cerita karangan ku ( one piec...

By Kaichannel

9.3K 688 175

disini berbagai cerita dengan genre berbeda-beda, dan kebanyakan Zoro masuk ke dalam ceritanya, karena dia su... More

keluarga pengusir roh jahat
diam (smoker/fem!Zoro)
gay (Luffy/Zoro)
pelayan (sanji/Zoro)
anak (sanji/zoro)
senyum (Zoro)
dunia lain (sanji)
bisa melihat (Zoro)
ibu (Zoro) part 1
random chat (sanjixzoro)
magic
random chat (ngonten) bxb
random chat (ship)
random chat (selingkuh?)
random chat (nganu)
end

milikku ( sanji/Zoro )

1.3K 59 15
By Kaichannel

-obsesi
-persahabatan

Disinilah sanji, di bangku sekolah nya, sendiri an tanpa ada yang mengajaknya berbicara, dia sudah terbiasa sendiri

Sejak kecil sanji selalu diolok-olok karena alisnya yang melengkung, karena itu dia selalu memakai perban di alisnya, dan sanji juga jarang bergaul dengan orang-orang

Tapi memenuhi permintaan ayahnya sudah cukup membuatnya bahagia

Namun tetap saja, sanji kesepian, rasanya hampa, ayahnya bahkan jarang pulang ke rumah, walaupun dia selalu memiliki nilai tertinggi sejak dia masih kecil, tapi dia tidak punya teman, dia selalu sendirian...

Saat pulang sekolah, dia pulang sendiri, karena ayahnya sedang bekerja, sanji melirik teman sekelasnya yang berada tepat di sampingnya, dia sedang berbicara dengan teman-temannya

'dia, bukankah dia yang menyapaku waktu aku sendiri?' batin sanji

'Luffy, namanya Luffy, dia orang yang ramah dan ceria pantas saja banyak yang mau berteman dengan nya, apa aku juga bisa?...' batin sanji sedih

"Hei lihat itu! Sepatu itu bagus sekali" ucap salah satu teman Luffy, namanya usopp, dia menunjuk ke sepatu yang berada di toko

"Iya! Benar-benar keren! Aku harap dandan membelinya" ucap Luffy yang awalnya bersemangat namun setelah itu murung

"Hei kau tau dia kan, tidak mungkin dia membelikan mu" ucap usopp

"Ya" ucap Luffy dengan murung, usopp membawanya pulang sembari mencoba menghibur Luffy

Sanji menghampiri toko itu

"Apakah jika aku membeli ini, aku akan mendapatkan teman?" Gumam sanji, dan setelah itu sanji memutuskan untuk membeli nya

Sepulangnya, sanji langsung dimarahi oleh ayahnya karena pulang lebih larut dari sebelumnya

"Kau pulang larut karena membeli sepatu ini?" Ucap ayahnya dengan kesal

Sanji hanya mengangguk lemas

"Lain kali kau tidak boleh seperti itu, kau harus langsung pulang ke rumah, dan kau harus mencatat dengan baik dan detail tentang pelajaran di sekolah mu agar kau mendapatkan nilai terbaik, jangan mempermalukan ku" balas ayahnya dan pergi dari kursinya

Sanji diam di kursinya, harusnya tidak apa-apa, dia sudah biasa sendiri, dia tidak boleh egonya memengaruhi permintaan ayahnya

Keesokan paginya, saat disekolah, guru menjelaskan materi, sanji dengan cermat mendengarkan, mencatat, dan mencoba memahami materi tersebut

"Tugas hari ini, kalian buatlah kelompok 2-5 orang, buatlah sebuah kerajinan, tugas tersebut berada di buku halaman 238" ucap guru tersebut

Para murid mengajak temannya masing-masing, sanji merasa gugup, dia pasti bisa ya! Dia pasti bisa!, Sanji memberanikan diri untuk mengajukan diri

"P-permisi apa kalian keberatan jika aku bergabung?" Tanya sanji dengan sedikit gugup

Mereka menoleh

"Maaf, kami tidak berencana untuk menambah orang" ucap salah satu nya dengan sopan, sanji merasa sedikit sakit

"Tidak apa-apa, baiklah" balas sanji

Sanji terus mencoba mendapatkan kelompok, namun hasilnya sama, alasan mereka

"Maaf kami sudah penuh"

"Oh, maaf kami sudah memasukkan satu orang"

"Maaf seperti nya, kami tidak bisa"

"Maaf, Kita berencana untuk kerja kelompok sambil bepergian jauh"

"Maaf aku pergi dulu yah!"

