Our love story

By haluka_00

16.4K 706 17

Belova Falienta Alanza, adalah aktor dalam cerita ini. Gadis berumur 17 tahun yang sangat menikmati kehidupan... More

- hari pertama
- Al Zaid Bramana
- Belova Falienta Alanza
- bola sialan
- UKS
- pagi ku cerah ku
- Ainsi Bas La Vida
- lelang bakso
- Drama aja dulu
- CAST
- kepribadian yang berubah
- otw party anak SMP
- mall
- party
- Abang gak asik
- RS kematian
- bocil demam
- Biawak gagal
- info
- Salting
- jamet eceran
- Pungut Manusia
- new info [2]
- Rebecca

- my besan is my circle

703 32 1
By haluka_00

Alanza memasuki pintu rumah besar itu dengan kedua tangannya membawa balon yang sangat banyak. Sedikit cerita saat membeli balon tadi, Alanza bingung ingin balon berwarna apa dan bentuk apa, ia terus mengembalikan balon yang ia ambil. Al yang greget pun membelikan semua balon yang terikat di sana, bahkan bukan satu ikatan, ia belikan dua ikatan balon udara yang setiap ikatan nya mungkin 15 balon.

Dan yah, sekarang pukul 05:20, saat mereka di jalan, Al tidak bisa berkemudi di atas rata rata, bahkan rata rata pun tidak bisa, takut nya Alanza terbang terbawa balon. Alhasil mereka yang seharusnya hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk pulang menjadi 40 menit lebih.

"Anjayyy, aku bohong, kak Al yang bohong!" Seru seseorang dari tangga. Alanza reflek menatap sumber suara tersebut.

"Anjayy, aku cantik, Vian jelek!" Sahut Alanza kepada cowok yang sedang menuruni tangga.

"Kak, kakak itu kayak balon" ucap cowok yang sekarang menuju ke arah nya. Cowok itu adalah Al Vian Bramana, adik Al yang berumur 15 tahun.

"Kok gitu?" Tanya Alanza mendekat.

"Sama sama memancarkan warna yang dapat membuat hati bahagia," goda cowok itu mengambil satu ikatan balon yang ada di tangan Alanza.

"EAKKKKK!" heboh mereka berdua.

"Ada apa ini ribut ribut?" Suara Beriton dan berat itu sedikit menggema di ruang tamu.

Alanza berbalik, "papa!" Sapa Alanza mendekat.

"Kamu bohong, papa yang bohong," bukan nya menjawab panggilan Alanza, pria itu malah menunjukkan botol Aqua yang ia pegang.

"Kenapa semua suka bohong?" Tanya Alanza bingung.

"Karna kamu bohong," jawab Vian.

"Gimana sekolah nya?" Tanya pria bertubuh besar itu, dia adalah ayah dari Al dan Vian, yaitu Bramana.

"Lancar lancar aja pa," jawab Alanza sopan.

"Pa, kan ini kak Al udah di rumah, setelah makan buat tiktok ya?" Tanya Vian semangat.

"Iya dong, kan tujuan nya emang itu," jawab pria yang di panggil Alanza papa itu.

"Minta Alanza ke rumah cuma mau buat tiktok?" Tanya Al menenteng tas nya di satu pundak.

Vian dan ayah nya mengangguk mengiyakan, "ada trend terbaru, jangan sampai ketinggian," ucap Vian antusias.

"Trend yang mana?" Tanya Alanza penasaran.

"Trend yang aunsi bala Vida itu lohh, yang kuda poni," heboh Vian.

"Ainsi bas la Vida yan," ralat Bramana.

"Ohhh, yang nanti satu orang terbully, terus dia nya mangap, terus timbul filter kuda poni itu yah??" Tanya Alanza ikut heboh.

"Nahh iya!" Jawab Vian dan Bramana kompak.

"Ohh iya, ada Trand satu lagi, yang dance fly light fly light!" Heboh Alanza.

