Two Crazy People

By Zy_axia05

103K 9.2K 1.2K

Dua orang yang sama gilanya, sama keras kepalanya, egois, dengan tingkat kemesuman yang sama. Ditempatkan dit... More

Pengenalan Tokoh
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7🔞
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22
Bagian 23
Bagian 25
Bagian 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30

Bagian 24

2.3K 228 24
By Zy_axia05

Hembusan angin yang tertiup kencang, suara hujan yang mengguyur kota Beijing sejak semalam, membuat semua orang begitu malas untuk beraktivitas diluar ruangan. Memilih bergelung di bawah selimut tebal, dan kembali ke alam mimpi. Begitupula Wang Yibo yang malah semakin menyamankan posisi tidurnya didalam dekapan hangat sang dominan. Tubuhnya yang hanya ditutupi selimut tebal mulai merasakan hawa dingin, yang perlahan-lahan masuk melalu celah-celah selimutnya. Hal itu membuat ia menggigil kedinginan, dan semakin merapatkan tubuh telanjangnya pada Xiao Zhan.

"Kau merasa dingin hmm?" ujar Xiao Zhan yang merasakan Wang Yibo semakin meringsuk dalam dekapannya. Xiao Zhan yang telah terjaga semakin menarik selimut yang menutupi tubuh telanjang keduanya, menarik selimut itu sampai sebatas leher Wang Yibo. Lalu ia semakin erat memeluk tubuh mungil itu, kecupan ringan terus ia layangkan pada pipi, dan pelipis Yibo.

Yibo yang mendengar suara serak Xiao Zhan, perlahan membuka matanya, dan saat itu juga ia melihat dada bidang Xiao Zhan yang terpampang jelas di hadapannya. Membuat ia tidak dapat mengalihkan pandangannya, dan membuat pipi chubbynya memerah lucu.

"Se-sedikit" cicit Yibo sedikit gugup. Yibo tidak tahu kenapa ia merasa gugup, mungkin karena hal seperti ini sangat baru ia rasakan, terlebih lagi bersama Xiao Zhan.

"Kau ingin merasa hangat?" Xiao Zhan menyeringai setelah mengatakannya, sepertinya ia sudah merencanakan sesuatu di otak mesumnya.

"Ya, kau tau caranya? Yibo mendongak untuk melihat wajah Xiao Zhan, tapi yang ia dapatkan malah jakun Xiao Zhan yang naik turun, dan sialnya itu terlihat seksi.

"Tentu saja" Xiao Zhan tersenyum menang.

"Seperti ini caranya"

"Nghhh" Wang Yibo mendesah pelan saat tangan besar Xiao Zhan meremas pantatnya dengan sensual.

"Tidak! Tidak! Tidak!...kau gila! Kita baru saja melakukannya tadi-Ahhh" Yibo tidak dapat melanjutkan ucapannya saat jari sialan Xiao Zhan mulai bermain-main dengan lubang miliknya, menggerakkan jarinya melingkar dengan sesekali menekan-nekan holenya.

"Kau bilang ingin merasa hangat baby, beginilah caranya...cara ini bahkan bisa membuatmu terbakar, terbakar dalam gairah yang membakar seluruh tubuh" Xiao Zhan berbisik tepat di depan kuping Wang Yibo, lalu kemudian ia sengaja menghembuskan nafas hangatnya di sana, dan mengecup daun telinga Yibo setelahnya.

"Kalau begitu jangan cuma menggodanya" cicit Yibo pelan, suaranya tidak terlalu jelas karena wajahnya masih bersembunyi pada dada bidang Xiao Zhan. Dengan berani ia semakin merapatkan tubuhnya pada Xiao Zhan, yang langsung disambut dengan senang hati.

Mendengar ucapan Wang Yibo yang memberikan lampu hijau untuknya membuat Xiao Zhan lebih bersemangat lagi, Xiao Zhan mengangkat satu kaki Yibo, lalu meletakkan kaki tersebut menindih pinggangnya. Dan hasilnya kedua penis yang sudah mulai mengacung tegak tersebut saling bergesekan, menciptakan rasa nikmat yang tidak dapat diutarakan dengan sebuah kata.

Xiao Zhan semakin gencar memainkan tangannya pada hole Yibo, dan kali ini ia berhasil memasukan satu jarinya pada lubang kenikmatan Wang Yibo. Menggerakkan jarinya keluar masuk, dengan bibirnya yang terus bermain pada bahu mulus Yibo. Dengan lembut ia terus menghujami bahu putih Yibo dengan ciuman yang semakin lama semakin liar, menciptakan beberapa bercak keunguan yang sangat jelas terlihat, dan membuat bibir seksi Yibo terus mendesah dengan nikmat.

