bingung kenapa juga pahanya bisa putih seperti itu padahal dia dulu sering bermain bola dan juga basket meski yang basket itu dia hanya menjadi pemain cadanngan

Arland tidak menjawab apapun dan langsung duduk di samping Senja, sontak saja Senja kaget dan berusaha untuk lebih menjauh dari Arland

" ada apa, kenapa diam? "ujar Arland dengan membawa tangan nya ke paha mulus Senja

" emm... tidak " jawab senja gugup. bagaimana tidak gugup jika paha mu ada yang meraba sedangkan dirimu tidak bisa berbuat apa-apa  

" lanjutkan ocehan mu tadi, aku suka melihat bibir mu itu bergerak-gerak seperti dia ingin mengundang ku untuk melumat nya saja" Arland menghimpit Senja sampai ke pangkal kursi dan membuat dia tak bisa berkutik lagi, dia ingin berteriak dan memberontak tapi Senja ingat jika dia sedang ada di kandang lelaki ini dan juga jangan lupakan jika dirinya sekarang ada di lantai 12, bisa-bisa jika dia berulah Arland akan melemparnya dari atas sini

" bisa om geser sedikit ini sempit om " cicit Senja tanpa mendongakan wajah nya sebab dirinya amat sangat takut sekarang

" Sudah kubilang kan jangan memanggil aku dengan sebutan itu baby, panggil aku Arlan" Senja bergidik karna Arland mengucapkan itu sambil berbisik di telinganya 

" ahh iya aku lupa maaf " 

" tak apa, bisa kau menghadap kemari? " pinta Arland, Senja pun seperti di hipnotis mau-mau saja menuruti apa yang di perintahkan Arland

" lihat lah kau sangat sempurna, seumur hidup ku aku tidak pernah bertemu orang seperti mu " Arlan membelai pipi Senja

" kau cantik sekali, tapi kau juga imut seperti boneka" tangan Arland merambat sekarang membelai leher Senja 

" emmm.. Arland aku ingin pergi ke toilet " dengan polos nya Senja berujar seperti itu membuat suasana intim yang di buat Arland tadi hilang 

" astaga maaf kan aku, ayo aku antar ke toilet " diam-diam Senja menghela nafas, untung saja tadi dia sedikit bisa berfikir kalau tidak mungkin dia besok pagi akan bangun di kamar Arland tanpa busana sama sekali

" masuk lah, aku tunggu disini" ujar Arland tapi Senja menggelengkan kepalanya tanda dia menolak tawaran Arland

" baiklah aku akan menunggu di ruang tamu saja" ujar Arland final

setelah melihat Arland benar-benar pergi dari hadapan nya Senja buru-buru maksud kamar mandi dan langsung melepas wig yang sedari tadi dia kenakan 

" panas sekali, sampai kapan aku aku disini ini sudah hampir tengah malam" Senja mendudukan diri nya di wastafel dan menyenderkan tubuh nya. dirinya sungguh lelah padahal baru sehari dia bekerja masih ada 2 bulan 29 hari lagi, itu masih sangat lam

" aku harus bertahan, ini demi kakak dan juga demi uang yang di janjikan kakak hehe.. " Senja turun dari wastafel dan membenahi dirinya kembali seperti semua, menambah lipstik samar-samar tidak terlalu menor seperti tante-tante girang yang biasanya mangkal di depan gagang komplek sebelah rumah nya 

setelah di rasa dia sudah lebih baik Senja keluar dari kamar mandi menuju dimana Arland berada, dilihat nya Arland sedang tertidur di Sofa panjang yang tadi juga di buat Senja tiduran. Senja melangkah perlahan ke arah Arland melihat bagaimana wajah tertidur pria itu yang seperti dewa-dewa yang biasanya di ceritakan di buku-buku dongeng

mata dengan bulu yang lentik, hidung mancung , pipi yang tirus tak seperti diri nya mau gemuk atau kurus badan nya tetap saja pipi nya chubi, bibir tipis entah kenapa Senja tak bisa mengalihkan tatapan nya dari bibir Arland 

