(warning ⚠️ typo)
2 hari kemudian
kringg... kringg
bel masuk berbunyi, semua murid pun berlari menuju kelasnya
"katanya ada murid baru tau by" ucap Nasya
"iyakah? cewe atau cowo?" tanya Ruby
"entah"
eh ada guru woi
kelas yang tadinya ribut pun menjadi hening ketika guru wanita masuk diikuti siswa dibelakangnya
"perhatikan semua, kita kedatangan murid baru, nak perkenalkan dirimu" ucap bu mery
"Alaksa Abigail, Aksa, london" ucap Aksa datar
ganteng anjir
aaa jodoh guee
dingin amat kaya crush
fix crush baru
teriakan dari kaum hawa kecuali Ruby terdengar setelah Aksa memperkenalkan dirinya, sedangkan kaum adam hanya menghembuskan nafasnya lelah, 'mereka juga ganteng' pikir mereka
"by by ganteng banget omg" ucap Nasya heboh
'kaya pernah liat' batin Ruby sambil memperhatikan intens Aksa
Aksa yang merasa diperhatikan secara intens pun menengok ke arah sang sumber, lalu matanya pun bertemu dengan mata bulat berair milik Ruby, Aksa pun tersenyum miring
"baik, ibu anggap selesai, Aksa kamu bisa duduk dibelakang Ruby, Ruby angkat tanganmu" ucap bu Mery
Ruby pun mengangkat tangannya sebentar, tanpa mengucapkan apapun Aksa berjalan menuju bangku dibelakang Ruby, Ruby dan Nasya di bangku depan guru urutan ke 3, Ruby di pojok
"baik anak-anak, ibu ada urusan, jadi buka halaman 230 kerjakan pilihan ganda 50 soal, essay 10 dan uraian 5, dikumpul hari ini, jangan ribut, terimakasih" ucap bu Mery lalu pergi keluar kelas
mati lah aku
bu Mery dirimu sungguh kejam
cape deh
yo yo semangat
bismillah, dengan usaha, gue pasti bisa
usaha apaan?
nyontek buahahaha
woii bagi contekan
liat soal aja gue belum nyet
"argh males banget gue" ucap Nasya
"kabur ah" ucap Ruby lalu berlari keluar kelas tanpa mengindahkan teriakan Nasya
Aksa yang melihat Ruby pergi pun ikut keluar kelas
______
dirooftop sekarang Ruby berada, bertumpu pada pembatas rooftop, menikmati semilir angin membuat rambutnya berterbangan, siapapun yang melihatnya akan terpesona, termasuk pria yang mulai berjalan mendekati Ruby
ekhemm
mendengar suara, Ruby pun membalikkan badannya
"Aksa?" tanya Ruby
"hm"
"ngapain?" tanya Ruby
"lo gak inget gue?" tanya Aksa balik
"eng..ngga" ucap Ruby ragu
"rooftop apartemen" ucap Aksa sambil melihat mata Ruby
"oh kamu yang mau bunuh diri itu?" tanya Ruby memastikan
"hm"
"thanks" ucap Aksa tulus
"buat?" tanya Ruby tidak mengerti
"karena ucapan lo buat gue sadar, kalo gue gak boleh kalah, and see sekarang gue menang, gue bebas" ucap Aksa
"bebas? lo buat apa?" tanya Ruby
"keluarga gue, semuanya...
