Dendam Arwah Bapak

Autorstwa DewiJambi8

517K 33.8K 1.7K

Setelah 40 hari kematian Bapak, rumah Więcej

Part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53
part 54
part 55
part 56
Part 57
part 58
part 59
part 60
part 61
part 62
part 63
part 64
part 65
part 66
part 67
part 68
part 69
season 2
part 71
part 72
Part 73
part 74
part 75
part 76
part 77
part 78
part 79
part 80

part 11

9.9K 626 29
Autorstwa DewiJambi8

Bismillah

      
              Pocong Itu Bapakku

#part 11

#by: R.D.Lestari.

Andri menarik tangan Handoyo saat matanya tak sengaja menangkap bayangan putih berkelebat terbang di balik rimbunan pepohonan.

Mulutnya komat-kamit mengucap doa. Berharap agar ia selamat sampai rumah.

Beruntung, mereka sampai di rumah dengan selamat tanpa kurang satu apa pun.

Tergopoh-gopoh menyuruh Bu Bidan masuk. Dari luar sudah terdengar suara teriakan meringis menahan sakit.

Bu Bidan bergegas masuk dan menemui istri Andri yang memang sudah menahan sakitnya sedari tadi.

Sedang Handoyo dan istrinya menunggu di ruang tamu. Ia tak henti menatap ke arah rumpunan bambu yang ada di seberang rumah adiknya.

Entah kenapa, matanya seolah susah berpaling ke arah lainnya seolah ada magnet yang menariknya ke sana.

"Pak ... Ibu mau BAB, Pak, anterin ke WC di kolam lele belakang, Pak," pinta istrinya setengah memohon.

Handoyo menghela napas. Ada rasa takut yang teramat sangat. Apalagi ia sempat melihat sosok pocong yang setengah wajahnya gosong dan berbelatung.

"Bu ... ga bisa di tahan? Bapak takut keluar rumah," rengek Handoyo yang membuat kening istri nya berkerut.

"Pak ... ini dah sesak banget, loh. Lagian mitos aja lah ada pocong itu. Yakin, kalau kita ga ada salah sama tu pocong , ga mungkin dia ganggu kita,"

Handoyo meneguk saliva dengan susah payah. Selama ini ia bisa berlindung dari kebohongannya.

Ia berulang kali meyakinkan istrinya jika ia sama sekali tidak terlibat dalam pengeroyokan begal tempo hari.

"Ayo, Pak ... anterin Ibu. Entar keluar di sini, berabe,"

Handoyo mendesah. Setengah tak ikhlas ia beranjak dari duduknya dan dengan berat langkah ia mengikuti istrinya ke kolam belakang rumah.

Suasana belakang rumah Andri cukup menyeramkan. Masih banyak pohon karet dan juga semak yang cukup tinggi. Pohon pisang pun berjejer menciptakan kesan angker.

Apalagi lampu penerangan hanya lima watt dan itu berada di WC di atas kolam.

Takut-takut, Handoyo mensejajari langkah istrinya.

"Pak, tunggu di sini. Ibu masuk dulu," titah istrinya saat mereka sampai di depan pintu WC.

Handoyo mengangguk pelan. "Jangan lama-lama, Bu," pesannya. Ada rasa was-was dari nada bicaranya.

Saat istri nya di dalam. Handoyo mulai resah. Angin malam berhembus cukup kencang, menimbulkan suara gemerisik daun yang bertumburan.

Kepalanya mulai bergerak ke kiri dan kanan. Celingukan seperti mencari sesuatu.

Srek-srekkk!

Handoyo terkesiap saat rungunya mendengar suara langkah kaki orang.
Matanya mulai menyusuri setiap tempat, tapi tak ada tanda-tanda orang mendekat.

Perasaannya semakin tak karuan. Ia mendekap tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya. Dingin yang menusuk membuatnya tubuhnya menggigil.

Seketika pikirannya melayang ke tragedi berdarah yang terjadi beberapa hari yang lalu. Ia ikut menendang paha begal yang sudah memohon ampun sebanyak tiga kali.

Sesal kian terasa. Andai saja malam itu ia tak terbawa emosi dan ikut-ikutan, mungkin ia tak akan merasakan ketakutan dan teror yang menghantui dirinya setiap hari.

"To ... long ... lepasin ikatan kepalaku ...," suara parau tiba-tiba membuyarkan lamunannya.

Kaki Handoyo bergetar. Bulu di tengkuknya meremang.

Perlahan, Handoyo memutar tubuhnya dan terpaku saat melihat sosok yang berada di belakang tubuhnya.

Awalnya sosok itu setara dengan tingginya, tapi perlahan ia membesar hingga setinggi pohon kelapa.

Sosok itu tertawa kencang dan belatung dari wajahnya yang gosong dan rusak itu mengenai wajah Handoyo.

Susah payah Handoyo mundur dan mengetuk pintu WC istri nya berulang kali. Tak ada sahutan.

Dok! dok! dok!

"Bukakan ikatan kepalaku!" lagi, suara itu terdengar membahana.

