ARJEAN || I Am (not) Villain...

By NihaOsh

229K 30.4K 54.5K

[17+] "Lebih suka cowok seumuran atau yang lebih tua?" -Arjean. "Siapa aja, asal bukan lo." -Shannon. ⚠️WARNI... More

00 || Arjean
01 || Bau Keong
02 || Poci
03 || Boba
04 || Pembunuh?
05 || Pap
06 || Mabuk
07 || Sate
08 || Sasaran selanjutnya
09 || Pengkhianatan
10 || Pilih Kasih
11 || Terluka
12 || Bukan orang baik?
13 || Donor
14 || Cara licik
15 || Mabuk (2)
16 || G-anas?
17 || Ferry dan Shannon
18 || Arjean dan Shannon
19 || Percaya?
21 || Kesalahan
22 || Dilanjut?
23 || Membunuh?
24 || Racun
25 || Pergi
26 || Sakit
27 || Aku butuh jantungnya
28 || Ketakutan yang tak berujung
29 || Masih ada harapan?
30 || Dia orang baik [SELESAI]

20 || Mati?

4.7K 887 1.4K
By NihaOsh

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 😍

.
.
.

Shua sudah rapi dengan seragam sekolahnya, kemudian ia tersenyum ketika menatap dirinya sendiri di depan cermin, kedua tangannya saling tertaut seolah cemas, namun ia berusaha untuk menenangkan diri.

"Sebentar lagi, setelah itu, Shua harus pergi jauh, biar gak ketemu Eric lagi," lirih Shua dengan suara gemetar namun senyuman yang manis.

Shua pun meraih tasnya dan keluar dari kamarnya, ia mematung di depan pintu kamar saat bertemu tatap dengan Nathan yang entah sejak kapan berdiri di sana.

"Kenapa bawa Jean ke sini?" Tanya Nathan dengan tatapan tajam, membuat Shua tergugup dan takut.

"A-aku, aku udah biasa ajak Jean ke sini-."

"Jangan, mulai sekarang jangan Biarin Jean nginjekin kakinya di sini." Nathan menyela ucapan Shua.

"Kenapa? Nathan selalu jahat sama Jean, padahal Jean gak pernah jahatin Nathan."

"Jangan, kalau kata aku jangan ya jangan, kamu gak denger?" Ucap Nathan yang membuat Shua meremat tali tasnya sendiri.

Shua benci kehadiran Nathan, Nathan selalu mengatur siapapun di rumah ini, bahkan semua harus sesuai keinginannya, jika tidak Nathan akan marah atau berakhir pingsan karena sengaja membuat dirinya lelah.

"Ya, aku gak akan bawa Jean ke sini lagi," sahut Shua dengan suara pelan.

"Hm, jangan pernah berinteraksi sama Shan, kalau kamu ketemu Shan dan nanya banyak hal tentang Jean atau aku, kamu gak boleh jawab."

"Ya."

"Siapapun pelaku aslinya, kamu harus tetap nuduh Jean yang perkosa kamu," ujar Nathan lagi, kemudian ia pergi memasuki kamarnya.

Shua menghela nafas lirih, ia berharap Nathan kembali ke rumah lain bersama susternya.

**

HAIKAL

Haikal
Bang, kangen.

Jean
?

Haikal
Anjir, sombong!
Read.

Haikal
Gue tau gue salah, sorry ya?

Haikal
Lagian baperan amat.

Jean
🖕🏻

Haikal
Dimaafin gak bang?

Jean
Y.

Haikal
Gak ikhlas amat.

Jean
🖕🏻

Haikal
Gue kangen lo, bang.

Jean
🥺

Haikal
Kangen ngejek lo, hehe. Ya emaknya dua.

Jean
Haikntl!

Haikal
Malam minggu anak komplek kumpul di rumah gue, lo harus dateng!

Jean
Tahlilan siapa?

Haikal
Oalah anjng, ngeliwet.

Jean
Yaudah nanti kalau gak sibuk.

Haikal
Sok sibuk banget, kayak anggota DPR.

Jean
Lo mau minta maaf apa ngajak ribut?

Haikal
Dua-duana sih, soalnya gue gak takut sama lo, haha!

