HoMe For Me (END) [Pdf Versi]...

By AyyaKanawut

175K 16.9K 1.8K

HOME FOR ME S1&S2 (MALVINGIA) TERSEDIA DALAM BENTUK PDF!! "Anak tidak tau diri!" "Anak pembawa sial" "Kerja... More

Tokoh
Prolog🥀
Malvin🥀
Luka dan rasa🥀
si Gemes🥀
menepati janji 🥀
strawberry🥀
Malvin's Angel🥀
MalvinGia🥀
kemarahan Malvin?!🥀
manjanya Giandra🥀
Tentang Malvin🥀
Tentang Giandra 🥀
ancaman?!🥀
Mama🥀
Tertarik?!🥀
Kemana?!🥀
Gugur🥀
Malaikat penolong 🥀
Awal hidup baru🥀
Pertemuan kembali🥀
Nyonya Malvin🥀
Si Maba cantik🥀
The first Malvin🔞🥀
Mimpi buruk?!🥀
Malvin Rese🥀
Giandra Bar-bar🥀
Berantem🥀
Balasan kecil Giandra🥀
Giandra sakit🥀
Berulah Lagi?🥀
Balasan Mama Deviana& Giandra🥀
Pra-Nikah🥀
Wedding Day🥀
Happy birthday 🥀
efek samping🥀
Bayi mermaid🥀
welcome Giandra kecil🥀
HoMe For Me🥀 (END)
Promosi Aja
Pdf vers S1 & S2

beautiful night🔞🥀

4.8K 370 28
By AyyaKanawut

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Warning: Konten dewasa 🔞.

*****

"Tinut Sialan!" Umpat Giandra saat melihat pakaian yang di berikan oleh Tinut sahabatnya.

Giandra mendengus kesal saat melihat Hadiah dari Tinut dan William, Hanya mereka yang memberikan Hadiah Haram.

Tinut Memberi hadiah sebuah Baju Yang Cukup membuat Telinga Giandra memerah, sedangkan Wiliam memberi Hadiah seperti pembersih Sebelum melakukan Hubungan itu.

Giandra gelisah antara memakainya atau tidak, Bila Giandra memakainya sama saja dengan Giandra membangunkan singa yang sedang tertidur.

Sudah satu Jam Giandra berada di Kamar mandi karena memikirkan hal itu, Malvin sedang mengerjakan beberapa pekerjaan dulu katanya.

Walaupun sudah menikah Malvin masih saja mengerjakan Pekerjaan nya.

Giandra mengatur napasnya, Giandra harus memakainya karena sekarang malam pertamanya.

Walaupun Malvin sering melakukan itu dengan dirinya pasti akan berbeda bila Di lakukan di malam pertama.

Wajah Giandra memerah dengan pelan dia memakai bathrobe-nya, Giandra menunduk dan berjalan kecil ke arah luar.

*

Malvin mengalihkan tatapannya saat melihat Giandra keluar menggunakan bathrobe.

Sangat cantik ketika pipi nya bersemu merah seperti itu dan Malvin gemas melihatnya.

"Malvin mau mandi?" tanya Giandra pelan dan Malvin malah tersenyum, Malvin menyimpan Laptop dan mematikan sambungan telponnya.

Malvin duduk dengan kedua kaki sedikit di lebarkan dan kedua tangan bertumpu pada paha nya, Giandra semakin memerah di tempat.

"Kenapa hmm?" tanya Malvin dengan suara rendahnya.

Giandra mengangkat wajahnya dan mulai menghampiri Malvin yang menatap Giandra dengan tatapan yang tidak biasa.

"Malvin mau lihat sesuatu Gak?" tanya Giandra dengan nada suara sangat pelan.

"Boleh sayang, cantik mau nunjukin apa hmm?" Malvin balik bertanya dan Giandra mulai membuka bathrobe nya perlahan.

Malvin tersenyum melihat Giandra yang tiba-tiba memakai Bandu kucing dan pakaian yang membuat Malvin ingin menerkamnya, tidak lupa dengan ekor di Belakang tubuh Giandra.

"Meow~"

"Shit!" Malvin mengumpat dengan pelan, terlihat seperti kucing Nakal istrinya ini.

Giandra menekuk kedua lututnya di depan Malvin dengan tatapan berbinar sangat terlihat seperti kucing Nakal.

"Meow~"

"Meow~"

"Kucing nakal ini ingin apa hmm? Ingin di masuki dengan ini?" tanya Malvin dengan mengacungkan dua jari panjang nya ke hadapan Giandra.

Giandra mengangguk dengan berbinar membuat Malvin kembali mengumpat dengan kasar.

Malvin mulai meraba bagian belakang Giandra dan melihat ekor yang menancap dan tersenyum.

"Enghh..." desahan Giandra keluar saat Malvin mencabut ekor dari Analnya.

"Cantiknya aku, cantik banget mau susu gak?" tanya Malvin dengan lembut, Giandra mengangguk dengan polos.

"Ayo berjuang cari susunya sendiri." Malvin memerintahkan Giandra, Giandra menatap Malvin berbinar dan kemudian menatap ke arah Celana Malvin.