Handoyo yang di dera rasa takut terus melangkah mundur dan ...

Byuurr!

Ia terjatuh ke dalam kolam lele.

***

Nani, istri Handoyo bernapas lega setelah selesai membuang hajat. Ia celingukan di ambang pintu, mencari suaminya yang tak ada di luar.

Alisnya bertaut mengingat tadi ia mendengar ketukan pelan di pintu, ia ingin keluar tapi tanggung, dan sempat mendengar bunyi benda terjatuh di kolam.

'Apa itu Mas Handoyo, ya? tapi ... ngapain ia nyebur ke kolam? ah, mungkin itu suara kelapa tua yang jatuh dari batang.' batinnya.

Nani tanpa ragu mulai menjejakkan kakinya di jembatan kayu dan ia bernapas lega saat melihat seseorang berjongkok tak jauh dari tempatnya berdiri.

Nani bergegas mendekatinya dan menepuk pelan suaminya.

Pluk!

"Ayo, Pak... Ibu udah selesai,"

Sosok yang ia tepuk bahunya itu mengangguk dan berdiri berhadapan dengannya. Nani memperhatikan sekejap, merasa sedikit heran karena suaminya jadi irit bicara.

Namun, karena udara dingin dan bulu kuduknya yang meremang, Nani memutuskan tak memikirkan dan mengajaknya segera pulang.

Baru saja setengah perjalanan menuju rumah iparnya, rungunya terusik dengan suara lirih meminta pertolongan. Suara yang amat ia hapal.

"To ... long ...,"

Seketika Nani menghentikan langkah dan memutar tubuhnya. Ia terhenyak karena suaminya tak ada di belakangnya. Padahal jelas-jelas ia tadi berjalan bersama.

Pandangan Nani mengedar ke segala arah. Memastikan jika suara itu benar suaminya.

"To ... long ... Buk ...,"

Semakin lama, suara semakin lirih terdengar. Tak mau kecewa, Nani bergegas mencari suara yang sepertinya berasal dari kolam lele tempatnya membuat hajat.

Terseok-seok karena jalanan setapak yang licin, jalanan tanah bercampur rumput liar yang hanya bisa di lewati dengan berjalan kaki.

"Bapak ... Bapak di mana!" teriaknya saat sudah berada di sekitar kolam.

"Di sini, Buk!" panggilnya.

Nani menurunkan pandangannya dan melihat sebuah tangan melambai padanya.

Seketika itu juga, wanita paruh baya itu berlarian ke bibir kolam dan memastikan jika itu memang suaminya.

Kelopak matanya melebar saat melihat Handoyo, suaminya sudah basah kuyup di pinggir kolam dengan tubuh menggigil kedinginan.

"Bapak ngapain di sini? bukannya tadi kita sudah hampir sampai rumah, kenapa dengan cepat bisa ada di sini? lagian apa nggak jijik, di kolam tempat buang hajat kok berenang, malam-malam lagi, kayak ga ada kerjaan, aneh!" ceracau Nani tanpa henti.

"Sudah, Buk. Nanti Bapak jelaskan! sekarang tolong Bapak keluar dari sini. Bapak kedinginan!" titah Handoyo memotong ucapan istrinya sembari menahan dingin yang menusuk tubuhnya.

Nani terdiam dan segera menuruti perintah suaminya. Meski dalam batinnya penuh dengan pertanyaan.

Ia mengulurkan tangannya dan meraih tangan Handoyo yang serupa seperti batu es saking dinginnya.

"Satu ... dua ... ti ... ga!"

Hup!

Pada hitungan ketiga Nani Berhasil mengangkat suaminya naik ke permukaan.

Dengan tubuh gemetar, Handoyo meminta Nani untuk segera membawanya pulang.

"Ibu jangan banyak tanya dulu. Sekarang secepatnya kita harus sampai rumah,"

Dengan tubuh yang gemetar karena basah dan angin yang berhembus cukup kencang, Handoyo menarik tangan istrinya dan berjalan tergesa-gesa.

Nani mengikuti langkah cepat suaminya tanpa banyak bertanya, dan saat mereka sampai....

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

190K 8.4K 72
####Hai guyss kali ini gue mau bikin cerita lucu nihh ya buat iseng iseng aja hehehe lagi maless and gabut sihh#### Langsung aja yuk guyss baca cerit...
17.6K 2.2K 14
Ketika dua orang asing dipaksa untuk bersatu,hanya karna kesalah pahaman konyol yang sudah direncanakan Started : 4 januari 2020 End : ? ©Kuachirix
7.5K 863 10
⚠️❗ WARNING ❗⚠️ cerita bromance / brothership ⛔ gak suka, skip aja, gak usah baca Haechan x nct 127 . Tertanda Sayap Kiri . "Di ujung perjalanan kkn...
32K 1.8K 42
Maya akan menjadi sepenggal cerita dalam misteri meninggalnya beberapa pemuda di kampung pesisir. Tapi kematiannya yang seakan tenang membuat semua t...