Self Forced Marriage

By spicypastaaa

94.2K 17.5K 2.1K

"Mau gimana? Sudah gak ada waktu lagi." More

01. The Wedding Party
02. Basic Life Question
03. Not So Peaceful Day
04. 45 Minutes Into You
05. Would You?
06. Takoyaki Lunch
07. Cieee
08. Mom to the Rescue
09. Change of Mind
10. Rumah Camer
11. The Besties and The Enemy
12. Officially Dilamar
13. Apartment
14. Pertemuan Orang Tua
15. Gaun, Canggung, Bibir
16. Melt Like A Butter
18. Pamit & Undangan
19. Dipingit
20. Riweuh Day!
21. Now, It's Gotta Be You
22. Bali Bikin Bingung
23. Game On
24. Matahari Saat Badai
25. Kembali ke Ibukota
26. Cemburu Tanda Apa?
27. Sebagai Istri dan Sebagai Calon Ibu
28. Tame the Lioness
29. Bahagia dan Sedih
30. Is This How Siblings Supposed To?

17. Miguel, Si Pengganggu

2.8K 620 83
By spicypastaaa

Waktu istarahat makan siang, Roseanne berjalan menuju sebuah restoran di mana ia bersama Elisa, Jenika dan Jisya sudah berjanji untuk bertemu dan makan siang di sana.

Kabar yang ia dapat, Elisa dan Jisya sudah sampai di sana, keduanya sampai lebih dulu karena keduanya memanglah baru ada meeting dengan client di luar. Sementara Jenika sedang perjalanan menuju restoran tersebut, sama seperti Roseanne.

Gadis itu melangkah keluar dari dalam lft, ia sudah berpamitan dengan Jeffian bahwa ia akan makan siang bersama teman-temannya. Dan pemuda itu tentu saja mengizinkan.

Sekarang Roseanne memutuskan untuk mencari taxi online untuk menuju restoran tersebut. Ia berdiri di dalam lobby untuk melakukan pemesanan taxi terlebih dulu.

Tetapi rupanya ia tidak sadar bahwa seseorang sedang berjalan ke arahnya, lengkap dengan memakai topi dan masker. Benar, siapa lagi jika bukan Miguel.

Miguel berjalan mendekati Roseanne dan berhenti tepat di depan gadis itu, tentu saja hal itu membuat Roseanne mendongakkan kepala dan terkejut melihat Miguel di hadapannya.

"Roseanne, gue mau ngomong sama lo."

Walau sebenarnya takut, Roseanna berusaha tampak tenang dihadapan Miguel, toh banyak orang di sekitar mereka, jika Miguel bertindak macam-macam Roseanne bisa langsung berteriak.

"Ngomong aja sekarang, gue ada urusan."

Miguel menggelengkan kepala, "gak bisa, terlalu ramai, gue butuh space yang lebih tenang buat bicara sama lo."

"No, Miguel, kalau lo emang mau ngomong ya di sini aja," tuntut Roseanne.

"Roseanne, please, lo harus dengerin gue dulu."

Gadis itu terdiam kemudian menghela nafasnya, "oke, di kantin kantor gue, gimana?"

Miguel sebenarnya butuh tempat yang lebih tenang, tapi melihat Roseanne yang tampak takut bertemu dengannya membuat Miguel mengangukkan kepala sebelum akhirnya gadis itu berjalan lebih dulu dan Miguel mengekor di belakangnya.

Tak lupa, Roseanne mengirimkan sebuah pesan singkat pada Jeffian bahwa ia kini sedang bersama Miguel yang secara tiba-tiba datang ke kantor.

Keduanya pun lalu sampai di kantin kantor Roseanne yang cukup luas dan ya, ada cukup ramai tetapi suasana memang jauh lebih tenang. Keduanya lalu menempati dua buah kursi yang paling dekat dengan dinding dan Miguel pun memulai apa yang ingin ia bicarakan.

"Roseanne, gue minta maaf kalau lo ngerasa gue mempermainkan lo," ucap Miguel memulai dan gadis itu hanya diam saja.

"Gue ... juga bingung sama diri gue, perasaan gue sama lo tiba-tiba muncul gitu aja, gue merasa jauh lebih nyaman sama lo ketimbang dengan ... mantan gue itu."