Jean
😏😏

Haikal
Tanyain kabar gue, apa kek, garing amat hidup lo.

Jean
Lo lah yang nanya, lo yang chat duluan.

Haikal
Oh gitu ya? Gimana kabar lo bang?

Jean
Tadinya baik, tapi lo ngechat, jadi gak baik.

Haikal
Dendam amat sama orang ganteng.

Jean
😏😏

Haikal
TANYA BALIK!! Haikal gimana kabarnya? Gitu!

Jean
Yaudah iya.

Haikal
Shan pasti bosen kalau chattan sama lo, kayak ngechat bapak-bapak penjabat.

Jean
Bedalah kalau ke Shan, gak mungkin gue samain kayak ke lo.

Haikal
Btw gue makan malem sama Shan dong, hehehe.

Jean
Gue udah sering sih, jadi gak iri.

Haikal
Dipegang tangannya, terus pas dimotor dipeluk. Aaarghh! Enak bangedddddd..

Jean
Gue yang pernah ciuman sama Shan aja gak pamer.

Haikal
Kalau gue nyosor Shan duluan, nanti yang ada gue digaplok sama Shan.

Jean
Nah itu tau, jadi gak usahlah ngehalu jadi cowoknya Shan, Shan aja jijik sama lo.

Haikal
Padahal gue bukan gelandangan yang gak mandi 10 tahun.

Jean
Lebih dari itu sih.

Haikal
Ngeselin, anjer.
Read.

Jean tak membalas pesan dari Haikal lagi, kontaknya sudah dimasukan kembali ke dalam grup RT 9.

Dan hari ini tak ada pesan maupun telepon dari Shan, bahkan Shan tak muncul di grup anak komplek, Jean pun mengirim pesan pada Shan, dan Shan hanya membacanya saja, entah apa yang terjadi pada Shan, Jean tak menanyakan lebih.

**

Selama di sekolah Shan tak banyak bicara, ia kepikiran dengan hubungan papanya dan mamanya Jean, ia takut orang tuanya berpisah karena papanya selingkuh.

Drrtt
Drrtt

Shan melihat ponselnya, ada pesanan dari Jean, ia pun duduk di kursi depan kelas dan membaca pesan dari Jean.

DADDY JE 💕

Jean
Tumben diRead doang.

Shannon
Iya, sibuk.

Jean
Oh, kirain kenapa.

Shannon
Kenapa?
Read.

Shannon
Ish kenapa???????

Jean
Gkpp.

Shannon
Aku masih kepikiran soal kamu sama Nathan, pokoknya hari ini aku banyak pikiran gara-gara kamu.

Jean
Gak usah dipikirin.

Shannon
Kepikiran.
Read.

Shannon
Sebenarnya ada yang mau aku omongin sama kamu.

Jean
Tentang apa?

Shannon
Gak jadi soalnya kamu juga nyembunyiin sesuatu dari aku.

Jean
Okay.

Shannon
Ayok tukeran informasi!

Jean
Gak mau.

Shannon
KENAPA?

Jean
Aku males ngomongnya, lebih baik kamu tau dari Nathan.

Shannon
😏😏
Read.

Shannon
Kenapa sekarang kamu lebih banyak diemin aku?

Jean
Kemaren2 aku gak diemin kamu, kita cium-cium malah.

Shannon
😳😳

Jean
Mau lagi?

Shannon
Gak, cerita dulu, nanti aku yang cium kamu duluan.

Jean
😱😱

Shannon
Pap..

Jean


Shannon
Jelek banget mantan aku..

Jean
🥴🥴

Shannon
Kamu di mana?

Jean
Di kampus.

Shannon
Rame ya, banyak cewek-cewek, kayak di kamar gitu.

Jean
Temen-temannya Harin.

Shannon
Kok bisa sama Harin?

Jean
Iya, nganter Harin.

Shannon
Asik ya?

Jean
Iya asik banget, dikelilingin cwek2.
Read.

Shan terlihat kesal, tak dipungkiri ia tak rela Jean dekat dengan gadis lain.

Jean
"Tapi gak ada yang secantik Shannon."

Shan tersenyum ketika Jean mengiriminya voice note.

Shannon
Boong banget.

Jean
Serius.

Shannon
😏😏

Jean

Shannon
Idih pake lipstik.

