*****
Jing Xun: "En."
Tinggal di sisiku.
Tentu saja dia harus tetap di sisinya tanpa ragu. Inilah yang dia janjikan kepada pihak lain.
Dia tidak berpikir ada yang salah. Jing Xun menyeringai dan segera berkata, "Oke."
“.......”
Di seberangnya, mata Shen Yijin tampak menjadi sedikit lebih gelap.
Setelah mengucapkan beberapa patah kata kepada Shen Yijin, Jing Xun pergi untuk mandi.
Ketika dia keluar setelah selesai mencuci, ada kopi dan roti di dapur yang disiapkan untuknya oleh Shen Yijin.
...Pintu ruang belajar tidak sepenuhnya tertutup. Jing Xun mendengar Shen Yijin berbicara di telepon di dalam. Sepertinya dia sedang membicarakan pekerjaan lagi, jadi dia tidak mengganggunya, dan duduk di meja untuk sarapan.
Hari ini adalah akhir pekan, dan tidak ada yang bisa dilakukan, jadi Jing Xun makan sedikit lebih lambat dari biasanya.
Meskipun roti gandum utuh tidak memiliki rasa, roti yang dipanggang di pemanggang roti itu renyah dan sangat lezat. Selain itu ada mentega di dapur, dan dia bisa mengoleskannya ke roti panggang jika dia mau, tapi Jing Xun tidak terlalu menyukainya.
Setelah sarapan, dia membersihkan peralatan makan dan dapur. Jing Xun berjalan ke depan rak lagi, dan mengamati tanaman hijau.
Tuan Jin menyiramnya kemarin. Jing Xun tidak punya pengalaman menanam tanaman, dan dia tidak berani menyentuhnya.
Dia hanya merasa bahwa batang dan daun yang menjuntai itu begitu kuat sehingga bisa tumbuh begitu lebat dan berlimpah, memberikan perasaan kemakmuran.
Setelah berpindah-pindah di ruang tamu, Jing Xun tidak melakukan apa-apa, jadi dia mulai bekerja lagi.
Kemarin dia mengunggah subrutin, dan orang dari perusahaan game sangat puas, mengatakan bahwa dia akan menerima pembayaran pertama pada hari Senin.
Karena alasan ini, Jing Xun sangat antusias. Dia berencana untuk melanjutkan dan menyelesaikannya sebelum batas waktu proyek.
Setelah hampir satu jam berlalu, bel pintu tiba-tiba berbunyi.
Konter tempat Jing Xun berada tepat di sebelah pintu masuk, jadi mudah baginya untuk berlari dan membuka pintu. Dia tidak bisa membantu tetapi melirik ke arah ruang belajar. Melihat tidak ada gerakan di sisi Shen Yijin, dia menyalakan interkom video di pintu.
Gambar seorang pria muda muncul di layar.
Setelah beberapa saat, Jing Xun membuka pintu untuk pemuda itu.
Pengunjung itu adalah asisten Shen Yijin lainnya, Xiao Tang.
Jing Xun menambahkan WeChat Xiao Tang sebelumnya. Meskipun mereka tidak memiliki banyak kontak, mereka kurang lebih saling mengenal.
Sekarang melihat orang yang sebenarnya, Jing Xun masih tercengang.
Karena pihak lain memiliki wajah bayi yang imut, dia terlihat muda dan lembut.
Dan karena pihak lain membawa... dua tas belanjaan besar di tangannya?
“Kamu Tuan Yan kan? Tuan Yan, halo, aku asisten Presiden Shen.”
Dia tidak hanya memiliki wajah bayi, tetapi Asisten Xiao Tang juga memiliki mata bundar yang besar, yang membuatnya tampak sangat baik ketika dia tersenyum.
Jing Xun menyambutnya dengan senyuman, dan membantu mengambil tas dari tangannya. Setelah beberapa saat, Shen Yijin keluar dari ruang kerja. Baru saat itulah Jing Xun menyadari bahwa untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kehadirannya kemarin, Shen Yijin sebenarnya ingin secara pribadi memasak makanan untuknya...
?
Tuan memasak?
Tuan benar-benar bisa memasak? ?
Tapi Jing Xun tidak bisa memasak!
Tumbuh di panti asuhan, dia seharusnya sangat mandiri, tetapi tubuhnya sangat miskin sehingga dia sering pingsan di masa kecilnya.
Karena itu, dari dekan hingga anak-anak lain di panti asuhan, tidak ada yang berani membiarkan Jing Xun bekerja.
Tumbuh sebesar ini, Jing Xun bahkan belum pernah memasuki dapur.
Untungnya, dia menghasilkan uang kemudian, banyak uang yang cukup untuk meningkatkan mata pencaharian anak-anak di panti asuhan untuk belajar, dan melunasi dekan dan bibi dan semua teman, yang membuatnya tampak tidak terlalu berguna...