Semua teman sekelasnya mengabaikannya, seperti nya sanji terlalu berharap, harusnya dia tidak berharap terlalu tinggi, siapa yang mau menjadi teman dari orang yang misterius

Guru mulai membacakan masing-masing kelompok, hingga pada urutan sanji

"Dan Vinsmoke sanji, sendiri" ucap guru tersebut

Semua teman sekelasnya menatapnya, mereka menatap sanji dengan sedih

Sanji memegang erat celananya

'jangan menangis! Ini harusnya baik-baik saja! Aku sudah terbiasa sendiri' batin sanji sambil mencoba menahan air matanya

"Baiklah, kau boleh melakukan nya sendiri" ucap guru, sanji hanya mengangguk

Bahkan saat piket, kedua teman piketnya meninggalkannya pulang, seolah-olah sanji tidak ada disana dan tidak pernah ada

Tiba-tiba saja angin berhembus sedikit kencang di jendela, sanji menoleh pada jendela yang belum ditutup itu

Sanji melihat sebuah kertas berwarna hitam terbang tertiup angin, kertas itu melayang masuk ke kelas

Sanji mengambil kertas itu dan hendak ingin membuangnya, namun dia membaca sesuatu di kertas itu

Kami menjual impian

Sanji bingung dengan itu, sanji mengira itu hanya sebuah tiket anak-anak, sanji membuang nya ke tempat sampah

Saat pulang, sanji menyempatkan diri untuk pergi ke danau, suasana sore hari itu, benar-benar indah, dia berharap dia menjadi tenang setelah ini

"Apa aku bisa mendapatkan teman?" Gumam sanji

Sanji menatap ke rumput, dia melihat kertas hitam itu lagi, kenapa kertas itu ada dimana-mana?

Sanji mengambil kertas itu

"Jika ini nyata, aku ingin seorang teman, teman yang sempurna" ucap sanji, sanji sebenarnya tidak percaya dengan hal seperti itu, itu mustahil

Tiba-tiba ada kucing yang menghampirinya, sanji bingung dan menatap leher kucing itu, kucing itu memiliki kalung, itu artinya kucing memiliki pemilik

"Yaampun, kau kabur lagi" ucap seseorang

Sanji menoleh padanya, seorang laki-laki berambut hijau dengan 3 anting di telinganya

"Oh maaf, apa kucingku melukai atau mengotorimu?" Tanya laki-laki itu

"T-tidak" jawab sanji

Laki-laki itu tersenyum dan mengambil kucing nya

"Kalau begitu terimakasih, beruntung kau disini, jika tidak maka kucing ku akan berlari lebih jauh, aku pergi dulu" ucap laki-laki itu dan pergi meninggalkan sanji

"Laki-laki yang ramah, dia pasti punya banyak teman" gumam sanji

Keesokan paginya, entah kebetulan atau memang sudah ditakdirkan, laki-laki berambut hijau itu bersekolah di sekolah yang sama dengan sanji

"Halo! Aku roronoa Zoro, mohon bantuannya" ucap Zoro sambil tersenyum

Benar dugaan sanji, Zoro dalam sekejap mendapatkan banyak teman, saat istirahat zoro didekati oleh anak-anak lainnya

Mereka mengobrol dengan Zoro dengan wajah ceria

Zoro menoleh ke arah sanji, dan menghampiri sanji, sanji bingung dengan sikap Zoro

"Kau laki-laki yang di pinggir danau itu" ucap Zoro menebak

"Mereka saling kenal?"

"Itu tidak mungkin"

"Wah aku tidak tau sanji mengenalnya"

Berbagai bisik-bisik terlontar

"I-iya, itu aku" jawab sanji

Zoro dengan tiba-tiba memegang kedua tangan sanji

"Ayo berteman, diantara semuanya, kaulah yang tidak familiar bagiku" ucap Zoro dengan senang

Sanji terkejut dengan itu, namun mungkin cepat atau lambat, Zoro akan bosan dan meninggalkan nya

Namun...sanji salah

Zoro selalu mengajaknya, ke kantin, mengajaknya untuk berkelompok bersama, bermain-main dengan nya, tertawa bersamanya, berbicara padanya, tersenyum padanya

Sanji merasa seperti berada di surga, inilah yang dia inginkan, teman yang sempurna

Bagaimana mungkin ucapan yang terlontar secara tidak sengaja menjadi kenyataan?

