I Love My President Though He...

By MadeInEarthh

103K 5.5K 899

SELURUH KARYA MADE IN EARTH DILINDUNGI OLEH PROFESIONAL HUKUM PURE PUBLISHING!! PLAGIAT AKAN DIKENAKAN DENDA... More

Sinopsis
Prolog
He Is Psycho 1 : Aku Ini Sosiopat
She Is Psycho 2 : Suatu Hari Di Pagi Hari
He Is Psycho 3 : Hati Nurani
She Is Psycho 4 : Alberto
He Is Psycho 5 : Apa ... katamu?
She Is Psycho 6 : Samuel Hanya Milikku
He Is Psycho 7 : Sebenarnya, Siapa?
She Is Psycho 8 : Ayah Samuel
He Is Psycho 9 : Senapan
She Is Psycho 10 : Galaxy Wilkinson Philips
She Is Psycho 12 : Diskon 1 Gratis 1
He Is Psycho 13 : Membunuhnya
She Is Psycho 14 : Permen Kapas
She Is Psycho 15 : Bunuh Saja
He Is Psycho 16 : Nafelly Gila
She Is Psycho 17 : Selamat Tinggal ....
He Is Psycho 18 : Nafelly Berbohong
She Is Psycho 19 : Sadarilah Posisimu
He Is Psycho 20 : Dia Tidak Membencimu
ALVA ADA DI DREAME DAN INNOVEL!!
She Is Psycho 21 : Ada Yang Ditutupi
He Is Psycho 22 : Cinta Itu ....
She Is Psycho 23 : Kau Bukan Paman Alberto
He Is Psycho 24 : David
She Is Psycho 25 : Jangan Pergi
He Is Psycho 26 : Paman
She Is Psycho 27 : Dia Pasti Kembali
He Is Psycho 28 : Keluarga Wilkinson
She Is Psycho 29 : Aku Merindukanmu
He Is Psycho 30 : Tidak Boleh Mati
She Is Psycho 31 : Itu Hanya Selimut
He Is Psycho 32 : Keluarga Sultan
Giveaway

He Is Psycho 11 : Keluarga Besar Wilkinson

1K 100 33
By MadeInEarthh

"Gala!!"

Felly adalah satu-satunya orang yang menyambut kedatangan anaknya. Dia segera memeluk Galaxy dan menciumi wajahnya dengan sayang.

Sementara Alberto langsung ditarik oleh Nafelly dan Samuel agar berada di tengah-tengah mereka. Aura hitam masih mengelilingi Nafelly dan Samuel, sementara Alberto merasa kehilangan jiwanya karena dipermainkan oleh keluarga ini sedari tadi. Dan bahkan ada tambahan personil yaitu Nafelly.

"Baiklah, ada acara apa hari ini?" Galaxy yang tidak menyadari aura hitam itu pun hanya tersenyum senang dan menatap sekitar. "Apakah ada kabar bahagia? Siapa gadis itu? Apa kalian mengadopsi anak?"

"Bukan!!" Felix dan Nafelly berseru dengan bersamaan. Nafelly dan Felix saling melotot. Felix memalingkan wajahnya, sementara Nafelly menahan diri untuk tidak berdecih dan mengatakan OGAH! dengan keras-keras.

"Oh, benarkah? Lalu, siapa dia? Tidak mungkin calon istri kakakku, kan? Karena Samuel akan menikah dengan Alberto."

Alberto menghela napas panjang. "Lagi-lagi aku."

Felly tersenyum cerah dan menepuk punggung Galaxy. "Kita bisa membicarakan tentang itu nanti."

Galaxy mengedikan bahunya dengan santai. "Aku sudah menebak. Melihat mereka berdua tidak menyangkal satu sama lain seperti sebelumnya, maka artinya adalah mereka memang pasangan."

Nafelly mau pun Samuel tersentak. Sementara Nafelly tersenyum lebar karena Galaxy menebak bahwa Nafelly dan Samuel adalah pasangan, Samuel segera memelototi Nafelly saat melihat Nafelly tersenyum malu-malu.