"Tapi Miguel, lo tetap salah, status lo dan dia waktu itu masih pacaran dan lo bisa-bisanya confess ke gue? Lo gak cuma nyakitin perasaan gue yang secara gak langsung jadi selingkuhan lo tapi lo juga nyakitin perasaan cewek lo," balas Roseanne.

"Oke, gue mengaku gue salah, gue minta maaf, tapi Roseanne, gue sekarang sudah putus sama dia, gue mau lo jadi pacar gue," ucap Miguel.

"Gak bisa, gue sudah ada yang punya," jawab Roseanne.

Miguel menghela nafasnya dan bersandar pada kursinya, "cowok yang kemarin?"

Roseanne mengangguk.

"Roseanne, kita tuh sudah berteman lebih dari daripada kamu kenal sama tuh cowok-"

"Iya, tapi hubungan gue sama Jeffian sudah lebih serius dari apa yang lo kira. Gue sudah bilangkan kalau dia tunangan gue? Gue sama dia mau menikah," jelas Roseanne.

Penjelasan Roseanne benar-benar melukai hati Miguel, bagaimana tidak timing dari kejadian ini sungguh menyakitkan. Andai jika ia lebih cepat memutuskan kekasihnya dulu dan langsung mengejar Roseanne, tentu ia tidak akan merasakan sakitnya penolakan seperti ini.

"Tapi gue cinta sama lo, Roseanne."

Pengakuan Miguel membuat gadis itu terdiam, jauh di dalam hati kecil Roseanne terdapat perasaan bersalah tetapi tindakan Miguel juga tidak bisa sepenuhnya dibenarkan. Dan mungkin dengan kejadian ini Tuhan berusaha menyampaikan bahwa mereka memang tidak ditakdirkan untuk bersama bukan?

"Miguel, gue sudah tunangan," balas Roseanne penuh penekanan.

"Gue cinta sama lo."

"Miguel, cukup, perasaan lo sudah gak bisa merubah apapun," balas Roseanne sekali lagi.

Pemuda itu tampak sedih dan frustasi disaat bersamaan, "I don't care tho, gue bakal tetap mencintai lo sekalipun lo sudah nikah."

"Miguel, sadar, jangan sia-siakan waktu lo hanya buat menunggu gue buat cinta balik sama lo karena hal itu gak mungkin. Lo bisa cari cewek yang jauh lebih baik dari gue-"

"None is better than you. Lo cuma satu-satunya."

Pandangan Roseanne pada Miguel melunak, tetapi ia sadar bahwa ia tidak boleh lengah karena bisa saja ini adalah salah satu bagian dari rencana Miguel. Hei, kita tidak akan pernah tahu bukan?

"Gue lebih milih Jeffian, sorry."

Gadis itu berdiri dan hendak melangkah meninggalkan Miguel tetapi Miguel menahan kepergian gadis itu.

"Roseanne, please, kasih gue kesempatan-"

"Gak ada kesempatan, gue sudah mau nikah, please, berhenti ganggu hidup gue," ucap Roseanne dan seketika Miguel melepas tangan gadis itu. Roseanne dapat melihat guratan kecewa di mata pemuda itu tetapi ia berusaha untuk tidak peduli.

Ia pun berlalu, meninggalkan Miguel yang duduk termenung di kantin seorang diri.

"Ganggu? Gue ... seorang pengganggu?" gumam Miguel, dada pemuda itu terasa sesak. Sungguh, ucapan Roseanne yang baru ia dengar begitu menyakiti hatinya. Miguel hanya ingin Roseanne untuk dirinya tetapi mengapa ... mengapa kini ia justru hendak menikah dengan pemuda lain?

Gue bodoh, bodoh ....

Roseanne, gue benar-benar sayang sama lo ....

♒♒♒

Jeffian melihat Roseanne keluar meninggalkan kantin dan pandangan pemuda itu tertuju pada Miguel yang termenung.

Saat ia menerima pesan dari Roseanne bahwa gadis itu akan mengobrol dengan Miguel di kantin kantor, Jeffian segera saja menyusul untuk menguping pembicaraan mereka. Awalnya ia duduk tidak jauh dari meja keduanya tetapi karena takut ketahuan oleh Miguel, Jeffian memutuskan untuk mengawasi Roseanne dari jauh.

