Dan ternyata lelaki itu adalah salah satu murid Durmstrang yang sedang melihat Hermione dengan senyuman dari dirinya. Harry membuang nafas lega saat [Name] memberitahu bahwa bukan dirinya yang dilihat melainkan Hermione yang sedang membaca buku tadi. [Name] terkekeh kecil melihat tingkah Harry, memang apa salahnya jika [Name] dilihat oleh murid Durmstrang. Ron menatap terkejut karena bukan lain namun yang menatap Hermione adalah idolanya di Dunia Quidditch.
Di tengah acara makan malam bersama dengan tiga sekolah sihir, Prof.Dumbledore menepuk kedua tangannya dan segera membuka kain yang didalamnya ternyata adalah Piala Api yang berwarna biru. Harry terkagum saat melihat Piala Api terutama warna birunya yang mirip dengan mata indahnya [Name], Piala Api akan menentukan nama untuk mengikuti Turnamen Triwizard.
Pagi hari sudah terlihat banyak yang memasukkan namanya untuk mengikuti Turnamen Triwizard, [Name] merasa lega karena Cedric yang cukup umur tidak memasukkan namanya ke Piala Api. Namun saat [Name] melihat seorang guru pertahanan ilmu hitam yang baru dan juga yang diketahui seorang mantan auror itu terlihat aneh, ya Mad-eye Moody. Prof.Mad Eye terlihat seperti mengamati setiap anak yang memasuki namanya ke Piala Api.
Saat sedang mengamati, Harry menarik tangan [Name] untuk masuk kedalam ruangan seleksi turnamen. [Name] mengikuti arahan Harry hanya saja Prof.Mad Eye menghilang dari pandangan [Name] begitu saja, [Name] semakin khawatir saat ia sudah duduk bersama Hermione. Sebelum seleksi dimulai, datanglah sebuah gerombolan murid Hufflepuff yang mendorong Cedric untuk memasukkan namanya.
[Name] membuka matanya lebar karena Cedric benar saja memasukkan namanya kedalam Piala Api, [Name] berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri Cedric yang duduk di bagian belakang. [Name] menarik tangan Cedric keluar ruangan seleksi, Harry ingin menyusul [Name] hanya saja Hermione melarang karena itu adalah urusan keluarga. [Name] memarahi Cedric karena memasukkan namanya kedalam Piala Api padahal ia sudah bilang bahwa darahnya merasakan bahaya.
"Kak.. aku tidak ingin kehilangan keluargaku, tolong." [Name]
Suara [Name] terdengar gemetar dengan isakan di telinga Cedric, Cedric tidak tau mengapa darah Ashley [Name] mengatakan bahaya. Hanya saja [Name] mengatakan kalau tidak ingin kehilangan keluarga, apa artinya ada kematian nantinya ? Cedric memegang belakang kepala [Name] lalu menariknya ke dalam pelukan Cedric. Cedric mengetahui bahwa mental [Name] pada tahun ini tidak baik sejak dituduh mengeluarkan tanda kegelapan yang sangat [Name] benci.
"Don't worry [Name]. Aku tidak akan terluka, karena aku ingin terlihat keren didepan adikku yang manis ini." Cedric
Cedric menyubit pipi [Name] hingga terukir senyuman di wajah [Name], [Name] juga berjanji akan membuat makanan kesukaan Cedric saat memenang Turnamen Triwizard ini. Cedric mencium kening [Name] dengan lembut dan penuh kasih sayang, lalu mereka kembali masuk kedalam ruangan seleksi. Saat masuk terlihat Fred dan George yang seperti kakek kakek sedang berkelahi di atas lantai.
Prof.Dumbledore datang dan segera membubarkan perkelahian Fred dan juga George lalu mengumumkan tiga orang yang akan mengikuti Turnamen Triwizard. Piala Api mengeluarkan selembar kertas yang pertama dengan nama Viktor Krum dari sekolah Durmstrang, yang kedua dengan nama Fleur Delacour dari sekolah Beuxbatons, yang ketiga Cedric Diggory dari sekolah Hogwarts. Semua bersorak dan juga bertepuk tangan kepada para Turnamen, mereka bertiga pergi ke ruangan untuk para Turnamen.
