My Boss Is My Secret Husband...

By Riniwulan2629

3.6M 231K 7.6K

Di kantor manggilnya Pak Di rumah manggilnya Sayang *** Nasip buruk sepertinya menimpa Realine atau yang seri... More

1. Di Anggap Polos
2. Cletukan Pembawa Petaka
3. Kelvin Yang Jail
Pengasuh Untuk Sang Duda
4. Lamaran Tak Terduga
5. Meminta Alasan Kelvin
6. Di Ajak Ke Suatu Tempat
7. Pernikahan Yang Tak Diinginkan
8. Perkataan Membingungkan
9. Pindah Rumah
10. Rea Membuat Gemas
11. Makan Siang Bersama
12. Perdebatan Sengit
13. Pelukan Hangat
14. Nasip Sial Pak Kelvin
15. Saling Mencari
16. Rea Tidak Peka
17. Makanan Spesial
18. Pak Kelvin Sang Penyelamat
19. Kemarahan Pak Kelvin
20. Ada Apa Dengan Pak Kelvin?
21. Menjenguk Sang Suami
22. Merajuk dan Nasihat
23. Malam Mingguan
24. Pertemuan Tak Terduga
25. Membongkar Hubungan
26. Jalan-Jalan
27. Ada Hubungan Apa?
28. Kabar Buruk
29. Sebuah Kejutan
30. Ulang Tahun Perusahaan
31. Pesta Perusahaan
32. Di Tinggal Pergi
33. Nonton Berdua
34. Pengobat Rindu
35. Pak Kelvin Aneh
36. Tuduhan Menyakitkan
37. Luka Yang Tersamarkan
38. Kecurigaan Kelvin
39. Pembalasan Dari Kelvin
40. Hal Mengejutkan
41. Berbalik Arah
42. Pelukan Penenang
43. Tingkah Rea Membuat Kesal
44. Menjadi Istri Yang Baik
45. Kedatangan Mertua
46. Surat Rahasia
47. Hati Yang Retak
48. Membujuk Rea
49. Mengikis Karang
50. Fakta Mengejutkan
51. Penyesalan Terdalam
52. Keputusan Rea
53. Sebuah Pengorbanan
54. Menguras Air Mata
55. Menyalahkan Diri Sendiri
56. Satu Hati dan Satu Cinta

57. Akhir Yang Bahagia

116K 3.2K 144
By Riniwulan2629

Beberapa bulan kemudian ....

Setelah mereka melewati hari-hari yang panjang, berada di rumah sakit dengan bau obat yang menyeruak. Mereka pun akhirnya bisa bernafas lega ketika sudah keluar dari rumah sakit beberapa bulan yang lalu.

Bahkan selama beberapa bulan mereka kembali ke rumah, setelah itu tidak ada lagi permasalahan yang muncul dalam rumah tangga mereka. Yang ada hanyalah saling mengerti satu sama lain dan kebahagiaan yang tak terhingga.

Mereka juga harus berusaha selalu terbuka satu sama lain. Tidak ada lagi rahasia yang mereka tutup-tutupi. Berusaha untuk saling mendengarkan penjelasan. Tidak ada lagi keegoisan dalam rumah tangga mereka. Semua yang sudah terjadi mereka gunakan sebagai pembelajaran untuk kedepannya.

"Mas, hari ini kita jadi pergi kan?" tanya Rea ketika suaminya masuk ke dalam kamar.

Kelvin mengangguk, dia berjalan mendekat ke arah istrinya dan langsung mencium kening sang istri. Kelvin selalu meluapkan rasa kasih sayangnya kepada Rea. Setiap hari dia selalu melimpahkan cinta untuk sang istri.

"Jadi, kita pergi sekarang ya? Kamu siap-siap dulu saja," ujar Kelvin sembari mengelus rambut Rea pelan.

Sebenarnya, Rea juga tidak tahu suaminya akan membawa dia ke mana. Kelvin hanya mengatakan jika hari ini akan membawanya jalan-jalan keluar. Mengingat jika sudah di rumah beberapa bulan dan dia merasa bosan.

Sebetulnya, satu bulan yang lalu Rea meminta kepada Kelvin agar dirinya dapat bekerja kembali di perusahaan. Rea rasa tidak betah dirumah terus-terusan dan merasa kesepian. Tetapi, Kelvin tidak mengijinkannya dan menyuruh dia untuk tetap berada di rumah saja.

Padahal Rea sudah mengatakan jika dia tidak takut lagi untuk pergi ke kantor. Rea sudah tidak trauma lagi atas kejadian yang pernah diterimanya ketika dia berada di kantor dulu. Bahkan, kini orang-orang yang berada di kantor pun sudah bersikap baik kepadanya. Rea mengetahui itu semua dari Lia dan Dea.

