Kau Takdirku! [Yizhan]

By WangXiao_02

29.3K 3.8K 606

Judul : Kau Takdirku Genre : Comedy, Yaoi, Sad, Mpreg Status : END Wang Yibo adalah putra tunggal di... More

Chapter 1
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15 END

Chapter 2

2.1K 305 35
By WangXiao_02

____
HAPPY READING!
_____/\_____

Untung saja saat Zhan sampai di rumah, ibunya sudah tidur pulas. Ia pun membuka makanan yang tadi sempat Zhan bawa dari restoran, ia menyimpan nya dalam kulkas kecil untuk besok ibunya makan.

Krocokkkkkkkk!

Zhan menggenggam perutnya sendiri, ia bahkan belum makan sejak tadi pulang sekolah. Duitnya tidak akan cukup jika membeli dua porsi makanan.

Dengan perut lapar Zhan masuk kedalam kamarnya, dia membanting tubuhnya ke kasur lalu menatap awan kamarnya. "Maafkan Zhan, ibu." gumam Zhan.

Ia mencoba memejamkan matanya dengan perut yang terasa lapar.

♡♡

Keesokan harinya, Zhan kembali berangkat sekolah seperti biasanya. "Ibu, Zhan berangkat." ujar Zhan pada ibunya yang masih menatap ke jendela. "Lauk sudah Zhan hangatkan di atas meja. Ibu tinggal makan jika lapar."

Tanpa menunggu jawaban Zhan pun pergi. Sejak kemarin siang perutnya belum ke isi apapun. Rasanya Zhan ingin cepat-cepat sampai di sekolah dan memalaki teman sekelasnya.

Disekolah Zhan kembali menjadi anak nakal, dia meminta uang jajan pada siswa setiap melewatinya. Kini mata Zhan melihat siswa baru yang barusan turun dari mobil mewah. "Ouh dia orang kaya rupanya." gumam Zhan tersenyum miring.

Siswa itu berjalan mendekati Zhan, lebih tepatnya melawati Zhan. Dengan santai Zhan menarik tas bocah culun itu hingga tubuh bocah itu ikut tertarik ke belakang. "Mana uang mu?! Kau harus tau jika melewati ku itu berarti kau harus bayar!" ucap Zhan.

"Kenapa aku harus bayar?" tanyanya masih dengan wajah datarnya.

"Kau masih bertanya?!" Zhan mencengkram kuat kerah baju bocah itu.

Sampai tidak lama seseorang datang menghentikan Zhan. "Maafkan dia, ini uang nya! Ambil saja semuanya." ujar Kris menyelamatkan nyawa Yibo.

"Bagus, beritahu teman culun mu itu." ujar Zhan. Karena merasa uangnya sudah cukup untuk bisa beli makan akhirnya Zhan pergi ke kantin untuk memenuhi perutnya yang terus terasa perih.

"Wangji, sudah ku bilang lain kali turuti saja kemauan nya. Jangan sampai kau menjadi korban selanjutnya." ujar Kris.

"Korban apa?" tanya Yibo.

"Korban pembullyan nya." jawab Kris.

Yibo tidak terlalu peduli ia pun kembali jalan meninggalkan Kris, tujuan nya kemari adalah mencari informasi Yunxi! Lalu sejak kemarin dia tidak mendapatkan apapun informasi soal Yunxi.

"Hey aku sedang bicara." ucap Kris pada Yibo.

Seperti biasa sepulang sekolah Zhan tidak langsung pulang ke rumah, dia langsung berkerja dengan seragam yang tadi pagi ia bawa di tasnya.

Tangan Zhan membawa sebungkus roti untuk mengganjal perutnya. Matanya menatap ke arah jalanan yang ramai.

Sampai tidak lama ia sampai di depan cafe, Zhan pun masuk dengan santai melewati pintu bagian belakang. "Zhan kau datang lebih awal lagi?" tanya Gong jun pada Zhan.

Zhan sangat malas menjawab pertanya itu, ia hanya diam dan mengangguk sebagai jawaban.

"Kata bos nanti malam akan ada pelanggan yang ingin menyewa tempat ini." ujar Gong jun.

"Mn, baiklah." Zhan selesai mengganti baju ia langsung berjalan keluar ruangan untuk melayani para pelanggan.

