KITTEN || Kuroo And Kenma Fri...

By kaseinitrat5

4K 476 41

Kenma anak pendiam dan tidak terlalu mencolok, bahkan Kuroo tidak bisa membuatnya mengeluarkan emosi. Bukan e... More

I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XIII
XIV
XV
XVI
XVII
XVIII

XII

155 25 1
By kaseinitrat5

"Minta maaf padanya atau tidak akan kubiarkan kau hidup"

Pantang untuk Kenma meminta maaf pada orang yang salah. Bahkan tidak Sudi baginya jika harus mencium kaki Ibu tirinya itu. Ibu tiri seperti itu Kenma tidak membutuhkannya.

"Aku menolak"

"Kenma!"
"Tidak akan!" Seru Kenma dengan lantang bersamaan dengan wajahnya ditendang oleh sang Ayah biadab.

Hidungnya berdarah dia abaikan. Pandangannya sekarang tertuju pada tangan si Ayah yang mengambil figura Ibunya - dia mau menjatuhkannya.

"Jangan!" Dengan gesit Kenma menangkap Figura Ibunya walau kepalanya membentur kaki meja.

"Sayang, sudah. Kamu membuat tetangga penasaran. Kita pulang saja." Ajak Istrinya dengan nada menggoda

"Ayo, Pa" ajak Rashita juga sembari mengejek Kenma yang masih memeluk Figura Ibunya, "bye, b*tch!"

Kenma menggeliat gusar merasakan nyeri di punggungnya. Selain itu dia harus bernafas lega karena Figura Ibunya baik-baik saja tidak ada lecet. Diciumnya foto itu dan dia letakkan lagi ke tempatnya.

"Maaf Ibu, Aku hampir saja membuat foto Ibu hancur. Jangan khawatirkan aku. Luka ini bukan apa-apa" ujarnya bermonolog pada Figura Sang Ibu.

Ia rasakan sesuatu mengalir dari dahinya, setetes darah keluar dari sana. Dia segera mengobati diri sendiri. Biasanya Kuroo yang selalu siap sedia mengobati dan merawatnya, sekarang dia harus melakukannya dengan mandiri.

Ini akan menjadi awal baru nya untuk memulai aktivitas dirumah secara mandiri. Bangun tidur mandiri, masak mandiri, membersihkan rumah juga mandiri. Melelahkan tapi dia senang.

Iya, senang. Sebab kemarin malam ketika dia belum siuman dari pingsannya, dia bermimpi bertemu dengan Ibunya. Pelukan hangat yang sangat dirindukan Kenma, suara lembut sang Ibunda dengan segala nasehat untuk nya tidak mudah ia lupakan.

Terlebih satu pesan yang begitu penting dari beliau untuknya ialah untuk "mencabut sumpahnya yang pantang bahagia. Kenma harus bahagia, kamu sudah lama tersiksa setelah kepergian Ibunda. Jangan sakiti dirimu, nak. Ibunda akan sedih melihatmu menderita"

Dari pesan mimpi itu, Kenma berdoa pada Kamisama kalau dia mencabut sumpahnya, dia memohon ampun atas sumpahnya yang membuat dirinya sendiri menderita.

Kamisama mendengarnya, tetapi Dia masih ingin melihat ketegaran Kenma menjalani hukumannya. Maka dari itu, disinilah hukuman yang sebenarnya akan terjadi pada Kenma.

•••==•••==•••

Pada waktu siang hari, ketika Kuroo baru saja sampai dirumah mau tidur karena kelelahan, Ayahnya memanggilnya.

"Antar makanan ini ke Kenma. Dia pasti belum makan siang" pintanya menunjukkan bekal makan 3 tingkat diatas meja.

"Dia bukan anak kecil lagi, kenapa masih dikirimin makanan"

Tentu saja Ayah dan Kakeknya - yang membaca koran kaget dengan ucapannya. Mata tajam sang Ayah menatap lekat kepadanya, seperti predator yang mau memangsa buruannya.

"Apa maksud dari ucapanmu?"

"Dia sudah besar, Ayah. Dia bisa memasak sendiri, dia bisa mandiri." Jawab Kuroo masih dengan nada biasa.

Sang Ayah tidak menyangka anaknya telah berubah. Dia tidak tahu apa yang sudah terjadi diantara mereka, tapi dimata Tuan Kuroo anaknya ini sudah kurang ajar.

"Tumben kamu kayak gini? Apa yang sudah terjadi diantara kalian?" Tanya Tuan Kuroo semakin menatap lekat ke Putranya.

Kuroo menghembuskan nafasnya sebelum mengutarakan apa yang sudah terjadi diantaranya dengan Kenma. Awalnya mereka kaget kemudian menjadi geram ketika Kuroo memutuskan untuk memutus tali pertemanannya.

"Bodoh! Kamu tahu apa yang sudah kamu lakukan? Bagaimana bisa kamu memutus pertemanan kalian sejak kecil dengan mudahnya? Ayah dan kakek memang salah, tapi keputusan mu itu tidak bisa diterima." Sergah Ayahnya sempat menampar pipi Kuroo saking syoknya mendengar cerita itu.

"Kenma seperti itu bukan tanpa alasan, harusnya kamu ngerti dong. Dia kehilangan Ibunya, lalu Ayahnya juga tidak peduli lagi dengannya. Kamu tahu kan dia kesepian?"

