KITTEN || Kuroo And Kenma Fri...

By kaseinitrat5

4.5K 510 41

Kenma anak pendiam dan tidak terlalu mencolok, bahkan Kuroo tidak bisa membuatnya mengeluarkan emosi. Bukan e... More

I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XII
XIII
XIV
XV
XVI
XVII
XVIII

XI

174 26 3
By kaseinitrat5

Malam Barbeque yang meriah menjadi runyam karena pertengkaran Kuroo dan Kenma. Malam itu juga acara barbeque ditutup paksa lebih awal, Pelatih menyuruh mereka tidur cepat karena besok mereka harus kembali lebih awal.

Hubungan antara Kenma dan Kuroo sekarang menjadi renggang dan canggung. Bilik Nekoma menjadi suram gara-gara mereka.

"Kau mau kemana, Kuroo?" Tanya Kai melihat Kuroo membawa Futonnya.

"Aku tidur di Gym. Jangan melarangku." Jawabnya langsung pergi begitu saja. Pintu kelasnya dia banting cukup keras membuat mereka kaget.

Suasana yang tidak mengenakan. Kenma masih belum bisa tidur sebab merasa bersalah pada yang lainnya. Dia bangun lagi untuk mengejar Kuroo.

"Maafkan aku semuanya, ini gara-gara aku. Maaf..." Ucapnya lalu keluar menyusul Kuroo.

"Ah, kenapa jadi begini sih?" Kesal Yaku melihat drama pertengkaran mereka sudah seperti drama Korea saja.

"Tapi melihat Kuroo-san sekecewa itu, sepertinya Kenma-san benar-benar bersalah atas sikapnya. Siapa sih yang terima kalau diperlakukan berbeda?" Sahut Lev

"Aku kalau jadi Kuroo-san pasti akan berlaku seperti itu" tambahnya

Diantara mereka ada yang membenarkan Kuroo dan ada yang mengasihani Kenma. Tapi mereka tidak bisa memihak salah satunya karena jika seperti itu, hubungan Tim mereka akan hancur.

"Lebih baik kita berada di tengah-tengah mereka. Kita beri mereka waktu." Saran Kai

"Aku harap mereka baik-baik saja" ucap Taketora

•••==•••==•••

"Kuroo!" Panggil Kenma menggedor-gedor pintu Gym tapi tidak digubris oleh Kuroo.

Didalam Gym, Kuroo sudah bergelung selimut walaupun telinganya masih mendengar suara Kenma memanggilnya. Meminta maaf padanya, memintanya jangan memutuskan hubungan keluarga antara mereka.

Tapi Kuroo sudah dirundung rasa kecewa. Dia membiarkannya sendirian diluar.

Dimalam yang dingin, angin berhembus kencang disusul suara gemuruh. Malam ini ramalan cuaca mengatakan akan hujan badai.

Kuroo sebenarnya khawatir, tapi pikirannya tidak mau tahu dengan keadaannya. Sampai sebuah suara petir menyambar, lalu orang lain berseru "setter Nekoma!" Datang membawa Kenma pergi.

Seruan tadi seperti seruan orang panik. Kuroo penasaran, apakah terjadi sesuatu pada Kenma?
Dia intip sebentar di jendela Gym, sudah tidak ada siapa-siapa disana.

"Untuk apa aku khawatir?" Gumamnya lalu melanjutkan tidurnya.

•••==•••==•••

Ruang kesehatan, Pinch server dari Shiratorizawa - Semi Eita menjaga Kenma yang sekarang pingsan di ranjang.

Melihat Kenma tersambar petir tadi sedikit membuatnya ngeri. Saat menggendong Kenma, dia rasa tubuh itu kaku, dipunggungnya bisa ia rasakan panas bekas sambaran tadi.

Walaupun Kenma baik-baik saja, dia sedikit khawatir. Apalagi mengingat keributannya dengan Kuroo.

"Aku tidak tahu masalah apa yang sudah terjadi diantara mereka, tapi melihatnya duduk diluar gym ditengah hujan deras begini, aku jadi kasihan." Gumamnya sendiri.

"Kamu bisa kembali saja ke kamar, biar dia aku jaga" titah Pelatih Naoi-sensei, "terimakasih sudah membantunya"

"Tidak, ini bukan apa-apa. Kalau begitu, aku pamit"

Setelah Semi pergi, Naoi-sensei menghela nafas berat melihat ketidakberdayaan Kenma. "Kuharap kalian berdua cepat menyelesaikan masalah kalian. Atau Nekoma akan terpecah belah" gumamnya.

•••==•••==•••

Disisi lain, Yaku dan Taketora mencari keberadaan Kenma yang belum kembali ke biliknya. Mereka khawatir kalau-kalau Kenma dan Kuroo bertengkar lagi lalu membuat keduanya babak belur. Tapi di Gym, mereka tidak melihat adanya Kenma, bahkan Kuroo tidur pulas didalam Gym nya.

"Kuroo, dimana Kenma?" Tanya Yaku dari jendela, tapi Kuroo tidak menjawabnya.

"Kalian" sahut Semi yang kebetulan lewat, "kalian mencari si Setter Nekoma?"

Yaku dan Fukunaga menghampiri Semi menanyakan keberadaan Kenma

"Dimana dia?" Tanya Fukunaga
"Dia diruang kesehatan, tadi aku menemukannya habis disambar petir" jawab Semi membuat mereka berdua terkejut.

"Dia baik-baik saja kan?" Raut Yaku sangat khawatir.