Giandra menduselkan wajahnya di perut Malvin terlihat seperti kucing yang sedang ingin di manja.

Giandra mulai membuka sabuk di celana Malvin, dan menurunkan resleting menggunakan tangan lentiknya.

"Malvin.." Lirih Giandra saat melihat penis Malvin sudah menantang Giandra, Malvin tersenyum dan mengusap pinggang si cantik dengan pelan.

"Kenapa? Mau kan?" tanya Malvin membuat Giandra mengangguk dengan Pelan.

"Ayo kamu manjain nanti susu nya bakal keluar cantik." Giandra mulai memasukan penis Malvin kedalam mulutnya.

Giandra menjilat nya seperti ice cream bahkan menghisap seakan itu lollipop.

"Sttt... Pinter cantiknya aku Ahhh- yahh gitu sayang." Malvin mendesah pelan saat penisnya di manjakan oleh Giandra.

"Nungging cantik." Giandra mengangkat tubuhnya sedikit tinggi Agar Malvin bisa bermain dengan analnya.

Malvin mengambil lube dan mengoleskannya pada kedua jari panjangnya dengan desahan kecil karena Giandra benar-benar memanjakan penisnya.

"Sttt... Aku masukin ya sayang." Malvin meminta ijin dan Giandra mengangguk pelan.

Giandra sedikit terkejut saat satu jari Malvin mulai mencari analnya.

Giandra mendesah dengan tertahan ketika Malvin memasukan kedua jarinya, Malvin tersenyum dan mengelus pipi Cantiknya pelan.

"Jangan kena gigi ya sayang." Malvin mulai menggerakkan kedua jarinya membuat pola melingkar dan menggunting meregangkan anal Giandra.

"Ahh- cantiknya aku, kenapa Nakal hmm? Mau aku kasarin." Malvin berucap dengan gigi yang mengerutu karena menahan hasratnya.

"Ahh- Malvin hiks... " Giandra menangis saat jari Malvin semakin kencang di Analnya, Giandra jadi tidak fokus mengulum penis Malvin.

"Sttt... Muka mulutnya sayang Ahh- Malvin mau kasih susu." Giandra membuka mulutnya dengan segera, Sperma Malvin langsung Giandra telan hingga menetes ke dagu Giandra.

"Ahh hiks... "Lirih Giandra dengan kecewa saat Malvin melepaskan jarinya di anal Giandra.

"Duduk di pangkuan Malvin." Giandra menurut dan duduk di pangkuan Malvin, Malvin kembali memasukan jarinya ke anal Giandra.

"Ahh..." Giandra kembali mendesah dan mengigit pundak Malvin.

"Baru gini aja udah keenakan cantik, gimana kalau aku masukin? Mau di kasarin." Malvin mendiami jarinya tapi Giandra mulai menggerakkan pinggulnya berusaha mengeluarkan masukan jari panjang Malvin.

"Haha nakal banget kucing cantik." Malvin mengigit telinga Giandra dengan gemas membiarkan Giandra mencari kenikmatan nya sendiri.

"Hiks.. Malvin." Giandra menangis saat kakinya bergetar tapi tidak menemukan titik nikmatnya.

Malvin membantu menggerakkan jarinya dan Giandra semakin menangis dengan lirih, kaki Giandra benar-benar bergetar hebat.

"Cantik.. mau keluar kan? Ayo keluarkan." Malvin semakin membantu Giandra keluar.

"Malvin Ahhh~" Giandra menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Malvin saat Giandra sudah mengeluarkan putihnya.

*

"Hiks..." Giandra masih menangis dan Malvin malah terkekeh, mengelus punggung Giandra.

Malvin memberikan waktu Giandra hingga 20 menit lamanya, kaki Giandra benar-benar bergetar membuat Malvin tidak tega.

"Mau tidur aja?" tanya Malvin saat menatap istrinya yang sudah mulai lelah, tapi Giandra menggeleng tidak mau.

"Malvin belum masuk." Lirih Giandra membuat Malvin menatap Giandra.

"Emang Gapapa?" tanya Malvin lagi, Giandra mengangguk dengan rengekan kecil.

"Oke, jangan minta berhenti di tengah jalan ya sayang." Malvin bangkit dari sofa dan berjalan ke arah luar.

Suasana angin malam membuat Giandra merinding, Malvin duduk di kursi yang ada di Luar jendela kamarnya.

Mereka akan melakukan seks di luar, Giandra menatap Malvin dengan tatapan sendu.

"Kalau ada yang lihat gimana?" tanya Giandra pelan. "Gak akan sayang disini sepi lagian Kita di lantai atas." Malvin menenangkan Giandra lagi.

"Ayo cantiknya aku mau di enakin? Mau sekalian di kasarin gak Haha." Malvin tertawa dengan sarkas membuat Giandra melengkuh.

"Mau.." cicit Giandra sangat pelan, Giandra mulai mengangkat tubuhnya dan mengarahkan analnya pada penis Malvin.

"AHHHKK!" Jerit Giandra dengan keras membuat Malvin mencium bibir itu segera.

*

Tubuh kecil Giandra terlonjak oleh Malvin dan Giandra hanya mampu mendesah dengan Isakan kenikmatan.

