Loreng & Putih [SUDAH TERBIT]

By garingkriukkress23

8.8M 1.1M 178K

📌Spin off "The Hidden". Baca The Hidden dulu biar paham sama konflik dan alurnya📌 Hanya sebuah kisah kehidu... More

Prolog
LP | 01
LP | 02
LP | 03
LP | 04
LP | 05
LP | 06
LP | 07
LP | 08
LP | 09
LP | 10
LP | 11
LP | 13
LP | 14
LP | 15
LP | 16
LP | 17
LP | 18
LP | 19
LP | 20
LP | 21
LP | 22
LP | 23
LP | 24
LP | 25
LP | 26
LP | 27
LP | 28
LP | 29
LP | 30, SPECIAL CHAPTER
LP | 30
LP | 31
LP | 32
LP | 33
LP | 34
LP | 35
LP | 36
LP | 37
LP | 38
LP | 39
LP | 40
LP | 41
LP | 42
LP | 43
LP | 44
LP | 45
LP | 46
LP | 47
LP | 48
LP | 49
LP | 50
LP | 51
LP | 52
LP | 53
LP | 54
LP | 55
LP | 56
LP | 57
🫐Blueberry World🫐
THE HIDDEN TERBIT
HARI INI! 27 JUNI! 15.30 WIB!
Instagram
TERBIT?!
vote cover
What if : Raya & Gibran jaga Ibra kecil
PREORDER SUDAH DIBUKA

LP | 12

145K 20.2K 1.8K
By garingkriukkress23


*****


Hari yang ditunggu-tunggu, akhirnya tiba. Hari resepsi Kapten Erlangga Gibran Athala dengan Dokter Muda Naraya Nufaira Arundati. Resepsi ini diadakan di sebuah hotel mewah di Jawa Timur.

Seluruh keluarga, baik dari keluarga Gibran maupun keluarga Raya, sudah datang semenjak 2 hari lalu dan menginap di hotel tempat diadakannya resepsi.

Tepat pukul 8 pagi, acara dimulai. Mulai dari pembukaan, acara inti yaitu tradisi upacara pedang pora untuk kedua mempelai, pemasangan cincin di bawah pedang pora, dan dilanjutkan dengan penyerahan pakaian persit kepada Raya.

Selama acara berlangsung, Dira tak hentinya terkagum-kagum melihat acara yang begitu luar biasa itu. Apalagi melihat keserasian Gibran dan Raya.

Gibran yang terlihat gagah dengan setelah PDU lengkapnya, dan Raya yang mengenakan gaun pengantin yang begitu anggun berwarna sage green dengan hijab syar'i dan di atasnya terdapat mahkota kecil yang menambah kesan anggun serta cantik pada perempuan 22 tahun itu.

"Keren banget deh." ucap Dira terkagum-kagum.

"Kamu mau?" tanya Abi.

"Mau apa?" Dira malah bertanya balik.

"Adain resepsi."

"Ooh, nggak deh." tolak perempuan itu.

"Kenapa? Kita juga belum pernah ngerasain berdiri di pelaminan kaya gitu. Kan biasanya perempuan-perempuan minta hal-hal semacam itu, kaya acara resepsi besar-besaran, terus foto-foto."

Karena memang mereka kan menikah secara rahasia, dan setelah di publish, mereka belum mengadakan acara apapun untuk pernikahan mereka.

Dira tertawa pelan sambil menggeleng, "Aku nggak tuh. Lagian acara resepsi, terus foto-foto gitu tuh nggak terlalu penting buat aku. Yang penting kan kita sah secara agama maupun negara."

Abi tersenyum dan mengusap-usap kepala Dira, lalu mencium kepala istrinya tersebut. Abi semakin sayang pada Dira ini yang selalu apa adanya, dan tidak menuntut banyak hal.

Kini saatnya sesi foto-foto, baik itu foto bersama keluarga, maupun foto berdua. Senyum Gibran dari awal tidak pernah luntur sama sekali, apalagi ketika melihat Raya yang terlihat begitu sangat cantik dengan riasan di wajahnya.

Ah, Raya tidak mengenakan riasan pun sudah cantik, apalagi memakai riasan seperti sekarang.

"Mas sama Mba nya saling hadapan coba." ucap si fotografer memberi arahan kepada Raya dan Gibran untuk berfoto.

"Terus tangan masnya taro di pinggang Mba nya," Gibran menuruti arahan yang diberikan dengan meletakkan tangannya pada pinggang Raya, lalu menariknya agar tubuh mereka lebih rapat lagi, dan Raya melotot karena hal itu.

"Nah terus tangan Mba nya yang kanan di bahu Mas nya, tangan yang kiri nyentuh dada Mas nya."

Raya yang berada sangat dekat dengan Gibran ini merasa sangat gugup bukan main, tak berani mendongak menatap Gibran barang sedetik pun, hanya dada Gibran yang ia lihat. Dengan ragu, gadis itu meletakkan tangannya di bahu dan dada bidang Gibran.

Gibran yang melihat kegugupan pada istrinya itu jadi terkekeh geli. Raya terlihat sangat lucu menurutnya ketika sedang grogi, gugup, ataupun malu seperti ini.

"Mba nya ndongak, Mba. Tatap-tatapan sama Mas nya."

Raya menghela nafas panjangnya dan mencoba memberanikan diri untuk mendongak menatap Gibran yang sedang tersenyum ke arahnya. Dengan cepat Raya kembali menunduk karena dirinya benar-benar gugup sekarang. Bahkan ia mendengar tawa dan ledekkan-ledekkan yang ditujukan kepadanya.

"Aduh Mba nya malu-malu." ledek si fotografer sambil tertawa.

"Jangan malu-malu, Mba, kan suami, udah sah." lanjutnya.