"Dia baik, cuma belum siuman."
"Baiklah, terimakasih." Ucapnya lalu segera ke ruang kesehatan.

•••==•••==•••

Disana, mereka berdua lihat dengan langsung raga Kenma yang berbaring. Bajunya yang basah diganti dengan kaos polos dari ruang kesehatan itu.

"Sebentar lagi dia akan siuman Kok, jangan terlalu khawatir" kata Naoi-sensei yang masih setia menjaga Kenma sambil membaca buku dengan segelas kopi di nakasnya.

"Terimakasih, Sensei" ucap mereka sambil membungkuk.

Diambilnya kursi dari ranjang lain untuk tempat mereka duduk di samping ranjang Kenma. Yaku iseng memegang tangan Kenma. Dingin. Seperti mayat.

Mereka lihat wajah pucat Kenma yang tenang itu, benar-benar kasihan melihatnya.
Tak menunggu lama, perlahan mata Kenma bergerak pelan. Menandakan ia akan segera siuman.

"Syukurlah, sudah siuman" ucap syukur Yaku merasa lega melihat adik kelasnya sudah siuman.

"Yaku-san... Fukunaga juga" lirih Kenma, dia hendak bangun dari tidurnya tapi dicegah sama Yaku.

"Jangan banyak gerak dulu, istirahat saja"
"Maaf, aku merepotkan kalian" ucap Kenma menundukkan pandangannya.

"Tidak, jangan merasa bersalah. Sekarang bukan saatnya untuk menyalahkan, istirahatlah besok kita mau pulang awal"

Kenma hanya bergeming. Tidak ada lagi kata-kata yang mau dia ucapkan pada Kakak kelas dan temannya ini. Sekarang pikirannya fokus pada satu hal. Bagaimana caranya agar dia bisa berbicara dengan Kuroo dan menjelaskan padanya?

"Ini akan sulit untukku" batinnya

"Kalian berdua, kembali lah ke bilik" pinta Kenma
"Tidak, kami akan tidur disini" jawab Fukunaga, "aku sudah SMS Kai-san"

"Bagus, dengan begini kita bisa menjagamu" ujar Yaku lalu mengambil selimut diatas ranjang sebelah untuk mereka tidur.

Untuk pertama kalinya bagi Yaku dan Fukunaga melihat Kenma tersenyum pada mereka. Manis dan menenangkan. Mereka jadi salah tingkah dibuatnya.

"Kalau begitu, selamat malam" ucap Kenma

•••==•••==•••

Esoknya setelah semuanya bersiap untuk perpisahan, Hinata yang biasanya semangat sekarang hanya tersenyum biasa sambil melambaikan tangannya pada Kenma.
Pertikaian semalam membuat Hinata jadi merasa bersalah.

Dia merasa bahwa dirinya adalah orang ketiga yang merusak pertemanan orang lain. Setelah dia minta maaf pada Kenma dan Kuroo tadi, dia mengambil ponselnya dan memblokir kontak Kenma.

Sementara itu di bus Nekoma, Kuroo yang biasanya duduk berdua sama Kenma - pindah tempat di bangku paling belakang sendirian. Dia pakai earphone untuk mendengarkan musik sambil tiduran dibangku itu.

Sesekali Kenma melihat Kuroo dengan tatapan sedihnya. Dia bingung, apa yang akan dia lakukan setelah ini tanpa Kuroo?

Sebelum itu terjadi, sekarang dia harus berhadapan dengan masalah barunya. Ayahnya datang bersama Istri selingkuhannya dan juga anaknya, Rashita. Mereka menunggu didalam rumah Kenma dengan kunci cadangan yang dibawa oleh Ayahnya.

"Minta maaf? Padanya?" Tunjuk Kenma pada Rashita yang sedang berdrama dibelakang punggung Mamanya.

"Iya, gara-gara kau dia di skorsing seminggu" sahut Mama Rashita memfitnah Kenma.

"Tunggu, apa aku tidak salah dengar? Dia sendiri yang baru masuk tiba-tiba merundungku. Kenapa aku harus minta maaf, justru dia yang harus minta maaf" jawab Kenma memberanikan diri walaupun dia tahu reaksi Ayahnya nanti akan seperti apa.

"Kenapa anakmu ini sangat kurang ajar? Gak pernah diajari sopan santun ya sama Ibunya. Oh, iya, orang itu kan sudah mati" ejek Mama Rashita membuat Kenma geram.

Kedua tangannya mengepal menyalurkan amarahnya.

"Berani sekali mulut brengsekmu itu menghina Ibuku!" Tukas Kenma langsung mendapat tendangan dari Ayahnya sampai terpental ke meja tamu.

Beruntung meja itu bukan terbuat dari kaca, tapi sakitnya tidak bisa ditolerir. Baru mau bangkit, kerahnya dicengkeram kuat oleh Ayahnya dan membantingnya didepan kaki Mama Rashita.

"Minta maaf padanya atau tidak akan kubiarkan kau hidup"

•••==•••==•••

TBC



"Mau itu salahnya Kenma atau salahmu sendiri, minta maaflah padanya. Kalian sekarang sudah besar, bersikaplah sebagaimana mestinya, berpikirlah secara rasional. ..."

Continue Reading

You'll Also Like

815K 59.6K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
1.4K 119 9
Mencari tahu, bagaimana kamu mati dan merelakan orang terkasih. Tidaklah mudah.
92.5K 9.2K 37
FIKSI
13.9K 1.1K 12
All the relationships are platonic. Except Minakushi!! They are Married!! Summary: Kakashi salah perhitungan, chakranya habis sebelum dia sempat meny...