Al yang melihat nya menggeleng tidak percaya. Alanza memang seperti virus, dapat menyebarkan kebahagiaan dalam waktu yang singkat. Padahal ayah nya adalah orang yang sangat malas bersosialisasi dengan orang lain, bahkan mungkin ia tidak pernah melihat ayah nya akrab dengan seseorang. Dan adiknya Vian, yang ia tahu Vian adalah anak kalem dan pendiam, teman teman Vian sering berkata seperti itu jika ada saat mereka bertemu.

Tapi sekarang apa? Keluarga nya malah menjadi keluarga yang kocak jika ada Alanza. Mereka sering bermain game bersama, membuat tiktok, foto foto tidak jelas, bahkan suka menjahili anak tetangga dan mengambil mangga mereka, benar benar sikap yang tidak terpuji.

Tapi ia senang jika keluarga nya seperti ini, Alanza seakan seperti pengganti ibu nya. Sejak ibu nya bercerai dengan ayahnya, tidak ada lagi kebahagiaan di dalam rumah mereka. Ibu nya saat itu berselingkuh dengan pria lain, dan bertekat pergi bersama selingkuhan nya. Itu terjadi saat ia berumur 12 tahun, ia sangat tidak menyangka bahwa ibu nya bisa melakukan hal seperti itu, padahal keluarga mereka sangat lah harmonis.

"Al! Cepetan sini makan!"

Teriakan itu berhasil membuat Al sadar dari lamunannya. Ia tersenyum tipis melihat ayah dan adik nya tersenyum lebar bersama Alanza. Ternyata pertemuan nya dan Alanza tidak lah salah.

°°°

"Pa, orang tua itu harus ngalah." Tegur Vian.

"Ohh, jadi kamu mau kalo papa jadi yang terbully, kalian mau dorong dorong papa?" Tanya Bramana.

"Udah udah, biar Alanza aja jadi orang yang terbully nya," final Alanza.

Vian dan Bramana langsung menatap Al yang sedang belajar di ruang keluarga, tidak jauh dari mereka.

"Berani dorong dorong pacar gue, nggak gue aja lagi dia ke rumah," peringat Al yang mendengar keributan mereka sejak tadi.

"Udah tau kan siapa yang harus jadi orang terbully?" Tanya Bramana songong menatap Vian.

"Nggak, Vian nggak mau! Yakali muka ganteng ganteng malah harus jadi kuda poni nya!" Rajuk Vian hendak pergi.

"Ohh, kayak nya alanza tau deh pa siapa yang cocok jadi orang terbully," ucap Alanza yakin.

"Siapa?" Tanya Vian berbalik.

"Tuhhh," tunjuk Alanza dengan memonyongkan bibirnya ke arah Al.

"Al..." panggil Alanza.

"Gue nggak mau!" Sentak Al cepat.

"Abang ih, gitu doang, cuma perlu mangap doang kok," ucap Vian menggoda.

"Al, jadilah anak yang baik, sini nurut sama papa," pinta Bramana mendekat.

Alanza dan Vian ikut menghampiri Al, sedangkan Al sekarang mulai berdiri menjauh.

"Nggak, Al bukan bocah pa, sana kalian aja!" Seru Al semakin mundur menjauh.

"Al nggak asik ihh," cibir Alanza tetap melangkah mendekat ke arah Al.

"NGGAK! CUKUP KEMAREN GUE DI MAKE UP IN, DAN SEMUA ORANG SEKOLAH NONTON! NGGAK ADA HARGA DIRI GUE!" Teriak Al berlari ke arah ruang tamu.

"Abang ngajak main kejar kejaran oy!" Seru Vian.

Mereka bertiga langsung mengepung Al dari setiap sisi, "Al, sportive dong!" Seru Alanza mengejar Al dari belakang.

"Al, kamu jangan jadi anak durhaka nak!" Seru Bramana mengejar dari arah depan. Al melompati kursi dengan gesit. Menjauh dari mereka.