"Sudah siap?" tanya Kelvin kepadanya.

Barusan memang Rea sudah mengganti bajunya dengan dress selutut, membuat penampilannya terkesan anggun. Rea juga hanya mengoleskan lipstik tipis di bibirnya. Dia tidak menggunakan make up apapun di wajahnya, hanya menggunakan lipstik saja.

Rea juga sudah tidak sabar untuk pergi jalan-jalan keluar. Dia ingin menikmati udara luar yang segar. Setidaknya membuat pikiran yang menjadi fres kembali. Tak lupa pula, dia mengambil tas miliknya dan langsung memakainya.

"Sudah siap, ayo kita berangkat sekarang saja, Mas." Senyum bahagia terukir indah di bibir Rea.

Kelvin mengangguk, dia pun mengambil kunci mobil. Kelvin juga langsung menautkan tangannya di tangan Rea. Menggenggam erat tangan istrinya seolah dia tidak ingin melepaskannya sedetikpun.

Mereka berdua berjalan menuju ke arah garasi di rumah ini. Bahkan kini pun Kelvin pernah membukakan pintu mobil untuk sang istri. Perlakuan Kelvin sangat lembut kepada Rea.

Kelvin segera melajukan mobilnya ke suatu tempat. Dia ingin membuat kejutan istimewa untuk Rea, agar istrinya itu bahagia. Di perjalanan pun, Kelvin selalu mencuri-curi pandang kepada Rea. Dia masih tidak menyangka jika akhirnya dirinya dapat bersama lagi dengan sang istri.

"Sebenarnya kita mau kemana, Mas? Kamu itu membuatku penasaran saja, sudah tidak sabar aku ingin mengetahui." Rea menatap lekat wajah sang suami.

"Kamu nanti pasti akan mengetahuinya sendiri, Sayang."

Rea menghembuskan nafasnya pasrah, jika sudah begini jawaban Kelvin maka dia tidak bisa melakukan apapun. Yang dapat dia lakukan kali ini hanya bisa diam sembari melihat kearah luar jendela. Melihat pemandangan jalanan pada ada siang menjelang sore hari ini. Memang sekarang jam sudah menunjukkan pukul pukul 2 siang.

'Kalau kamu tahu kita akan kemana, aku yakin sekali pasti kamu akan bahagia,' gumam Kelvin dalam hati sembari menatap lekat wajah sang istri.

Sekitar hampir 1 jam perjalanan, akhirnya mereka pun tiba di tempat tujuan. Rea sedikit terperanjat ketika tahu mereka ke mana. Kelvin kini ternyata membawanya ke pantai. Senyum di sudut bibir Rea pun timbul, dia tidak tahu lagi harus bagaimana.

"Astaga! Aku tidak menyangka Jika kamu akan membawaku ke pantai, Mas. Sudah lama sekali rasanya aku ingin pergi ke pantai lagi, dan sekarang kamu malah mengabulkannya." Rea dengan semangat langsung membuka pintu mobil dan keluar dari mobil.

Dia langsung berjalan cepat menuju pantai, seolah dia lupa Jika datang bersama suaminya.

"Sayang, kenapa aku ditinggal?" Kelvin hanya bisa geleng-geleng kepala, melihat Rea yang sangat bahagia kali ini.

Dia pun langsung berjalan menyusul sang istri, menyusuri pasir pantai dengan hati gembira. Apalagi melihat Rea yang langsung berlarian ke bibir pantai, bermain air di sana dengan senyum mengembang.

Kelvin sengaja membawa istrinya datang ke pantai agar mereka dapat melihat sunset. Seperti dulu awal perkenalan mereka sebelum benar-benar menikah, Kelvin juga mengajak Rea melihat sunset di pantai walaupun dulu mereka kemalaman dan membuat mereka tidak jadi melihat sunset. Kelvin ingin mengenang masa-masa indah mereka dulu. Saat mereka belum benar-benar saling mencintai pastinya.

"Kita mau lihat sunset kan, Mas?" tanya Rea yang kini berdiri di sebelahnya.

"Iya, Sayang, kita lihat sunset sore ini. Anggap saja mengulang kenangan yang dulu." Kelvin mengacak pelan rambut sang istri, sembari menatap lekat ke arah pantai yang begitu menakjubkan.

Rea tidak tinggal diam, dia langsung menarik tangan Kelvin agar ikut bermain air di bibir pantai bersama. Saat ombak datang dan menerjang kaki mereka, Rea berteriak kegirangan layaknya anak kecil. Sedangkan Kelvin hanya bisa tersenyum tipis, tidak ada kebahagian lain lagi selain melihat Rea bahagia.