Sekali pun ia sudah berada cukup jauh, samar-samar ia masih bisa mendengar percakapan keduanya. Dan jujur saja, Jeffian terkejut mendengarnya.

Terlebih saat Miguel menyatakan perasaannya pada Roseanne.

Jeffian juga mencintai Roseanne jika Miguel perlu tahu.

Mengapa pemuda itu begitu keras kepala?

Walau begitu, Jeffian masih tidak begitu tahu apakah kehadiran Miguel akan menjadi ancaman bagi hubungannya dengan Roseanne atau hanya seseorang yang akan segera berlalu?

Atau apakah hal ini adalah bagian dari ujian yang harus dihadapi pasangan sebelum menikah?

Semoga saja Miguel tidak membuat Roseanne jatuh ke dalam pelukannya dan merusak kebahagiaan Jeffian.

♒♒♒

"Akhir bulan ini ... kalian ada acara gak?" tanya Roseanne.

Ia telah tiba di restoran untuk bertemu dengan teman-temannya itu.

Jenika, Jisya dan Elisa saling berpandangan satu sama lain sebelum akhirnya Jisya bertanya pada Roseanne, "kosong sih, kenapa?"

Roseanne tersenyum kecil, "cuma mau memastikan suatu hal aja sih."

"Kenapa? Lo mau ajak kita jalan-jalan?" tanya Elisa.

"Gak juga, cuma ... mau ajak kalian ke sebuah acara penting," jawab Roseanne.

"Acara penting? Jangan bilang lo mau pindah kerja lagi?" tanya Jenika sembari menaikkan alis.

Roseanne menggeleng, "udah, yang penting kalian kosongin jadwal kalian akhir bulan ini ya."

Elisa menatap Roseanne curiga karena tidak biasanya Roseanne bertingkah semisterius ini dengan dirinya? Hm, apa yang disembunyikan Roseanne darinya?

"Roseanne," panggil Elisa.

"Iya?"

"Hubungan lo sama Jeffian gimana? Sudah pacaran kalian?" tanya Elisa.

"Jeffian? Jeffian temannya Yudha?" sahut Jisya kaget.

"Iya, kan Roseanne lagi dekat tuh sama Jeffian," tunjuk Elisa dan mendengar hal itu membuat Jenika segera tersenyum dan segera menggoda Roseanne yang kini terdiam.

"Cieee, dah punya cowok aja nih, padahal kapan hari sempat marah-marah gegara kita bahas masalah pernikahan, hahaha," tawa Jenika.

Roseanne memaksakan sebuah senyuman, "gue sama Jeffian gak pacaran kok."

"Lah? Masih gak pacaran juga? Padahal kalian tuh cocok loh!" tunjuk Elisa.

"Ih iya ya, kalau dipikir-pikir mereka kelihatan cocok," ucap Jisya dengan semangat.

"Udah lah, Roseanne, sikat aja si Jeffian jadi cowok lo, nanti kita ajak Jeffian sama Johnny buat double date bareng, pasti seru!" kekeh Jenika.

Roseanne hanya menggeleng.

"Ih, gimana sih Roseanne, ada cowok cakep loh! Jangan dianggurin si Jeffiannya, sikat! Nih ya, gue dengar dari Teno si Jeffian anak tunggal kaya raya, nah, menggiurkan banget gak tuh? Dia juga pintar! Cocok lah sama lo, sama-sama serbuk berlian!" jelas Elisa.

"Kalau kalian sampai menikah pasti banyak yang iri sih," kekeh Jisya kemudian.

"Iri? Iri kenapa?" tanya Roseanne yang tertarik dengan ucapan Jisya.

"Ya, Jeffian bisa dapat cewek seperti lo dan lo bisa dapat cowok seperti Jeffian, sama-sama paket lengkap, hot deal lah," jelas Jisya.

Memangnya iya?

Roseanne hanya mendengarkan teman-temannya yang berusaha menghasut Roseanne agar mau jadian sama Jeffian, tidak tahu saja mereka bahwa acara penting yang ia maksud di awal tadi adalah hari pernikahannya dengan Jeffian.

Bakal shock berat sih mereka.

Roseanne yakin.

♒♒♒

Semakin dekat.

spicypastaaa 🍝

Continue Reading

You'll Also Like

470K 47K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
194K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
127K 9.1K 57
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
42.3K 8.6K 11
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...