Sejak siang tadi para pelanggan sangat ramai hingga Zhan kelelahan mondar-mandir harus melayani pelanggan.

Tiba pada waktu 20.30 cafe di tutup karena pelanggan yang akan menyewa cafe ini sebentar lagi akan datang untuk makan malam.

Bos datang menghampiri Zhan. "Zhan kau yang akan melayani nya, buat mereka puas dengan cafe ini. Jangan sampai membuat kesalahan. Ingat itu."

Zhan hanya memutarkan bola matanya malas. "Jika begitu kenapa harus aku, kenapa tidak suruh saja karyawan yang sudah lama kerja di sini. Aku baru berapa bulan kerja disini tidak mungkin aku dipecat hanya karena melakukan kesalahan disaat melayani pelanggan istimewa itu. Apa kau tega memecat ku?" ujar Zhan panjang kali lebar.

Gong jun mendengarnya terkekeh kecil.

Bos nya hanya bisa menghela nafasnya panjang. "Baiklah kau dan Gong jun akan melayaninya. Kalian harus terlihat ramah. Zhan tunjukkan senyuman mu jangan perlihatkan wajah seram mu itu. Jika pelanggan liat mereka bisa berpikir kalau kau ingin mengajaknya berantem." celetuk bos nya pada Zhan.

"Akan ku coba." jawab Zhan jengkel.

"Bos pelanggan nya sudah tiba." ujar salah satu karyawan memberitahu.

"Baiklah kerjakan tugas kelian masing-masing. Jangan membuat kesalahan." ucapnya lalu para karyawan pun pergi ke tempatnya masing-masing.

Zhan dan Gong jun mendampingi pelanggan itu dengan wajah ramah. Menunjukkan jalan untuk meja yang paling istimewa. "Silakan tuan, ini adalah meja yang paling istimewa." ujar Gong jun. Zhan masih diam di sebelah Gong jun.

"Terimakasih." ucapnya lalu seluruh keluarga itu duduk di kursi sembari melihat-lihat menu.

"Zhan sekarang giliran mu." bisik Gong jun.

Zhan mengangguk paham. "Silakan tuan, kami memiliki menu yang spesial di cafe ini." ujar mencoba tersenyum. Tanpa Zhan sadari Gong jun terpana oleh senyuman itu.

Tidak hanya Gong jun ternyata pria yang sebagai pelanggan istimewa itu juga ikut terpana oleh senyuman Zhan.

"Baiklah aku pesan menu itu malam ini. Siapkan minuman terbaik juga untuk kami." ujarnya.

"Baik tuan, apakah ada lagi?" tanya Zhan masih mempertahan senyuman nya.

"Sudah itu saja." jawab Tuan besar itu.

"Baiklah. Kalau begitu tolong di tunggu." balas zhan sembari menatap satu persatu keluarga pelanggan nya itu. Seketika mata Zhan terpana pada sosok pria yang tampan dan memiliki mata tajam, dia juga sedang menatap Zhan seolah sudah mengenalnya.

Zhan pun langsung memutuskan perhatiannya, ia kembali dapur bersama Gong jun.

Dibelakang Gong jun menepuk pundak Zhan. "Aku tidak menyangka kau bisa tersenyum Zhan." ujarnya. Zhan hanya menatapnya malas.

"Diamlah." Zhan kembali ke sikap aslinya.

"Ayolah Zhan tunjukkan senyuman mu lagi yang seperti tadi." mohon Gong jun ingin melihat senyuman Zhan lagi.

"Jangan buat aku kesal. Cepat lakukan pekerjaan mu!"

"Wow, siapakah disini yang senior?" kagum Gong jun yang dapat marahan dari Zhan berstatus juniornya.

Zhan tidak ingin menjawabnya lagi, dia mengabaikan Gong jun. Tidak lama makanan sudah siap. Zhan pun mengantar langsung ke meja itu bersama Gong jun.

Di meja pelanggan itu Zhan mencoba tersenyum tipis agar terlihat ramah. Keduanya meletakkan piring berisi makanan di atas meja dengan perlahan dan sopan.

Saat di depan pria tampan Zhan meletakkan makanan serta minuman yang sama. Karena merasa di perhatikan ia pun langsung menatap balik pria itu.