"Bang, terkadang hidup butuh pengorbanan!" Seru Vian mengejar Al yang menaiki tangga.

Dan terjadilah kejar kejaran di dalam rumah besar itu, dan tentu nya banyak barang yang jatuh berserakan. Pelayan pelayang yang berada di dapur hanya tertawa geli mendengar suara gaduh dari ruang tamu, sejak Alanza datang, rumah ini menjadi lebih berwarna, tepat nya sejak 4 tahun lalu di mana Al dan Alanza mulai menjalin hubungan.

°°°

"HAHAHA, NGABRUT GUE NJIRR!" tawa Alanza menggema di dalam kamar nya.

Alanza terus tertawa ngakak saat melihat Vidio Al yang menjadi kuda poni.

"Bang, cuma perlu mangap doang!"

"Al, kamu itu tinggal buka mulut lebar lebar,"

"Iya nih Al, udah ngulang yang ke 32 kali nya,"

"Plis, gue malu.."

Suara dari ponsel nya itu membuat nya tertawa geli, "konyol bat njirr, capek gue!"

"Gue post nggak yah?" Tanya Alanza ragu ragu untuk menekan tombol kirim.

Bukk

"Adohh," bentak Alanza saat ponsel nya jatuh ke wajah nya sendiri.

Ia mengambil ponsel nya, "lah? Kekirim?" Kaget nya karna Vidio yang ia tonton sedari tadi terkirim di Instagram nya.

"Sekalian aja kali ya post di tiktok?" Tanya Alanza bergumam.

Ting!

Selang beberapa detik setelah Vidio itu terkirim, ada suara notifikasi masuk.

My Al❤️:
Za?

Anda:
Iya Al?

My Al ❤️:
Knp di post vid nya?
Kta nya tdi gk bkl di post?"

Anda:
Kepencet... Ehee.. beneran✌🏻
Nggak boong, hp nya tadi jatuh
Ke muka, eh kepencet kirim...🤧
Maaf...😧

My Al ❤️:
Muka nya sakit?
Kena bibir gk?
Mau gue ke sana sekarang?

Anda:
Eh? Nggak marah???

My Al ❤️:
Selagi lo seneng.

Anda:
Aaaaaa,makin sayang><
Mau saltooooooooo><

My Al ❤️:
Udah sana tidur. Jangan begadang.
Besok gue jemput agak siang.

Anda:
Okehh ayang><

My Al ❤️:
Read.

Alanza tidak henti hentinya tersenyum lebar, "gini amat punya pacar, udah ganteng, baik, murah hati, penyayang, perhatian, tajir lagi. Emang nasib gue tuh bagus banget," bangga Alanza memeluk ponsel nya dengan senang.

Ting!

Alanza langsung melihat notifikasi yang masuk.

0823********:
Hai kak? Ini Bryan, save ya.

Anda:
Dapet no gue dari mana?

0823********:
Ada deh.

Anda:
Oh.

Alanza langsung mematikan ponselnya. Sejak kejadian di UKS, ia sedikit ilfil dengan adik kelas nya yang bernama Bryan.

"Untung ganteng," batin Alanza. Ia mulai menutup matanya, dan mulai terlelap dalam tidurnya.

°°°

Mohon di maklumi bila ada typo yang bertebaran ygy😌

Continue Reading

You'll Also Like

19.7K 416 9
What if Josh Chen's gorgeous colleague fell for Bridget Von Ascheberg's charming bodyguard?
149K 2K 32
Nagkataon naman na ang dumating na jeep ay lima nalamang ang kasya, kaya nauna ng pumasok si mama sumunod naman sina kuya tanner, mac at kuya Cedric...
4.6M 136K 52
After her mother's death Lilith gets a new legal guardian, her older brother. With no knowledge of having four other older brothers, Lilith is send...
3.2M 40.6K 178
Imagines/Oneshots about you and that special man in your life! :) ✓ Completed ✓ ⚠️ = Smut!!! *All these are my work copy righted by me! PL...