"Enghhh Zhan"

Drrt!

Drrt!

Drrt!

Dering ponsel, yang datang dari salah satu ponsel yang tergeletak di atas nakas, membuat kedua anak adam itu berhenti dari aktivitasnya. Keduanya saling berpandangan, seolah bertanya ponsel siapa kira-kira yang berdering, dan bajingan mana yang menghubungi seseorang di pagi buta seperti ini.

"Abaikan saja!" ujar Xiao Zhan, dan langsung menyerang bibir Yibo.

"Ouhh mmph" lenguhan halus terus keluar di sela-sela ciuman panas keduanya. Bibir yang saling bertautan dengan lidah Xiao Zhan yang terus mengobrak-abrik isi mulut Yibo, lidah Xiao Zhan bermain pada langit-langit mulut Yibo, dan setelahnya kembali membelit lidah Wang Yibo, dan menyesapnya. Sedangkan tangannya di bawah sana masih terus keluar masuk.

Drrt!

Drrt!

Drrt!

Dering ponsel terus terdengar, membuat Yibo sedikit geram, dan saat ia melirik ponsel tersebut, sepertinya ponsel miliknya lah yang terus berdering sejak tadi.

"Zhan!! Nghhh hentikan ak-ahh" Yibo memutar tubuhnya menjadi telungkup, berusaha meraih ponsel yang berada di atas nakas tepat di samping tempat tidur. Ia penasaran siapa yang menghubunginya di pagi buta seperti ini, Namun pergerakannya begitu sulit, tatkala Xiao Zhan malah semakin asik menjamah tubuhnya.

"Ouhhh Zhan...ohh shit! Hentikan!"

Xiao Zhan tidak sama sekali mendengarkan ucapan Yibo, ia malah semakin gencar memainkan tubuh Yibo, jari-jari tangannya yang besar, dan berurat kini bermain di dalam lubang hangat Yibo, mengeluar masukan kedua jarinya, dan sesekali melakukan polo menggunting untuk melonggarkannya.

"Hentikan Zhan!! Aku ahhh harus mengangkat telponnya" Yibo mengambil ponsel tersebut, lalu ia membalikan tubuhnya terlentang, yang membuat jari Xiao Zhan terlepas dari hole Yibo.

"Ck. menyebalkan!" Xiao Zhan menggerutu kesal. Ia lalu menjauhkan tubuhnya dari Yibo, dan membiarkan Yibo dengan ponselnya

Xiao Zhan menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang, melipat kedua tangan di dada dengan wajah cemberut. Xiao Zhan sangat kesal ketika Wang Yibo lebih memilih ponsel itu dibandingkan dengan dirinya, ia menoleh ke samping, dan menemukan Wang Yibo yang kini juga ikut duduk menyandar.

"Hmm" Yibo bergumam pelan sebagai jawaban, lalu ia menoleh ke samping kanan, dan melihat Xiao Zhan yang sedang menatapnya dengan raut wajah bingung.

"Yifei" ujar Yibo tanpa bersuara. Menjawab kebingungan Xiao Zhan. Ia tahu, Xiao Zhan pasti penasaran siapa orang yang menelponnya pagi-pagi buta seperti ini. mendengar nama Yifei raut wajah Xiao Zhan berubah, yang tadinya kesel berubah menjadi seringaian nakal di sudut bibirnya. Yibo yang melihat hal itu menatap Xiao Zhan curiga, namun kemudian ia lebih memilih mengacuhkannya.

"Selamat pagi Yibo!" suara parau Yifei terdengar, sepertinya gadis cantik itu habis menangis.

"Pagi, kau baik-baik saja?" ujar Yibo sedikit khawatir saat mendengar nada suara Yifei yang parau, dan seperti tidak bersemangat.

"Hmmm...aku baik-baik saja"

"Apa kau yakmmffpm" Yibo buru-buru membekap mulutnya sendiri, saat suara desahan hampir saja lolos dari belah bibirnya. Ia sedikit menundukkan wajahnya, dan saat itu juga ia menemukan Xiao Zhan yang sedang asyik bermain dengan putingnya. Menjilatinya seperti eskrim, lalu menghisapnya seperti bayi kehausan. Tak ayal serangan tiba-tiba dari Xiao Zhan membuat Wang Yibo melototkan matanya protes, namun Xiao Zhan tidak perduli. Ia masih tetap asyik bermain-main dengan puting Yibo.