Jean
Iya biar cantik.

Shannon
😳😳
Read.

Shannon
Vn lagi dong.

Jean
"Apa, sayang?"

Shannon

Jean
Udah ah, gak baik godain pacar orang.

Shannon
Sebenarnya hari ini aku mau marah sama kamu, tapi gak bisa.

Jean
Marah kenapa?

Shannon
Sayang Jean banyak-banyak, tunggu aku yaaaaaa.

Jean
Tunggu ke mana?

Shannon
Tunggu aja.
Read.

**

Jam menunjukan pukul 8 malam, Shan berjalan memasuki area komplek sambil menikmati kebabnya, sesekali ia meringis karena rasa pedas yang menyerang lidahnya dan langit-langit mulutnya.

"Shan-."

"Ish! Ngagetin aja!" Bentak Shan yang terlihat kesal karena Theo tiba-tina berdiri di sampingnya, Theo pun tertawa pelan.

"Sorry, harusnya lo makan sambil duduk."

"Gue cuma beli satu, harus habis sebelum sampe rumah, annti Yorka minta."

Theo melirik totebag besar yang Sahn bawa di tangannya, sepertinya Shn baru saja dari minimarket depan komplek, ia pun mengambil alih totebag tersebut.

"Ini berat," ujar Theo, dan Shan hanya mengangguk kecil, tangan Shan sudah pegal karana membawa totebag berisi banyak makanan dan minuman itu.

"Lo udah ketemu Jean?" Tanya Theo.

"Udah, kenapa?"

"Dia bilang sesuatu yang penting ke lo?"

"Hm, penting? Kayaknya enggak, cuma ngobrol biasa aja, kenapa?" Kini Shan menoleh untuk menatap Theo, seolah Theo ingin menyampaikan sesuatu padanya.

"Jean bilang sesuatu sama lo kan? Cuma lo gak bisa bilang ke gue?" Tanya Shan lagi, dan Theo menghela nafasnya.

"Gimana perasaan lo ke Jean saat ini?" Tanya Theo seraya memandang wajah Shan dari samping, sebab Shan kembali memfokuskan pandangannya ke depan sana.

"Nanti diejek," gumam Shan.

"Gue bukan Haikal."

"Terus kenapa lo pengen tau banget?"

"Gue cuma perlu tau, gue bisa kasih saran yang baik buat lo, karena gue ngerasa Jean cuma butuhin lo saat ini," sahut Theo, membuat langkah Shan memelan.

"Akhir-akhir ini Nathan kayak nyembunyiin banyak hal dari gue, gue baru tau kalau Jean pacar adiknya Nathan, tapi kata Jean gue gak boleh percaya sama ucapan Nathan. Mereka kenapa? Mereka nyembunyiin sesuatu dari gue? Gak ada satu pun dari mereka yang ngejelasin secara rinci," ucap Shan yang membeberkan kebingungannya soal Jean dan Nathan.

Theo terdiam sejenak sambil berpikir, kemudian ia berdecak kecil, "kenapa lo bisa tau kalau Jean pacarnya adiknya Nathan?"

"Gue pertama kalinya diajak maafkan malem ke rumah utama keluarganya Nathan, dan gue liat ada Jean di sana, katanya Jean pacarnya Shua, dan mereka gak ngelak di depan Nathan."

"Lo percaya?" Tanya Theo, Shan pun menoleh untuk kembali menatap Theo.

"Gue rasa lo juga tau sesuatu, ceritain ke gue, kak."

Theo menarik tangan Shan menuju pos yang hampir terlewati oleh mereka, kemudian keduanya duduk di sana.

"Gue mau nanya dulu sama lo, lo lebih percaya Jean atau Nathan?" Tanya Theo.

"Gue gak tau, mereka aneh."

"Gak mungkin, pasti lo lebih percaya salah satu di antara mereka, jawab aja."

"Gue lebih percaya sama Jean, dia keliatan tenang seolah gak peduli sama omongan Nathan, tapi dia gak mau jelasin semuanya," sahut Shan yang membuat Theo tersenyum kecil.

Theo terdiam untuk beberapa detik, seolah ingin mengucapkan sesuatu namun ia berusaha menahannya, membuat Shan begitu penasaran.

