Sungchan meringis di dalam kamar. Tubuhnya benar-benar terasa remuk saat ini di tambah dengan sang ayah yang tidak memperbolehkan nya keluar dari rumah selama 1 Minggu
Tapi ini juga kesalahan nya sendiri untuk tidak mengatakan yang sebenarnya dan malah memilih untuk berbohong. Ia bukan tidak ingin membalas mereka yang telah membully nya hanya saja perkataan seseorang selalu ia ingat sampai sekarang
"Jangan gunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Kau harus menjadi anak yang tangguh dan selalu berfikir dengan bijak, mommy yakin kau bisa" ucapan orang itu selalu ia ingat. Orang yang selalu bersama nya di saat orang tua nya lebih mementingkan kakak-kakak nya ketimbang dirinya sendiri
Helaan nafas keluar dari mulut nya. Ia sudah membersihkan luka di tubuhnya, menatap tubuh itu dari pantulan cermin. Kemudian terkekeh miris
"Kau sangat memprihatikan Jung" ucap nya pelan. Kaki jenjang nya berjalan kembali ke arah kasur nya, mungkin ia akan beristirahat sebentar
Jam menunjukkan pukul 5 sore. Sungchan bangun dan langsung mandi, selesai mandi pemuda Jung itu langsung membuka buku dan mengerjakan beberapa tugas yang di berikan oleh dosen nya
"Jika aku tidak berkerja selama 1minggu pasti bos akan memecat ku" lirihnya
Perut nya terasa lapar sekarang. Tentu saja lapar ia bahkan belum makan sejak pagi
Sungchan bangkit dan berjalan turun mungkin ia akan makan malam dengan kesunyian malam ini
"Apa benar kau di bully di sekolah mu Jung sungchan?" Tanya seseorang membuat langkah sungchan terhenti
Menatap penuh ketakutan kearah sofa, ia menunduk tak berani menatap wajah kedua orang itu
Taeyong menghela nafas. Pria itu berjalan kearah sang anak dan menuntun nya untuk duduk di sofa
"Sungchan jawab pertanyaan papa mu sayang..."ucap Taeyong lembut, walaupun ada rasa bersalah saat ia memarahi anaknya di depan matanya sendiri itu benar-benar membuat nya kambali bersalah
Sungchan tetap menunduk tanpa ingin membalas perkataan sang ayah
"Jawab pertanyaan ku Jung! Apa benar yang di katakan oleh Huang itu! Kau di bully di kampus mu? Dan kau bekerja paruh waktu? Untuk apa? Apa kau tak puas dengan uang saku mu hingga mempermalukan keluarga mu hah?!" Tanya jaehyun mencengkeram kuat rahang sungchan
Sungchan mendongak menatap wajah sang ayah. Air matanya mengalir tanpa ia minta, demi apapun ini sangat menyakitkan
Sungchan melepaskan cengkraman tangan ayahnya kemudian berdiri
"Ya aku di bully. Dan ya aku bekerja paruh waktu bahkan waktu kita masih berada di Jepang! Aku...aku selalu iri karena semua Hyung ku bisa seperti sekarang! Dan papa selalu memuji mereka di depan ku seolah-olah aku adalah beban di rumah ini! Aku lelah pa ma..aku hanya ingin kalian bersikap adil kepada ku, kepada yang lain. Andai saja mommy renjun masih ada, dia pasti akan memeluk ku di saat anak-anaknya sendiri pergi meninggalkan nya..hiks" sungchan mengusap air mata nya dengan kasar
"aku tau aku hanya beban. Tapi apakah papa tau jika aku selalu memikirkan untuk kesehatan papa selama kita tinggal di Jepang? Apa mama tau aku selalu berkerja di mana pun agar membantu ekonomi mama? Walaupun upah ku hanya bisa membeli bahan makan dan membayar listrik! Apa kalian tau bagaimana diriku?!"