"Jadi, apakah hari ini penentuan tanggal pernikahan Alberto dan Samuel?"

Samuel tertawa kencang, sementara Nafelly menggeram kesal. Dia lupa bahwa ada dua pertanyaan yang diajukan Galaxy, sebelumnya.

Alberto menghela napas panjang. Merasa akan emosi jiwa jika berada di sini lebih lama, Alberto mulai berbicara. "Kalau begitu, saya pergi terlebih dahulu. Saya akan kembali saat malam untuk menjemput Nona Naf—Christina."

"Eh? Kenapa mempelainya malah pergi lebih dulu?"

"Silakan Anda dan kakak Anda saja yang menentukan tanggal pernikahan."

"Alberto, kau tidak mungkin ingin menikahi kami berdua, kan?"

Alberto membuka dan menutup mulutnya berkali-kali. Merasa akan dipelesetkan jika dia berbicara lagi, Alberto segera menutup mulutnya dan berbicara pada Felly saja. "Kalau begitu, Nyonya Wilkinson, saya pamit dahulu."

Felly tersenyum tipis. "Aku sempat berkata pada suamiku untuk membiarkanmu mencicipi resep terbaruku. Namun, jika kau sudah memutuskan, apa boleh buat?"

Alberto membalas senyuman tipis Felly. "Anda hanya harus memanggil saya seperti biasanya, Nyonya."

"Baiklah. Hati-hati di jalan, kalau begitu." Felly segera mendekat dan mengusap kepala Alberto sebelum Alberto berbalik pergi setelah pamit.

"Hah ... benar-benar menantu yang baik dan sopan," kata Felix sambil tersenyum dan mengangguk-anggukan kepalanya. Felix lalu menatap ke arah Galaxy. "Bagaimana? Apa kau sudah melakukan apa yang kusuruh?"

Galaxy tersenyum lebar. "Ayah, sejak kapan aku tidak menurutimu?" balasnya sambil tertawa ramah.

Felix ikut tertawa, namun tawanya terdengar jahat.

Sementara Felly merasa heran dengan kelakuan ayah dan anak itu. "Apa yang kalian rencanakan?"

Galaxy dan Felix hanya membalas dengan senyuman misterius.

Samuel memicingkan matanya melihat aura-aura tidak sedap itu. "Aku mencium bau-bau perbuatan dosa."

Tidak lama setelah ucapannya, suara orang yang berlarian tiba-tiba terdengar menggema. Alberto datang kembali dengan napasnya yang terengah-engah dan rambutnya yang acak-acakan. Wajahnya pun sudah memerah dan setitik air mata jatuh di sudut mata kirinya. "Apa ini bayangan saya saja atau memang mobil saya tertabrak oleh mobil Tuan Galaxy di sana?"

Samuel melotot mendengar ucapan Alberto. "Ap-APA?!"

Sementara Nafelly hanya mengangkat sebelah alisnya. "Apa maksudnya, itu?"

"Ah ... itu?" sang pelaku utama malah tersenyum santai. "Lebih tepatnya, itu ditabrak, bukannya tertabrak. Ayahku menyuruhku melakukan itu. Hehehe."

Alberto membeku di tempatnya. Roh jiwanya seolah keluar dari tubuhnya dan membuatnya harus menahan napasnya.

"Hehehe?" Samuel mengulang tawa Galaxy dengan kalimat kesal. Dia segera maju dan mencengkeram kerah pakaian Galaxy. "Kau sudah menghancurkan mobil orang lain dan kau berkata hehehe?! Apa kalian sedang bosan, atau bagaimana?! Alberto itu pelit!! Walaupun tabungannya banyak, dia tidak akan bisa membeli mobil baru!"

"Betul!! Itu tindakan yang sangat tidak sopan!!" Nafelly ikut membela Samuel.

