HoMe For Me (END) [Pdf Versi]...

By AyyaKanawut

175K 16.9K 1.8K

HOME FOR ME S1&S2 (MALVINGIA) TERSEDIA DALAM BENTUK PDF!! "Anak tidak tau diri!" "Anak pembawa sial" "Kerja... More

Tokoh
Prolog🥀
Malvin🥀
Luka dan rasa🥀
si Gemes🥀
menepati janji 🥀
strawberry🥀
Malvin's Angel🥀
MalvinGia🥀
kemarahan Malvin?!🥀
manjanya Giandra🥀
Tentang Malvin🥀
Tentang Giandra 🥀
ancaman?!🥀
Mama🥀
Tertarik?!🥀
Kemana?!🥀
Gugur🥀
Malaikat penolong 🥀
Awal hidup baru🥀
Pertemuan kembali🥀
Nyonya Malvin🥀
Si Maba cantik🥀
The first Malvin🔞🥀
Mimpi buruk?!🥀
Malvin Rese🥀
Giandra Bar-bar🥀
Balasan kecil Giandra🥀
Giandra sakit🥀
Berulah Lagi?🥀
Balasan Mama Deviana& Giandra🥀
Pra-Nikah🥀
Wedding Day🥀
beautiful night🔞🥀
Happy birthday 🥀
efek samping🥀
Bayi mermaid🥀
welcome Giandra kecil🥀
HoMe For Me🥀 (END)
Promosi Aja
Pdf vers S1 & S2

Berantem🥀

4.1K 452 56
By AyyaKanawut

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Giandra mengangguk dengan malas saat Teman-teman nya bilang Giandra harus terus bersama mereka.

Bukan, bukan karena Giandra Tidak suka dengan mereka Giandra hanya malas saja.

Hari ini mood Giandra sedang jelek karena Ulahnya tadi pagi, Giandra sedang perang dingin dengan Malvin jadi Giandra malas melakukan apapun.

"Gia kenapa sih? Kok murung terus Gun bingung jadinya?!"

Giandra menoleh dan menghela napasnya lagi, Giandra malas berbicara tapi dia harus cerita.

"Kalian tau Toni?"

"Tau! Toni temen sekelas kita kan? Yang kemarin minta nomer Gia?"

Giandra mengangguk dengan lemah, Giandra menghela napasnya lagi.

"Kemarin kan Toni ajak Gia jalan Nah Gia iyain Karena Gia pengen main sama temen baru, Gia lupa kalau Gia gak cerita sama Malvin Terus Malvin baca Chatan Gia jadi Malvin marah sama Gia karena Gia setuju di ajak jalan sama Toni padahal Gia pikir Toni cuma ajak jalan biasa tapi Malvin cemburu!"

"Gia jalannya udah sama Toni?!"

"Belum, Niatnya kan sekarang tapi tadi pagi Malvin pergi ke kampus sendirian Gia di anter supir Mama tadi juga, Malvin marah sama Gia! Gimana caranya supaya Malvin gak marah lagi?!"

"Kak Malvin kalau marah bentak Gia gak?" Giandra menggeleng kan kepalanya karena memang Malvin bila marah hanya diam tidak akan berbicara sepatah kata pun.

"Malvin kalau marah itu diem, Gak pernah ngomong bahkan di ajak ngomong pun Malvin diem!"

"Aduh bingung, dulu Gia pernah buat Malvin marah gak?"

"Pernah, tapi ini yang paling fatal karena Gia setuju ajakan Toni tapi Gak ijin Malvin!"

"Berat Gia, Kitt gak bisa ngasih solusi apapun"

"Gun juga bingung soalnya disini Gia yang salah jadi Gia yang harus berusaha untuk minta maaf sama kak Malvin!"

"Itu yang Gia bingung, Masa Gia harus nangis minta maaf nya!"

"Kalau cara itu ampuh kenapa gak? Di coba aja Gia!"

Giandra hanya cemberut, Giandra tidak yakin Malvin akan memanfaatkan nya semudah itu tadi saja kata-kata Malvin cukup membuat Giandra tertampar padahal Malvin berucap dengan Nada yang Tidak membentak ataupun Tinggi.