Kedua mata mereka saling bertemu satu sama lain. Zhan sama sekali tidak mengenal pria itu akhirnya dia hanya bisa tersenyum ramah.

"Yibo apa kau mengenalnya? Mengapa kau terus menatapnya?" tegur sang Mami pada anaknya.

Zhan menatap sosok wanita separuh baya itu.

"Tidak, tapi senyumannya sangat manis." celetuk Yibo membuat Zhan terkejut. Seketika wajahnya terasa panas saat di bilang seperti itu.

Gong jun mendengar tuturan dari pria tersebut sedikit kurang suka. Seperti seorang yang sedang cemburu?!

Ternyata bukan hanya Zhan yang terkejut tapi juga kedua orang tua Yibo ikut terkejut mendengarnya. "Jangan bicara sembarangan Yibo." ujar sang Papah pada anaknya.

"Hehehe, tapi memang benar senyuman pemuda itu sangat manis." tambah sang Mami menyetujui perkataan Yibo.

Papahnya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan istri dan anaknya yang sama.

"Entahlah apakah aku harus berterimakasih atau bagaimana." bingung Zhan, dia sedikit kurang suka dibilang manis.

"Eh? Kenapa? Senyuman mu memang sangat manis." ujar Mami Yibo dengan jujur.

"Baiklah kalau begitu aku harus berterimakasih." Zhan sedikit membungkukkan tubuhnya sebagai ucapan terimakasih.

"Kalau begitu selamat menikmati hidangan nya." ujar Zhan lalu pergi bersama Gong jun. Wajah Zhan kembali masam saat di dapur. Dia sangat kesal dibilang seperti itu.

'Manis? Dari mana manisnya?!' Batin Zhan jengkel.

♡♡

Keesokan paginya Zhan kembali bersekolah tidak lupa menyiapkan makanan untuk ibunya sarapan. "Ibu, Zhan berangkat." ujar Zhan tanpa menunggu jawaban ia pun pergi seperti biasanya.

Setiap hari Zhan selalu berangkat sekolah dengan berjalan kaki karena dia tidak memiliki uang untuk naik kendaraan umum. Lebih tepatnya uang yang hasil kerja Zhan ia kumpulkan untuk biaya rumah sakit Sean saat ini.

Zhan menghela nafasnya panjang. Matanya menatap para murid dari sekolahannya kini sedang bercanda tawa bersama. Zhan sangat ingin kehidupan nya seperti dulu kala, dimana dia bisa merasakan main bersama teman-temannya lagi. Tidak seperti sekarang, dia harus mengurus semua beban keluarga seorang diri. Zhan tau ini juga karena salahnya.

Semasa waktu belajar Zhan memilih tidur didalam kelas dengan tangan sebagai tumpuan kepalanya. Lalu ia gunakan buku sebagai tameng nya agar tidak ketahuan oleh guru kalau dia tidur.

Namun tetap saja, guru sudah sangat hafal tabiat Zhan. "XIAO ZHANNNNNNNN!" teriak guru itu membuat seisi kelas terkejut termasuk Zhan yang sedang tertidur.

Zhan mengangkat wajahnya menatap ke depan. "Ya?" tanya Zhan dengan wajah khas orang ngantuk.

"Jika kau ingin tidur maka keluar dari kelas ku! Aku tidak sudi mengajar murid seperti mu!" ujar guru yang sering mengomel pada Zhan. Dia adalah Mr. Carrol—guru yang dikenal dengan pemarah.

Zhan bangkit dari kursinya lalu berjalan sembari bergumam tak jelas.

"Kenapa tidak dari tadi saja nyuruh saya keluar? Hoammmmmm, aku selalu ngantuk setiap pelajaran mu pak. Aku seperti sedang mendengar lagu tidur saat kau menjelaskan materi." ucap Zhan saat berada di depan guru tersebut.

"KAUUUUUU! Dasar kau anak tidak tau diri, kau masih untung dapat melanjutkan sekolah mu disini. Seharusnya kau berterimakasih bukan malah menjadi berengsek seperti ini!" ujarnya tak terkendali.

"Ohhhh baiklah. Aku sedang malas berdebat dengan mu pak, sampai jumpa." Zhan memasukkan tangannya ke dalam saku celana lalu pergi keluar kelas.