"Tenang saja. Aku akan membelikannya yang baru." Felix membela Galaxy.

"Tetap saja kau tidak bisa sembarangan menghancurkan mobil orang lain!!" Nafelly menambahkan sambil melotot. "Itu tidak sopan! Tidak sopan! Sangat tidak sopan! Alberto tidak menyukainya!"

"Bahkan pengemis kecil ini tahu jika tindakanmu salah!" Samuel ikut menambahkan.

"Lalu aku harus bagaimana? Mobilnya mogok di jalan! Tidak mungkin aku mengabaikannya!"

"Walaupun mobilnya mogok—tunggu, mobilnya mogok?" Samuel memotong ucapannya sendiri dan mengedipkan matanya berkali-kali. "Kenapa Alberto tidak cerita padaku? Apakah benar mobilnya mogok?"

Nafelly menganggukkan kepalanya saat Samuel menatapnya. "Ya. Mobilnya mogok sebentar."

Samuel kembali mengedipkan matanya berkali-kali dan menganggukkan kepalanya. "Oh baiklah, aku mengerti kenapa kau menghancurkan mobilnya. Kau akan mengganti mobilnya hari ini, bukan?" tanyanya, merubah postur tubuhnya menjadi santai.

Felix mengangguk, menjawab pertanyaan anaknya. "Aku sudah menyuruh Galaxy memesan yang baru."

Galaxy membuat tanda pistol dengan jari telunjuk dan jempolnya dan menyimpannya di bawah dagu. "Malam ini akan datang beserta surat-surat dan plat nomornya. Aku hebat, bukan?"

Samuel mengedik. "Cukup bagus."

"Apaan itu?" Nafelly yang melihat perubahan suasana pun hanya dapat menatap Samuel dan Galaxy berkali-kali. "Apakah yang dilakukannya itu benar?" tanyanya polos.

Samuel menatap Nafelly dan mengangguk-angguk. "Karena kau masih kecil dan tidak mengerti tentang ini, maka akan kuberitahu sekarang. Yang dilakukan mereka memang benar jika kau punya banyak uang."

Nafelly mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan mengangguk-anggukan kepalanya. "Oh ... begitu. Baiklah, aku mengerti."

Sementara itu, suara gedebuk terdengar menggema. Samuel segera berbalik dan mendapati bahwa Alberto pingsan di atas lantai. "ALBERTO!!!! JANGAN MATI!!!"

Alberto sendiri hanya menatap kosong pada tembok polos yang terlihat dingin, dan dengan air mata yang mengalir di sudut matanya, Alberto berharap dapat mengulang waktu dan memilih untuk tidak mengenal keluarga besar Wilkinson.

***

Pada akhirnya, dengan amat sangat terpaksa, Alberto harus mengikuti kegiatan makan malam yang seharusnya hanya diikuti oleh anggota keluarga Philips. Seperti biasa, para pembantu menyiapkan piring dan makanan-makanan di atas meja panjang yang dikhususkan untuk keluarga besar.

"Ingat, Nona Christina. Apa yang dilakukan Tuan Galaxy dan Tuan Besar keluarga Wilkinson adalah suatu kebodohan." Walaupun objek yang dibicarakan duduk tepat di depan mereka, Alberto tetap melanjutkan ucapannya. "Yang dilakukan mereka adalah kriminalitas. Anda tidak bisa menghancurkan mobil seseorang dan merugikan orang lain dengan seenaknya. Walaupun mereka akan mengganti mobil saya karena rasa tanggung jawab mereka, tetap saja, untuk melakukan kriminalitas seperti itu adalah suatu kejahatan. Anda mengerti?"

Nafelly yang duduk di pinggir Alberto pun menganggukkan kepalanya. "Aku mengerti."

Alberto menghela napas lega mendengar ucapan Nafelly.

"Hey, peganglah pisaumu dengan benar." Samuel yang duduk di sisi lain Nafelly pun berkomentar dengan wajah kesal.