"Gia gak yakin tapi nanti Gia coba deh!"

"Ya udah sekarang Gia makan aja, Gapapa nanti kalau Gia makan pasti ide nya keluar!"

Giandra mengangguk dan beranjak, Giandra akan membeli makanan Untuk sekarang agar Giandra sedikit memiliki tenaga untuk menjalani Mood hari ini.

"Mang Gia mau Batagor nya satu tapi jangan pake Saos yaa!"

Penjual itu mengangguk dan Giandra hanya tersenyum, Giandra menatap sekeliling tapi tidak menemukan Malvin dan teman-teman nya, sepertinya Malvin belum keluar dari Kelasnya.

"Ini Batagor nya!"

Giandra segera mengambil piring batagor dengan pelan dan memberikan uang Lalu beranjak untuk kembali ke tempat nya.

Tubuh Giandra oleng saat ada yang menabrak nya dengan keras, saat melihat Giandra mendengus kesal.

"Ups... Sorry Gak sengaja, Kasian yang makan di kantin sendirian karena pacarnya lagi makan bekal dari Gue di kelas!"

Giandra memutar bola matanya malas, Giandra mana peduli dengan ucapan pria yang baru saja menabraknya.

"Emang Gia peduli? Gak! Lagian cuma makanan gak akan buat Gia cemburu"

Giandra melangkah tapi pria itu kembali menarik tangan Giandra dengan kasar, Giandra mendengus kesal sekarang.

"Gue tau Lo lagi ada masalah sama kak Malvin kan? Bagus jangan cepet-cepet baikan yaa biar gue bisa deketin pacar Lo!"

"Silahkan, saya tidak peduli jika Dia mau Ambil tapi Kalau dia gak mau, mau Kakak salto pun Dia akan tetap jadi milik saya! Permisi saya mau makan jangan merusak mood saya"

Giandra pergi meninggalkan pria itu yang mendengus kesal ke arah Giandra, Giandra masa bodo dengan itu.

Giandra cemberut saat Malvin belum juga membalas pesannya, Giandra takut Malvin marah besar dengan dirinya.

"Belum di bales sama Kak Malvin?"

Giandra menggeleng kan kepalanya dengan lemas, Kitt mengelus pundak Giandra membantu Giandra agar bersabar.

"Gi-gia, Coba buka Base kampus!"

Giandra mendonggak dengan pelan, gun berbicara dengan Terkejut membuat Giandra Bingung.

Giandra terdiam saat melihat base kampus, Disana Sedang ramai Tapi Hati Giandra sakit melihatnya.

Giandra mematikan ponselnya dan menatap teman-teman nya dengan senyuman manis Giandra.

"Gia ke kelas duluan yaa, Batagornya udah Giandra bayar kok nanti kalian nyusul aja"

Giandra beranjak dari sana dengan segera, Giandra ingin menangis rasa nya.

Giandra percaya dengan Malvin tapi bila seperti ini Hati Giandra pun sakit melihat nya.

Giandra tau Malvin tidak mungkin melakukan itu, tapi hati kecil Giandra resah karena dirinya sedang tidak baik-baik saja dengan Malvin.

"Malvin Gak gitu Kok Gia tau itu!" Giandra bergumam dengan pelan, Giandra berusaha meyakinkan dirinya sendiri. 

***

"Malvin liat base kampus sekarang!"

Malvin mengerutkan keningnya bingung tapi tak ayal dia pun membuka ponselnya.

"ANJING!"

Malvin mengumpat dengan kesal, Malvin memang tadi bersama Bunga tapi dia bersama yang lain juga.

Tadi Malvin mengerjakan tugas bersama itu pun atas permintaan dosen Tapi mengapa ada yang sampai mengirimkan nya di Base.

"Gue pergi dulu!"

Malvin beranjak dengan segera, Malvin akan mencari Giandra ke kantin.

Memang tadi Malvin berniat mendiami kekasihnya karena Ingin memberi sedikit teguran karena Giandra Berulah kemarin malam.

Tapi bila begini yang ada Giandra marah dengan Malvin, Malvin mengacak rambutnya dengan kasar.