"Ahh- Malvin hiks..." Isak Giandra semakin lirih tapi Malvin malah semakin dalam menghentakan miliknya.

Setelah Giandra mendapatkan pelepasannya dengan posisi duduk Malvin melakukannya dengan bersandar pada sisi pembatas Di Atas. Dengan kedua tangan Malvin memegang kedua ujung tubuh Giandra dan Giandra yang memeluk Malvin seperti bayi koala.

Hentakan demi hentakan Malvin lakukan, Giandra semakin mendesah kenikmatan.

"Ahh.. sayang mau tau gak kamu cantik banget kalau lagi Malvin kasarin, Haha mau di kasarin setiap hari?" Hentakan dan perkataan Malvin membuat Giandra semakin terangsang.

"Hiks... Malvin ahh, mau Gia- Gia mau setiap hari." Giandra berucap dengan terputus karena hentakan Malvin.

"Ahh- nangis yang kenceng dong cantik, enak Malvin giniin hmm Sialan, Ahh.. " Malvin semakin kencang menghentakan miliknya membuat Giandra semakin terlonjak.

"Ahh Malvin..."

"Sialan! Gia cantik banget." Malvin mengumpat dengan kasar melihat wajah Giandra yang penuh dengan keringat membuat wajah itu semakin cantik.

"Gia mau Ahh keluar hiks.."

"Bersama sayang."

Malvin menghentakan penisnya dan menyemburkan lahar nya kedalam anal Giandra dan tidak membiarkan setetes saja keluar.

"Penuh hiks.. perut Gia." Malvin terkekeh dan mengelus perut Giandra pelan.

"Capek?" tanya Malvin dan Giandra hanya mengangguk pelan.

"Malvin bantu bersihin ya, nanti kita tidur." Malvin membawa Giandra ke arah kamar mandi tanpa melepaskan penyatuan mereka. 

*****

Malvin masih mengecek ponselnya karena perusahaan nya sedang ada masalah, Giandra benar-benar tidur di pelukan nya.

Istri cantiknya ini kelelahan hingga Malvin tidak tega, bahkan Malvin meminta maaf lebih dari satu kali.

"Gimana udah Nemu orangnya?" tanya Malvin pada penelpon di sebrang.

"Gampang itu mah, udah gue kirim file nya tinggal Lo cek aja."

"Sialan! Ngeganggu kenikmatan gue aja." umpat Malvin membuat orang di sebrang terkekeh.

"Tapi udah selesai kan? Haha, kasian pengantin baru sibuk ngurus perusahaan nya."

"Berisik Lo bibin!" Kesal Malvin membuat pria di sebrang semakin tertawa.

"Udah lah, selamat bersenang-senang sahabat. Kalau butuh apa-apa telpon gue"

"Thanks bin."

Malvin mematikan sambungan telponnya dan menyimpan ponsel nya dengan menghela napas lega.

Perusahaan sudah stabil lagi, tadi ada yang mempermainkan perusahaan nya dan Malvin sangat kesal.

Di tambah sang mama tidak mau membantunya menyuruh Malvin mengerjakan sendiri, mama Deviana memang senang bila melihat Malvin kesusahan.

Malvin menatap Giandra dan tersenyum, mengusap rambut itu pelan. "Good night sayang, mimpi indah."

Malvin mengecup pipi Giandra dan semakin mengeratkan pelukannya, menyusul Giandra ke alam mimpi.

Aww 🌚.

Aku masih polos kakak hehe.

Aku pikirin part ini berhari-hari karena bingung sumpah, Kalau gak sesuai maafkan aku belum pro buat kayak gini.

Aku lagi proses belajar juga jadi semua Cerita mau aku revisi kecuali TUAN GALAK karena itu udah di revisi versi novelnya sama orang baik, hehe😆.

Aku Update satu part lagi Kapan nih? Setelah ini atau besok aja? Kalau besok berarti cuma itu doang.

Kalau ada yang mau Part MalvinGia liburan Aku masukin dalam bentuk pdf nya Gais, kalau mau beli Chat aja.

Karena part MalvinGia honeymoon gak di masukin ke wattpad karena Part nya udah aku pas in jadi 40 part.

Jadi kalau ada yang mau beli Chat ke nomer aku, kalau belum punya nomernya boleh liat di bio ku.

Makasih banyak

See you next part.

Pay pay 👋

Continue Reading

You'll Also Like

1M 83.5K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
125K 12.5K 31
GERY KENDRICK TRAIPIPATANAPONG Setelah 2 tahun menghilang dari Negara kelahirannya kini Gery kembali dengan niat dan tujuan untuk hidup bahagia bersa...
65.6K 10.2K 41
Bagi, Mishael Nagarez Pandara dirinya sangat beruntung mendapatkan Shagima Zyaniel Handika, pria cantik dan Manis, sopan tidak pernah berbuat kasar...
335K 31.3K 59
"adek sama siapa kesini? ikut dad yuk?" "aku lagi nungguin temen om mau nobar tapi temenku ga dateng dateng masa:(" "yaudah sama dad aja yu nontonny...