jeda Aksa sebentar untuk menatap Ruby
...gue bunuh" ucap Aksa santai
"ha?" tanya Ruby aneh
"hm, mereka semua mati ditangan gue" jelas Aksa
"haha keren" ucap Ruby sambil menunjukkan kedua jempol tangannya
Aksa pun tersenyum tipis
"gue belum tau nama lo" ucap Aksa me-ngode
"Gabriella Ruby" ucap Ruby yang peka
'nama yang cantik seperti orangnya' batin Aksa sambil tersenyum tipis ke arah Ruby yang kembali fokus ke depannya, menikmati semilir angin
_______
kring...kringg
bel istirahat berbunyi, sudah lama Ruby dan Aksa di rooftop, hanya berbicara sekedarnya
"aku duluan" pamit Ruby lalu pergi dari rooftop menuju kantin meninggalkan Aksa yang menyeringai
dikantin
Ruby sudah anteng dimejanya, dengan mulai memakan bakso, somay, batagor, dan mie ayam serta gorengan lalu es teh dan jus melon dengan lahap
"baby" panggil seseorang
"kenapa gak nunggu aku hm?" lanjutnya, yang ternyata adalah Lios
"eh...hehe Prince, baby lapar" ucap Ruby sambil cengengesan
mengacak rambut Ruby gemas lalu Lios duduk disamping kiri Ruby, diikutinya Bara di kanan Ruby, Iro didepan Bara, Aro didepan Ruby
"buset by, banyak amat makan lo, bagi ya" ucap Aro lalu ikut makan makanan Ruby, Ruby pun hanya membiarkannya
mereka semua pun memesan makanannya masing-masing, setelah makannya datang, mereka pun mulai melahapnya
"hi semua, aku boleh duduk yah" ucap seorang perempuan eh wanita tiba-tiba lalu duduk didepan Lios
"belum dijawab juga, udah duduk aja lo monyet" ucap Aro sinis kepada wanita itu, yang ternyata Kania
"ihh, Lios liat tuh temen kamu, masa ejek aku monyet si" ucap Kania sambil memajukan bibirnya, bukan terlihat imut-imut, malahan amit-amit
"jijik" celetuk Alvi
Aren dkk sedari tadi sudah berada di meja sebelah meja Ruby, jadi mereka melihat semuanya
"eh hi Aren" sapa Kania dengan nada malu-malu ba*bi ketika melihat Aren
Sang empu yang disapa pun hanya cuek memakan makanannya, tidak peduli pada apapun, kecuali pada Ruby, sekarang Aren absen dulu mendekati Ruby, liat aja nanti dia akan menggoda Ruby lagi
Kania yang di cuekin pun mengepalkan tangannya
"kok kalian semua gitu si sama aku, pasti karena jalang itu kan" ucap Kania sambil menunjuk Ruby yang masih fokus pada makanannya
'gue cantik, gue diem' batin Ruby bodoamat
brakk
arghh
gebrakan dan teriakan kesakitan terdengar ketika Lios menggebrak meja lalu mematahkan jari yang beraninya menunjuk baby nya
"jangan tunjuk cewe gue pake jari kotor lo bitch" desis Lios mencoba menahan emosinya, tidak ingin kelepasan sampai membunuh sampah didepannya, bukan tidak bisa, hanya saja ada baby nya disini, Lios tidak ingin baby nya takut
"hiks sakit, hiks L-lios kamu t-tega sama a-aku? hiks s-sakit" ucap Kania diiringi isak tangisnya
"jangan buat gue potong lidah lo ya njir" ucap Aren yang sedari menahan emosi karena sampah itu mengatai pujaan hatinya jalang
"sampah, cengeng, drama" ucap Bara sama seperti Lios dan Aren
"gak tau diri banget lo, jalang teriak jalang" ucap Aro yang sudah muak dengan Kania
"hiks k-kalian kenapa be-belain dia hah?" tanya Kania
"apa yang jalang itu hiks kasih? pasti hiks d-dia ngasih t-tubuhnya kan? k-kalo hiks kalian mau, a-aku bisa hiks nga-sih t-tubuh ak-u hiks, a-aku akan hiks k-kasih kalian k-kenikmatan ahh" ucap Kania diakhiri desahan yang menurutnya sexy
se penjuru kantin yang mendengar ucapan Kania pun mengernyitkan dahinya jijik
njir the real jalang
gue sewa deh buat nge*n sama anj*ing gue haha
iyuhh
eww
jijik anjir
bangga lo
inti poison dan inti black crown yang mendengarnya pun tidak dapat menyembunyikan raut wajah jijiknya
"najis gue denger ucapan lo" ucap Aro jijik
"gak ada harga diri mba?" tanya Alvi sinis
"hiks k-kenapa? jalang itu j-juga kan pa-sti g-goda k-kalian hiks pake tu-ubuhnya hiks di-"
plakk
ucapan Kania terpotong karena dirinya ditampar
"repeat" ucap Ruby datar
ya Ruby lah yang menampar pipi Kania, karena sudah muak dengan celotehannya
"hiks k-kamu t-tampar a-aku? hiks a-aku s-salah apa s-sama kam-u? hiks" tanya Kania dramatis
sementara Ruby hanya memutar kedua bola matanya malas sambil berdecih