Malvin mengambil Jajanan kesukaan Giandra di kantin dan menghampiri teman-teman Giandra yang masih ada di kantin.

"Gun, Kitt Lihat Giandra gak?!"

Mereka menoleh dengan terkejut, Gun menatap Malvin dengan intens.

"Saya mau tanya dulu! Itu gak bener kan kak? Kakak masih anggap Giandra pacar Kakak?!"

"Itu gak bener kok, Gue masih pacaran sama Giandra!"

"Tadi Giandra nangis kayaknya Kak, Kitt mohon yaa jangan bentak Giandra kasian tadi dia udah di marahin sama Toni karena Ingkar janji!"

"Gia gak jadi pergi sama temennya?"

"Gia gak mau pergi karena takut Kakak marah katanya, jadi Gia Tolak Toni tadi tapi Toni marahin Giandra!"

Malvin semakin mengumpat, Salah besar dirinya mendiami Giandra seperti ini.

"Gia dimana?"

"Di kelas kak tadi ijin mau ke kelas padahal kita udah gak ada jadwal!"

Malvin mengangguk dengan paham.

"Makasih yaa, Gue susul Giandra dulu!" Malvin pamit dan kemudian berlari meninggalkan Gun dan Kitt di kantin berdua saja.

Malvin yakin Giandra pasti menangis dan itu tidak baik untuk Malvin.

"Harusnya Gue pegang sendiri ini base, sialan bikin salah paham aja!"

Malvin semakin mempercepat Jalannya saat Giandra mengirim pesan hingga salah mengetik, Malvin yakin Giandra menangis.

Malvin melihat Giandra yang duduk di salah satu Bangku dan menenggelamkan wajahnya di antara tangannya sendiri.

"Gia sayang!"

Giandra mendonggak Melihat siapa yang memanggilnya, Giandra cemberut dan Membanting ponsel ke arah Malvin.

"MALVIN KALAU BOSEN SAMA GIA BILANG! JANGAN MAIN BELAKANG GINI, GIA SAKIT HATI MALVIN"

Malvin membaca room Chat Giandra, Malvin mengumpat dengan kesal itu bohong Malvin tidak mungkin selingkuh dengan yang lain.

"Sayang, Malvin gak selingkuh itu bohong!"

"GIA TAU KOK GIA SALAH KARENA IYA IN AJAKAN TONI TANPA MINTA IJIN SAMA MALVIN, TAPI GAK GINI LOH BALASANNYA!"

"GIA GAK SELINGKUH, GIA CUMA IYA IN AJAKAN TONI TAPI MALVIN? MALVIN MALAH DUAIN GIA"

"Gak sayang! Demi Tuhan Malvin gak selingkuh"

"Gia minta maaf kalau Gia nakal, tapi Gia sakit loh Malvin hiks... Gia sakit hati liatnya!"

"Gia berusaha percaya sama Malvin tapi bukti itu? Itu Malvin kan? Kenapa Malvin jahat sama Gia hiks..."

"Gia hiks... Gia sakit, hati Gia sakit Malvin!"

Malvin menarik tangan Giandra tapi Giandra berontak tidak mau, Malvin memeluk kekasihnya dengan erat.

"Sayang dengerin Malvin dulu, Gia jangan nangis dulu!"

"Apa yang harus di jelasin? Udah jelas Malvin pergi sama Kak Bunga kan? Hiks... Malvin larang Gia buat Deket sama orang tapi Malvin sendiri? Malvin mempersilahkan orang buat masuk ke dalam hidup Malvin!"

"Hiks... Gia belum selesai sama kak Voy tapi Malvin udah masukin Kak bunga juga! Gia capek Malvin hiks..."

Malvin menangkup wajah Giandra, Malvin mengecup mata dan hidung kekasihnya dengan lembut.

"Dengerin Malvin, Pertama Malvin minta maaf karena udah marah sama Gia sampe Gia di marahin sama Toni, kedua Malvin tadi emang bareng sama Bunga tapi Malvin gak sendiri di sana ada Bintang, Tio, Sagara sama Daffa kalau Gia gak percaya sekarang ikut Malvin dan liat kesana, Ketiga itu foto bukan Malvin! Kapan Malvin jalan sama bunga sayang? Malvin sama Gia terus kan? Malvin nunggu Gia pulang aja udah bersyukur Masa Malvin selingkuh sama orang yang gak ada apa-apanya di banding Gia?!"

