MANTAN NERD

By jambuljarjit

249K 15.3K 2.2K

"Inget! First Kiss lo gue yang ambil, Ayara!" -Gentala Magma Ini tentang dua manusia yang dipertemukan oleh p... More

Prolog
MN 1
MN 2
MN 3
MN 4
MN 6
MN 7
MN 8
MN 9
MN 10
MN 11
MN 12
MN 13
MN 14
MN 15
MN 16
MN 17
MN 18
MN 19
MN 20
MN 21
MN 22
MN 23
MN 24
MN 25

MN 5

11K 653 20
By jambuljarjit

Heppy Reading<3

***

"Siapa yang bisa menjawab soal ini? Yang bisa akan saya beri point tambahan" Bu Ellis selaku guru fisika memberikan soal yang tadi ia terangkan contohnya.

Belum ada yang menjawab.

Ayara terus memikirkan, sebenarnya ia tahu. Namun ia kurang yakin dengan jawaban yang bu Ellis berikan.

"Di kelas ini, tidak ada satupun yang bisa?" Tanya bu Ellis lagi.

Ayara menarik nafasnya pelan dan mencoba rilex "Saya, bu!" Ujar Ayara sambil mengangkat tangannya.

Bu Ellis mengangguk "Silahkan, Ayara".

Ayara bangkit dari duduknya. Melangkahkan kakinya ke depan di mana tempat adanya papan tulis.

Saat ingin sampai depan, Ayara terjatuh akibat ada yang menengkas kakinya.

" Awsss" Tangan Ayara terkena meja di sebelahnya.

"Kalo jalan pake mata, tolol!" Ujar Sisil, orang yang menengkas Ayara.

"Sisil. Jagan bicara, kamu!" Bu Ellis menegur Sisil "Sesama teman jangan usil".

"Ya elah si ibu. Saya cuman bercanda aja ko, bu" Jawab Sisil tanpa rasa bersalah. "Lagian si Freak nya aja yang tolol. Jalan ko matanya ga di pake" Lanjutnya sambil mentap Ayara remeh.

Bu Ellis hanya menghembuskan nafasnya kasar "Sudah, Ayara cepat kamu bisa jawab soal ini?" Tanya bu Ellis memastikan.

"Saya akan berusaha, Bu" Ujar Ayara meyakinkan bu Ellis.

Ayara mulai mengerjakan soal di papan tulis. Aga sedikit kesusahan, namun semuanya bisa ia atasi.

"Sudah, bu" Ujar Ayara.

Bu Ellis melihat jawaban yang Ayara kerjakan di papan tulis. Ia menganggukan kepalanya "Bagus. Jawabannya benar semua".

" Coba beri tepuk tangan untuk Ayara" Lanjut bu Ellis memerintah pada teman Ayara di kelas.

Tak ada yang merespon bu Ellis. Hening.

Mereka mana mau memberi penghargaan pada Ayara, sedangkan mereka sangat membenci gadis itu. Entah apa alasannya.

Ayara merasa sedih saat tak ada yang menganggap dirinya satupun di kelas ini, terkecuali bu Ellis "Baik bu, saya permisi balik ke tempat" Ujar Ayara sopan.

"Silahkan Ayara. Dan selamat, saya bangga mempunyai murid pintar seperti, kamu" Kata bu Ellis yang secara langsung memberi penghargaan pada Ayara.

"Pinter doang. Tapi jelek, buat apa?" Celetuk salah satu murid laki-laki di kelas.

"Hahaha udah jelek. Ga punya temen" Ujar murid laki-laki lainnya.

Ayara hanya menunduk menahan air mata yang hendak keluar.

"Hilih sok banget Lo, nerd!" Ujar Sisil yang mengetahui Ayara hendak menangis.

"Kasian deh Lo. Udah jelek, gapunya temen. Cuman modal otak doang hahaha".

Warga kelas semakin ricuh dan Ayara semakin merasa di pojokan.

" Sudah! Cukup! Kalian ini apa-apaan? Kalian tidak boleh berkata seperti itu pada teman kalian!" Bu Ellis menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah laku anak muridnya yang terbilang kekanak-kanakan.

"Najis banget bu punya temen kaya si nerd! Hahaha" Celetuk anak kelas lagi.

"Huuuuu dasar nerd! Jelek!"

Entah sejak kapan. Kini murid-murid di kelas itu malah melemparkan kertas pada Ayara yang masih di depan.

"Kalian semua, cukup! Atau ibu akan beri kalian semua hukuman!" Bu Ellis sudah kepalang emosi karena tema-teman Ayara terus membully dan mencemooh Ayara.

Seketika semuanya diam. Tak ada yang bersuara kala mendengar penuturan bu Ellis.

"Ayara, silahkan kamu balik ke tempat kamu" Ujar bu Ellis.