Setiap bersama Zoro, sanji sekarang lebih ditatap oleh teman sekelasnya, sanji telah banyak tersenyum daripada sebelumnya, lebih ceria, dan lebih banyak meluangkan waktu bersama Zoro

"Sanji, karena besok libur, bagaimana jika kita berolahraga pagi besok?" Tanya zoro

"Boleh" jawab sanji, zoro bersorak senang

"Zoro, mengapa kau selalu bersamaku? Padahal banyak orang yang lebih ingin denganmu" ucap sanji yang membuat Zoro menoleh

"Bukannya aku tidak suka dengan sikap antusias mu, tapi aku hanya heran, aku kan tidak pernah punya teman" lanjut sanji, Zoro tersenyum mendengar itu

"Karena aku adalah impianmu" jawab Zoro, sanji bingung

"Impian? Maksudmu, kertas dan ucapan ku?" Ucap sanji dengan gugup

"Ya, aku adalah boneka yang ditakdirkan hanya untukmu, selamanya, untuk menjadi teman sempurna mu" balas Zoro, sanji masih terkejut

Zoro menghampiri sanji dan memeluknya

"Jangan khawatir, aku akan selalu bersama mu selamanya" ucap Zoro

Sanji bukannya takut ataupun heran, tangannya dengan sendirinya memeluk Zoro balik, sanji tidak bisa menahan rasa bahagianya, entah itu boneka ataupun siluman siapa yang peduli, yang sanji butuhkan hanyalah teman

Hari demi hari berlalu, awalnya sebuah kelompok kecil berisi kan sanji dan Zoro, namun sekarang semakin lama, semakin banyak murid yang masuk ke kelompok mereka, itu membuat sanji merasakan bahwa dia tidak dibutuhkan disini, dan karena banyaknya orang, Zoro jadi teralihkan

Hari ini, sekolah mengajak murid-muridnya untuk bertamasya ke gunung yang katanya akan ada kembang api yang indah

Zoro duduk di dekat sanji saat di bus, mereka membicarakan apa yang akan dilakukan saat disana dan apa yang dilakukan setelahnya

Saat sampai, banyak yang mencoba mengobrol dengan zoro, sanji yang disampingnya hanya diam

'kau jadi teralihkan'

'kau semakin berpaling dari ku'

'ini semua gara-gara anak-anak sialan itu' batin sanji mengumpat dalam hati

'apanya yang °ditakdirkan hanya untukku° ?!' emosi sanji akan keluar saat itu juga

Tiba-tiba Zoro memegang tangan sanji, sanji tersadar

"Hei, jangan memasang wajah serius begitu, hari ini saatnya bertamasya bersama, sebaiknya kita membuat kenangan indah bersama disini" ucap Zoro, sanji tersenyum dengan ucapan Zoro

"Ya, ayo" balas sanji

Saat malam hari, ini saatnya yang ditunggu-tunggu, kembang api, biasanya orang-orang menggunakan sebuah kereta gantung untuk melihatnya dari dekat

"Yahhh petugasnya bilang jika, kereta gantung ini hanya cukup 8 orang, dan kita ada 9 orang"

"Sanji, boleh kan jika kau tidak naik bersama kami"

Sanji terkejut dengan kata itu

"Maaf tapi, aku keberatan" ucap sanji

"Apa-apaan, kau ini egois sekali"

"Ya egois"

"Aku tau kau sahabat zoro, tapi setidaknya lepaskan dia sebentar saja"

Tiba-tiba bayangan masa lalu yang gelap dan suram kembali terbayang

"Kalian duluan saja, aku akan bersama sanji" ucap Zoro

"Tidak bisa, kami kesini karena dirimu, kaulah karakter utamanya"

"Tapi-" ucapan Zoro terpotong, sanji langsung menoleh ke arah zoro

Teman sekelasnya langsung menyeret Zoro ke dalam kereta gantung

"Maaf sanji" ucap Zoro dengan sedih

Mata sanji melebar dan pupil matanya mengecil

"Tidak tunggu!!!" Sanji mencoba menghalangi mereka, namun kereta gantung nya sudah berjalan

Sanji tersandung dan sikunya terluka

Pada akhirnya sanji sendirian, dia kereta gantung itu

POV sanji

Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi, Zoro adalah temanku, dan dia hanya ditakdirkan untukku!