Tapi mengapa Tuan Penjahat tahu cara memasak?
Bukankah presiden yang sombong dalam novel hanya membuka mulut, mengulurkan tangan, dan mengatur segala macam hal sepanjang hari?
“Haha, Tuan Yan tidak tahu? Bos belajar di luar negeri ketika dia masih sangat muda, dan dia mengurus kehidupan sehari-harinya sendiri.” kata Xiao Tang.
Hari ini Jin Zheng sedang istirahat. Xiao Tang awalnya akan datang dan mengirim dokumen kepada Presiden Shen, tetapi dia tidak berharap Presiden Shen memintanya untuk membeli makanan di sepanjang jalan... Ini memberi Xiao Tang kejutan besar.
Xiao Tang: "Tapi bos seharusnya tidak memasak selama bertahun-tahun, dia sibuk."
JingXun: “.......”
Xiao Tang buru-buru berkata: "Oh, Tuan Yan, jangan salah paham. Aku tahu ini karena saudaraku adalah teman sekelas bos ketika dia belajar di luar negeri, jadi aku tahu sesuatu... Bukan itu, saudaraku dan bos hanyalah teman sekelas biasa. Jangan salah paham, Tuan Yan!”
Jingxun: .....?
Apa yang aku salah paham?
Jing Xun tampak tidak bisa dijelaskan.
Namun, meskipun Xiao Tang, pemuda ini tampak seperti boneka fufu¹, dan sedikit naif, sebenarnya dia memiliki hati yang baik dan sangat disukai.
{1- Hatsune Miku plushies dengan ekspresi konyol dan imut. Mereka disebut fuwafuwa atau fufu konyol oleh penggemar bawang hijau.}
Mereka berbicara sedikit lagi sementara Shen Yijin kembali ke ruang belajar untuk memeriksa dan menyetujui dokumen tersebut. Jing Xun kemudian mengetahui bahwa saudara laki-laki Xiao Tang, Da Tang, memang adalah teman sekelas universitas Presiden Shen. Namun Da Tang sekarang berkembang di luar negeri. Xiao Tang tidak dapat menemukan pekerjaan apa pun setelah lulus dari perguruan tinggi tahun ini, jadi dia untuk sementara bekerja sebagai asisten Presiden Shen.
Selain itu, Jin Zheheng juga merupakan alumni universitas Shen Yijin.
Shen Yijin telah kembali ke Tiongkok selama dua tahun, tetapi asisten khusus Jin mulai bekerja untuk Presiden Shen sejak tiga tahun lalu. Dikatakan bahwa Presiden Shen memiliki kemampuan yang kuat dan sangat mampu selama tahun ajarannya. Saat itu, banyak orang yang mau mengikutinya.
Tentu saja, Shen Yijin masih yang termuda dan melampaui kelompok teman sekelasnya.
“Kalau soal sejarah bos, saudara laki-lakiku bilang dia bisa bicara selama tiga hari tiga malam².” Xiao Tang memandang Jing Xun dengan kekaguman: "Tuan Yan, kamu sangat luar biasa.”
{2- Artinya banyak yang harus dibicarakan.}
Jing Xun bingung: "Di mana aku luar biasa?"
Xiao Tang menatapnya tanpa berkedip, dan kekaguman di matanya sudah melampaui kata-kata: "Saudara laki-lakiku mengatakan bahwa ketika bos di sekolah, pengagum yang ditolak olehnya harus menambahkan hingga tiga digit. Kamu adalah orang pertama yang berhasil!”
Jingxun: “....Eh”
Jadi... Apakah ini pujian?
Berhasil atau tidak... Bukan itu masalahnya.
Jing Xun tidak tahu bagaimana dia dan Tuan sampai ke titik ini.
Xiao Tang, yang telah selesai mengantarkan barang, seharusnya menyelesaikan tugas hari ini, tetapi dia adalah orang yang banyak bicara. Meskipun dia tampak masih penasaran dengan Jing Xun dan ingin terus mengobrol dengannya, dia tidak berani tetap berada di bidang yang sama dengan Shen Yijin.
Sebelum Xiao Tang pergi, Jing Xun tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya kepadanya: "Apakah Asisten Tang tahu di mana aku bisa membeli konsol game di dekat sini?"
"Konsol permainan apa?"
Jing Xun secara kasar menggambarkannya.
Dia belum pernah bermain sebelumnya, tetapi dia umumnya tahu bahwa ada hal seperti itu, yang bisa dimainkan dengan pegangan atau dengan sensor di tubuhnya.
Xiao Tang berkata: "Aku ingat bos memiliki keduanya yang kamu sebutkan."
