Fotosintesis

By _senandika

176 109 34

π˜—π˜³π˜°π˜΄π˜¦π˜΄ 𝘱𝘦𝘯π˜₯𝘦𝘸𝘒𝘴𝘒𝘒𝘯 π˜₯π˜ͺ𝘳π˜ͺ More

1 : meet ama manu rios
2 : tbmr
3 : pengenalan
4 : 12 MIPA 1 yang meresahkan
5 : sekolah
6 : kuda tumpuk
7 : pulang sekolah
8 : kerkom
10 : terpesona
11 : gimana ya?

9 : masalah tur

4 1 0
By _senandika

Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.
.
.
.
.
.
.

9 : masalah tur

🌵🌵🌵



Rumah Anna🏡

Setelah kerja kelompok di rumah Karin, Anna pun bergegas pulang menggunakan ojek online yang dipesan dan dibayar Mama Karin.  Anna sebenarnya sempat menolak tetapi Sukma memaksanya. Katanya jika Anna menggunakan angkot dirinya khawatir,  takut ada apa-apa kata Sukma.

"Yailah, Mak gue aja kaga khawatir gue balik naek apa..." Batin Anna saat itu.

Sedangkan Arynda pulang bersama Adisti menggunakan motor yang Adis bawa. Mereka pulang bersama karena arah rumahnya sama.

"Assalamu'alaikum" Ucap Anna setelah membuka pintu rumahnya.

"Wa'alaikumussalam" Balas sang Bunda yang sedang berkutat dengan buku hutang dan bolpoinnya.

"Darimana?"

"Lho, kan aku udah WA. Aku kerja kelompok di rumah Karin.

" Oh"

"Ini bun surat," Ucap Anna seraya menyodorkan sebuah surat yang terlipat.

"Surat apa?" Tanya Bundanya seraya menerima Surat tersebut.

"Persetujuan Tur"

"Jadi Tur nya kemana?" Tanya bundanya lagi seraya membaca isi Surat tersebut.

"Kaya taun kemaren, ke Bali"

"Sama juga dong bayarannya kaya taun kemaren?"

"Iya, 1,7"

Eka membuatkan bibirnya tanda mengerti.

"Kalo yang enggak ikut gimana?"

"Kalo yang enggak ikut harus ke tempat wisata juga tapi yang terdekat"

Eka menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Terakhir bayar kapan?

"Jum'at minggu ini"

"Kok mau akhir-akhir bulan sih?
Harusnya mah diawal bulan atuh, kan gajian!" Ucap sang Bunda dengan nada sewot.

Anna mengangkat kedua bahunya tanda ia tidak tahu.

"Uang tabungan kamu ada berapa?" Di sekolahnya memang diwajibkan untuk kelas 10 menabung, tujuan agar tidak terlalu berat saat membayar tur di kelas 11

"Kan uangku di koperasi ada 1 juta 500, nah 500nya udah dibayarin waktu itu buat dp. Jadi sisanya 1 juta lagi"

"Tur nya kapan emang?"

"Rabu minggu besok"

"Hah Rabu? Kok kamu baru bilang sekarang sih?!"

"Ya Allah, aku udah bilang dari dua minggu yang lalu bund..." Ucap Anna melas

"Kapan ah?! Enggak perasaan!"

"Allahu Akbar, waktu pas hari Kamis yang aku pulang sore tea gegara rapat OSIS"

"Oh yang itu... Yaudah tunggu Ayah. Ini harus di tanda tangan kan?"

Anna mengangguk sebagai jawaban.

"Yaudah sana kamu mandi!"

"Iya... " Ucap Anna seraya melenggang pergi dari hadapan Bundanya.


Malam hari🌒

"Duh aus" Ucap Anna. Ia terbangun karena tenggorokannya terasa kering.

Anna pun melihat jam pada gawainya yang menjukkan pukul 23.05

Anna pun bergegas ke dapur untuk mengambil air. Setelah di dapur Anna mengambil botol tupperware yang berisi air mineral dari kulkas dan meminumnya. Setelah puas, Anna berniat menuju ke kamarnya. Tetapi saat melewati kamar kedua orang tuanya, samar-samar ia mendengar suara Bundanya, ia pun melangkah lebih dekat agar suara yang ia dengar lebih jelas.

"Jadi gimana Yah?" Ucap Eka.

"Emang enggak ada yang bayar tupperware Bund?"

"Ya enggak atuh, ini kan mau akhir-akhir bulan. Siapa yang mau bayar?"

"Minjem dulu aja ya?" Usul Bundanya.

"Tur nya beneran hari Rabu?" Tanya Ayahnya.

"Iya,"

"Yaudah, minjem dulu aja 500"

Anna pun bergegas menuju kamarnya seraya  menahan nangis. Ia benar-benar merasa bersalah.