"gak, gue gak tampar lo, gue mau mutilasi lo, sini ikut gue ke tempat pemotongan daging" ucap Ruby
semua orang yang berada dikantin pun dibuat terkejut akibat perbuatan Ruby dan ucapannya yang memakai gue-lo
termasuk inti poison dan black crown, mereka terkejut
'daebak' batin mereka
Lios, Bara dan Aren yang tersadar dari terkejutnya pun tersenyum miring ah mereka makin cinta dengan gadis itu, lalu sekarang mereka bertiga sedang melihat Ruby dengan tatapan kagumnya, jika didalam komik akan ada lope-lope dimata mereka
back ke problem
"hiks a-apa yang kamu l-lakuin itu hiks j-jahat" ucap Kania tetap pada dramanya padahal tangannya sudah mengepal dan batinnya yang mengumpat, dirinya harus menahan diri, jangan sampai kelepasan, agar dia terlihat menjadi korban dan mendapat simpati, padahal zonk haha
"tidak Cinta, aku tidak jahat, aku bukan Rangga" ucap Ruby sok polos
warga kantin yang mendengar nya pun tertawa, dan gemas akan ucapan Ruby
cup
Lios yang gemas pun mencium bibir Ruby sekilas, sementara inti poison dan black crown hanya memutar kedua bola matanya malas
'pengen marah, tapi bukan siapa-siapa' batin Bara dan Aren misuh
"pergi, sebelum gue habisin lo" ucap Lios dingin sambil menatap tajam Kania yang membuat Kania gemetar ketakutan
pergi lo ganggu aja
pergi
wuuu
karena malu Kania pun berlari secara
slow motion seperti di mimpi pergi dari kantin
kringg...kringg
bel masuk berbunyi membuat semua murid kembali ke kelasnya masing-masing
_______
diapartemen Lios sekarang Ruby dan Lios berada, setelah pulang sekolah mereka langsung pulang, dengan Lios duduk disofa dan Ruby dipangkuannya, sedang apa mereka? sedang cipo*kan
mmhh
gumam Ruby sambil terus menikmati bibir Lios begitupun Lios
mereka saling melumat, menyesap, membelitkan lidah mereka agresif, tidak ada yang mau mengalah, seolah sedang adu dalam hal men-ci*pok
merasa nafasnya habis, Ruby pun menepuk dada telanjang Lios, Lios yang peka pun melepaskan ciumannya dan mengelap saliva dibibirnya dan bibir baby nya
"manis, canduku" ucap Lios lalu mengecup sekilas bibir Ruby
sementara Ruby hanya membalasnya dengan menyengir
"ngantuk" ucap Ruby sambil menyenderkan kepalanya di dada bidang Lios yang tidak mengenakan baju
"tidur sayang" ucap Lios sambil mem puk-pukkan bokong Ruby, sekalian modus
Ruby yang merasa elusan di punggung dan bokong nya pun mulai terlelap
Lios yang melihat Ruby sudah tidur pun membawanya ke kamar dan membaringkannya dikasur
"baby, don't leave me" gumam Lios lalu ikut membaringkan diri memeluk Ruby, setelah mengecup kening Ruby
________
disisi lain
"gimana? kamu berhasilkan dapatin anak orang kaya itu?" tanya wanita paruh baya dengan dandanan yang berlebihan
"gak, dia udah punya pacar" ucap wanita yang masih muda
"kamu gimana si Kania, saya kan udah bilang deketin dia, kalo perlu kamu jebak dia, gunain tubuh kamu, sia-sia saya beri perawatan pada tubuh kamu" ucap wanita paruh baya kepada wanita muda tersebut yang tak lain adalah Kania
"dia gak mudah tergoda ma, dia j-juga psychopath, Kania takut" ucap Kania
"alasan, pokoknya saya gamau tau, kamu harus dapetin dia, siapa namanya? Lios? dia pemilik sekolah, orang kaya Kania, kalo kamu berhasil dapetin dia, hidup kita akan enak" ucap wanita paruh baya itu, siapa sia? yang sebelumnya menjawab Jalangia Kurbelia selamat anda benar dan mendapatkan upil siwon
Kania Putri Atmaja merupakan anak dari Jalangia Kurbelia/ Lia lebih tepatnya anak angkat, orang tua Kania membuangnya karena kehadiran Kania adalah kesalahan antara salah satu jalang di club dengan preman, lebih tepatnya ibu Kania diperkosa, kenapa tidak digugurkan? karena gak punya uang, ibu Kania pun sudah meninggal, ayahnya? tidak tahu dimana, saat itu Lia menemukan Kania di dekat club berumur 9 tahun, masih kecil namun sudah menunjukkan bibit jalangnya, Lia yang merasa Kania mempunyai keuntungan untuknya pun membawanya dan mengangkatnya menjadi anak
"buat rencana, saya mau pergi, ada job" ucap ibu Lia lalu pergi
"cih, kayanya gue harus minta bantuan dia" gumam Kania lalu mulai menghubungi seseorang lewat handphone nya
"sayang" ucap Kania memulai percakapan
"..."