"Hmm gue juga gak bisa jelasin secara rinci, gue cuma mau ngasih tau ke lo. Selama ini Jean kesakitan, bukan karena fisik, tapi mentalnya."

Seketika dada Shan terasa sakit mendengarnya, padahal ia tidak terlalu paham dengan ucapan Theo, "k-kenapa?"

"Shan, gue udah lama jadi temen curhatnya Jean walau susah banget maksa Jean buat cerita, sekarang gue paham sama kisah hidupnya, cuma lo yang dia punya selama ini, cuma lo yang bisa bikin dia merasa tenang selama ini, makanya dia berusaha buat rebut lo dari Nathan walau dia tau hal itu salah, gak seharusnya dia jadi orang ketiga di antara hubungan lo sama Nathan, tapi Jean gak bisa nahan, dia cuma pengen ngerasain deket sama lo walau cuma sebentar."

"K-kenapa? Gue gak ngerti, kenapa Jean kayak gitu? Siapa yang bikin Jean kesakitan?" Tanya Shan dengan suara gemetar, tatapannya terlihat begitu penasaran.

"Lo bakal tau semuanya kalau lo pilih Jean, dan gue yakin lo gak akan nyesel, karena selama ini lo salah udah deket sama Nathan, cuma Jean yang tulus sayang sama lo."

Ucapan Theo membuat Shan takut, sebab Shan juga berpikir bahwa Nathan tak begitu tulus menyayanginya, seolah ada dorongan atau paksaan yang membuat Nathan menginginkan dirinya.

Shan justru merasa Nathan seolah tengah bersaing dengan Jean untuk mendapatkannya, dan selalu ingin terlihat unggul.

"Apa alasan Jean gak cerita tentang hal ini ke gue?" Tanya Shan.

"Jean takut, Jean takut lo tetep pilih Nathan, karena pilihan lo berpengaruh banget sama kehidupan Jean selanjutnya."

"Gue gak ngerti, kak. Gue butuh penjelasan sekarang juga!" Ujar Shan yang terlihat frustasi, Theo terlalu berbelit-belit.

"Cuma ini yang perlu lo inget, Jean orang baik, kalau suatu hari lo kecewa sama dia, gue yakin dia gak berniat kayak gitu, gue harap lo mau nemenin Jean dan ninggalin Nathan, gue cuma pengen lo percaya sama Jean," ujar Theo, Shan pun menghela nafasnya.

"Lo bikin gue takut," lirih Shan.

"Gak ada yang perlu lo takutin, semuanya bakal baik-baik aja." Theo berusaha menenangkan Shan, ia harap Shan benar-benar tak akan meninggalkan Jean lebih jauh lagi.

**

Pemuda RT 09 / RW 03

Haikal: Bang Theo duduk berduaan di pos sama Shan, diem-diem kayak anjng emang.

Ayang: Mulai.

Julian: Kapan?!

Haikal: Barusan.

Lucas: diem-diem bang Theo mau ngegebet Shan, julian kesalip lagi.

Nando: Ini Shan digilir apa gimana?

Yorka: Bahasa lo, anjng!

Nando: Jangan marah atuh 🥺

Yorka: Btw gue setuju kalau Shan sama bang Theo, dari pada sama Haikntl, Killian, atau bang panjul.

Julian: Dih, gak tau aja lo bang Theo suka nonton hentai, pasti kalau liat Shan keinget video hentainya.

Theo: Fitnah gblok!

Haikal: Lah bener kok lo suka nonton hentai, ada historinya di laptop lo waktu gue pinjem minggu lalu.

Theo: Gak semua anime tuh Hentai!

Haikal: Ah masa?

Theo: Nyebelin banget, najis.

Nando: Btw bang Theo ngapain berduaan sama Shan? Hati-hati disantet Killian.

Killian: Padahal gue diem.

Julian: Awas aja jawaban bang Theo pengen deketin Shannon!

Theo: Emang iya, awokawok.

Julian: Idih kntl!

Killian: Kasian amat belum pernah ngerasain pacaran sama Shan.

Haikal: Diem lo Kill, udah basi!

Ayang: Ngeributin hal yang sia-sia, Shan juga kalau pacaran pilih-pilih, yang jelek diem aja.