Hiks hiks hiks tangisnya pun pecah, Anna mendekap mulutnya agar tangisannya tidak terdengar.

Hiks hiks hiks hiks

Anna POV

Kalo kalian pikir jadi anak reseller tupperware itu kaya kalian salah..
Ya, mungkin ada sih kaya. Tapi ya... Ada juga yang biasanya.

Gue engga tau sih, seberapa malu nya orang tua gue. Mak gue terutama kalo mau minjem uang ke orang, dan setebel apa muka yang harus dipasangnya, harus sekuat apa hatinya buat nahan malu.

Ribet juga ya jadi orang tua, harus mikirin besok makan apa, besok uang nya cukup apa enggak, banyak deh pokoknya.

Anna POV End

Setelah merasa dirinya tenang, Anna teringat bahwa ia belum melaksanakan sholat isya, Anna pun bergegas ke kamar mandi untuk wudhu dan mengerjakan salat Isya. Seraya mengadukan nasibnya kepada Sang Pencipta.

Maafin Anna Ya Allah... hamba mau deket sama Engkau kalo ada masalah doang... Astaghfirullah....


***

Anna POV

"Bun" Ujar gue.

"Hmm" Jawaban dari bunda.

"Aku gapapa kok, engga ikut Tur" Ucap gue seyakin mungkin.

"Udahlah, kamu mah belajar aja. Jangan mikirin uang. Itu mah urusan Bunda sama Ayah aja" Ujar Bunda seolah tau kenapa gue ngomong kek tadi.

"Itu Bunda buat siapa? " Tanya gue pas liat Bunda mindahin lauk-pauk yang udah tertata rapih di meja dan dipindahin ke beberapa piring.

"Buat Bu Hj. Ipah"

"Lho, bukannya lagi umroh?" Tanya gue bingung.

"Udah pulang tadi pagi"

Gue pun menggangguk mengerti.

Beberapa detik berselang, gue menghelakan nafas.

Gue tau kenapa Bunda ngasih
makanan ini ke Bu Ipah. Ya karena buat minjem uang biar gue bisa ikut Tur.

FYI :

Bu Hj. Ipah sama suaminya--Pak H. Rozak, mereka itu orang terkaya di desa gue.
Mereka salah satu pemilik dari Travel Haji & Umrah, Barokah namanya. Travel ini cukup terkenal di Bogor. Karena kaya, udah jadi rahasia umum kalo orang-orang sini bahkan luar suka minjem uang sama mereka. Bu Ipah ama Pak Rozak punya 3 orang anak, yang sulung namanya Ridwan, orang sini biasa manggil A Iwan. Yang gue denger dari bu-ibu rumpi, A Iwan udah lama kerja di hotel bintang 5 yang ada di Aceh. Anak kedua namanya Nabila dipanggil Teh Bila, dia udah kuliah semester 2 di UIN Jakarta. Terakhir Aila, dia masih SMP kelas 8, dia sekolah di SMP Al-Azhar.


"Udah sana, kamu ke sekolah. Udah jam segini juga" Ujar Bunda sambil ngeliat jam di dinding, secara reflek gue pun ngikutin pandangan Bunda.

"Masih jam segini," Kata gue pas tau baru jam 07.05

"Hari ini di sekolahku ada acara peringatan Isra Mi'raj, jadi masuknya rada siang," Lanjut gue.

"Bunda mau nganterin ini?" Tanya gue pas ngeliat Bunda naro piring- piring yang udah di isi sama lauk-pauk ke atas baki.

"Iya"

"Bareng aja yu, aku juga mau ke sekolah"  Ucap gue sedikit bergetar karena menahan kesedihan.

Setelah sampai di depan rumah Hj. Ipah gue pun pamit.

"Yaudah, aku berangkat ya. Assalamu'alaikum" kata gue sambil salim ke Bunda.

"Iya hati-hati. Wa'alaikumussalam"
Balas Bunda.

Anna POV End


Anna pun meninggalkan sang Bunda sendirian disana. Setelah beberapa langkah berjalan, Anna membalikan badannya untuk melihat kondisi Eka. Ia mendapati Eka yang sedang menghelakan nafas panjang sebelum memasuki rumah putih  mewah yang dibatasi oleh gerbang hitam itu.

Rasa bersalah itu pun muncul lagi,
Anna pun menghelakan nafas panjang. Ia melanjutkan perjalanannya dengan langkah yang malas.



_________________________________________

Btw kalian pernah ada problem juga enggak pas mau study tur?

Makasih udah baca <3
Jangan bosen-bosen yaaa



Continue Reading

You'll Also Like

335K 436 4
21+
122K 11.4K 91
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...
1.1M 83.6K 81
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
175K 10.4K 43
☠️ PLAGIAT DILARANG KERAS☠️ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...