"aku mau kesana, tunggu aku ya"
"..."
"iya sayang"
"..."
"love you too" ucap Kania lalu mengakhiri panggilannya
Kania pun segera pergi menuju tempat seseorang
_______
beberapa lama kemudian, sampailah Kania di sebuah mansion yang mewah, langsung saja Kania masuk setelah dibukakan gerbangnya
"sayang" teriak Kania pada sang kekasih
"diruang kerja babe" jawab orang itu
Kania yang mendengarnya pun segera melangkahkan kakinya menuju ruang kerja sang kekasih
setelah sampai di depan pintu, Kania pun membukanya dan terlihatlah seseorang yang memakai pakaian santai duduk dikursi dengan mata yang fokus ke laptop didepannya
"sayang, kamu sibuk?" tanya Kania sambil mulai melangkahkan kakinya menuju orang tersebut
"tidak" jawab orang itu sambil mendudukkan Kania dipangkuannnya
cupp
"ada apa babe?" tanya orang itu setelah mengecup bibir Kania dengan sedikit lumatan
"aku mau minta bantuan kamu" ucap Kania
"apa itu?" tanya orang itu dengan tangan yang sudah menggerayangi tubuh Kania
"ahh" desah Kania ketika payu*daranya diremas sensual
"buat pisahin Lios dan Ruby" jawab Kania
"ck, babe uang ku banyak, kamu berhenti ganggu mereka oke" ucap orang itu
"no, uang Lios lebih banyak dari kamu" ucap Kania
"babe aku bisa melakukannya apapun untukmu, kecuali memisahkan mereka" ucap orang itu
"aku cemburu sayang, kamu deket sama itu cowok" ucap orang itu sambil cemberut
cup
"jangan cemburu babe, aku milik kamu" ucap Kania setelah mengecup bibir orang yang sedang mamangkunya
"kalo aku tidak mau membantumu, apa kamu marah?" tanya orang itu sambil terus meremas payu*dara Kania, bahkan kini Kania dan orang itu sudah bertelanjang dada
"aku tidak bisa marah sama kamu" ucap Kania
"huhh, maaf aku tidak bisa membantu mu babe" ucap orang itu merasa bersalah
"its okay, lupakan itu, sekarang aku tidak tahan" ucap Kania lalu mulai menyambar bibir orang yang didepannya, dan dengan senang hati dibalas
mereka berdua pun saling menyesap, melumat dan bertukar saliva
"ahh sayangh" desah Kania ketika orang itu beralih membuat tanda di lehernya sambil terus meremas payu*dara Kania
"emhh kita pindah sayangh" ucap orang itu lalu menggendong Kania ala koala, membawanya menuju sofa yang ada diruangan itu
sesmpainya di sofa, orang itu membaringkan kania secara kasar lalu mulai membuka pakaiannya dan pakaian Kania dengan tergesa-gesa, ini mereka berdua sudah naked, kemudian orang itu mulai menindih tubuh Kania dan menjilati tubuh Kania
"eunghh enakh, moreh babe" ucap Kania
"of course dear" ucap orang itu lalu kembali mencium bibir Kania dengan tangan yang bermain di bagian bawah Kania
"eunghh" lenguh Kania tertahan
merasa perlu nafas untuk sang kekasih, orang itupun melepaskan ciumannya
"i love you Kania" ucap orang itu
"i love you too...
...Amara"
bersambung...
.......
noh yang mau ada adegan ++ nya
next?
jangan lupa vote and komen
see you 👋