Haikal: siapa yang lo bilang jelek?!

Ayang: Lo.

Haikal: Sialan!

Lucas: Gue ganteng, tapi Shan gak mau sama gue.

Haikal: Coba tanya @shannon.

Shannon: Hah?

Haikal: Kenapa lo gak mau sama Lucas?

Shannon: Lucas udah gue blacklist, soalnya pas gue lagi jajan cilor dia nyolek boba gue.

Haikal: ANJER! Sialan lo cas!

Lucas: Fitnah lo Shan!

Shannon: Idih pikun!

Yorka: Oh ya baru inget, Shan pernah cerita sama gue, pulang-pulang dia ngomel-ngomel sendiri gara-gara si Lucas.

Lucas: Gak sengaja kali Shan, buset dah!

Shannon: Ya gak tau, itu lo sengaja apa enggak?

Lucas: Gak mungkin sengaja, emang gue Killian?

Killian: Padahal gue diem.

Haikal: Killian pasti udah sering, tapi Shan gak marah, Hmm...

Jean: Gak usah dibahas lagi.

Haikal: Okay siap!

Nando: Aw! Udah baikan apa gimana?

Haikal: Udah dong, bang Jean minta maaf duluan sambil-sambil nangis-nangis ke gue.

Jean: Mulai..

Haikal: Hehehe.

Ayang: Yang bener, kal?!

Haikal: Enggak atuh, gue yang minta maaf duluan, kan cowok sejati.

Ayang: Terus dimaafin?

Haikal: Dimaafin, tapi bang Jean minta syarat, harus vcs dulu.

Junior: najis gak sih?

Jean: Gak jadi maafin kalau kayak gitu mah kal.

Haikal: Eh iya iya! GUE YANG MINTA MAAF DULUAN! Terus langsung dimaafin tanpa syarat.

Theo: Si Haikal ini emang kalau ngetik suka dilebih-lebihin.

Junior: Btw, welkombek bank Jean!

Julian: Alay banget najis.

Junior: 😏😏

Dion: Ini jadi ngeliwet di rumah Haikal?

Haikal: Jadi, sekalian mau bakar-bakar, sumber Dana dari Killian.

Killian: Kebiasaan!

Haikal: Hehe.

Dion: Serius Kal!

Haikal: Serius, Killian yang nanggung semua biayanya, orang dia sendiri yang bilang.

Killian: KAPAN, ANJNG?!

Haikal: DUA HARI YANG LALU! Gue ada Chatnya, kntl amat!

Killian: Gak ada, kapan gue chat lo?

Haikal: Heh? Yang bener lo? Jangan-jangan si Jamal iseng mainin hp lo.

Killian: Bisa jadi.

Ayang: Tolong kejelasannya ini gimana? Gue perlu patungan? Bawa kompor sendiri, apa gimana?????????

Junior: Sabar yang, mereka lagi diskusi.

Killian: Patungan lah, enak aja pake duit gue semua.

Ayang: Yaudah iya, banyak duit mah.

Haikal: Hasil open Bo ya yang? Yang videonya kesebar di twitter?

Ayang: Diem kal, gue lagi megang piso.

Haikal: 😍

Shannon: Jean ikut? 🥺

Theo: Aw gemes.

Yorka: Gatel banget Shan.

Lucas: Gak apa-apa nanti gue yang garuk 🌚

Shannon: Dicuekin Jean.

Haikal: @jean bales bang! Sombong amat!

Jean: Iya ikut.

Shannon: "Okeng, Shan juga ikut." (Voice note)

Yorka: Idih..

Haikal:AAAA KIYEOWONG!

Julian: Harus gue save baik-baik.

Killian: Shan dulu udah sering Vn ke gue 🌚

Junior: Kepo banget sama isi hpnya Killian.

Ayang: Pasti isinya Shan semua.

Jean: Nanti gue ancurin hpnya Killian.

Shannon: 🥺🥺

Yorka: JIJIK BANGET GUE, ANJNG SHANNON!

Lucas: Tumbenan Shan gak galak, pilih kasih kalau sama bang Jean.

Jean: "Tidur, Shan. Udah malem."

Shannon: "Iya Dadh."

Haikal: Anjng desah!