Pemuda Jung itu berlari ke kamar nya. Tidak memperdulikan suara sang ibu yang terus menyerukan nama nya
Tak peduli dengan rasa lapar yang ia rasakan tadi. Hatinya terlalu sakit, sungchan juga berterima kasih walaupun tak sepenuhnya kepada renjun yang sudah memberitahu kan hal yang ia pendam selama ini kepada orang tua nya
Keluarga Park
Byun Baekhyun. Ibu dari park renjun kini duduk di kursi roda sambil mengusap lembut album di pangkuan nya
Ia masih tak menyangka jika putra bungsunya harus meregang nyawa karena masalah yang bahkan ia tidak ketahui sebagai seorang ibu untuk nya. Ia kecewa pada dunia yang memisahkan diri nya dengan putra kesayangannya itu, ia kecewa pada diri nya sendiri karena tak bisa menjadi ibu yang baik untuk putra nya, ia kecewa sangat
Seminggu setelah meninggalnya sang anak, suaminya juga harus pergi meninggalkan nya. Iya dia park Chanyeol, orang yang paling menyayangi park renjun
Di sisa umur nya Chanyeol mengatakan dengan sangat lirih bahkan nyaris tidak terdengar. jika ia melihat wajah putra nya yang sangat indah, sangat cantik bercampur dengan cahaya di sekitar tubuh kurus yang lebih berisi itu
Setelah di tinggalkan oleh dua orang tersayang. Baekhyun lebih jarang bicara seperti biasanya, ia juga lebih banyak melamun dengan album di pangkuan nya
Ia juga masih enggan bertemu dengan cucu-cucu nya. Cucu yang sangat ia sayangi dulu, iya dulu. Sebelum para cucu nya itu menghancurkan hidup anak nya
Banyak yang berubah semenjak meninggalnya renjun. Lucas dan jungwoo bersama anak mereka yaitu Yangyang, memilih untuk tinggal di rumah ini. Memilih merawat sang ibu yang mulai rentan karena umur yang semakin tua
Setetes air mata keluar dari mata yang hanya menampilkan kekosongan, tak ada kebahagiaan di sana semua hanya hampa. Ia merindukan tawa putra nya, ia merindukan saat putra kecilnya nya itu merengek meminta untuk di belikan boneka kesayangan nya, ia merindukan tawa jahil si sulung dan si bungsu yang menggangu kegiatan sang suami
Netra lemah nya menatap taman yang biasanya menjadi saksi kebahagiaan keluarga ini, gawang bola yang sudah berkarat karena di makan usia, prosotan kecil yang di bangun sang suami untuk kedua anak-anak nya. Ia merindukan semua itu, sangat merindukan nya
"Injunie nya mama bagaimana kabar mu hm? Apa kau sudah bertemu dengan papa?...mama rindu, sesekali datang lah ke mimpi mama. Katakan itu pada papamu, tapi mama tidak merindukan papa mu ya...."ucap pria tua itu dengan sangat lirih
"Ma. Ayo masuk, seperti nya akan hujan. Tidak baik berada di sini udara akan semakin dingin" jungwoo, istri Lucas datang dengan selimut tebal di tangan nya
Menyelimuti tubuh itu dengan hati-hati
"Mama merindukan renjun...dia sangat menyukai hujan. dia pernah mengatakan jika hujan membawa kebahagiaan, ketenangan dan keceriaan saat kita bermain di bawah rintikan hujan itu.." ujar Baekhyun. Jungwoo tersenyum manis
"Renjun pasti sedang bemain bersama papa. Tapi renjun juga tidak suka jika melihat mama sakit, jadi mama masuk ya? Yangyang juga sudah mencari mama, dia merengek terus di kamar nya" jungwoo terkekeh melihat tingkah putra nya itu
"Dia masih manja" Baekhyun tersenyum menatap kearah menantunya
"Ma..Mark, Jeno, Haechan, Jaemin dan Jisung akan datang besok untuk berkunjung. Sekalih saja temui mereka ma, renjun pasti sedih melihat anak-anak di jauhi oleh nenek mereka sendiri" jelas jungwoo penuh kelembutan
"Untuk apa mereka kesini?" Baekhyun melunturkan seyuman nya
"Mereka merindukan nenek mereka, ini sudah 8 tahun lamanya. Cobalah untuk berbaikan, pasti renjun akan senang melihat itu" pekik jungwoo dan memeluk tubuh Baekhyun
Baekhyun menghela nafas kemudian mengangguk pasrah. Mungkin sudah waktunya untuk berdamai dengan keadaan
TBC
Huhu~ maaf telat up. Aku tadi abis main sama temen gitu, sambil nonton bioskop KKN hehehe
Eh lupa mau up padahal tinggal baca ulang doang
Nah bisa di perkirakan 5 chap lagi end jadi siap-siap aja. Soalnya aku punya kejutan di akhir cerita
Cerita ini bukan cuman karangan doang. Tapi cerita ini memang sedikit terjadi di hidup bahkan sekitar kita, jauh dari cerita ini aku ga terlalu ekspek tinggi. Jadi maklum ya, kisah MOMMY sebagian memang dari kisah hidup ku dan sebagai lagi dari pikiran ku walaupun gak sama persis
Heppy kiyowo semua
Bye-bye 💚