"Yuk dicoba lagi, yuk."

Dan Raya mencoba lagi untuk menatap Gibran, tapi baru 5 detik, ia sudah menunduk lagi. Raya benar-benar tidak bisa berlama-lama menatap mata Gibran.

Cup

Gibran mencium kening Raya begitu gadis itu kembali menunduk menatap dadanya.

Dan...

Cekrek

Si fotografer yang paham langsung membidikkan kameranya untuk mengabadikan momen tak disengaja itu.

Raya langsung melotot karena aksi tak terduga yang dilakukan Gibran ini. Ia kemudian mendongak menatap Gibran dengan tatapan terkejut, dan Gibran hanya menampilkan senyum manis seperti biasa.

Dan lagi, si fotografer kembali mengabadikan momen tak disengaja itu. Justru momen-momen tidak disengaja seperti ini akan terlihat bagus hasilnya, karena natural, tidak dibuat-buat.

"Lucu banget sih kalian!" ucap Dira yang gemes sendiri dengan sejoli yang masih malu-malu itu.

Bahkan sebagian tamu undangan yang menyaksikan itu sudah bertepuk tangan heboh melihat keuwuan mereka.

Aduuuh😫





🥑🥑🥑





Hari yang semakin siang, tamu masih saja berdatangan. Terhitung sudah 3 jam lebih Raya dan Gibran berdiri menyalami tamu yang terus berdatangan.

Raya yang selama seminggu ini tidak ada istirahat sudah terlihat lelah, tapi dirinya tidak bisa berbuat apa-apa selain berdiri lebih lama lagi karena tamu tak habis-habis.

"Gib, selamat, ya." ucap Dokter Arjun yang datang dan memberi selamat pada Gibran sambil memeluknya.

Gibran mengangguk sambil menepuk-nepuk punggung temannya itu, "Thanks udah dateng."

"Sama siapa ke sini?" tanya Gibran ketika pelukan terlepas.

"Sendiri."

"Cari pasangan makanya."

"Susah carinya. Giliran udah dapet yang cocok, eh ternyata udah ada pawangnya." jawab Dokter Arjun tersenyum miris.

"Sabar, Jun. Nanti juga dateng lagi yang cocok." balas Gibran menepuk pundak Dokter Arjun.

Dokter Arjun mengangguk dan beralih pada Raya laku menyodorkan tangannya ke arah gadis itu, "Selamat, Dokter Raya."

Tapi tangan Dokter Arjun tak mendapat balasan dari Raya, karena gadis itu malah menangkupkan tangannya di depan dada, "Terimakasih, Dok."

Dokter Arjun tersenyum kecut dan menarik tangannya lagi, "Kalo gitu saya pamit, mau langsung ke rumah sakit."

"Kapan-kapan kalo ada waktu main ke rumah kita, Jun." kata Gibran.

"Kalo ada waktu." balas Dokter Arjun yang kemudian turun dari pelaminan.

Raya menghela nafasnya panjangnya untuk kesekian kalinya, dan Gibran yang mendengar itu pun menoleh menatap wajah lelah istrinya.

Kemudian ia mengambil air mineral yang ada di belakang kursi pelaminan dan memberikannya pada Raya, "Minum dulu."

Raya mengangguk menerima minum dari Gibran dan duduk untuk menenggak minumnya, "Makasih." ucapnya ketika selesai minum dan kembali berdiri.

"Kalo cape duduk aja." kata Gibran yang mendapat gelengan dari Raya.

"Dikit lagi selesai, nggak papa." balas Raya. Karena memang acara akan selesai jam 12 siang nanti. Jadi dirinya hanya perlu berdiri kurang lebih 30 menit lagi sampai acara benar-benar selesai.

"Bener?" tanya Gibran memastikan. Dirinya benar-benar tidak tega melihat Raya yang terlihat sangat-sangat kelelahan.

Bayangkan saja, selama seminggu gadis itu tidak mendapat waktu istirahat, lalu hari ini harus mengikuti acara resepsi pernikahan mereka, dan besok sudah harus berangkat ke rumah sakit lagi. Raya benar-benar tidak ada waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya sendiri.

*****

Gaje banget ya ampun😫

Aku skip ya pas tradisi pedang pora nya, karena takutnya aku menyalahi aturan dan menimbulkan masalah, jadinya di skip deh

Dan ini adalah chapter ter-nggak jelas yang pernah aku bikin. Soalnya aku tuh bener-bener bingung mau bikin gimana buat acara resepsinya

Terus ini aku nulisnya juga dadakan, jadi kalo ada typo atau salah-salah nama, aku minta maaf

Mohon maklum dan mohon pengertiannya, ya

Dan lah, bye

Eh, JANGAN LUPA SPAM ALPUKAT NYA🥑🥑🥑

Sekian, terima vote

Jangan lupa follow 👇🏻







Continue Reading

You'll Also Like

1K 143 16
Colleb : MawarSalsabila8 〰️〰️〰️〰️ menceritakan tentang kehidupan di salah satu kampus terkenal yang berada di kota Bandung dengan dosen baru yang s...
11.1K 451 12
"Wanita penghibur itu mencoba menjinakkan ku? apa dia gila?" Ucap pria dengan surai hitam berkilau di malam hari. >>>> * Fyi. There's always a warnin...
2.5M 235K 47
Tentang perjodohan Alvarendra Zeeshan, seorang CEO muda berusia 26 tahun, tampan yang memikili segudang pesona. Siapa yang tidak menyukai Alva? Setia...
577 122 15
Sma adalah masa-masa terindah yang pernah dilalui semua orang, disanalah tempat, cinta persahabat mulai bertumbuh.. Namun bagaimana jadinya jika kita...