**

Jam menunjukan pukul 12 malam, Shan sudah berada di depan rumah Jean, ia menekan belnya berulang kali. Tak lama kemudian Arin membukakan pintu untuknya.

Shan menatap Arin deng tajam, sementara Arin nampak tergugup.

"Jauhin Papa saya," ujar Shan.

"Maksud kamu?"

"Jauhin papa saya, sebelum mama saya tau soal kebusukan kalian berdua," desis Shan lagi yang membuat Arin terdiam sejenak.

"Tante gak denger? Berhenti godain papa saya, cari cowok lain yang gak punya istri! Jangan bertingkah kayak jalang," ujar Shan lagi dengan kata-kata yang lebih kasar.

Arin mendengus kecil, "terserah."

Arin hendak menutup pintu rumahnya, namun Shan menahannya, "gak mau jauhin papa saya?"

"Bukan tante yang deketin papa kamu! Papa kamu yang deketin tante!"

"Kalau begitu tante harus tau diri buat enggak ladenin papa saya! Apa jangan-jangan emang bener tante jalang? Sampe mau-maunya disamperin papa saya setiap malem?" Ucap Shan yang membuat Arin terdiam seraya meremat handel pintunya.

"Denger tante, kalau sampe mama saya tau soal ini, saya pastiin tante gak akan bisa tinggal di sini lagi, mungkin tante bakal dibikin malu di komplek ini," desis Shan.

"Saya gak takut, papa kamu yang selalu samperin saya, bukan saya yang minta," balas Arin dengan tatapan yang tajam.

Pandangan Shan turun ke tangan Arin yang tengah mengusap perutnya, sontak Arin menjauhkan tangannya dari sana.

"Kasian Jean punya ibu murahan kayak tante," gumam Shan dengan tatapan sengit, kemudian ia pergi dari rumah Jean untuk pulang ke rumahnya.

Tanpa Shan tahu Arin menghubungi David soal kedatangannya.

Sesampainya di rumah, dibuat terkejut saat David menarik tangannya ke dapur, kemudian menghempaskan tubuhnya ke dinding dengan keras.

Shan gak habis pikir, David melakukan kekerasan padanya hanya karena Arin.

"Apa? Tante Arin ngadu sama papa?" Tanya Shan yang kapok setelah dipukuli semalam.

"Papa bilang jangan ikut campur, kenapa kamu gak mau dengar?"

"Papa udah keterlaluan, sekarang aku tau alasan kenapa papa suka pulang larut, bilangnya meeting padahal nemuin tange Arin di rumahnya!" Teriak Shan yang membuat David panik, sontak David mencengkram bahunya dengan kuat.

"Tutup mulut kamu, kamu akan menyesal kalau mama sampe tau soal ini," desis David.

"Papa ngancam anak papa sendiri? Padahal apa yang aku lakuin ini demi kebaikan papa juga, papa bisa apa tanpa mama? Papa cuma orang miskin yang kerja di perusahaan mama-."

Plak!

Shan terdiam dengan wajah tertoleh, lagi-lagi wajahnya ditampar oleh sang papa.

"Kamu benar-benar akan menyesal, Shannon. Harusnya kamu tau diri buat enggak ngurusin hidup papa," desis David seraya menekan dahi Shan dengan jari telunjuknya berulang kali.

"Papa yang bakal menyesal, aku bener-bener bakal aduin ke mama soal ini, gak peduli mama mau percaya atau enggak sama aku. Kalau semuanya terbukti, siap-siap peegi dari rumah ini tanpa bawa apapun-Ahk!" Pekik Shan saat David membenturkan kepala belakangnya ke dinding dengan sangat keras.

"Sakit, pa!" Bentak Shan.

"Dengar Shannon, papa terpaksa mengatakan ini sama kamu, berhenti bersikap seolah kamu anak perempuan di keluarga ini, kamu bukan siapa-siapa," desis David yang membaut Shan mengerutkan dahinya dengan tatapan tak percaya.

"Apa maksud papa?"

"Kamu bukan anak papa maupun mama, kamu bukan saudara kembar Yorka, kamu cuma anak yang dibuang sama orang tua kamu, dan kami yang mengurus."

"J-jangan ngomong gitu, jangan bohong," ujar Shan dengan suara gemetar.