Di luar kelas Zhan memilih atap sekolah ia jadikan tempat tidurnya. Namun sayangnya dia malah melihat hal yang menjijikkan di atas sana.

Zhan bertepuk tangan melihat itu.

Plokkkkk

Plokkkkk

Plokkkkk

"Bagus sekali, kalian membuat diriku mual. Cih menjijikkan pasangan Gay." ucap Zhan melihat Yunxi dan Feiyu berciuman dengan mesra di atas sekolah. Pantas saja Zhan tidak melihat ketus kelas tadi di kelas.

Ya, Yunxi adalah seorang ketua kelas di kelas 12-A sedangkan Feiyu ketua basket dari kelas 12-B.

Feiyu tersenyum miring. "Cih, pasangan menjijikkan? Lihatlah dirimu sendiri, apakah kau sudah sempurna?" balas Feiyu.

Zhan menatap Feiyu tajam. "Begitu banyak wanita didunia ini, mengapa ada seorang pria tampan dan kaya malah memilih pria juga???"

"Itu bukanya urusan mu." jengkel Feiyu. Yunxi sudah terdiam mendengar perdebatan Zhan dan Feiyu.

"Terserah, sekarang pergi dari sini. Kalian merusak mood tidur ku." Zhan mengambil kursi panjang lalu dia merebahkan tubuhnya di atas kursi itu dengan mata terpejam.

Feiyu kesal karena sikap Zhan yang sok itu, ia pun ingin mendekati dan memukulnya namun Yunxi menahan tangannya. "Jangan membuat keributan. Kita kembali saja."

Dengan berat hati Feiyu kembali meninggalkan Zhan disana.

Sampai di jam istirahat Zhan masih pulas tertidur di atas sekolah. Sesekali ada para siswi yang ingin makan diatap namun mengurungkan niatnya setelah melihat ada Xiao Zhan tertidur di sana. Mereka tidak berani.

Sementara Yibo dan Kris kini sedang berjalan bersama ke arah kantin. "Tumben kantin sangat damai, biasanya selalu ada keributan." ujar Kris menatap seisi kantin.

"Pasti pembuat onar sedang tertidur sekarang." lanjutnya lagi, ia sangat mengetahui kebiasaan Zhan, jika tidak membuat onar pasti dia tertidur. Begitu saja kebiasaan Zhan saat di sekolah.

Yibo tidak menganggapi nya, dia hanya mendengar sampai matanya berhenti di sosok Yunxi. Pria cantik itu kini sedang bersama dengan pria yang kemarin lagi. 'Ada hubungan apa mereka?'

"Kenapa kau menatap Yunxi seperti itu? Apa kau menyukai nya?" tebak Kris mengikuti mata Yibo tertuju.

"Tidak." jawabnya.

"Jangan bohong. Lagipula tidak hanya kau yang menyukai Yunxi. Banyak pria lainnya juga yang menyukai Yunxi namun sayang ternyata Yunxi memilih Feiyu si ketua basket jadi kekasihnya. Tapi ku lihat mereka mamang cocok, yang satu tampan dan satu lagi cantik. Jadi lebih baik kau jangan berharap tinggi bisa mendapatkan nya." ujar Kris memberitahu.

Yibo merasa kalau dirinya sedang di sindir secara halus oleh Kris, dia dianggap kalau dirinya bukanlah tandingan Feiyu si bocah basket itu.

"Mn." jawab Yibo.

"Baiklah aku akan memesankan makanan dulu, kau tunggu aku di meja saja." Kris pun pergi untuk memesan makanan. Sedangkan Yibo memilih pergi dari area kantin, dia tidak percaya Yunxi menghianati dirinya.

Akhirnya Yibo memilih untuk ke atap sekolah menenangkan pikiran nya. "Yunxi sialan! Bisa-bisanya kau melakukan ini padaku!" Yibo mengacak-acakan rambutnya sendiri frustrasi.

Sampai di atas atap mata Yibo berhenti saat melihat dikursi panjang terdapat Zhan yang sedang tertidur dengan pulas.

Ia mendekati sosok itu, ia melihat sinar matahari terarah ke wajah Zhan. "Apa dia tidak terasa panas?" gumam nya.