"Sekarang kita pulang yaa? Gia percaya kan sama Malvin?"

Giandra mengangguk Malvin tersenyum dan mengelus rambut Giandra dengan sayang.

"Cup!"

Malvin mengecup bibir Giandra sekilas, Malvin mengambil ponsel Giandra dan memasukannya ke saku celananya.

Malvin menuntun Giandra untuk pulang ke apartemen nya, karena Malvin pun sudah tidak ada jadwal.

"Malvin beliin Gia susu kotak!"

Malvin memberikan kantong yang berisi jajanan kesukaan Giandra, Giandra mengambilnya dengan senang.

"Makasih Malvin!"

"Sama-sama sayang, jangan salah paham terus ya? Gia harus percaya sama Malvin!"

Giandra mengangguk dengan pelan, Giandra hanya kesal saja tadi padahal Giandra tidak percaya dengan ucapan Kakak tingkatnya itu.    

******

Giandra terkekeh saat Malvin merengek meminta Giandra mengusap rambut Malvin dengan pelan.

Sekarang pukul 8 Malam dan mereka baru menyelesaikan Masalah dengan bercinta Giandra bahkan sekarang sudah mandi.

Entah mengapa Malvin mengajak Giandra melakukan Hal itu untuk Meredakan masalah keduanya.

Sekarang posisi Malvin di atas perut Giandra tanpa menggunakan pakaian, dan sedang merengek meminta Giandra mengelus rambutnya.

"Jangan berhenti sayang, usap-usap terus rambut Malvin nya!"

"Malvin kenapa sih manja banget!?"

Malvin mendonggak dan tersenyum ke arah Giandra, Malvin mengecup perut Giandra dengan pelan lalu kembali menidurkan kepalanya dengan pelan.

"Ohh iya!"

Malvin beranjak dan mengambil ponselnya dengan segera.

Malvin duduk di samping Giandra dan kembali merebahkan tubuhnya dengan kepala Malvin duselkan di ceruk leher Giandra.

"Bunga mau Gia yang sentil atau Malvin yang cubit?!"

"Gia aja deh, besok Gia gampar bunga! Enak aja"

Malvin terkekeh, Malvin kembali melempar ponselnya dan memeluk Giandra lagi.

Giandra menghela napasnya lega, akhirnya Malvin tidak marah dengannya lagi.

Giandra tersenyum saat melihat Malvin, Giandra tau rintangan hubungan tidak akan berjalan mulus dan Giandra siap untuk menjalaninya asal Malvin selalu di samping Giandra dan saling percaya.

"Gia sayang Malvin!"

"Malvin cinta Gia"

Giandra tertawa geli saat Malvin malah mengusak wajahnya di ceruk leher Giandra, membuat Giandra terkekeh.

Malvin melempar ponsel Giandra ke samping setelah membalas Chat dari Seseorang yang membuat Emosi nya memuncak, tapi Giandra malah terkekeh.

"Orang gila itu Malvin!"

"Udah jangan di Ladenin, Bikin emosi aja!"

Giandra terkekeh dan mengecup pipi Malvin dengan gemas.

"Gia mau bobo, ayo kita bobo aja"

Malvin mengangguk dan memposisikan memeluk Giandra, Mereka bersiap akan tidur karena mungkin Giandra lelah yang pasti itu ulah Malvin tentu saja.

Hai Gais aku Balik nih.

Maaf yaa gak bisa Double up aku nya lagi sedikit sibuk nih.

Aku ada acara setiap mendekati lebaran jadi maaf kalau gak bisa update.

See you next part 👋

Pay pay

Continue Reading

You'll Also Like

91.2K 10.2K 49
TERSEDIA DALAM BENTUK PDF Mew Sagitarius bucin nya Gavrill Arkana. Gavrill sangat menggemaskan, bagaimana Sagi bisa tahan melihat tingkah menggemask...
194K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
43.1K 8.7K 41
Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Langit dan Biru itu saling membutuhkan bahk...
100K 17.8K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...