Ayara mengangguk dan balik ke tempatnya di paling pojok paling belakang. Ia duduk sendirian, karena tak ada yang mau ikut duduk dengan dirinya.

***

Suara bell pertanda istirahat di mulai sudah berbunyi dari sepuluh menit yang lalu.

Ayara merapihkan alat tulis nya ke dalam tas.

Saat ia sudah selesai dan hendak ke kantin, Tiba-tiba ada yang menarik rambutnya yang di kuncir dua kuda.

"Mau kemana, Nerd!" Kata Sisil sambil menjambak rambut Ayara.

Ayara tidak menjawab, ia hanya sedang berusaha untuk melepaskan jambakan Sisil di rambutnya.

"Jawab anjing. Kenapa Lo diem aja!" Kata Sisil penuh emosi.

"Takut tuh paling" Ujar salah satu anak kelas.

Saat ini mereka kompak tidak keluar untuk ke kantin karena ingin membully Ayara. Sisil yang memberi tahu di grup kelas yang tak ada Ayara nya agar mereka jangan dulu ke kantin sebelum membully Ayara habis-habisan.

"Guys enaknya ni si nerd kita apain, ya?" Tanya Sisil pada anak kelas.

"Bikin babak belur boleh juga, Sil" Ujar sahabat Sisil.

"Good idea" Gumam Sisil.

"Girls" Sisil memanggil Rina temannya. Seolah tahu apa yang harus di lakukan, Rina lantas memeberikan air kepada Sisil.

"Kayanya tadi pagi Lo belum mandi, ya?" Tanya Sisil menahan tawanya "Gimana kalos sekarang Lo gue pandiin" Ujarnya penuh kejahatan.

Ayara menggeleng "Ja-jangan, Sil.. Aku mohon jangan..." Ujar Ayara memohon.

"Banyak bacot, anjing!" Sisil membuka tutup wadah air itu dan langsung menumpahkan isinya pada tubuh Ayara.

"Lagi Sil lagi" Bukannya menghentikan kegiatan Sisil. Mereka teman kelas Ayara malah menyemangati Sisil. Biadab memang.

"Guyss mau di apain lagi nih?" Tanya Sisil pada teman sekelasnya.

"Gue boleh nyoba ga Sil?" Tanya salah satu cowo yang ber nametag Kelvin.

"Wah boleh banget dong" Jawab Sisil gembira.

Kelvin mendekati Ayara. Ia memegang dagu Ayara dan setelah itu...

Plakk

Plakk

Plakk

Tiga tamparan hebat mendarat di pipi Ayara. Ayara sudah menangis sangat sedih karena perlakuan mereka.

"Itu buat Lo bangsat, yang coba-coba sok pinter di depan guru" Ujar Kelvin puas setelah menampar Ayara.

"Ada yang mau nambahin lagi ga guys?" Tanya Sisil seolah belum puas pada penderitaan Ayara.

"S-sil.. Tolong.. J-jangan... Hikss aku mohon..." Lagi Ayara memohon pada Sisil. Karena Sisil lah yang bisa mengendalikan mereka semua, sebab ia yang menghasut semua Teman-temannya.

"Apa? Lo ngomong apa, Freak?" Tanya Sisil sok tidak mendengar. "Lo mau kita udahan nyiksa Lo? Gitu? Iya?" Lanjutnya.

Ayara mengangguk sedih.

"Hmmm.. Oke deh kalo gitu. Tapi..." Sisil menggantungkan ucapannya.

Plakk

Plakk

Lagi, Ayara mendapat tamparan dari Sisil.

"Sayangnya gue ga sian sama Lo. Terus gimana dong?..." Kata Sisil dengan nada mengejek.

"Sil, gue punya ide.. Gimana kalo bikin dia jadi cantik hari ini?" Seolah tak puas. Teman sekelas Ayara masih ingin membully Ayara.

"Jangan... Aku mohon..." Ayara terus memohon pada mereka dengan kondisi yang mengenaskan. Kunciran rambut yang sudah lepas satu, baju yang sedikit robek, muka penuh lebam akibat tamparan dari tema-temannya.

"Makin suka geu kalo ngeliat Lo memohon gitu" Kata Rafa. Salah satu cowok di kelas. "Kayanya bibir Lo Oke juga" Lanjutnya lagi kala melihat bibir merah alami Ayara bergetar.

Rafa mendekati Ayara "Gue cicipin dikit aja ya, Freak" Pernyataan yang di lontarkan Rafa.

Saat Rafa sudah di depan wajah Ayara hendak mencium Ayara, namun Ayara dengan sigap menoleh ke arah lain menghindari ciuman dari lelaki biadab tersebut.

Rafa yang merasa ciumannya di tolak pun emosi "Anjing, Lo berani nolak gue, hah!" Kata Rafa menarik rambut Ayara dan membenturkan kepala Ayara sampai bersuara.