Selama ini aku tidak pernah merasakan kebersamaan dan kebahagiaan, namun bersama Zoro, aku jadi dapat merasakannya, pulang bersama, berbagi makanan, dan berbelanja bersama

Aku tidak akan membiarkan kebahagiaan itu hancur! Zoro...

Kau milikku!

POV sanji end

'sanji, apakah dia baik-baik saja?' batin Zoro khawatir

Besoknya, dan saatnya pulang dari tempat itu, namun sanji mengajak Zoro ke dalam hutan

"Sanji kita akan kemana?" Tanya Zoro, namun sanji tidak menjawab

"Tempat ini terlihat menyeramkan, kita pulang saja, nanti kita akan ditinggal bus lho" ucap Zoro lagi, namun sanji hanya terus berjalan tanpa menjawab

Sanji berhenti di sebuah gubuk tua

"Gubuk? Gubuk ini sudah lama tidak dipakai, apa kau benar-benar bertujuan untuk kesini? Apa yang ingin kau tunjukkan?" Tanya Zoro, sanji membuka pintu kayu gubuk itu

"Masuklah dulu, aku akan memberitahu saat kita sudah masuk, ayolah Zoro" ucap sanji dengan senyuman, Zoro masuk ke gubuk itu

"Tempat ini sangat tua, aku terkejut bahwa masih ada listrik disini" ucap Zoro

Tiba-tiba saja sanji memukul kepala zoro dengan tongkat kayu hingga kepalanya mengeluarkan darah

"S-sanji k-kenapa?" Tanya Zoro yang terbaring di lantai

Sanji mengangkat Zoro ke kursi dan mengikat Zoro dengan tali ke kursi tersebut

"Zoro, kau teman terbaik yang aku miliki, kau ramah dan senyuman mu selalu menyemangati ku sekaligus menghangatkan hatiku" ucap sanji lalu mengelus rambut hijau Zoro

Zoro menoleh ke arah sanji

"Tapi karena senyuman itulah, kau benar-benar menyebalkan Zoro, kau menarik banyak orang, aku tidak suka kau berkomunikasi dengan orang lain hingga kau mengabaikan ku! Kau itu milikku!!" Ucap sanji dengan senyuman menyeramkan

Sanji tertawa jahat

"Jika seperti ini, maka tidak akan ada yang bisa menggangu kita berdua! Hanya kau dan aku selamanya! Kau adalah milikku Zoro!" Ucap sanji dengan senyuman nya lagi

"Baiklah" ucap Zoro dengan senyuman juga, sanji terkejut

"Aku juga tidak suka kau berkomunikasi dengan orang lain, kau bisa mempercayai janjiku, kita akan menjadi teman selamanya, hanya kau dan aku" ucap Zoro

"Kau mau aku berubah bagaimana? Warna rambutku atau warna kulitku?" Ucap Zoro

Dengan seketika, rambut hijau Zoro rontok dan digantikan dengan warna hitam panjang, dan kulitnya yang sebelumnya kecoklatan, sekarang menjadi lebih putih, dan ikatannya dengan misterius terlepas

"Ya! Benar! Kau hanya milikku! Kau yang terbaik Zoro" ucap sanji dan memeluk Zoro

Sanji menenggelamkan wajahnya ke perut Zoro, Zoro memeluk kepala sanji yang berada di perutnya

"Hanya kau dan aku selamanya"

"Kita tidak akan pernah melihat mereka lagi"

"Karena kita teman"

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

60.4K 584 28
berisi gambar" hot cepat keburu di BEN
97.2K 9.5K 29
Jennie Ruby Jane Kim Lalisa Manoban
458K 12.3K 147
Di bawah umur tolong jangan ya, ini adalah area dewasa ๐Ÿ”ž.... Dan untuk yang sudah dewasa dan cukup umur baca aja ya ... kalau suka kasih vote ok, ma...
93.6K 14.5K 30
Bekerja di perusahaan majalah ternama adalah impian Lee Jeno sejak duduk di bangku menengah atas. Menyisihkan uang jajannya demi membeli majalah fash...