“?” Mata Jing Xun melebar: "keduanya?"
“Ya... Kamu tahu bahwa bos cenderung dalam suasana hati yang buruk. Di masa lalu, saudara Zheheng membawa dua konsol game ke sini, coba aku lihat..."
Setelah dia mengatakannya, Xiao Tang benar-benar menemukan dua kotak permainan besar di lemari dekat TV.
JingXun: “......”
Kemarin dia ingat Shen Yijin dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada konsol game... Yah, ada kemungkinan bahwa bos besar mungkin tidak tahu ada konsol game di sini.
Dan Jing Xun merasa bahwa kemungkinan "kemungkinan" ini seharusnya sangat tinggi.
Karena kemasan kedua kotak itu masih baru, belum pernah dibuka.
Jing Xun berpikir bahwa jika Shen Yijin menjadi tidak nyaman dan tidak stabil secara emosional lain kali, mereka dapat bermain game atau sesuatu, mungkin lebih mudah untuk melupakan rasa sakit daripada hanya menonton dunia binatang.
Agak memalukan untuk mengatakan ini, tetapi Jing Xun tidak pernah memainkan atau menyentuh konsol game, meskipun dia telah memenangkan kontes robot beberapa kali berturut-turut...
"Tidak apa-apa, itu mudah dimainkan, akan aku tunjukkan!"
Setelah membongkar, asisten yang antusias Xiao Tang dengan terampil mengoperasikannya di depan TV. Segera, antarmuka permainan masuk. Xiao Tang membolak-balik katalog, dan tidak bisa menahan rasa iri: "Ck tsk, ada begitu banyak permainan tetapi bos tidak memainkannya!"
Jing Xun: “...Yang mana yang menyenangkan?”
Mata Xiao Tang menjadi cerah: "Ada beberapa yang sangat menarik."
Jadi untuk mendemonstrasikan Jing Xun, mereka dengan cepat memulai permainan.
Permainan yang dipilih oleh Xiao Tang mirip dengan makan ayam³, kecuali bahwa latar belakang diatur pada Abad Pertengahan, itu juga tim dua orang yang bermain di lapangan, melarikan diri, atau mengambil kotak.
{3- PUBG}
Meskipun Jing Xun belum pernah memainkannya sebelumnya, dia memiliki pemahaman yang tinggi dan pembelajar yang cepat. Pada dasarnya, dia sudah memahami operasi permainan dalam dua menit.
Berbalik dan menembak musuh, Jing Xun dengan lancar mengoperasikan permainan.
Ini membuat Xiao Tang berteriak kegirangan di sebelahnya: "Wow, Tuan Yan, kamu sangat luar biasa!"
Jing Xun awalnya cukup tenang, tetapi ketika dia memeriksa peralatan musuh, dia menemukan bahwa senjata yang terlihat sangat kuat telah dijatuhkan. Dia tidak bisa menahan senyum.
Dia bertanya kepada Xiao Tang: "Asisten Tang, bagaimana kamu menggunakan benda ini?"
Asisten Tang berseru lagi: "F*ck, bola kristal! Itu terlalu banyak! Arsip, kamu harus mengarsipkannya, mungkin kamu bisa melewati level itu!”
Sebelum Jing Xun bisa mengarsipkan barang itu, Xiao Tang yang duduk di sebelahnya, mengulurkan tangannya untuk mengajarinya cara melakukannya.
Jadi setelah menandatangani dokumen, Shen Yijin keluar dari ruangan dan melihat dua orang duduk di lantai di ruang tamu, dengan bersemangat berdiskusi di depan layar permainan hampir bergandengan tangan.
“........”
"Bos."
Shen Yijin mungkin memiliki aura kuat yang bisa membuat orang memperhatikan keberadaannya setiap saat.
Tidak lama setelah dia muncul di ruang tamu, Xiao Tang dengan cepat membuang konsol game dan bangkit dari lantai.
Shen Yijin meliriknya dengan acuh tak acuh, dan kemudian berjalan ke dapur.
"Aku akan memasak. Xiao Tang harus tinggal dan makan bersama kami.”
Xiao Tang: "???"
Nada bicara bos jelas merupakan pernyataan tetapi itu tidak terdengar seperti dia memintanya untuk tinggal dan makan melainkan: Apakah kamu masih ingin tinggal dan makan?
Xiao Tang dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berkata bahwa dia harus permisi karena dia juga mengundang seorang teman untuk makan siang bersamanya, jadi dia pergi.
Hanya bercanda, sudah jelas bahwa bos akan memiliki dunia dua orang! Beraninya dia tinggal dan makan!
Terlebih lagi, pandangan samar yang diberikan Presiden Shen barusan masih membuatnya merasa kedinginan sampai ke tulang.
*****