" apa yang sedang kau lakukan ? " suara Arland mengagetkan Senja dari acara mengamati bibir nya 

senja segera menjauh sedangkan Arland membenarkan duduk nya karna dia tadi tiduran di sofa

" aku ingin pulang " ujar Senja di keheningan yang tercipta karna Arland dan Senja tidak saling melempar obrolan, mungkin mereka masih canggung setelah kejadian tadi 

" apa tidak sebaik nya kau tidur saja disini besok aku akan mengantar mu pulang " ujar Arland tapi Senja tidak sependapat dengan Arland, dirinya berjanji akan pulang meski sangat larut malam 

" tidak, orang tua ku akan mencari ku, aku belum meminta ijin " ujar senja 

" aku yang akan meminta ijin ke orang tua mu jangan khawatir " dan seperti nya juga Arland sedang keras kepala, dia tidak ingin di bantah

" tidak, orang tua ku akan marah jika tau aku pergi ke hotel dengan pria " ya alasan Senja tidak salah karna sekarang dia sedang cosplay menjadi perempuan

" aku akan menghubungi kakak mu" sungguh senja ingin sekali menghantam kan wajah rupawan Arland ke meja keramik di depan nya, kenapa dia keras kepala sekali sih 

" tunggu disini " setelah itu Arland berlalu menaiki tangga, seperti nya dia akan mengambil ponsel nya untuk menghubungi kakak nya. 

Senja berdoa dalam diam nya, semoga saja kakak nya sudah tidur atau kalau kakak nya masih bangun dia tidak akan memperbolehkan dia menginap disini. sungguh Senja takut berada di tempat ini, belum apa-apa saja paha nya sudah di nodai tadi apalagi kalau dia menginap di sini

tak lama kemudian Arland turun dan menghampiri Senja

" kakak mu bilang tidak apa-apa dia yang akan bilang ke orang tua kalian "

DOENGG....

sialan sekali kakak nya itu, kenapa disaat seperti ini tidak berpihak kepada nya, apa karna orang di depan nya ini adalah bos nya 

" tapi..." dia tetap tidak terima dengan apa yang di katakan oleh Arland, Senja terus saja memberi sumpah serapah kepada kakak nya secara diam-diam

" tidak ada penolakan Sofia sudah memberi ijin, ayo aku antar ke kamar " senja mengikuti kemana Arland berjalan, seperti yang dia liahat sebelum nya Arland menaiki tangga yang di yakini Senja jika itu menuju kamar pria ini

setelah dari tangga Arland dan Senja berbelok arah ke kanan dan langsung terpampang pintu yang sangat megah entah pintu menuju mana ini, narnia mungkin.

Arland membuka pintu nya dan woww sekali, kamar dengan warna hitam mendominasi seluruh kamar, Senja menganga melihat dekor kamar megah milik Arland, tanpa sengaja Senja berucap 

" kamar ini indah, aku ingin memiliki nya " Arland yang mendengar itu langsung menoleh ke arah senja dan tersenyum 

" kamar ini milik mu sekarang " makin besar lah bentuk O yang di buat bibir Senja, yang benar saja kamar ini sekarang milik nya 

" tapi Arland akan tidur dimana jika kamar ini di berikan pada ku ? " tanya Senja karna setelah dia sampai di atas tadi dia tidak melihat ada pintu ruangan lagi selain kamar ini

" tentu saja disini bersama mu baby " 

" APAAAAAA..... " 


next story ....

tolong beri komentar dan saran nya ya manteman sekalian, terimakasih 

putri vijannah 

Continue Reading

You'll Also Like

2.8M 297K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
344K 26.8K 36
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...
578K 58.5K 46
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
2.1M 32.2K 47
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...