Cup!

Xiao Zhan mengecup puting yibo singkat, lalu mendongak menatap Yibo dengan senyuman yang sangat menyebalkan dimata Yibo.

"Nikmati saja" ujar Xiao Zhan tanpa bersuara, kemudian bayi besar yang bernama lengkap Xiao Zhan itu mulai kembali menyusu pada Yibo.

"Mmpf" Yibo tidak tahan ingin mendesah, saat jari-jari tangan besar Xiao Zhan mulai menggerayangi selangkangannya.

"Yibo!! Apa kau masih di tempat?" Suara Yifei kembali terdengar, membuat Yibo menggelengkan kepalanya ribut karena tidak tahan dengan serangan Xiao Zhan.

"Mm-yah a-aku masih di sini" Yibo terus berusaha menetralkan deru nafasnya yang mulai memburu, berusaha berbicara walaupun terbata-bata.

"Apa ada yang terjadi?" Yifei kembali bertanya, sepertinya gadis cantik itu mulai sedikit curiga dengan apa yang sedang kekasihnya lakukan.

Yibo menjambak rambut Xiao Zhan agar melepaskan penisnya dari mulut Xiao Zhan, namun Xiao Zhan malah semakin gencar menghisap penis Yibo, memainkan lidahnya di ujung kepala penis Yibo, dengan gerakan memutar, dan menjilatinya. Dan alhasil jambakan di rambut Xiao Zhan berubah menjadi sedikit tekanan agar Xiao Zhan melakukan yang lebih.

"Bajingan kau Xiao Zhan! Oh shit! Aku tidak tahan lagi" sial! Yibo ingin sekali mendesah dengan hebat seperti tadi malam, namun keadaannya yang sedang terhubung dengan Yifei membuat ia tidak dapat melakukan hal itu. Xiao Zhan benar-benar gila.

"Ah...tidak ada apa-apa" Yibo tetap berusaha sebisa mungkin tetap tenang, walaupun sebenarnya ia sudah amat sangat tidak dapat menahannya, ia ingin mendesah, dan menyebut nama Xiao Zhan dengan keras.

Xiao Zhan mengangkat kaki Yibo agar mengangkang di hadapannya, lalu ia memposisikan penis besarnya pada anus Yibo, menggesekkan kepala penis itu menggoda dan.

Plak!!

"Sssttt" Xiao Zhan mendesis sakit saat pahanya di tampar oleh Yibo dengan keras, dan saat ia melihat pada Yibo, laki-laki cantik itu sedang menatapnya kesal, dengan mata melotot lucu.

Melihat Yibo yang mengangkang di bawahnya, dengan mata melotot lucu, dan tubuh dihiasi peluh membuat Xiao Zhan menyeringai setan. Ia lalu sedikit menundukkan tubuhnya, mendekatkan wajahnya pada kuping Yibo, lalu membisikan sesuatu.

"Kita lihat! Apa kau masih bisa bertahan setelah ini" ujarnya dengan seduktif, lalu menjauhkan kembali tubuhnya.

"Ap-nghhmmfpp" Yibo buru-buru Kemabli menutup mulutnya dengan tangan, saat penis besar Xiao Zhan menerobos masuk dengan sekali hentakan. Dan tanpa perasaan langsung bergerak tanpa membiarkan Wang Yibo terbiasa terlebih dulu.

"Mmph Yi-Yifei na-nanti ku hubungi lagi" Yibo langsung menutup telpon itu sepihak. Lalu melemparkannya ke sembarang arah, tanpa perduli ponsel tersebut rusak.

"Bajingan! Apa yang kau-nghhh"

Xiao Zhan rasanya ingin tertawa dengan lepas atas kemenangannya.

"Nghhhh ouhh....pelan-pelan ahhh" Xiao Zhan benar-benar gila, ia terus menggempur lubang kenikmatan Yibo dengan cepat, membiarkan Yibo terbakar dalam kenikmatan yang ia ciptakan, dan kehilangan kewarasannya karena sebuah gairah.





TBC.

Kalian lanjutin sendiri aja wkwk

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 15.1K 35
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
1.4M 90.9K 43
• Obsession series • [ SELAMAT MEMBACA ] Romeo akan menghalalkan segala cara demi mendapati Evelyn, termasuk memanfaatkan kemiskinan dan keluguan gad...
371K 14.9K 33
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
1.7M 138K 29
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...