Semua yang ada di ruangan seleksi terkejut saat Piala Api mengeluarkan selembar kertas dengan nama Harry Potter dari sekolah Hogwarts. Prof.Dumbledore menarik Harry ke ruangan khusus Turnamen saat Harry baru saja berdiri, [Name] berlari dan mencoba menemui Harry namun pintu ruangan Turnamen tertutup rapat. Semua yang ada di ruangan seleksi pergi kembali ke asrama masing masing.
[Name] tetap berada di depan pintu ruangan Turnamen walau Ron dan juga Hermione sudah menyuruhnya pergi. [Name] sangat tidak tenang saat kakak baptisnya terpilih menjadi Turnamen, namun sekarang mengapa Piala Api mengeluarkan nama Harry. [Name] yakin ini akan ada hubungan kekhawatiran darahnya dan juga dengan mimpi Harry bahwa Voldemort akan segera bangkit.
Ron menarik tangan [Name] untuk membawanya pergi dari ruangan Turnamen mungkin dengan sedikit emosional. Hermione melihat bahwa [Name] merasa kesakitan di tangannya karena cengkraman kuat oleh Ron, dan juga [Name] orang yang keras kepala jika menyangkut tentang Harry. Hermione melepaskan cengkraman tangan Ron dari pergelangan tangan [Name] yang tampak memerah, lalu membawa Ron untuk menenangkan diri di asrama Gryffindor.
"Kembalilah kalau Harry sudah keluar [Name]." Hermione
...
"Lebih baik kau kembali, wanita keras kepala sekali." ...
Terdengar suara yang berat berada di belakang [Name], saat dilihat lelaki itu memakai seragam sekolah Durmstrang. [Name] kembali menoleh menghadapi pintu ruangan turnamen, lelaki itu cukup mengganggu karena terus berada di belakang [Name] dan hanya menatap kebawah. [Name] semakin jengkel dibuatnya dan dengan terpaksa [Name] menghampiri lelaki yang sedang bersandar di pilar, menyuruhnya untuk pergi dari sini.
"[Name].. kenapa tidak kembali ?" Harry
Harry berfokus pada lelaki di samping [Name] yang Harry ketahui adalah siswa dari sekolah Durmstrang, [Name] menghampiri Harry dan juga Cedric lalu meraih kedua leher mereka yang tinggi bagi [Name] untuk memeluknya. Cedric semakin mengerti mengapa [Name] ada disini dan menunggu para Turnamen keluar ruangan, apalagi kalau bukan kekhawatiran kepadanya ditambah Harry terpilih. Prof.Snape menyuruh mereka semua untuk kembali ke asrama masing masing untuk segera tidur.
Sesampainya di asrama Gryffindor semua langsung bertanya kepada Harry saat mereka berdua kembali ke asrama. Namun Ron nampak tidak senang dan terus menghindari Harry bahkan bukan hanya Ron, ada beberapa siswa dan juga siswi Gryffindor meanggap Harry berbuat curang. Hermione percaya pada Harry bahwa bukan dirinya yang berbuat curang, mustahil karena ada [Name] yang selalu disampingnya.
Hermione berfikir bahwa ada seseorang yang memasukkan nama Harry kedalam Piala Api yang pastinya sudah mencukupi umur 17 tahun atau melebihi umur 17, dengan cara memasuki secara diam diam ataupun menggunakan sihir. [Name] memberikan selembar kertas dan juga pena bulu kepada Harry untuk menulis kejadian ini dan mengirimnya kepada Sirius, bahkan [Name] sudah bermain dengan Hedwig ya burung hantu milik Harry.
>>>
Pagi berikutnya [Name] mengajak Harry untuk pergi ke danau hitam agar menenangkan pikirannya yang sekarang sedang terganggu. Hanya saja ada seseoarang yang tertarik dengan wanita pemilik surai silver yang indah dengan menatap dari jauh jendela kastil Hogwarts, apakah ia akan diketahui [Name] dengan mudah ? tentu saja tidak. Lelaki itu berasal dari keluarga sihir yang tidak kalah hebatnya dengan keluarga Potter dan juga Ashley, ya keluarga Allern tentunya ia sangat mengetahui bahwa [Name] memiliki mata biru milik Lesha yang dapat melihat apapun.