"Memangnya apa yang salah denganku?!" Kesal Nafelly, melotot pada Samuel.

Alberto menghela napas panjang dan membenarkan posisi alat makan di tangan Nafelly. "Beginilah seharusnya kau memegangnya. Jangan terlihat seperti kau ingin membunuh orang."

Nafelly mengedipkan matanya berkali-kali dan tersenyum cerah pada Alberto. "Baiklah! Aku mengerti."

"Alberto, coba yang ini." Felly yang berada di samping Alberto pun menyodorkan piring berisikan pie apel buatannya, dan Alberto segera memotong dan mencobanya sedikit.

Galaxy yang duduk di sisi lain meja bersama pasangan Alarick dan Valerie pun menatap adegan itu dengan pandangan konyol di wajahnya. "Samuel sudah tidak perlu mengadopsi anak lagi. Anak perempuan itu muncul dengan sendirinya. Sangat cocok menjadi anak Alberto dan Samuel apalagi dia duduk di tengah-tengah—AW!!" ucapan Galaxy terhenti saat Nafelly melempar sendok dan mengenai mata Galaxy. "Hey!! Apa yang kau lakukan?!"

"Beruntung aku tidak melemparkan pisau padamu!!"

Alberto yang melihat Galaxy meringis sambil menutupi matanya pun, hanya bisa tersedak dan memegang tangan Nafelly yang sudah menodongkan pisau. "Nona Christina!" Alberto tersedak kembali. "Baru saja aku menasehatimu tentang kriminalitas, dan kau sudah melakukan kekerasan!"

"Dia yang memulai lebih dulu! Dia berkata bahwa aku anakmu!"

"Jika yang dikatakannya tidak benar, maka kau hanya harus mengatakan kata-kata yang sama padanya."

"Alberto benar," balas Samuel. "Jadilah anak yang baik sepertiku. Kau hanya harus mengatainya jelek."

Galaxy mendengus. "Kakak, apa itu berarti bahwa aku orang yang tampan?"

"Kalau itu tidak mempan, katakan saja bahwa dia tidak lebih terkenal dari BTS." Felly, sang ibunda pun menjawab.

Galaxy melotot dengan tidak percaya. "Ibu! Industri barat masih menjadi yang paling terlaris! Kau tidak bisa mengatakan hal-hal seperti itu!"

Felly tersenyum miring. "Lihat, kan?" tanyanya pada Nafelly.

Melihat wajah Galaxy yang masam, Nafelly tersenyum puas dan mengacungkan kedua jempolnya pada Felly. Sementara Alberto menghela napas panjang dan menggelengkan kepalanya berkali-kali. Saat mendapatkan sendok baru dari pelayan, Alberto segera menyelipkan sendoknya ke tangan Nafelly dan memperingati Nafelly agar tidak melemparnya lagi.

"Daripada Alberto dan Samuel yang berpasangan, itu lebih terlihat bahwa Samuel dan Christina-Christina itu adalah anak-anak Alberto." Alarick ikut berkomentar. "Kasihan sekali Alberto harus mengurusi dua anak yang—AW!!" Kali ini bagian Alarick yang dilempar sendok oleh Samuel. "BAJINGAN!! KAU INGIN BERTENGKAR DENGANKU?!"

"KAU YANG LEBIH DULU MENGEJEKKU!!"

"ANAK KURANG AJAR!!"

"ALARICK!!!!!!" dan teriakan panjang Valerie akhirnya mengakhiri debat di meja makan itu.

Pada hari itu, meja makan yang biasanya hanya diisi oleh tiga orang, berakhir dengan tawa ringan yang hangat.

Continue Reading

You'll Also Like

272K 1.6K 17
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
4.8M 177K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
1.3M 43.7K 44
Hay guys ini cerita pertama aku, jadi kalau misal ada typo atau kurang seru maap yaa, hehehe soalnya masih pemula. aku harap kalian sukaaa Azka Raffa...
1.7M 138K 29
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...