David menyeringai kecil, "sekarang kamu sadar kenapa mama kamu gak pernah percaya sama kamu? Kamu sadar kenapa kamu berbeda sama Yorka? Kamu sadar kenapa mama kamu lebih sayang sama Yorka ketimbang sama kamu?"

Shan meremat ujung bajunya sendiri, dadanya bergemuruh hingga membuat matanya memanas dan siap menangis.

"Bersikap baik lah di depan papa, sebelum papa mengusir kamu dari rumah ini, dan mama gak akan belain kamu, karena dia enggak pernah sayang sama kamu," bisik David yang menbuat air mata Shan menetes begitu saja.

Tangan David menepuk pipi Shan dengan agak keras, hingga membuat bahu Shan gemetar karena menahan tangisannya yang hampir pecah.

"Kamu gak boleh ikut campur sama urusan papa, kamu dengar, Shannon?" Bisik David, namun Shan hanya diam dengan tatapan sengitnya.

"Jawab," desis David seraya mencengkram leher Shan.

"Mama harus tetap tau kelakuan busuk papa, kalau perlu aku bakal libatin banyak orang di komplek ini, biar papa dan tante Arin malu."

"Ah begitu?" David kembali menyeringai kecil, membuat Shan ketakutan.

Shan hendak pergi, namun David kembali mencengkram lehernya.

"Mhhh!" Jeritan Shan tertahan saat tangan David yang awalnya mencengkram leher Shan kini membekap mulut Shan dengan kuat.

"Papa gak punya rasa kasihan sama kamu, hati-hati Shannon," bisik David seraya mencengkram pinggang Shan, kemudian tangannya naik ke atas.

Sontak Shan meraih gelas di sampingnya dan melemparkannya tepat ke dahi David, hingga gelas itu pecah dan melukai dahi David.

Shan pun berlari memasuki kamarnya sambil menangis, kemudian menutup pintunya dan menguncinya dari dalam.

Shan jatuh terduduk dibalik pintu, ia terus menangis tersedu-sendu hingga Diana dan Yorka terbangun.

Shan tidak tahu mereka bicara apa di luar sama, yang pasti Yorka mengetuk pintu kamarnya berulang kali dan memintanya untuk keluar, namun ia tak mau mendengar.

Shan cukup terkejut dengan fakta yang David berikan untuknya, ditambah perlakuan David padanya yang diluar dugaan.

"Shan, lo kenapa? Buka pintunya!" Teriak Yorka.

"Shannon!"

"Shannon!"

Yorka terlihat cemas karena tangisan Shan terdengar memilukan, entah apa yang terjadi pada Shan, Yorka menduga masalahnya tak seringan itu.

"Shannon, jangan bikin gue takut, buka pintunya. Papa ke rumah sakit, lukanya parah," ujar Yorka.

Shan pun berusaha meredakan tangisannya, "gak apa-apa, cuma pengen nangis."

"Lo gak mungkin baik-baik aja, lo gak pernah nangis separah ini."

"Gak apa-apa, gue cuma pengen nangis, lo pergi aja," ujar Shan di sela sisa tangisannya yang tersedu-sedu.

"Shan-."

"Pergi, Yorka! Gue cuma pengen sendiri!" Shan menyela ucapan Yorka dengan bentakan.

"Gue gak tau ada masalah apa antara lo sama papa, tapi gak seharusnya lo lukain papa kayak gitu, sampe dahinya sobek," ujar Yorka.

"Kalau perlu dia mati aja!"

.
.
.
Tbc

Next?

💚💚💚

Continue Reading

You'll Also Like

7.2K 678 32
Cast Twice Got7 Bts Blackpink Gfriend Other " Chamkkanman, apa maksud ucapanmu? " " aku menyesal.. Miane" " bisakah kita hidup dengan tenang? " " ap...
110K 12.4K 86
apa yang pasti pernah di dapatkan manusia? keberuntungan. karena setiap pertemuan akan selalu ada keberuntungan yang menyertainya. bersama atau tid...
333K 49K 28
[SELESAI] Shannon hanya gadis polos yang ingin disayang oleh Jean, namun Jean malah mengambil kesempatan untuk merusaknya. "Ya, seharusnya aku tidak...
898K 13K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+