Lalu Yibo mencoba menghalangi sinar matahari itu untuk Zhan karena merasa kasihan. Namun hal itu malah membuat Zhan terusik dan membuka matanya. "Apa yang kau lakukan?" tanya Zhan dengan mata tajam.

Yibo mati kutu. "Em, cuma ingin menghalangi sinar matahari. Apa kau tidak merasa panas?"

Tanpa menjawab Zhan menggeser tubuh Yibo dari hadapan nya. "Pergi dari sini, wajah mu membuatku mual." ujarnya.

Yibo bukan pergi, dia malah duduk di kursi lainnya sembari menatap awan. "Apa kau sudah makan?" tanya Yibo.

Zhan membuka matanya mendengar masih ada suara, namun suara itu terdengar lebih serak dan sangat berat. Mata Zhan menatap pria culun itu. "Ku kira orang lain. Untuk apa kau masih disini?" tanya Zhan karena dia pikir ada orang lain lagi.

Mata Yibo menatap Zhan. "Semua orang berhak berada disini." jawabnya.

"Pergi dari sini." ucap Zhan penuh dengan penekanan.

Tapi Yibo tidak bergeming. Dia masih duduk disana.

"Apa kau tuli?" kesal Zhan.

"Apa yang akan kau lakukan ketika mengetahui kekasih mu selingkuh?" tanya Yibo pada Zhan.

Zhan menaiki sebelah alisnya sampai tiba-tiba dia tertawa pecah. "Hahahahahahaha, kau? Memiliki kekasih?" tidak percaya Zhan.

Awalnya Yibo tertegun dengan tawaan Zhan yang begitu merdu. "Apa-apaan pertanyaan itu?" kesal Yibo.

"Jika itu aku maka aku lebih milih memutuskan wanita itu, masih banyak wanita di dunia ini kenapa kita harus mempertahan dia. Jika dia memang memilih orang lain mengapa kita harus mencegah nya?" jawab Zhan seakan mengetahui cinta padahal dia saja belum pernah yang namanya pacaran atau jatuh cinta.

"Tidak semudah itu melepaskan orang yang sudah kita anggap sangat berharga." balas Yibo.

"Ya mau bagaimana lagi jika dia memilih orang lain? Mau di pertahankan pun percuma jika dia hatinya ada orang lain." jawab Zhan.

Entah kenapa Zhan merasa sedikit iba dengan pria culun itu. "Jangan sedih! Nanti akan ku carikan wanita yang lebih cantik dan seksi daripada mantan mu itu." Zhan mencoba menenangkan pria itu. Wajah Zhan memang masih terlihat datar namun perkataannya sangat membantu Yibo yang sedang berduka itu.

"Bisakah kau tersenyum?" tanya Yibo pada Zhan.

"Mengapa?" tanya Zhan.

"Kau akan terlihat manis jika tersenyum." ujarnya.

"Jangan katakan itu lagi atau mulut mu akan ku tinju." kesal Zhan.

"Mengapa? Kau tidak suka dibilang manis?" tanya Yibo.

"Tentu saja tidak, aku seorang pria mengapa harus terlihat manis?"

"Ya kau benar."

Yibo pun tersenyum saat merasakan nyaman di sekitar Zhan. Ternyata pemuda yang selalu membuat onar dan keributan tidak begitu menyemarakkan, dia sangat baik walau wajahnya tidak menujukkan nya.

To Be Continued.........

Continue Reading

You'll Also Like

16.7K 1.9K 14
Wang Yibo dan Xiao Zhan adalah sepasang kekasih, 2 tahun berpacaran Xiao Zhan memutuskan hubungannya dengan Yibo dan pergi begitu saja tanpa kabar da...
73.3K 7.9K 18
"Dewa hanya mengizinkanku mencintainya, tapi tidak dengan memilikinya." Xiao zhan. "Jangan drama deh! Kau kan sudah jadi istrinya." Liqin mencibir. X...
6K 806 18
ketidaksempurnaan bukan alasan untuk dihina dan bukan pula alasan untuk malu pada diri sendiri apalagi orang lain . salah kan jika mencintai seseoran...
859K 24.3K 63
WARNING⚠⚠ AREA FUTA DAN SHANI DOM YANG NGGAK SUKA SKIP 21+ HANYA FIKSI JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE MOHON KERJASAMANYA. INI ONESHOOT ATAU TWOSHOOT YA...