Semakin lama, hari pun semakin sore. Yang berarti mereka akan melihat sunset sebentar lagi. Langit berubah menjadi oranye secara perlahan-lahan. Bahkan, mereka bisa melihat matahari yang mulai tenggelam.

"Kamu tahu, aku merasa jika aku itu seperti bumi dan kamu seperti matahari. Bumi selalu membutuhkan matahari bukan, layaknya aku yang selalu membutuhkan kamu. Matahari selalu menyinari bumi, dan kamu itu selalu menjadi cahaya di hidup aku. Ketika matahari terbenam, bumi akan gelap. Seperti halnya aku, ketika aku melihat kamu terbaring tak berdaya waktu itu, hidupku terasa sangat gelap."

Kelvin tersenyum tipis, seraya menatap lurus ke depan. Di sampingnya Rea berdiri, sama-sama menatap ke arah pantai yang sedang menampakan indahnya sunset pada sore hari ini.

Deburan ombak terdengar merdu di Indra pendengaran mereka. Suara-suara anak kecil bersahut-sahutan di sekitar mereka. Semua orang menikmati indahnya senja, begitu pula dengan mereka berdua.

"Dulu, aku berharap dapat melihat indahnya senja dengan wanita yang aku cintai. Aku ingin juga melihatnya kembali sampai hari tua nanti bersama wanita itu. Bahkan, bersama anak-anak kita di sekeliling. Seperti halnya senja yang menjadi alasan banyak orang untuk tersenyum, kamu adalah alasan untuk aku tersenyum."

Kelvin mulai menatap sang istri, membuat mereka berdua saling bertatapan satu sama lain. Menyelami indahnya bola mata sang pasangan. Mereka dapat melihat rasa cinta yang begitu menggebu di antara keduanya.

"Rea, aku bahagia karena kamu menjadi alasan aku untuk terus bertahan sampai sejauh ini. Aku senang, saat aku terbangun dari tidurku orang yang pertama kali aku lihat adalah dirimu. Wanita yang menyambutku dengan senyuman hangat di pagi hari. Wanita yang sangat aku cintai dan akan terus bertahta di hatiku ini. Kamu adalah rumahku, tempat aku berteduh dan berkeluh kesah."

Kelvin mengutarakan semua isi hatinya, semua yang dia rasakan selama ini. Menatap lekat manik mata sang istri, seolah dia tidak mau berpaling barang semenit saja.

Sedangkan Rea, matanya sudah berkaca-kaca saat mendengar penuturan suaminya. Terdengar begitu indah dan mampu membuatnya sangat bahagia.

"Realine, mau kan kamu menua bersamaku? Sampai rambut kita putih dan kulit kita keriput. Hingga kita memiliki anak dan cucu kelak. Mau kan kamu terus menjadi pendamping hidupku selamanya? Menjadi istana megah tempat aku bernaung? Aku hanya ingin kamu dan aku sangat mencintaimu melebihi apapun itu."

Kelvin mengengam erat tangan Rea, wajahnya tampak begitu serius dan mendalam. Seolah tidak ada candaan sedikit pun dari sorot matanya.

"Ya, aku mau menjadi pendamping hidupmu selamanya. Menjadi teman hidupmu dan akan menjadi ratu untukmu. Aku tidak bisa mengatakan hal romantis seperti dirimu. Yang aku bisa katakan hanya aku juga mencintaimu. Kamu adalah pria yang menjadi cinta pertamaku dan selalu menjadi orang pertama untukku."

Mata Rea semakin berkaca-kaca, bahkan kini satu tetes berlian bening itu tumpah tanpa dia minta. Rea tidak bisa menahan rasa haru yang menderanya. Dia menangis sembari memamerkan senyumannya yang begitu tulus.

"Kamu ingin memiliki anak dari pernikahan ini bukan?" tanya Rea yang mendapatkan anggukan dari Kelvin.

"Tuhan sudah mengabulkannya, Mas" lanjut Rea dengan senyuman manis.

Tubuh Kelvin menegang, dia berusaha mencerna apa yang istrinya katakan barusan. Tiba-tiba saja, sudut bibirnya terangkat sempurna. Kebahagiaan membuncah dihatinya tanpa dia minta.

"Ma–maksud kamu kita?" Mata Kelvin ikut berkaca-kaca, dia tidak tahu lagi harus mengatakan apa.

Rea mengangguk, dia pun melepaskan tautan tangan Kelvin dari tangannya. Rea segara mengambil sesuatu dari tas miliknya. Mengeluarkan sebuah kotak yang entah apa isinya. Memberikan kotak itu kepada Kelvin.