Kuroo diam sejenak sebelum bertanya diluar topik,

"Ayahnya Kenma itu ... Kenapa dia tidak terlihat lagi?"

Tuan Kuroo mengusap wajahnya dengan kasar, dia malas menceritakan tentang Ayahnya Kenma. Lelaki biadab itu membuatnya murka.
Tega dia melakukan kekerasan pada anak kandungnya sendiri cuma karena uangnya digunakan untuk membeli roti dan susu.

Mengancam tidak akan memberinya uang lagi dan tidak menjenguknya lagi. Mendengar ceritanya dari Ayah sendiri saja sudah membuat telinga Kuroo panas mendengarnya.

"Lalu sekarang gimana Kenma? Apa kamu sudah minta maaf?" Sahut Kakek kemudian membuat Kuroo mematung.

"Aku.. tidak meminta maaf padanya. Karena terlanjur kecewa" jawab Kuroo, dan untuk kesekian kalinya Ayahnya menghela nafas berat dengan sikap Putra tunggalnya ini.

"Mau itu salahnya Kenma atau salahmu sendiri, minta maaflah padanya. Kalian sekarang sudah besar, bersikaplah sebagaimana mestinya, berpikirlah secara rasional. Jangan buru-buru tersulut emosi. Jika terjadi sesuatu diantara kalian, ingat! Perpisahan itu bukan semerta-merta tentang menjauh."

Ah, pesan Ayahnya itu membuat bulu kuduk Kuroo berdiri. Dia takut juga jika harus menebak perpisahan bukan tentang menjauh melainkan lebih dari itu. Kematian mungkin. Ukh... Tubuhnya saja sudah merinding duluan.

"Sudah, antar ini ke rumah Kenma dan minta maaf padanya"

Kuroo mengangguk pasrah, dia menelan ludah sendiri kala berhenti didepan pintu rumah Kenma. Rasanya gugup untuk memasuki rumah temannya, padahal biasanya dia tinggal langsung masuk saja tanpa salam.

"K-Kenma!" Serunya didalam rumah. Dia lihat ada yang berbeda dengan isi rumah Kenma.

Lebih bersih dan rapi. Wangi apel pula. Pelan-pelan dia menuju ruang makan - menaruh bekal makannya, lalu pergi ke lantai 2 melihat keadaan Kenma.

"Kenma?"

Dari tadi tidak ada jawaban dari sang pemilik rumah. Di kamarnya pun tidak ada. Kuroo berpikir mungkin Kenma sedang keluar rumah. Daripada menunggu Kenma balik, mending dia pulang lagi. Dia masih kecapekan; butuh tidur lagi.

Mabuk daratnya masih menyerang. "Besok datang lagi deh, lagian aku masih canggung " batinnya kemudian pergi tak lupa menutup pintunya.

•••==•••==•••

Sepulang dari swayalan membeli bahan makanan untuk makan malamnya, Kenma kaget melihat adanya bekal makan diatas meja makannya. Langsung dia berpikir pasti Kuroo yang membawanya.

"Terimakasih atas makanannya, Kuroo-san. Maaf selama ini aku merepotkan kalian, sekarang tidak perlu lagi mengirimiku makanan. Aku sudah bisa mandiri sekarang. Aku tidak bermaksud untuk menolak kalian, tapi sudah lama kalian membantuku dan aku tidak ingin kalian kerepotan karena ku. --Kenma." ucapnya menulis surat kecil untuk diberikan pada Kuroo nanti saat mengembalikan tempat makannya.

Dia pergi ke rumah Kuroo, menaruh tempat makannya didepan pintu lalu menekan belnya, kemudian dia balik sebelum sang pemilik rumah membuka pintunya.

Dari jendela rumahnya, Kenma lihat Kuroo sendiri membuka pintunya dan membaca surat itu lalu kembali masuk ke dalam rumahnya. Dia penasaran bagaimana perasaan Kuroo membaca surat puitis itu.

Malu sekali rasanya. Seperti bukan Kenma saja membuat surat segala. Sudahlah, Kenma sekarang mau makan dulu makanan yang dikasih Ayah Kuroo. Sayang kalau tidak makan, tidak menghargai yang memberi.

Setelah kenyang, dia langsung tidur dikamar nya. Nyeri bekas perkelahian dengan Ayahnya tadi masih berasa, mau membaringkan tubuh saja tulang-belulangnya seperti diremuk.

Dia tidak bisa memaksakan tubuhnya untuk berbaring, jadi dia menggunakan cara lain. Tidur sambil bersandar di dipan kasur, dengan bantal yang menyanggah punggungnya.

"Besok aku absen dulu, sakit banget" lirihnya sambil mengirim pesan ke Fukunaga kalau dia tidak masuk besok.

•••==•••==•••

TBC


"Si bangsat itu juga hampir membunuh Kenma dengan mengirimnya nasi dan mie instan setiap hari. Si bangsat itu membuat temanku harus dioperasi karena usus buntu padahal waktu itu dia masih kecil."

Continue Reading

You'll Also Like

1M 83.8K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
224K 33.8K 61
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
903K 43.5K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
1.7K 154 3
⚠️Fang Harem ⚠️Out of Character ⚠️BoyXBoy ⚠️Incest *** "Life for fun. You are good to me then i will be good to you too. It doesn't matter if you're...