Ayara sudah sangat lelah dengan kondisi yang bisa di bilang sudah tidak baik-baik saja. Ia hanya bisa menatap ke arah teman-temanya yang mengelilingi dirinya untuk membully.

"Tubuh Lo Oke juga, gue cicipin sabi kali ya" Kata salah satu cowo.

Cowok itu sudah di dekat Ayara. Saat hendak membuka baju Ayara, ia mendapat tamparan yang lemah dari tangan Ayara. Ayara hanya ingin menjaga kehormatannya.

"Babi. Berani Lo nampar gue, hah!" Cowo tersebut langsung menginjak kaki Ayara tanpa ampun sampai kaki Ayara terluka dan berdarah. "Mampus Lo anjing!" Katanya sambil menginjak kaki Ayara.

Ayara mentap semua orang yang sedang membully dan menyiksanya.

"Kalian kenapa jahat banget sama aku?" Tanya Ayara lirih sambil menatap mereka. Sudah tak memperdulikan bagaimana kondisinya saat ini

Seketika semuanya diam menatap Ayara yang sudah sangat memprihatinkan.

"Aku salah apa?" Tanya Ayara lagi "Kalo kalian benci sama aku. Kalian langsung bunuh langsung aja, jangan kalian bully dulu kaya gini..".

Ayara mencoba berdiri dengan berpegangan pada mejanya.

" Ayoo.. Siapa yang mau bunuh aku?" Semuanya masih diam.

"Asal kalian semua tau! Aku cape kalo harus meladeni sikap kalian yang semena-mena sama aku! Kalian semua jahat! Sebenernya apa mau kalian sampai bully aku kaya gini? Asal kalian tau, kalian berhasil ngancurin mental aku! Kalian berhasil rusakin mental aku!" Ayara berkata sambil terisak pelan menatap orang-orang yang telah membully nya.

"Aku udah muak sama sikap kalian semua! Setelah ini, aku engga akan diem aja. Aku bakal bales kalian! Kalian semua bukan manusia, tapi iblis!".

" Setelah ini, aku harap engga akan ada lagi yang kalian bully seperti ini. Asal kalian tau, sakit di perlakuin sampah seperti ini! Dan aku harap, Tuhan tidak akan membalas semua perbuatan kalian saat ini suatu hari nanti. Karena aku yakin, kalian ga akan pernah bisa melewatinya".

"Dan kamu Sisil" Ayara menatap Sisil yang menatap balik remeh pada dirinya.

"Ingat ini, suatu hari nanti. Semua yang kamu perbuat sama aku, akan kembali lagi ke diri kamu. Jadi.. Siap-siap menanggung karma yang akan datang" Ujar Ayara menatap Sisil yang kelihatannya mulai gelisah di tempatnya.

Setelah mengatakan itu Ayara langsung pergi keluar kelas untuk menuju toilet guna membersihkan tubuh nya yang kotor penuh darah dan debu.

Ayara menangis sedih, sangat sedih di dalam toilet. Ia tidak habis fikir kenapa teman-temannya membully dirinya sampai babak belur seperti ini.

Ayara keluar kelas dengan keadaan masih kacau.

Saat membuka pintu toilet ia terkejut karena mendapati kaka kelas yang selalu membully nya.

"Ayara Jingga. Wow, kebetulan banget, ya? Ketemu di sini?" Ujar Genta. Ya, orang itu adalah Genta.

Genta mendekati Ayara dan Ayara mundur karena takut "Tadinya gue mau ajak Lo seneng-senengnya abis pulang sekolah. Tapi berhubung sekarang disini sepi.. Gimana kalo kita seneng-seneng sekarang?" Ujarnya.

"Jangan, Ka!" Ucap Ayara karena tangan Genta sudah nakal ingin membuka kancing seragam Ayara yang kotor.

***
Tbc.

Gimana sama part ini? Seru ga?

Maaf ya kalo part ini kepanjangan.

Ada typo? Tandai aja ya!

Mau lanjut? Yu spam komen kalo pengen tau kelanjutan nya😁

***

Spoiler next part.

Genta mulai membuka satu persatu kancing baju seragam Ayara meski Ayara memberontak.

"Diem bitch!" Gertak Genta.

Ayara menangis saat Genta terus membuka seragam Ayara "Aku mohon jangan lakuin itu Ka...".

"Lo diem! Cukup nikmatin permainan gue!" Genta mencengkram dagu Ayara.

***

Dah segitu aja spoilernya. Kalo vote dan komen nya rame aku bakal fast update. Kalo engga, y-ya.. Kaya biasanya heheh.








Follow akun jambuljarjit

Ig: justsar__

Tiktok : justsar___

See you di next part(๑ↀᆺↀ๑)

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5M 287K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.1M 103K 56
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
402K 43.9K 20
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
5.2M 384K 54
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...