Dengan cepat, Kelvin langsung membuka kotak tersebut. Matanya langsung berbinar-binar ketika melihat sebuah test pack dengan garis dua. Menandakan jika kini istrinya memang tengah hamil.

"Umur anak kamu baru dua Minggu, Mas. Kemarin aku sudah memeriksakannya. Masih sangat muda bukan."

Kelvin tidak menjawabnya, dia langsung memeluk istrinya, meluapkan rasa bahagia yang tak terhingga. Kini impiannya akan segera terwujud, memiliki anak yang akan mewarnai rumah tangga mereka. Hal yang paling dia nanti-nantikan sejak lama.

"Terima kasih, Sayang. Sungguh, kamu adalah wanita yang aku cintai sampai kapanpun," gumam Kelvin dalam pelukannya.

Dia langsung mengangkat tubuh Rea, kebahagiaan terpancar jelas dari raut wajah mereka. Rea menunduk, agar dia dapat menatap wajah sang suami dari dekat. Mereka pun sama-sama melempar senyuman. Keadaan pantai pun semakin terlihat indah.

Kelvin memutarkan tubuhnya, membuat sang istri tertawa kesenangan. Dia terus mengangkat tubuh Rea, tertawa bersama melupakan rasa bahagia yang membuncah.

"Udah Mas turunin," gumam Rea dalam senyumannya.

Kelvin pasrah, dia segera menurunkan istrinya. Kembali menatap wajah Rea begitu mendamba. Tidak sabar rasanya menantikan anak mereka akan lahir. Tidak sabar rasanya mendengar tangis bayi yang akan menghiasi rumah tangga mereka nanti.

"Mas Kelvin, terima kasih telah menjadi perjalanan cinta dalam hidupku. Dan kamu, akan tetap menjadi perjalanan cinta panjangku." Rea melemparkan senyuman ke arah sang suami.

"Terima kasih pula, sudah memberikan separuh hatimu untukku." Kelvin memajukan wajahnya, mengenggam erat kedua tangan Rea dan segera mengecup kening istrinya begitu lembut.

Perjalanan cinta setiap orang memang berbeda, begitu pula rintangan yang harus dihadapi oleh setiap pasangan. Setiap rumah tangga juga memiliki masalah masing-masing, hanya bagaimana cara mereka bertahan dan mempertahankan rumah tangga mereka.

Yang perlu Rea pahami, dia menyesal karena telah larut dalam keegoisannya sendiri. Dia tidak mau kelakuan kesalahan yang sama lagi, yang membuat suaminya terluka kembali. Sebisa mungkin, dia selalu berusaha untuk menjadi istri yang baik bagi Kelvin.

Terkadang permasalahan yang pernah terjadi harus kita jadikan pembelajaran untuk kedepannya. Memahami satu sama lain itu perlu, terutama saling terbuka antar pasangan. Jangan menyembunyikan sesuatu dari pasangan kita, jika tidak mau menjadikan rahasia itu sebuah bom waktu yang akan meledak sewaktu-waktu. Bom yang akan menghancurkan hubungan pasangan itu.

TAMAT

****

Esktra part hanya ada di Instagram aku ya @pengagumssenja

Spoiler ekstra part, sudah aku up di Instagram aku @pengagumssenja, silahkan di cek di sana.

Sebelumnya aku berterima kasih banyak untuk yang sudah mau baca novelku ini dari awal sampai akhir. Maaf karena masih banyak kekurangan dari novel ini. Maaf juga karena selama ini aku jarang update.

Untuk yang berakhir kali, apa yang mau kalian katakan pada mereka.

1. Rea

2. Kelvin

Jangan lupa mampir ke novel-novel aku yang lain ya. Ada di aplikasi Novelme dan Fizzo. Search aja nama pena aku Rini Wulandari.

Bom komentar untuk part ini yok.

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 91.1K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
125K 11.7K 45
🏵️DIHARAPKAN MEM-FOLLOW SEBELUM MEMBACA🏵️ 🏵️AYAM (ABOUT YOU AND ME)🏵️ 🏵️SEQUEL "REVYAR"🏵️ 🏵️43 BAB +1 EKSTRA PART🏵️ 🏵️BAKAL DIREVISI SESUAI...
14.3M 1M 60
Dijodohkan dengan duda anak satu adalah hal yang jauh dari ekspetasi Rania. Dengan paksaan orang tua, dia harus menerima perjodohan ini dengan pria k...
147K 5.6K 42
"Kenapa sih harus lo yang dijodohin sama gue?"dengus Rahma setelah melihat keadaan yang mungkin keluarganya tidak mendengar keluhannya. "Udah lo nuru...